Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH INTERVENSI AKUPRESUR DALAM PROSES DISTRAKSI PASIEN

INTRANATAL UNTUK MENURUNKAN NYERI PERSALINAN DI WILAYAH


KERJA POLINDES SRIWAHYUNI SARONGGI SUMENEP
Sri Sumarni, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail;sri.sumarni73@yahoo.co.id
Zakiyah Yasin, Progran Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail,zakiyah yasin@yahoo.co.id

ABSTRAK
Proses melahirkan seorang anak dan rasa nyeri saat melahirkan adalah sebuah siklus alami
pada seorang wanita. Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak
menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau actual. Rasa nyeri terjadi
karena kontraksi selama proses pembukaan dan penipisan servik. Meningkatnya frekuensi dan
durasi kontraksi lebih sakit dirasakan terutama pada primipara. Nyeri dapat dihilangkan dengan
menggunakan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Akupresur merupakan salah satu teknik
nonfarmakologi yang paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat nyeri persalinan pada ibu primipara
sebelum dan sesudah di lakukan akupresur. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pra-
Experiment dengan rancangan One-group pra-post test design, populasi yang diteliti adalah
semua pasien inpartu kala 1 di wilayah kerja Polindes Sri wahyuni saronggi sebanyak 10
responden menggunakan total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa observasi
intensitas nyeri yang dirasakan ibu pada setiap kontraksi sebelum dan setelah intervensi.
Hasil penelitian di dapatkan sebelum dilakukan akupresur mayoritas responden mengalami
nyeri berat, setelah dilakukan akupresur mayoritas responden mengalami nyeri sedang.
Berdasarkan hasil analisa data uji paired sample t-test diketahui bahwa intensitas nyeri
sebelum dan setelah intervensi akupresur berbeda secara signifikan yaitu p= 0.000 (p<0.05),
sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa teknik akupresur berpengaruh terhadap penurunan nyeri
persalinan kala I pada ibu primipara.
Dalam penelitaan ini, metode akupresur dapat menjadi bahan pertimbangan atau menjadi
intervensi alternatif khususnya dalam mengatasi nyeri persalinan kala I pada ibu primipara.

Kata kunci: teknik akupresur, nyeri persalinan, ibu primipara

PENDAHULUAN peredaran energi vital atau qi. Akupresur juga


Persalinan adalah suatu proses disebut akupunktur tanpa jarum, atau pijat
pengeluaran hasil pembuahan (konsepsi) yang akupunktur, sebab teori akupunktur yang
dapat hidup, dari dalam rahim (uterus) melalui menjadi dasar praktek acupressure
vagina atau jalan lahir ke dunia luar (Sukanta,2003). Tehnik distraksi merupakan
(Susilawati,2009). Persalinan ditandai dengan metode untuk menghilangkan nyeri dengan
adanya peningkatan aktivitas miometrium cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-
secara bermakna sehingga kontraksi menjadi hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap
teratur dan menimbulkan rasa nyeri nyeri yang dialami.
(Handerson, 2005). Pada kala I persalinan, Semua wanita mengalami nyeri selama
nyeri dirasakan sebagai radiasi yang persalinan, hal ini merupakan proses fisiologis.
melintasi uterus dari daerah fundus ke Berdasarkan data dari UPT puskesmas
punggung (Varney, H. 2001). Nyeri persalinan Saronggi pada tahun 2012 jumlah total
merupakan suatu proses fisiologis yang luar persalinan secara keseluruhan mencapai 364,
biasa dan intensitas nyeri yang dirasakan pada tahun 2013 sebanyak 369 persalinan dan
sangat berbeda-beda. Nyeri pada proses pada tahun 2014 sebanyak 371 persalinan di
persalinan diakibatkan karena peregangan dan UPT puskesmas Saronggi. Pada bu lan Juni
robekan selama kontraksi servik (Susilo, 2001). sampai dengan bulan Agustus 2014 di wilayah
Akupresur adalah suatu teknik kerja Polindes Saronggi tercatat ada 48 pasien
penyembuhan dengan menekan, memijat, persalinan primipara.
mengurut bagian tubuh untuk mengaktifkan

