Anda di halaman 1dari 8

MATERI : PERENCANAAN & SIMULASI BISNIS

PERTEMUAN KE # 11
Simulasi Bisnis
 Organisasi Bisnis Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan dengan melalui suatu proses. Proses ini dilakukan oleh berbagai pihak
yang terlibat dalam manajemen tersebut. Proses untuk mencapai tujuan ini
kemudian dituangkan menjadi fungsi manajemen.
Fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen sebagai berikut: Planning
organizing Staffing Actuating Controling proses menentukan arah tujuan atau
target rencana Memastikan kebutuhan manusia dan sumberdaya tersedia untuk
mencapai tujuan Penyelenggaraan staff lebih dikenal dengan nama
manajemen personalia Implementasi dari rencana Evaluasi hasil kerja dan
perbaikan

 Jenis-Jenis Organisasi
1. Organisasi garis
2. Organisasi garis dan staff bentuk organisasi yang tertua,paling sederhana,
organisasinya terbilang masih kecil, jumlah karyawan masih sedikit sehingga
saling mengenal satu sama lain dengan baik dan spesialisasi kerjanya belum
tinggi Bentuk organisasi ini dipakai oleh organisasi besar, cakupan kerjanya
luas, bidang tugas yang dikerjakan beraneka ragam dan rumit kemudian
karyawan yang dimiliki banyak. Terdapat dua kelompok wewenangg dalam
organisasi ini, yaitu wewenang lini dan staf.

3. Organisasi Fungsional
4. Organisasi Lini dan Fungsional
5. Organisasi panitia Organisasi yang terbentuk hanya untuk sementara waktu
saja,setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut. Biasanya terdiri
dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para petugas.
Bentuk organisasi yang dibentuk atas dasar fungsi-fungsi yang
dijalankan,organisasi ini diterapkan pada perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat dibedakan secara jelas. Organisasi Lini dan Fungsional adalah
organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama
dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan,
artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural
executive” dan komite ini bersifat managerial .

 . Penyelenggaraan Staf ( staffing ) kegiatan seorang manajer untuk


mencari/menarik orang-orang (pegawai yang akan mengisi jabatan yang
kosong dalan suatu perusahaan (organisasi) Tujuannya adalah untuk menarik,
menempatkan pegawai menurut jumlah, jenis, keahlian dan keterampilan,
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar pegawai dapat bekerja secara
efektif. Proses Penyusunan Personalia (Staffing) :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
a). Penentuan Kebutuhan Jabatan Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil
dari proses analisa jabatan (job analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian
dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai
pekerjaannya, wewenang yang dimiliki
b). Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia Ada dua sumber
perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern

2. Penarikan Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan


penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan
kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk
memenuhi kebutuhan organisasi
3. Seleksi Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki
suatu jabatan tertentu
4. Pengenalan dan Orientasi Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan
dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.

 . Penyelenggaraan Staf ( staffing ):


5. Latihan dan Pengembangan Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan
dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik
pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin.
6. Penilaian Pelaksanaan Kerja penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan
membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar
atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.
7. Pemberian Jasa dan Penghargaan Pemberian jasa dan penghargaan yang
disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai
motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang
8. Perencanaan dan Pengembangan Karir Dalam perencanaan dan
pengembangan kakir mencakup transfer (promosi, demosi dan lateral),
penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian dan pensiun.

 Pengendalian usaha • Fungsi pengendalian (fungsi controlling) adalah


fungsi terakhir dari proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali
dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling
mengisi, karna :
1. Fungsi pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan;
2. Pengendalian hanya dapat dilakukan, jika ada perencanaan rencana;
3. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan secara baik;
4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah
pengendalianatau pengukuran dilakukan

• Tujuan pengendalian /pengawasan adalah supaya proses pelaksanaan


dilakukan sesuai dengan ketentuan- ketentuan rencana dan melakukan
tindakan perbaikan ( corrective ) jika terdapat penyimpangan- penyimpangan
(deviasi); supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
PROSES PENGENDALIAN (PROCESS CONTROL)

• Pengendalian/kontrol dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:


1. Menentukan standar-standar atau dasar untuk kontrol
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan menentukan deviasi-
deviasi bila ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan x(deviasi), agar
pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana

 Pengendalian usaha JENIS-JENIS PENGENDALIAN


• Pengendalian produksi (production control). Yaitu untuk mengetahui
kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, apakah sesuai dengan rencana
yang ada.
• Pengendalian keuangan (financial control). Kepada hal-hal yang
menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya
perusahaan, termasuk pengendalian anggaran.
• Pengendalian pegawai (personal control).Ditujukan kepada hal-hal yang ada
hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai
dengan perintah, rencana, taat kerja, absensi pegawai dan lain-lain
• Pengendalian waktu (time control) Ditujukan kepada pengunaan waktu,
artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak
dengan rencana.
• Pengendalian kebijaksanaan (policy control). Untuk mengetahui dan menilai
apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
digariskan.
• Pengendalian teknis (technical control).Ditujukan kepada hal-hal yang
bersifat fisik yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan
• Pengendalian penjualan (sales control).Untuk mengetahui apakah produksi
yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan
• Inventory control

