Anda di halaman 1dari 89

MAKALAH KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.A


DENGAN An.F YANG MEMILIKI MASALAH PEROKOK AKTIF
DIDESA JATIREJO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pembimbing: Eva Nurlina Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom

KELAS 3B
Disusun Oleh :

1. Azizur Rofiun Nisa 2920183285


2. Galuh Damarsanti 2920183297
3. Ganjar Shiam 2920183298

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami haturkan kepada Allah Swt. atas segala rahmat-Nya,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kelompok
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn. Dengan Masalah Perokok
Aktif dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan
referensi bagi kita sehingga lebih mengenal tentang asuhan keperawatan keluarga.
Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan
Keluarga. Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Eva Nurlina Aprilia,
M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
dukungan dan bimbingannya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar. kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman dan semua pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Makalah ini masih memiliki keterbatasan dalam penyusunan maupun


pengalaman penulis, sehingga masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca makalah dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kami
juga memohon maaf apabila terdapat kesalahan tulisan maupun apa yang telah
kami cantumkan pada makalah ini.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 25 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

`BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II KONSEP DASAR......................................................................................2

A. KONSEP KELUARGA................................................................................2
1. Definisi Keluarga......................................................................................2
2. Ciri-Ciri Keluarga......................................................................................2
3. Tipe atau Bentuk Keluarga........................................................................3
4. Tujuan Dasar Keluarga..............................................................................6
5. Tahap Perkembangan Keluarga.................................................................6
6. Fungsi Keluarga......................................................................................11
7. Tugas Kesehatan Keluarga......................................................................13
8. Tingkat Kemandirian...............................................................................14
9. Peran Keluarga........................................................................................15
C. Masalah Penyakit .......................................................................................18
1. Definisi Perokok Aktif dan pasif ............................................................18
2. Bahaya Merokok.....................................................................................18
BAB III ASKEP ...................................................................................................23

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………… .……..45

BAB V PENUTUP.................................................................................................50

Kesimpulan …………………………………………………………………….67

Saran…………………………………………………………………………68

Daftar Pustaka........................................................................................................69
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi dengan nilai modernisasi telah merubah tatanan perilaku dan nilai
suatu bangsa, mengerus dan mematikan nilai-nilai kearifan lokal suatu daerah
(localy wisdom), terutama nilai dan pranata keluarga dengan anak remaja. Remaja
menganggap nilai kearifan lokal terlalu mengikat, tradisional, dan ketinggalan
zaman. Kondisi ini berdampak pada kualitas hidup remajadengan mengakibatkan
semakin lunturnya nilai budaya bangsa dan budaya kearifan lokal keluarga.
Keluarga sebagai pranata sosial pertama berperan dalam menanamkan nilai
kearifan dalam pengasuhan anak. Keperawatan keluarga sebagai bentuk layanan
primer keluarga di komunitas dapat memberikan metode asuhan dalam
memfasilitasi perkembangan keluarga yang sehat melalui penanaman
danpelestarian nilai kearifan lokal dalam pranata keluarga. Oleh karena itu,
diperlukan suatu invensi metode baru dalam pemberian asuhan keperawatan
keluarga dalam mencapai keluarga yang sehat, mandiri, dan produktif dalam
mencapai siklus perkembangannya sesuai karakter bangsa.

Tata nilai budaya bangsa perlu dipotong dengan karakter dan menatalitas
remaja dalam tatanan pranata keluarga sebai produksi yang kukuh dalam
membangun. Pembangunan generasi muda yang sehat, produktif dan berkarakter
dan mampu berkompetisi global (global advantage) tidak terlepas dari peran serta
keluarga. Komunikasi dalam keluarga akan membentuk sikap dan perilaku
remaja, sehingga keluarga sebagai lembaga sosial memiliki peran dan fungsi
mempertahankan nilai kearifan lokal melalui pelaksanaan struktur, proses, fungsi
keluarga dalam mencapai tugas (Susanto, dkk., 2019).

