Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI SUKUK

1. SUKUK
Fatwa DSN mendefinisikan obligasi Syariah sebagai surat berharga jangka
panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang
obligasi Syariah, yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/feenserta membayar kembali
dana obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi Syariah bukanlah suatu utang seperti
pada obligasi konvensional, melainkan sertifikat investasi (bukti kepemilikan) atas
suatu aset berwujud atau hak manfaat (beneficial title) yang menjadi underlying asset
nya. Oleh karenanya, akad nya bukan akad utang-piutang melainkan investasi. dana
yang terhimpun disalurkan untuk mengembangkan usaha lama atau pembangunan
suatu unit baru yang benar-benar berbeda dari usaha lama.

2. JENIS SUKUK
Hingga saat ini jenis sukuk di Indonesia adalah obligasi mudharabah, ijarah
dan wakalah. Sesui dengan data sukuk yang diterbitkan OJK hingga mei 2019,
diketahui bahwa terdapat sukuk yang telah diterbitkan dan masih belum jatuh tempo.
Sukuk tersebut terdiri atas 3 kelompok yaitu: sukuk dengan akad mudharabah, ijarah
dan wakalah
 Sukuk Mudharabah
Merupakan sukuk yang menggunakan akad bagi hasil sehingga pendapatan
yang diperoleh investor atas obligasi tersebut tergantung pada pendapatan tertentu dan
emiten. Dasar bagi hasilnya dapat berupa pendapatan bruto atau pendapatan bersih
dengan nisbah keuntungan yang sudah disepakati. Pendapatan investasi yang
dibagikan emiten kepada pemegang sukuk mudharabah harus jelas sumbernya dan
bersih dari unsur nonhalal. Nisbah keuntungan dalam obligasi mudharabah ditentukan
sesui kesepakatan sebelumnya emisi sukuk mudharabah
 Sukuk Ijarah
Sukuk ijarah merupakan sukuk yang menggunakan akad sewa hingga
pendapatannya bersifat tetap berupa fee ijarah/pendapatan sewa, yang besarannya
sudah diketahui sejak awal obligasi diterbitkan. Pemegang sukuk ijarah merupakan
pemilik aset yang menyewakannyakepada pihak lain melalui emiten sebagai wakil.
Emiten dalam kedudukannya sebagai wakil dari pemegang sukuk ijarah dapat
menyewa untuk dirinya sendiri atau menyewakan kepada orang lain.
 Sukuk Wakalah
Sukuk wakalah merupakan suku yang menggunakan akad wakalah atau
mewakilkan, dimana investor mewakilkan kepada wali amanat untuk
menginvestasikan dana dananya. Sukuk wakalah saat ini diterbitkan oleh pemerintah
melalui sukuk tabungan dan swasta seperti salah satunya adalah medco power
 Sukuk Musyarakah
Sukuk musyarakah diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad musyarakah,
yaitu ketika dua pihak atau lebih bekerja sama menggabungkan modal untuk
membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang telah ada, atau membiayai
kegiatan usaha. Keuntungan akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sedangkan
kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai proporsi modal masing-masing
pihak
 Sukuk Istishna'
Sukuk Istishna diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad Istishna dimana
para pihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau barang.
Adapun harga, waktu, penyerahan, dan spesifikasi barang atau proyek ditentukan
terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan
 Sukuk mudharabah
Sukuk mudarabah merupakan suku yang diterbitkan berdasarkan akad
murabahah. Mengingat suku ini menggunakan akad murabahah yang merupakan
transaksi utang maka suku ini tidak dapat diperdagangkan.
 Sukuk Salam
Sukuk salam diterbitkan berdasarkan akad salam. Sukuk-sukuk ini memiliki
kesamaan dengan akad murabahah yang merupakan transaksi utang piutang sehingga,
suku salam juga tidak dapat diperdagangkan.

3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM TRANSAKSI OBLIGASI


Sesuai dengan fatwa MUI, transaksi obligasi dihalalkan sepanjang emiten
tersebut menjalankan usaha dengan kriteria syariah dan tidak melakukan transaksi
yang dilarang. Bahkan, dalam transaksi obliasi dizinkan untuk dialihkan kepada pihak
lain selama hal itu disepakati dalam akad. Kondisi ini secara implisit mengatakan
bahwa obligasi syariah lebih menekankan investasi dalam jangka panjang, bukan
kegiatan spekulasi. Fatwa MUI tentang obligasi syarial ijarah, merujuk kepada fatwa
tentang pedoman transaksi di pasar modal yang mengisyaratkan agar transaksi
dilakukan dengan harga pasar wajar yang tidak direkayasa serta, mencerminkan nilai
kondisi yang seungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut
sesuai mekanisme pasar yang teratur, wajar, dan efisien.

4. DASAR SYARIAH
".dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai
pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik." (QS. An-Nisa: 15)
"...Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya)
dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya." (QS. Al-Bagarah: 15)

5. AKUNTANSI SUKUK (PSAK 110)


PSAK 110 tentang Akuntansi Sukuk hanya mengatur 2 (dua) jenis sukuk
yaitu, sukuk mudarabah dan sukuk ijarah. Hal ini disebabkan karena, penerbitan
sukuk di Indonesia sebagian besar didominasi oleh sukuk ijarah dan sebagian kecinya
sukuk muharabah, sedangkan sukuk wakalah baru saja diluncurkan pada tahun 2018
(SBSN: sukuk tabungan dan Medco Energy) dengan dikeluarkannya fatwa MUI No.
95/DSN-M11U/V1U2014. Akuntansi sukuk mengatur pihak yang melakukan
transaksi sukuk baik Investor maupun penerbit, sehingga apa pun bentuk usahanya
sepanjang mereka menerbitkan atau berinvestasi pada sukuk maka, harus mengikuti
aturan pada PSAK ini, PSAK ini wajib diterapkan oleh entitas swasta namun, entitas
sektor publik juga dapat menerapkan sepanjang tidak dilarang oleh regulasi yang
berlaku. PSAK ini Juga mencakup semua bentuk efek yang memilliki karakteristik
yang serupa dengan sukuk misalnya, mid term notes syariah.
 Akuntansi untuk Penerbit
1. Sukuk Mudarabah
Dana yang diterima dan investor merupakan dana atas investasi mudarabah
dimana investor merupakan pemilik dana (shahibul maal) sedangkan penerbit
merupakan pengelola (mudharib). Pengakuan dan Pengukuran Sukuk mudarabah
diakui sebesar nilai nominal pada saat entitas menjadi pihak yang terikat dengan
ketentuan penerbitan sukuk mudarabah.

Anda mungkin juga menyukai