35
36 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Berdasarkan studi awal penelitian pada proses persalinan dapat pula disebabkan
tanggal 2-8 Oktober 2014 di wilayah kerja adanya otot – otot yang meregang akan sakit
Polindes Saronggi terdapat empat ibu primipara jika sudah lelah bekerja. Satu teori tentang sakit
yang menghadapi proses persalinan dan saat bersalin mengatakan bahwa rahimnya
berada pada kala 1 fase aktif. Dari hasil sudah kehabisan tenaga. Otot rahim bekerja
observasi ada tiga ibu bersalin yang merasakan lebih keras dan cepat sehingga sistem sirkulasi
nyeri berat saat kontraksi berlangsung, ekspresi tubuh tidak dapat memenuhi permintaan bahan
wajah mereka terlihat pucat, berkeringat dan bakar,khususnya oksigen. Hal ini akan menjadi
kadang berteriak mengatakan sangat nyeri. lebih parah jika yang ibu tidak rileks dan
Sedangkan satu ibu bersalin mengeluhkan rahimnya harus bekerja keras untuk melawan
nyeri sedang saat kontraksi. otot yang tegang sehingga kerjanya menjadi
Secara fisiologis nyeri selama persalinan tidak efisien. Sama halnya seperti otot jantung
disebabkan dua hal yaitu kontraksi rahim yang yang kekurangan oksigen dan mengakibatkan
menyebabkan dilatasi dan penipisan servik dan rasa sakit di dada,rahim yang kekurangan
iskemia rahim yaitu penurunan aliran darah oksigen juga akan terasa sakit. Kunci untuk
sehingga oksigen lokal mengalami defisit akibat menghindari rasa sakit pada rahim dan jaringan
kontraksi miometrium (Bobak. 2004). Kejadian di sekitarnya adalah menjaga agar rahimnya
ini terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi tidak kehilangan energi atau letih dengan
mendorong bayi keluar, setiap kontraksi, memastikan jaringan di sekitarnya rileks dan
kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tidak menghambat (William Sears, 2011).
tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Keadaan tersebut diatas memerlukan
Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya rasa penanganan yang serius, dan teknik
nyeri pada ibu yang menghadapi persalinan, akupresur dapat sebagai alternatif untuk
nyeri tersebut dirasakan ibu saat kontraksi dan menurunkan tingkat nyeri tanpa menimbulkan
menurun atau menghilang pada interval efek-efek yang merugikan. Akupresur
kontraksi. Nyeri bertambah ketika mulut rahim memberikan keuntungan yaitu secara
dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan fisiologis dapat mengendalikan nyeri persalinan
bayi terhadap struktur panggul, diikuti dengan merangsang produksi endorpin lokal
peregangan dan perobekan jalan lahir bagian dan menutup Gate Control atau gerbang nyeri
bawah. melalui pelepasan serabut besar (Tjahjati Dan
Intensitas nyeri persalinan pada primipara ismail, 2001). Di Indonesia sudah ada
sering kali lebih berat dari pada nyeri persalinan penelitian tentang pengaruh akupresur dalam
pada multipara. Hal ini karena multipara mengurangi nyeri persalinan yang dilakukan
mengalami effacement (penipisan servik) oleh Dewi Budiarti di RSAD Garut dan
bersamaan dengan dilatasi servik, sedangkan Rusdiatin di Rumah sakit Citra Rajawali
pada primipara proses effacement biasanya Potorono Bantul yang keduanya menjelaskan
terjadi lebih dahulu dari pada dilatasi servik. bahwa akupresur efektif dalam mengurangi
Primipara juga mengalami proses persalinan nyeri persalinan.
lebih lama daripada proses persalinan pada Akupresur merupakan salah satu teknik
multipara sehingga primipara mengalami nonfarmakologi yang paling efektif dalam
kelelahan yang lebih lama (Yuliyatun L, 2008). manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut
Nyeri pada persalinan dapat juga akupunktur tanpa jarum, atau pijat
mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik
rasa takut, khawatir dan menimbulkan stres. penekanan, pemijatan, dan pengurutan
Stress dapat menyebabkan melemahnya sepanjang meridian tubuh atau garis aliran
kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan energi. Teknik akupresur ini dapat menurunkan
yang lama bahkan dapat menimbulkan nyeri dan mengefektifkan waktu persalinan.
kematian. Hormon yang berlebihan seperti akupresur adalah strategi menarik, mengingat
katekolamin dan steroid, hormon ini dapat bahwa itu aman, hemat biaya, dan mudah
menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos untuk menerapkan digunakan untuk mengelola
dan vasokontriksi pembuluh darah sehingga nyeri persalinan untuk itu kelompok memilih
terjadi pengurangan aliran darah dan oksigen terapi nonfarmakologis, selain itu juga
ke uterus. Serta timbulnya iskemia uterus yang menerapkan prinsip healing touch pada
membuat implus nyeri bertambah banyak akupresur menunjukkan perilaku caring yang
keadaan demikian disebut sindrom takut- dapat mendekatkan hubungan terapeutik
tegang nyeri / feartension pain syndrome. perawat dan pasien (Mehta, 2007).
(Mander 2004). Nyeri hebat yang terjadi pada
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 37