B. Tujuan

Tujuan kami membuat makalah ini :


1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan


antara pengetahuan bahaya merokok dengan perilaku merokok pada
Remaja Di desa Jati rejo, Lendah Kulonprogo

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk pengetahuan bahaya merokok pada Remaja desa Jatirejo,

Lendah, Kulonprogo

b. Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada Remaja Desa

Jatirejo
BAB II
KONSEP DASAR

A. KONSEP KELUARGA

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh


kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi
dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keluarga terdiri atas individu
yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah atau adopsi
dan tinggal dalam satu atap atau satu rumah. (Friedman et all,
2010)
Keluaga adalah satu, dua atau lebih yang dihubungkan
karena hubungan darah, hubungan perkawinan, hubungan adopsi
yang tinggal bersama untuk menciptakan suatu budaya tertentu.
(Setiawan, 2016) Dari beberapa pengertian diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa unit terkecil dari masyarakat yang memiliki
hubungan darah atau perkawinan, yang dikepalai oleh seorang
kepala keluarga yang tinggal dalam satu rumah tangga saling
ketergantungan satu sama lain.

2. Ciri-Ciri Keluarga

Menurut Robert Maclver dan Charles Horton dalam Harnilawati


(2013), ciri-ciri keluarga adalah:
1) Keluarga merupakan ikatan perkawinan
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan
dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau
dipelihara
3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama
(nomenclature) termasuk perhitungan garis keturunan
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggotaanggota berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak
5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau
rumah tangga

3. Tipe atau Bentuk Keluarga

Tipe atau bentuk keluarga menurut Friedman et all, (2010) sebagai


berikut :
a. Keluarga Inti Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan atau
anak baik kandung maupun angkat. Keluarga inti dibagi
menjadi 2 yaitu :
1) Dual earnear family Kedua pasangan sama-sama
memiliki penghasilan. Tantangan terbesar bagi dual
earner family saat anak-anak masih kecil adalah
mengatur dan mengoordinasi pengasuh anak
sementara orang tua bekerja. Tantangan dalam
mengatur dua pekerjaan dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan yang dimiliki pasangan suami istri.
Pekerjaan keluarga dan atau pengaturan dua
pekerjaan menimbulkan stress dan berdampak
buruk pada keluarga. Keluarga dual earner family
baik suami maupun istri samasama mengejar karir
sementara berusaha untuk mempertahankan
keluarga.
2) Keluarga tanpa anak Keluarga yang tidak terdapat
buah hati atau anak untuk melengkapi anggota
keluarga. Faktor yang dapat mempengaruhi dapat
berasal dari dalam diri sendiri ataupun berasal dari
Tuhan yang belum memberikan buah hati.
b. Keluarga Adopsi
Keluarga adopsi adalah sebuah cara lain untuk membentuk
keluarga, atau melengkapi keluarga dan tanggung jawab
orang tua kandung diserahkan seutuhnya ke orang tua
angkat. Keluarga asuh memberikan kesejahteraan, anak-
anak hidup dengan orangtua kandungnya. Biasanya
menimbulkan saling menguntungkan baik pada pihak orang
tua adopsi maupun anak yang diadopsi.
c. Keluarga Asuh
Sebuah layanan kesejahteraan anak yaitu anak ditempatkan
dirumah yang terpisah dari salah satu orang tua atau kedua
orang tua kandung untuk menjamin kemanan dan
kesejahteraan fisik serta emosional mereka. Anak-anak
ditempatkan dirumah asuh saat orang tua tidak mampu
mengasuh anak-anak mereka, tetapi ini hanya bersifat
sementara saja dan pada akhirnya akan dikembalikan
kepada orang tua kandung masing-masing.
d. Extended Family
Extended Familyatau keluarga besar merupakan keluarga
inti yang ditambah dengan anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah atau kekerabatan (kakek
nenek, paman bibi).
e. Keluarga Orang Tua Tunggal Adalah keluarga dengan ibu
dan ayah sebagai kepala keluarga. Keluarga Orang Tua
Tunggal tradisional adalah keluarga dengan kepala rumah
tangga duda/janda yang bercerai, ditelantarkan atau
berpisah. Keluarga Orang Tua Tunggal nontradisional
adalah keluarga yang kepala keluarganya tidak menikah.
f. Dewasa lajang yang tinggal sendiri Laki-laki atau
perempuan dewasa yang tinggal sendiri tanpa adanya
keinginan atau kemauan untuk menikah.
g. Keluarga orangtua tiri Keluarga seperti ini juga dikenal
sebagai keluarga yang menikah lagi, yang dapat terbentuk
dengan atau tanpa seorang anak. Biasannya keluarga terdiri
atas ibu, anak kandung anak tersebut dan ayah tiri.
Terbentuk dari perceraian maupun ditinggal pasangan
meninggal yang membentuk keluarga baru melalui
perkawinan kembali. Pasangan yang tinggal dalam satu
rumah dengan membawa anak-anaknya, baik itu anak dari
perkawinan lama maupun anak dari perkawinan baru.
h. Keluarga binuklir
Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbentuk setelah
perceraian yaitu anak merupakan anggota dari sistem
keluarga yang terdiri dari dua rumah tangga inti, dengan
beragam dalam hal tersebut tingkat kerjasama adalah hal
penting dan waktu yang dihabiskan dalam setiap rumah
tangga.
i. Cohabitating Family Merupakan keluarga yang tinggal
bersama tanpa adanya ikatan pernikahan, baik kaum muda,
tua, janda atau individu yang bercerai.
j. Keluarga homoseksual Keluarga homo seksual adalah
keluarga dua atau lebih yang berbagai orientasi seksual
yang sama atau keluarga yang mempunyai jenis kelamin
sama.
k. Struktur Keluarga Struktur keluarga menurut Jhonson R,
(2010) struktur keluarga terdiri dari : a. Patrilineal:
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam
beberapa generasi, dimana hubunganitu disusun melalui
jalur ayah. b. Matrilineal: Keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu. c.
Matrilokal: Sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluaga sedarah ibu. d. Patrilokal: Sepasang suami istri
tinggal bersama keluarga sedarah ayah. e. Keluarga kawin:
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang membagi bagian
keluarga karena adanya hubungan suami/istri.

