Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM FIRDAUS

Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021) 4400063

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT FIRDAUS
NOMOR 057/DIR/SK-AKR/RSF/III/2019

TENTANG

PANDUAN
KREDENSIAL KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT FIRDAUS

DIREKTUR

Menimbang : 1. Bahwa setiap rumah sakit harus membentuk Komite Keperawatan


yang berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.

2. Bahwa setiap tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakit harus


dilakukan kredensial sebagai proses evaluasi untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis.
3. Bahwa untuk maksud butir 1 dan 2 maka diperlukan Keputusan
Direktur tentang berlakunya Panduan Kredensial Keperawatan di
Rumah Sakit Firdaus.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013 tentang


Komite Keperawatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 tahun 2017 tentang


pengembangan jenjang karir perawat klinis

iv
RUMAH SAKIT UMUM FIRDAUS
Jl. Siak J5/14 Komp. Bea Cukai Jakarta Telp. (021) 4407322, 4400077, Fax. (021) 4400063

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FIRDAUS TENTANG


KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT FIRDAUS.

KEDUA : Kredensial keperawatan dilakukan kepada setiap tenaga perawat dan


bidan yang bekerja di rumah sakit.

KETIGA : Daftar kompetensi tenaga keperawatan (perawat dan bidan) yang


digunakan dalam proses kredensial mengacu pada standar tenaga
profesi yang berlaku.

KEEMPAT : Daftar kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana yang dimaksud


dalam diktum kedua tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KELIMA : Pelaksanaan re-kredensial tenaga keperawatan dilakukan maksimal


setiap 2 (dua) tahun sekali.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Maret 2019

Direktur RS Firdaus

dr. Rianayanti Asmira R, MARS

Anda mungkin juga menyukai