Teknik akupresur sebagai salah satu 2. Pendidikan


metode non-farmakologi diharapkan dapat Tabel 2. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Pasien Intranatal Kala I di Wilayah Kerja UPT
dilakukan perawat dalam membantu ibu Puskesmas Saronggi.
menghadapi persalinan sehingga kebutuhan No Pendidikan Frekuensi Presentase
ibu selama persalinan untuk mendapatkan 1 SD/MI 3 30
2 SLTP/MTs 5 50
pengalaman yang menyenangkan dengan rasa 3 SLTA/MA – PT 2 20
nyeri yang minimal dapat terpenuhi. Total 10 100
Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik meneliti Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa
tentang pengaruh intervensi akupresur dalam responden dalam penelitian ini paling banyak
proses distraksi pasien intranatal untuk memiliki pendidikan terakhir di tingkat
menurunkan nyeri persalinan di wilayah kerja SLTP/MTs sebanyak 5 responden (50%), 3
Polindes Sri Wahyuni Saronggi Sumenep, diman responden (30%) tingkat pendidikan SD/MI dan
penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa hanya 2 responden (20%) tingkat
pengaruh intervensi akupresur dalam proses pendidikannya sebatas SLTA/MA – Perguruan
distraksi pasien intranatal untuk menurunkan tinggi.
nyeri persalinan di wilayah kerja Polindes Sri 3. Pekerjaan
Wahyuni Saronggi Sumenep Tabel 3. Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pasien Intranatal Kala I di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Saronggi.
METODE PENELITIAN No Pekerjaan Frekuensi Presentase
Desain penelitian Pra- Experiment ini hanya 1 IRT 5 50
2 Petani / Buruh 3 30
menggunakan kelompok studi tanpa 3 PNS / Swasta 2 20
menggunakan kelompok kontrol, serta Total 10 100
pengambilan responden tidak di lakukan secara Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui
randomisasi. Populasi pada penelitian ini bahwa responden terbanyak adalah memiliki
diambil dari Semua pasien inpartu kala 1 di pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga
wilayah kerja Polindes Sri Wahyuni Saronggi sebanyak 5 responden (50%), hanya 3
sebanyak 10 responden. Sampel dalam responden (30%) Petani/Buruh dan hanya 2
penelitain ini adalah Semua pasien inpartu kala responden (20%) adalah PNS/Swasta.
1 di wilayah kerja Polindes Sri Wahyuni
Saronggi sebanyak 10 responden yang Data Khusus
memenuhi kriteria inklusi dan Eksklusi. Teknik 1. Karakteristik Tingkat Nyeri Pasien Intranatal
sampling yang dipilih pada penelitian ini adalah Kala I (Pre - Test)
Tabel 4 Distribusi Hasil Pengukuran Intensitas Nyeri Sebelum
total populasi. Untuk membuktikan pengaruh Di Lakukan Akupresur Pasien Intranatal Kala I di
yang bermakna antara variabel bebas dan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saronggi.
variabel terikat tersebut maka uji statistik yang No Tingkat Nyeri Frekuensi Presentase
1 Tidak Nyeri 0 0
digunakan adalah Uji paired sample t-tes 2 Nyeri Ringan 0 0
dengan derajat kemaknaan α ≤ 0,05. 3 Nyeri Sedang 3 30
4 Nyeri Berat 7 70
5 Nyeri Sangat Berat 0 0
HASIL PENELITIAN Total 10 100
Data Umum Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa
Sampel penelitian ini adalah pasien inpartu sebelum di lakukan akupresur mayoritas
kala 1 di wilayah kerja UPT puskesmas intensitas nyeri responden mengalami nyeri
Saronggi sebanyak 10 responden yang berat sebanyak 7 responden (70%) dan hanya
memenuhi kriteria inklusi, meliputi : 3 responden (30%) mengalami nyeri sedang.
1. Umur 2. Karakteristik Tingkat Nyeri Pasien Intranatal
Tabel 1. Distribusi Data Responden Berdasarkan Umur Pasien
Intranatal Kala I di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kala I (Post - Test)
Saronggi. Tabel 5 Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Sesudah Di
No Umur Frekuensi Presentase Lakukan Akupresur Pasien Intranatal Kala I di Wilayah
1 < 20 Tahun 0 0 Kerja UPT Puskesmas Saronggi.
2 20- 35 Tahun 10 100 No Tingkat Nyeri Frekuensi Presentase
3 >35 Tahun 0 0 1 Tidak Nyeri 0 0
Total 10 100 2 Nyeri Ringan 4 40
3 Nyeri Sedang 6 60
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa 4 Nyeri Berat 0 0
seluruh responden 100% berada pada usia 20 5 Nyeri Sangat Berat 0 0
– 35 tahun atau usia reproduksi yang sehat. Total 10 100
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
sesudah di lakukan akupresur mayoritas
intensitas nyeri responden mengalami nyeri
38 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