4. Tujuan Dasar Keluarga

Tujuan dasar keluarga menurut Padila, (2012) lingkungan disini


adalah masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari
masyarakat. Oleh karena itu pentingnya peran dan fungsi keluarga
membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual. Keluarga merupakan unit dasar dari
masyarakat. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat
terhadap perkembangan individuindividu yang dapat menentukan
keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi
sebagai buffer atau sebagai perantara antara masyarakat dan
individu, yaitu mewujudkan semua harapan dan kewajiban
masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga
serta menyiapkan peran anggotannya menerima peran
dimasyarakat. Keluarga merupakan sistem terbuka sehingga
dipengaruhi oleh supra sistem yaitu lingkungan.

5. Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman et all, (2010)


adalah sebagai berikut :
a. Tahap I Keluarga Pasangan Baru Pada tahap ini dimulai
dari pasangan yang baru menikah dan membentuk satu
keluarga inti. Pembentukan keluarga baru dengan
pergerakan dari membentuk keluarga samapi hubungan
intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan.
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
1) Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi
kedua belah pihak.
2) Berhubungan secara harmonis dengan sanak
saudara.
3) Merencanakan sebuah keluarga (keputusan tentang
menjadi orangtua).
4) Pendidikan dan konseling keluarga berencana.
5) Pendidikan dan konseling untuk menjadi orang tua.
b. Keluarga dengan anak pertama ˂30 bulan (Child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan krisis keluarga.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
adalah:
1) Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang
stabil (menggabungkan bayi yang baru ke dalam
keluarga).
2) Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik
mengenai tugas perkembangan dan kebutuhan
berbagai anggota keluarga.
3) Mempertahankan hubungan pernikahan yang
memuaskan.
4) Memperluas hubungan dengan keluarga besar
dengan menambah peran menjadi orang tua dan
menjadi kakek atau nenek.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah Tahap ini dimulai ketika
anak pertama berusia 2,5 tahun dan diakhiri ketika anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan anak pra sekolah
adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra
sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar
dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga akan
rumah, ruang, privasi, dan keamanan yang
memadai.
2) Mensosialisasikan anak
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.
4) Mengintergrasikan anak kecil sebagai anggota
keluarga baru namun tetap memenuhi kebutuhan
anak lain.
5) Mempertahankan hubungan yang sehat didalam
keluarga (hubungan pernikahan dan hubungan
orangtua anak) dan diluar keluarga (hubungan
dengan keluarga besar)
d. Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 13 tahun.
Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain
aktivitas disekolah, masingmasing anak mempunyai
aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang
mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Keluarga
pula bekerjasama untuk mencapai tugas perkembangan.
Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah
dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk
bersosialisasi, baik sosisalisasi di sekolah maupun di luar
sekolah. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini
adalah:
1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan membantu
hubungan anak-anak memilih teman sebaya.
2) Mempertahankan hubungan pernikahan yang
memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.
4) Meningkatkan komunikasi terbuka dan mendukung
hubungan pasangan.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tahap ini dimulai pada saat anak berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 20 tahun, pada saat
anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuannya adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa. Tahap ini merupakan tahapan yag
paling sulit, karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus
mempunyai otoritas sendiri yang berkaitan dengan peran
dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua
dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk
melakukan aktvitasnya, sementara orang tua perlu
menciptakan komunikasi terbuka, minimalkan kecurigaan
dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan
tanggung jawab yang mengikat.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam
keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak
dan orang tua.
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga.
f. Keluarga dengan anak dewasa Tugas perkembangan
keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan
menerima kepergian anaknya, manata kembali fasilitas dan
sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami
istri, kakek dan nenek.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1) Membantu anak tertua untuk terjun ke dalam dunia
luar
2) Membantu anak yang terkecil agar mandiri
3) Melanjutkan memperbarui dan menyesuaikan
kembali hubungan pernikahan
4) Membantu orang tua suami dan istri yang sudah
menua dan sakit.
g. Keluarga usia pertengahan (midle age family)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhirnya saat pensiun atau
salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan
pada fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia.
Perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang
tua. Pada tahap ini semua anak meninggalkan rumah, maka
pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan
dengan berbagai aktivitas. Pola hidup sehat, diit seimbang,
olahraga rutin, menikmati hidup dan mengisi waktu dengan
pekerjaan. Pasangan juga mempertahankan hubungan
dengan teman sebaya
dan keluarga anaknya dengan cara mengadakan pertemuan
keluarga antar generasi atau anak cucu, sehingga pasangan
dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek nenek.
Hubungan antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan
memperhatian ketergantungan dan kemandirian masing-
masing pasangan.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan
kesehatan.
2) Mempertahankan kepuasan dan hubungan yang
bermakna antara orang tua yang menua dan anak
dewasa.
3) Memperkuat hubungan pernikahan.
h. Keluarga lanjut usia
Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realita yang tidak
dapat dihindari karena berbagai proses stresor dan
kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor tersebut
adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai
hubungan sosial, kehilangan pekerjaan serta penurunan
produktivitas dan fungsi kesehatan. Mempertahankan
penataan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas
utama pada perkembangan keluarga tahap ini. Lanjut usia
umunya lebih dapat beradaptasi tinggal dirumah sendiri
daripada tinggal bersama anaknya.
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :
1) Mempertahankan penataan kehidupan yang
memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap penghasilan yang berkurang
3) Mempertahankan hubungan pernikahan
4) Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Melanjutkan untuk merasionalkan kehilangan
keberadaan anggota keluarga.

6. Fungsi Keluarga

Lima fungsi keluarga Menurut Friedman et all (2010) sebagai


berikut:
a. Fungsi Afektif (fungsi mempertahankan kepribadian)
Fungsi afektik merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga.
Respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang
dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih,
dengan melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan
kasih sayang. Kebahagiaan keluarga diukur oleh kekuatan
cinta keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi Sosialisasi adalah proses perkembangan
dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan
interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial. Sosialisasi dimulai sejak individu dilahirkan dan
berakhir setelah meninggal. Keluarga merupakan tempat
dimana individu melakukan sosialisasi.
c. Fungsi Reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi Merupakan fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat
tinggal.
e. Perawatan Keluarga Keluarga juga berperan atau berfungsi
untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi kesehatan
keluarga. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan
pemeliharaan kesehatan terhadap anggotanya dapat dilihat
dari tugas kesehatan keluarga.
7. Tugas Kesehatan Keluarga

Menurut Friedman (2010), membagi 5 tugas keluarga dalam


bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga,
maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera
dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan
beberapa besar perubahannya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga
yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka
segera melakukan tindakan tepat agar masalah kesehatan
dapat dikurangi atau bahkanteratasi.
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang
tidak. Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumah
apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan
untuk pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan
untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang
lebih parah tidak terjadi.
d. Memodifikasi lingkungan Mempertahankan suasana
dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan mempertahankan
hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan
8. Tingkat Kemandirian