• Maintenance control CARA-CARA PENGENDALIAN


• Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan semua
fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik hal ini dapat diketahui melalui
proses kontrol.
• Cara-cara pengendalian ini dapat di bedakan atas:
• pengawasan langsung
• pengawasan tidak langsung
• pengawasan berdasarkan kekecualian

 Pengendalian usaha MACAM-MACAM PENGENDALIAN


1. Internal Control (pengendalian intern) Cakupan dari pengendalian intern ini
meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur, sistem,
hasil, kehadiran,
2. External Control (pengendalian ekstern) Pengendalian ekstern dapat
dilakukan secara formal atau informal Ini dilakukan oleh
masyarakat/konsumen baik langsung maupun tidak langsung, misalnya
melalui surat kabar, majalah ALAT-ALAT PENGENDALIAN
Beberapa alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan fungsi pengendalian
perusahaan adalah: 1. Budget 2. Non Budget: – personal observation – reports
– statistic – financial statement – break even point – internal audit

 Pengendalian usaha
1. Budget Pengendalian budget dapat di ketahui atau diawasi, yaitu apakah
hasil yang diharapkan dari penerimaan atau pengeluaran itu sesuai dengan
yang diinginkan atau tidak. Budgetary control biasanya digunakan
sehubungan dengan kontrol basis yang bersifat fungsional yaitu penjualan,
produksi dan pembelian, dan tidak terhadap kontrol basis yang bersifat
fakturil, misalnya kualitas, biaya, waktu
2. Non Budget :
a. Personal Observation : yaitu pengawasan langsung secara pribadi oleh
pimpinan perusahaan terhadap karyawan/bawahan yang sedang bekerja.
b. Report: laporan dibuat oleh para manajer bawahan, misalnya manajer
produksi menyusun laporan produksi.
c. Financial statement: merupakan daftar laporan keuangan yang biasanya
terdiri dari balance sheet dan income statement (neraca dan daftar rugi laba).
Dari kedua daftar ini dapat diketahui dan diawasi melalui analisa laporan
keuangan, mengenai keadaan permodalan perusahaan.
d. Statistik: proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang telah
berlalu. Menganalisa data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk-bentuk
tertentu, misalnya grafik-grafik, kurva-kurva
e. Break Even Point (Titik Pulang Pokok): yaitu suatu titik atau keadaan
ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi. Jadi
jumlah biaya sama dengan jumlah penjualan.
f. Internal Audit : yaitu penganalisian yang dilakukan oleh atas terhadap
bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang
menyangkut masalah keuangan, apakah sesuai dengan prosedur dan praktek
yang telah ditetapkan. Auditing ini juga menyangkut pengendalian persediaan
yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang cukup
apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah diterima.
g. Personnel Audit : suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut
administrasi personalia. Berdasarkan analisa tersebut dan berbagai
rekomendasi, diperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang diinginkan.
 Studi kasus : Stewart Box Company adalah produsen kotak karton
yang sudah lama berdiri. Produknuya terutama dijual sebagai pengemas
produk-produk konsumen. Karton dibuat di pabrik karton milik perusahaan.
Bahan baku untuk pabrik karton adalah “ paper-board” yang dibuat di pabrik
yang juga milik perusahaan berdekatan dengan pabrik kartonnya. Kompleks
pabrik juga memiliki gudang seluas 60.000 kaki persegi untuk menyimpan
barang jadi sebelum dikirim. Perusahaan memiliki 425 karyawan.
Direktur utama perusahaan ini adalah Robert Stewart, yang juga merupakan
pemegang saham terbesar. Perusahaan memasarkan produknya dalam radius
500 mil dari pabriknya yang beralokasi di sebuah kota kecil. Perusahaan ini
mempunyai tujuh sales engineer, yang menerima gaji tetap tertentu, ditambah
dengan komisi. Dalam organisasi pemasaran terdapat enam orang lainnya,
termasuk tiga diantaranya yang bertugas menyiapkan penawaran harga untuk
para calon pelanggan, sesuai dengan spesifikasi dari pelanggan tersebut.
Perusahaan terkenal karena mutu produk dan pelayanannya yang baik.
• Kelebihan dari Stewart Box Company ini adalah :
1. Dapat menunjuk tren saat ini yang dapat berdampak pada industri dan
pemesanan penjualan dan volume produksi.
2. Tepat waktu dalam pemesanan, kualitas tinggi dan menjaga spesifikasi
pelanggan.
3. Memiliki struktur fungsional yang baik dalam pengindentifikasian pusat –
pusat tanggung jawab.
4. Perencanaan strategis yang mapan.