sedang sebanyak 6 responden (60%) dan Nyeri diartikan sebagai suatu keadaan
hanya 4 responden (40%) mengalami nyeri yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
ringan. rangsangan fisik maupun dari serabut saraf
3. Tabulasi Silang Tingkat Nyeri Pasien dalam tubuh ke otak dan di ikuti oleh fisik,
Intranatal Kala I Sebelum Dan Sesudah Di psikologis maupun emosional (Uliyah dan
Lakukan Akupresur. Hidayat, 2006). Secara fisiologis nyeri selama
Tabel 6 Tabulasi Silang Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah persalinan disebabkan dua hal yaitu kontraksi
Di Lakukan Akupresur Pasien Intranatal Kala I di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saronggi. rahim yang menyebabkan dilatasi dan
Sebelum Sesudah penipisan servik dan iskemia rahim yaitu
Tingkat Nyeri Akupresur Akupresur penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal
∑ % ∑ %
Tidak Nyeri 0 0 0 0 mengalami defisit akibat kontraksi miometrium
Nyeri Ringan 0 0 4 40 (Bobak. 2004). Ciri dari nyeri persalinan kala I
Nyeri Sedang 3 30 6 60 dalam persalinan sejati kontraksi akan
Nyeri Berat 7 70 0 0
Nyeri Sangat Berat 0 0 0 0 bertambah kuat, panjang dan berdekatan
Total 10 100 10 100 waktunya. (Simkim, Walley dan Keppler. 2008).
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh
intensitas nyeri responden sesudah dilakukan munculnya kontraksi otot-otot uterus,
akupresur mengalami penurunan. Sebelum di peregangan serviks pada waktu membuka,
lakukan akupresur mayoritas intensitas nyeri iskemia rahim (penurunan aliran darah
responden mengalami nyeri berat sebanyak 7 sehingga oksigen lokal mengalami defisit)
responden (70%) dan hanya 3 responden akibat kontraksi arteri miometrium. Impuls nyeri
(30%) mengalami nyeri sedang. Sesudah di ditransmisikan oleh segmen saraf spinalis T11-
lakukan akupresur mayoritas intensitas nyeri 12 dan saraf-saraf asesori torakal bawah serta
responden mengalami nyeri sedang sebanyak saraf simpatik lumban atas. Saraf-saraf ini
6 responden (60%) dan hanya 4 responden berasal dari korpus uterus dan serviks.
(40%) mengalami nyeri ringan. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan
Berdasarkan tabel analisis SPSS iskemia uterus adalah nyeri viseral yang
menggunakan Uji paired sample t-tes pada berlokasi di bawah abdomen menyebar ke
tingkat kepercayaan 95% dengan derajat daerah lumban punggung dan menurun ke
kemaknaan α ≤ 0,05 menunjukkan adanya paha. Biasanya nyeri dirasakan pada saat
perbedaan dari kedua kelompok dengan nilai kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi.
probabilitas (p) atau nilai kemaknaan exact Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek
sig.(2-sided) : 0,000 (p=0,000 < 0,05) berarti Ho dan sensasi panas yang disebabkan karena
ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan ada distensi dan laserasi serviks, vagina dan
pengaruh intervensi akupresur dalam proses jaringan perineum. Nyeri persalinan
distraksi pada pasien intranatal (primipara) untuk memberikan gejala yang dapat diidentifikasi
menurunkan nyeri persalinan. seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat
terjadi mengakibatkan perubahan tekanan
PEMBAHASAN darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi
Intensitas Nyeri Pada Pasien Intranatal Kala sikap juga berubah meliputi peningkatan
1Sebelum diberikan Akupresur di Wilayah kecemasan, mengerang, menangis, gerakan
Kerja UPT Puskesmas Saronggi. tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh
bahwa sebelum di lakukan akupresur mayoritas (Bobak I. M., at all. 2004).
intensitas nyeri responden mengalami nyeri Hasil penelitian menggambarkan tingkat
berat sebanyak 7 responden (70%) dan hanya yang berbeda – beda pada setiap responden,
3 responden (30%) mengalami nyeri sedang. hal ini di perngaruhi oleh factor – factor yang
Secara objektif responden nafasnya lebih mempengaruhi nyeri persalinan. Menurut
cepat, ekspresi wajah : pucat, berkeringat, Walsh (2007), Faktor - faktor yang
mengalami ketegangan otot, ketegangan otot, mempengaruhi respon terhadap nyeri
tidak dapat mengikuti perintah tapi dapat persalinan diantaranya faktor internal dan
merespon tindakan,menunjukkan lokasi nyeri eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
responden terkadang tidak dapat mengikuti antara lain Pengalaman dan pengetahuan
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tentang nyeri sebelumnya, Usia, Aktifitas Fisik,
tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat dan kondisi psikologi. Sedangkan factor
diatasi rasa nyeri dengan alih posisi, napas eksternal yang mempengaruhi antara lain :
panjang, destruksi dll.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 39