Keberhasilan asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan


perawat keluarga, dapat dinilai dari tingkat kemandirian keluarga.
Tingkat kemandirian keluarga menurut Depkes (2006) dalam Ayu
(2010) sebagai berikut:
a. Keluarga mandiri tingkat satu (KM-I)
1) Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dengan rencana keperawatan.
b. Keluarga mandiri tingkat dua (KM-II)
1) Menerima petugas Perawatan Kesehatan
Masyarakat
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
sesuai dengan rencana keperawatan.
3) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan
secara benar.
4) Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai
yang dianjurkan.
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara
aktif.
c. Keluarga mandiri tingkat tiga (KM-III)
1) Menerima petugas Perawatan Kesehatan
Masyarakat.
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
sesuai dengan rencana keperawatan.
3) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan
secara benar
4) Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai
yang dianjurkan.
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
secaraaktif.
6) Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran.
d. Tingkat kemandirian IV (keluarga mandiri tingkat IV/KM-
IV)
1) Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat.
2) Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
sesuai dengan rencana keperawatan.
3) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan
secara benar.
4) Melakukan tindakan keperawatan secara sederhana
sesuai yang dianjurkan.
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara
aktif
6) Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran.
7) Melaksanakan tindakan promotif.

9. Peran Keluarga

Menurut Ali (2010) peran adalah seperangkat perilaku


interpersonal. Sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan satuan tertentu :
a. Ayah: sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah,
pendidik, pelindung/pengayom dan pemberi rasa aman
kepada anggota keluarga sebagai anggota masyatakat.
b. Ibu: sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik
anak anak, pelindung keluarga, dan sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga, sebagai anggota masyarakat.
c. Anak: sebagai pelaku psikososial sesuai dengan
perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual
10. Definisi anak remaja

Tidak mudah untuk mendefinisikan remaja secara tepat, karena banyak sekali
sudut pandang yang dapat digunakan dalam mendefinisikan remaja. Kata “remaja”
berasal dari bahasa Latin adolescene berarti to grow atau to grow maturity. Banyak
tokoh yang memberikan definisi remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja
sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak- kanak dan dewasa.

Papalia dan Olds tidak memberikan pengertian remaja secara eksplisit melainkan
secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan
Olds, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan
dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada
usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun. Sedangkan Anna Freud,
berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan
juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, di
mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan mengenai siapa remaja


secara konseptual. Dikemukakannya oleh WHO ada tiga kriteria yang digunakan;
biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, yakni: (1) individu yang berkembang saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia
mencapai kematangan seksual, (2) individu yang mengalami perkembangan
psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan (3) terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang lebih
mandiri (Putro, 2017).

Selanjutnya, untuk mendefinisikan remaja seharusnya disesuaikan dengan

budaya setempat, sehingga untuk di Indonesia digunakan batasan usia 11-24


tahun dan belum menikah dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Usia 11 tahun adalah usia di mana pada umumnya tanda-tanda sekunder mulai nampak.
2. Pada masyarakat Indonesia, usia 11 tahun sudah dianggap akil baligh, baik menurut adat
maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-
anak.
3. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti
tercapainya identitas ego (menurut Ericson), tercapainya fase genital dari perkembangan
psikose9ksual (menurut Freud), dan tercapainya puncak perkembangan kognitif (menurut
Piaget), maupun moral (menurut Kohlberg).
4. Batas usia 24 tahun adalah merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang
bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orangtua,
belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orangtua.
5. Dalam definisi tersebut, status perkawinan sangat menentukan apakah individu masih
digolongkan sebagai remaja ataukah tidak (Putro, 2017).

11. Tahap-tahap perkembangan Psikosial Remaja

Delapan Tahap perkemabangan psikosial menurut Erikson (dalam Hall dan Lindze, 2004)
adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan dasar versus kecurigaan dasar (0-1 tahun)
2. Otonomi versus rasa bersalah (1-3 tahun)
3. Inisiatif versus rasa bersalah (3-5 tahun)
4. Kerajinan versus inferioritas (5-11 tahun)
5. Ikatan identitas versus kebingungan peran (12-18 tahun)
6. Intimasi versus isolasi (18-35 tahun)
7. Generativity versus stagnasi (35-55 tahun)
8. Integritas ego versus keputusasaan (lebih dari 55 tahun) (Agus, 2018).