• Ada pun kelemahan dari Stewart Box Company ini adalah :


1. Melakukan perhatian lebih kepada laporan aksternal.
2. Sistem kontrol dan perencanaan perusahaan masih harus di perbaiki.
3. Sistem operasi yang belum signifikan dalam meningkatkan operasinya.
4. Sistem kontrol manajemen dan stuktur organisasi yang tidak mendukung
strategi perusahaan secara keseluruhan.

 Studi kasus : Stewart Box Company


• Ancaman – ancaman dari Stewart Box Company adalah :
1. Kelebihan kapasitas yang tidak di pasarkan, karena adanya persaingan yang
kuat.
2. Persaingan mendapatkan pesanan besar dengan harga yang rendah.
3. Kontribusi harga untuk pemesanan tidak mencukupi menjaga agar pabrik
tetap berproduksi. Dalam suatu industri dimana persaingan sangat ketat untuk
volume pesanan, oleh karena itu Stewart Box company mendirikan pangsa
pasar. Namun, pasarnya masih terbatas dalam radius 500mile manufakturnya,
dengan demikian 15% dari waktu perusahaan untuk biaya di bawah untuk
dapat memenuhi persyaratan volume untuk operasi, dan 65% dari waktu
mereka di-charge lebih tinggi daripada pesaing mereka.
• Permasalahan
1. Komponen laba yang dihasilkan tersebut dikurangi jumlah persedian.
2. Hanya Presiden, Vice Presedent marketing dan controller terlibat dalam
membahas dan menyelesaikan perkiraan penjualan untuk penganggaran.
3. Hanya satu departemen manufaktur yang mempunyai tugas untuk
mengalokasikan biaya yang berkaitan dengan penjualan, pemasaran,
keuangan, HR.
4. Kontribusi harga jual dilakukan pada beberapa kesempatan untuk pabrik
tetap sibuk perusahaan mengikuti penetapan biaya pekerjaan menggunakan
biaya standar.
5. Direktur utama hanya menerima copyan saja dan tidak benar- benar
meperhatikan laporan yang ada melainkan lebih memperhatikan laporan
eksternal saja.

 Pemecahan masalah :
1. Komponen laba yang dihasilkan tersebut dikurangi jumlah persedian.
• Pemecahan masalahnya adalah berdasarkan teori akuntansi yang berlaku
umum tidak diizinkan penyisihan laba untuk di kurangi langsung oleh
persedian. Jadi, sebaiknya perusahaan mengikuti prinsip akuntansi yang
berlaku, yaitu tidak mengurangi laba dengan persedian, agar sistem
pengendalian terhadap financial stewart box company tidak mengecoh dan
aman dari koreksi audit.
2. Hanya Presiden, Vice Presedent marketing dan controller terlibat dalam
membahas dan menyelesaikan perkiraan penjualan untuk penganggaran.
• Pemecahan masalahnya adalah Dalam pengendalian manajemen maka
sistem pengendalian berdasarkan unit bisnis ( sebagai faktor eksternal ) dan
struktur organisasi ( sebagai faktor internal ) karena struktur organisasi dapat
memasukkan sumber-sumber untuk melakukan penganggaran penjualan
3. Hanya satu departemen manufaktur yang mempunyai tugas untuk
mengalokasikan biaya yang berkaitan dengan penjualan, pemasaran,
keuangan, HR.

• Pemecahan masalah adalah berdasarkan permasalahan diatas, seharusnya


stewart box company melibatkan departemen-departemen yang berhubungan
dengan tugas untuk mengalokasian biaya yang berkaitan dengan penjualan,
pemasaran, keuangan, dan HR. Stewart box company sebaiknya harus ada
departemen yang bertugas mengendalikan manajemen, dimana pengendalian
manajemen dan pengendalian tugas berhubungan erat. Karena pengendalian
manajemen yang mengontrol kegiatan atau tugas yang akan dilaksanakan.
4. Kontribusi harga jual dilakukan pada beberapa kesempatan untuk pabrik
tetap sibuk perusahaan mengikuti penetapan biaya pekerjaan menggunakan
biaya standar.

5. Direktur utama hanya menerima copyan saja dan tidak benar- benar
meperhatikan laporan yang ada melainkan lebih memperhatikan laporan
eksternal saja.
Direktur utama harus memperhatikan laporan yang ada ( laporan internal )
agar mengetahui secara pasti kondisi perusahaan pada saat itu dan melakukan
analisis terhadap laporan tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan, yang kemudian dievaluasi oleh manager – manager yang
bertanggung jawab jadi, direktur utama tidak hanya memperhatikan secara
seksama laporan eksternal saja, akan tetapi laporan internal benar – benar
diperhatikan, agar mengetahui kondisi perusahaan baik dari sisi internal
maupun eksternal, yang akan mempengaruhi susunan startegi dan
penggendalian strategi yang direncanakan .

Anda mungkin juga menyukai