Agama, lingkungan fisik, Support System, bahwa semakin tinggi pendidikan ibu, maka
Sosial Ekonomi dan budaya. persepsi nyeri akan semakin tinggi. Dengan
Sesuai dengan hasil penelitian, sebelum pendidikan yang masih rendah kemungkinan
dilakukan akupresur di dapat sebagian besar 7 responden kurang mempunyai wawasan yang
responden (70%) mengalami nyeri berat, Hal ini luas dan kurang mempunyai kemampuan
bisa di pengaruhi oleh beberapa factor menerima informasi dengan baik.
diantaranya factor usia, dari hasil penelitian di Pekerjaan dapat di masukkan sebagai
dapatkan bahwa semua responden berusia salah satu factor yang mempengaruhi tingkat
pada masa reproduksi sehat. Puncak nyeri persalinan. dari hasil penelitian di
kesuburan ada pada rentang usia 20-35 tahun, dapatkan bahwa responden terbanyak adalah
hal ini dikarenakan usia reproduksi optimal bagi memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga
seorang wanita adalah antara umur 20-35 sebanyak 5 responden (50%), hanya 3
tahun. Pada usia 20-35 tahun mengalami responden (30%) Petani/Buruh dan hanya 2
perkembangan kematangan, baik kematangan responden (20%) adalah PNS/Swasta. Artinya
pada alat reproduksi maupun kematangan sebagian besar reponden bekerja sebagai ibu
emosional dan kematangan pada aspek sosial. rumah tangga dibanding dengan pekerjaan ibu
Pada usia kurang dari 20 tahun akan yang lain. Tingkat Alokasi waktu lebih banyak
meningkatkan resiko kehamilan maupun digunakan untuk mengurus rumah tangga dan
persalinan, karena perkembangan organ-organ suami. Wanita yang bekerja lebih baik
reproduksinya belum optimal, kematangan pengetahuannya dalam menghadapi nyeri bila
emosi dan kejiwaan kurang, serta fungsi dibandingkan dengan wanita yang tidak
fisiologis yang belum optimal. Sebaliknya usia bekerja. Sesuai dengan Notoatmojdo (2005)
ibu yang lebih tua terjadi kemunduran fungsi pengetahuan merupakan penampilan hasil tahu
fisiologis maupun reproduksi secara umum dan ini terjadi setelah meningkatnya
(Setyowati, 2005). penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Faktor pendidikan juga mempengaruhi Pengetahuan dapat membentuk keyakinan
tingkat nyeri, dari hasil penelitian di dapatkan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai
bahwa paling banyak memiliki pendidikan keyakinan. Pengetahuan akan diperoleh sesuai
terakhir di tingkat SLTP/MTs sebanyak 5 karakteristik manusia yaitu berupa minat,
responden (50%), 3 responden (30%) tingkat kebutuhan kemampuan, pengalaman,
pendidikan SD/MI dan hanya 2 responden ketrampilan dan tingkat perhatian. Dengan
(20%) tingkat pendidikannya sebatas SLTA/MA bekerja individu mempunyai banyak
– Perguruan. Pendidikan responden akan pengalaman dalam menyelesaikan masalah
berpengaruh dalam memberi respon yang sehingga individu lebih terampil dalam
datang dari luar. Responden yang menggunakan koping yang konstruktif saat
berpendidikan tinggi akan memberi respon menghadapi nyeri persalinan.
yang lebih rasional terhadap informasi yang Tingkat ibu memfokuskan perhatiannya
diberikan dan memikirkan keuntungan yang pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri.
akan mereka peroleh dari informasi tersebut. Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat
Menurut Indrayanto (2010) bahwa pendidikan dihubungkan dengan nyeri yang meningkat,
berkaitan erat dengan segala sesuatu yang Emosi (cemas dan takut) stress atau rasa takut
berhubungan dengan perkembangan manusia, ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan
mulai perkembangan fisik, kesehatan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri
keterampilan, pikiran perasaan dan kemauan dan sakit dirasakan. Karena saat wanita dalam
sosial. Menurut (Latipun, 2004) mengatakan kondisi inpartu tersebut mengalami stress maka
bahwa pendidikan seseorang mempengaruhi secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi
cara pandang terhadap dirinya dan lingkungan defensif sehingga secara otomatis dari stress
karena itu akan berbeda sikap seseorang yang tersebut merangsang tubuh mengeluarkan
berpendidikan rendah dalam menyikapi proses hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan
dan interaksi selama konseling berlangsung. hormon Adrenalin, Katekolamin ini akan
Notoatmodjo (2005) yang mengatakan bahwa, dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat
pendidikan mempunyai peranan penting dalam persalinan jika calon ibu tidak bisa
menentukan kualitas manusia. Tingkat menghilangkan rasa takutnya sebelum
pendidikan masyarakat dikaitkan dengan melahirkan.
kemampuan dalam menyerap dan menerima Support system, Dukungan dari pasangan,
informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga maupun pendamping persalinan dapat
keluarga. Penjelasan di atas menggambarkan membantu memenuhi kebutuhan ibu
40 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