Ciri-ciri Remaja

Seperti halnya pada semua periode yang penting, sela rentang kehidupan masa remaja
mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelumnya dan
sesudahnya. Masa remaja ini, selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang
tuanya. Menurut Sidik Jatmika, kesulitan itu berangkat dari fenomena remaja sendiri dengan
beberapa perilaku khusus, yakni:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini dapat menciptakan ketegangan dan
perselisihan, dan bias menjauhkan remaja dari keluarganya.
2. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika mereka masih
kanak-kanak. Ini berarti bahwa pengaruh orang tua semakin lemah. Anak remaja
berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan
perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah dalam hal mode
pakaian, potongan rambut, kesenangan musik yang kesemuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun
seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan, membingungkan
dan menjadi sumber perasaan salah dan frustrasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini bersama-sama
dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit menerima nasihat dan
pengarahan oangtua (Putro, 2017).

Selanjutnya, Sidik Jatmika, menjelaskan adanya kesulitan yang sering dialami kaum
remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orangtua, medrupakan bagian yang
normal dari perkembangan remaja itu sendiri. Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin
dialami kaum remaja antara lain:

1. Variasi kondisi kejiwaan. Suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan
mengasingkan diri, tetapi pada saat yang lain terlihat sebaliknya, periang, berseri-seri
dan yakin. Perilaku yang sulit ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah sesuatu yang
abnormal.hal ini hanyalah perlu diprihatinkan dan menjadi kewaspadaan bersama
manakala telah menjerumuskan remaja dalam kesulitan-kesulitan di sekolah atau
kesulitan dengan teman-temannya
2. Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba. Hal ini merupakan sesuatu yang normal dan
sehat. Rasa ingin tahu seksual dan bangkitnya rasa birahi adalah normal dan sehat.
Ingat, perilaku tertarik pada seks sendiri juga merupakan ciri yang normal pada
perkembangan masa remaja. Rasa ingin tahu seksual dan birahi jelas menimbulkan
bentuk-bentuk perilaku seksual.
3. Membolos.
4. Perilaku anti sosial, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan menunjukkan
perilaku agresif. Sebabnya mungkin bermacam-macam dan banyak tergantung pada
budayanya. Akan tetapi, penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman, dan
pendisiplinan yang salah dari orang tua, terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak –
dan sering tidak ada sama sekali.
5. Penyalahgunaan obat bius.
6. Psikosis, bentuk psikosis yang paling dikenal orang adalah skizofrenia (setengah gila
hingga gila beneran).

Dari berbagai penjelasan di atas, dapatlah dipahami tentang berbagai ciri yang menjadi
kekhususan remaja. Ciri-ciri tersebut adalah :

1. Masa remaja sebagai periode yang penting Pada periode remaja, baik akibat langsung
maupun akibat jangka panjang tetaplah penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat
disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa awal remaja.
Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental serta perlunya
membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak
dan bukan juga orang dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan
diajari untuk bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja berusaha berperilaku
sebagaimana orang dewasa, remaja seringkali dituduh terlalu besar ukurannya dan
dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak, status remaja
yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk
mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang
paling sesuai bagi dirinya.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku
selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja,
ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga
berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan perilaku
juga menurun.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah Setiap periode perkembangan mempunyai
masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang
sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Ketidakmampuan mereka
untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja
akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan
mereka.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Pada tahun-tahun awal masa remaja,
penyesuaian diri terhadap kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan
perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi
dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Status
remaja yang mendua ini menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan remaja
mengalami “krisis identitas” atau masalah-masalah identitas-ego pada remaja.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Anggapan stereotip budaya
bahwa remaja suka berbuat semaunya sendiri atau “semau gue”, yang tidak dapat
dipercaya dan cenderung berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus
membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dan
bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik Masa remaja cenderung memandang
kehidupan melalui kacamata berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan
orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih
dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang tidak realistik ini, tidak
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan
meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan sakit hati
dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai
tujuan yang telah ditetapkannya sendiri.
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Semakin mendekatnya usia kematangan
yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan
untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan
bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok,
minum- minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks
bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap bahwa perilaku yang seperti ini
akan memberikan citra yang sesuai dengan yang diharapkan mereka (Putro, 2017).