bersalin,juga membantu mengatasi rasa nyeri energi. Teknik akupresur ini dapat menurunkan
(Martin, 2002). Untuk itu, peneliti mencoba nyeri dan mengefektifkan waktu persalinan.
menanamkan kepercayaan kepada ibu hamil Selain itu juga menerapkan prinsip healing
dan menerangkan apa yang harus diketahuinya touch pada akupresur menunjukkan perilaku
karena rasa takut, dan sebagainya dapat caring yang dapat mendekatkan hubungan
menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan terapeutik perawat dan pasien (Mehta, 2007).
dan ini akan mengganggu jalannya persalinan, Teknik akupresur sebagai salah satu
ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. metode non-farmakologi diharapkan dapat
dilakukan perawat dalam membantu ibu
Intensitas Nyeri Pada Pasien Intranatal Kala menghadapi persalinan sehingga kebutuhan
1 Sesudah diberikan Akupresur di Wilayah ibu selama persalinan untuk mendapatkan
Kerja UPT Puskesmas Saronggi. pengalaman yang menyenangkan dengan rasa
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa nyeri yang minimal dapat terpenuhi.
sesudah di lakukan akupresur mayoritas
intensitas nyeri responden mengalami nyeri Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Sebelum
sedang sebanyak 6 responden (60%) dan dan Sesudah diberikan Akupresur di
hanya 4 responden (40%) mengalami nyeri Wilayah Kerja UPT Puskesmas Saronggi.
ringan. Secara objektif responden menangis, Dari table 5.7 dapat di ketahui bahwa
mendesis, mengaduh, ekspresi wajah tingkat nyeri persalinan mengalami penurunan
berkeringat, menyeringai kesakitan, Gerakan sesudah dilakukan akupresur, hasil rata – rata
tubuh Imobilisasi, Interaksi social dapat tingkat nyeri persalinan menunjukkan perubahan
menunjukkan lokasi nyeri, mengikuti perintah yang signifikan. Sebelum di lakukan akupresur
dengan baik. mayoritas intensitas nyeri responden
Berdasarkan hasil penelitian tersebut mengalami nyeri berat sebanyak 7 responden
menunjukkan bahwa setelah mendapatkan (70%) dan hanya 3 responden (30%)
akupresur terdapat perubahan yang signifikan. mengalami nyeri sedang. Sesudah di lakukan
Menurut Zong YL (2009), menyatakan bahwa akupresur mayoritas intensitas nyeri responden
dengan merangsang titik-titik tertentu di mengalami nyeri sedang sebanyak 6
sepanjang sistem meridian, yang ditransmisi responden (60%) dan hanya 4 responden
melalui serabut syaraf besar ke formatio (40%) mengalami nyeri ringan.
reticularis, thalamus dan sistem limbik akan Penelitian ini menjelaskan bahwa ada
melepaskan endorfin dalam tubuh. Endorfin pengaruh intervensi akupresur dalam proses
adalah zat penghilang rasa sakit secara alami distraksi pasien intranatal untuk menurunkan
diproduksi dalam tubuh, yang memicu respons nyeri persalinan di wilayah kerja UPT
menenangkan dan membangkitkan semangat puskesmas Saronggi, yang dilakukan
di dalam tubuh, memiliki efek positif pada berdasarkan analisis dengan menggunakan Uji
emosi, dapat menyebabkan relaksasi dan paired sample t-tes di dapatkan hasil p < α (p =
normalisasi fungsi tubuh. Sebagai hasil dari 0,000 < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa Ho
pelepasan endorfin, tekanan darah menurun ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan ada
dan meningkatkan sirkulasi darah. pengaruh intervensi akupresur dalam proses
Menurut Departemen Kesehatan (1996), distraksi pada pasien intranatal (primipara) untuk
akupresur bermanfaat untuk meningkatkan menurunkan nyeri persalinan.
daya tahan tubuh dan kekuatan tubuh, Menurut Maryunani (2010), pengurangan
mencegah penyakit tertentu, mengatasi nyeri persalinan pada ibu bersalin normal kala I
keluhan dan penyakit ringan, serta memulihkan dapat ditangani baik secara farmakologis
kondisi tubuh. Sementara dari model medis, maupun non farmakologis. Salah satu tindakan
teknik akupresur dapat bermanfaat untuk non farmakologis yang dapat dilakukan adalah
pelepasan endorphin, memblok reseptor nyeri teknik akupresur. Dimana tindakan tersebut
ke otak, dilatasi serviks dan meningkatkan adalah untuk distraksi yang dapat menghambat
efektivitas kontraksi uterus (Oka, 2003). otak untuk mengeluarkan sensasi nyeri serta
Akupresur merupakan salah satu teknik tidak menyebabkan efek samping pada ibu dan
nonfarmakologi yang paling efektif dalam juga bayi.
manajemen nyeri persalinan. Akupresur disebut Secara fisiologis teknik akupressur dapat
juga akupunktur tanpa jarum, atau pijat menurunkan nyeri, hal ini sesuai dengan teori
akupunktur. Teknik ini menggunakan tenik gate control dari Melzack dan Wall (1965)
penekanan, pemijatan, dan pengurutan mengatakan bahwa impuls nyeri dapat diatur
sepanjang meridian tubuh atau garis aliran atau bahkan dihambat oleh mekanisme
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 41

pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. terdapat perbedaan yang signifikan di


Teori “gate control” menggambarkan bahwa wilayah kerja UPT puskesmas Saronggi,
ada mekanisme pintu gerbang terbuka pada sehingga dapat di simpulkan bahwa ada
ujung saraf ruas tulang belakang (spinal cord) pengaruh intervensi akupresur dalam proses
yang dapat meningkatkan atau menurunkan distraksi pasien intranatal untuk menurunkan
aliran impuls saraf dari serat perifer menuju nyeri persalinan.
sistem saraf pusat. Bila pintu tertutup tidak ada
nyeri dan bila pintu terbuka ada nyeri. Dalam DAFTAR PUSTAKA
hal ini, rasa nyeri gating dikendalikan oleh aksi
penghambatan pada jalur nyeri. Adanya Arifin, L. (2007). Teknik akupresur pada nyeri
rangsangan acupoints pada meridian dapat per/salinan. Terdapat pada:
mengakibatkan gerbang kewalahan dengan http://www.blogger.com. Diakses pada : 1
meningkatkan frekuensi impuls yang pada November 2013 jam 16.00 WIB.
akhirnya mengarah pada penutupan gerbang
sehingga nyeri berkurang. Selain itu dengan Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, M.
melepaskan endorfin melalui rangsangan pada D. (2005). Buku ajar keperawatan
acupoint dalam meridian dapat memblokir maternitas (Cetakan I). Jakarta: Penerbit
impuls nyeri di otak (Alexander, 2001) Buku Kedokteran EGC.
Sebagaimana penelitian yang telah
dilakukan oleh Dewi Budiarti (2011). Yang Budiarti, K.D., (2011). Hubungan akupresur
meneliti tentang hubungan akupresur dengan dengan Tingkat Nyeri dan Lama Persalinan
tingkat nyeri dan lama persalianan kala 1 garut Kala I pada Ibu Primipara di Garut.
dan Rusdiatin di Rumah sakit Citra Rajawali http://lontar.ui.ac.id. Diakses tanggal 1
Potorono Banguntapan Bantul yang keduanya Novenber 2013, pukul 19.14.
menjelaskan bahwa akupresur efektif dalam
mengurangi nyeri persalinan dan mempunyai Danuatmaja, B., & Meiliasari, M. (2008).
pengaruh bermakna dalam menurunkan tingkat Persalinan normal tanpa rasa sakit: Tidak
nyeri inpartu kala 1. harus sakit untuk menjadi seorang ibu
Pemberian akupresur dapat menghambat (cetakan 4). Jakarta: Puspa Swara.
transmisi nyeri tanpa mengurangi frekuensi dari
kontraksi uterus sehingga intensitas nyeri Eko, Ivana, Dkk. (2007). Pengaruh pemberian
kontraksi yang dirasakan ibu bersalin lebih cepat akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan
tanpa memperpanjang waktu persalinan bahkan kala I di Rumah Sakit Rajawali Citra
mempersingkat waktu persalinan karena efek Potorono banguntapan Bantul 2007.
distraksi dan releksasi dari pelaksanaan Terdapat pada:
akupresur. http://www.skripsistikes.wordpress.com.
Diakses pada : 1 November 2013 jam
KESIMPULAN 16.00 WIB
Berdasarkan pembahasan pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan Hamilton, A. (2009). Pereda nyeri dan
sebagai berikut: kenyamanan dalam persalinan. Dalam D.
1. Tingkat nyeri persalinan pada ibu primipara M. Fraser, & M. A. Cooper (Ed.), Myles:
kala I sebelum dilakukan akupresur di Buku ajar bidan. Jakarta: Penerbit Buku
wilayah kerja UPT puskesmas Saronggi Kedokteran EGC.
menunjukkan bahwa mayoritas responden
mengalami nyeri berat sebanyak 7 Kuswandi, L. (2010). Melahirkan Tanpa Rasa
responden dan hanya 3 responden Sakit. Terdapat pada http://www.pro-
mengalami nyeri sedang. vclinic.web.id/articles/tidak-sakit-lagi-meski-
2. Tingkat nyeri persalinan pada ibu primipara melahirkan-normal.html. Diakses pada : 3
kala I sesudah dilakukan akupresur di November 2013 jam 20.00 WIB.
wilayah kerja UPT puskesmas Saronggi
menunjukkan bahwa mayoritas responden Mander, Rosemary. (2004). Nyeri persalinan.
mengalami nyeri sedang sebanyak 6 Alih Bahasa : Bertha sugiarto. Jakarta :
responden dan hanya 4 responden EGC
mengalami nyeri ringan.
3. Tingkat nyeri persalinan pada ibu primipara
sebelum dan sesudah di lakukan akupresur
42 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Mansjoer, A dkk. (2007). Kapita Selekta


Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran UI

Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha .


2002. Nursing Theorist and Their Work.
United State of America : Mosby Elsevier

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Surabaya : Salemba Medika.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar


Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta : EGC

Situmorang, Yuniati, Dkk. (2012). Kurikulum


dan modul orientasi akupresur bagi
petugas puskesmas. Jakarta : Kementrian
Kesehatan RI

Smeltzer, S.C and Bare B.G. (2002). Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah Brunner
&sudaart, vol.,ed.8. Alih Bahasa : Monica
EEllen P. Jakarta : EGC

Sukanta Putu Oka. (2003). Akupresur dan


minuman untuk mengatasi gangguan
kesehatan reproduksi. PT Elex Media
Komputindo,Jakarta

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan


penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC

Turana, Yuda,. (2004).Akupresur . Terdapat


pada hptt://www.medikaholistik.com.
Diakses tanggal 1 Novenber 2013, pukul
19.20

Yuliatun L. (2008). Nyeri Persalinan Dengan


Metode NonFarmakologi. Malang : Bayu
Media

Anda mungkin juga menyukai