B. MASALAH KESEHATAN

1. Definisi Perokok aktif dan perokok pasif

Seseorang yang menghisap rokok di sebut perokok aktif. Sementara seseorang


yang menghirup asap rokok di keluarkan perokok adalah perokok pasif. Perokok ppasif
memiliki resiko kesehatan jauh lebih besar dari perokok aktif. Menuruh para ahli 25
persen kandungan zah berbahaya rokok masuk kedalamtubuh perokok dan 75 persen
beredar ke udara dan masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Zat rokok yang masuk ke
tubuh perokok pasif lebih beracun, racun tersebar dihasilkan oleh asap rokok dari
pembakaran tembakau (Andriyani,2011)

2. Bahaya merokok

Menurut Andriyani,(2011) dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia berbahaya. Tar
misalnya bersifat karsiogenik dan dapat merangsang tumbhnya kanker, dapun karbon monosida
yang dapat meurunkan kemampuan tubuh dalam menurunkan oksigen. Rokok merusak hamper
seluruh tubuh organ manusiadan dapat menimbulkan berbagai macan penyakit. Dampak buruk
merokok biasanya akan timbul dalm jangka waktu lama. Pria atau wanita yang merokok akan
menghadapi dampak buruk merokok yang sama saja yaitu kematian. Selain itu bagi wanita dapat
mengganggu fungsi reproduksi. Berikut ini penyakit yang diakibatkan rokok :

1. Radang paru-paru
2. Kanker paru-paru
3. Bronchitis kronis
4. Kemandulan
5. Impoten

BAB III

ASKEP

A. Kasus

Di desa Jatirejo, Lendah Kulonprogo terdapat satu keluarga yaitu keluarga bapak
A. Keluarga Bapak A merupakan keluarga inti. Bapak A dan Ny. T memiliki 2 anak,
anak pertama laki-laki usia 16 tahun dan anak ke dua An. A usia 5 tahun, anak pertama
dengan sering memiliki kebiasaan kurang baik yaitu merokok dan suka membantah
orangtuanya. Keluarga Tn. A semua beragama islam dan bersuku jawa. Tahap
perkembangan keluarga Tn. A merupakan tahap perkembangan dengan anak remaja .
Dimana anak kedua yaitu An. A usia 5 tahun dan masih tinggal dengan Tn. A dan Ny.
T.
Saat ini semua keadaan keluarga sehat kecuali An. F mengalami masalah sering
merokok sejak usia sekolah. Penyebab dari merokok tersebut pada An. F karena sering
bergaul dengan kawan-kawan tongkrongannya ketika saat jam istahat sekolah. Ny. T
sebagai ibu sudah berusaha menasihati An.F untuk tidak sering-sering merokok karena
merokok sangat berbahay bagi kesehatan terutama untuk jangka panjang karena di
dalam rokok memiliki kandungan yang sangat berbahaya. Keluarga Tn. A merupakan
keluarga yang saling menghormati satu sama lain kecuali An. F.
Dari hasil pemeriksaan fisik pada An. F yaitu TB : 165 cm, BB :60 kg, LLA : 50
cm, S : 36ºC, N : 80x/menit, RR : 20x/menit. Keadaan masih sering merokok sehari bisa
menghabiskan 1 bungkus rokok.

B. Pengkajian

I. Data Umur
1. Nama Kepala Keluarga: Tn. A
2. Umur : 40 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Buruh pabrik
7. Alamat : Desa Jati Rejo, Lendah Kulonprogo
8. Komposisi Anggota Keluarga :

No Nama L/P Hub. Dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. A L Suami/Kepala 40 Tahun SMA Buruh Pabrik


Keluarga
2. Ny. T P Istri/Ibu Rumah 38 Tahun SMA Pedagang
Tangga
3. An. F L Anak Kandung 16 Tahun SMP Pelajar

4. An. A L Anak Kandung 5 Tahun - -

Genogram
Tn. A
Ny. T

Keterangan Genogram :
An. A
An.
Keluarga Bapak A merupakan keluarga besar. Bapak A memilik 2 saudara
F
dalam keluarganya. Tn. A adalah anak nomor 2 (dua). Kedua orang tua Bapak A sudah
meninggal. Untuk Keluarga dari Ny. T merupakan keluarga besar dan Ny. T memiliki
3 saudara. Dan Ny. T adalah anak ketiga atau anak terakhir. Bapak A dan Ny. T
memiliki 2 anak, anak pertama Laki-laki usia 22 tahun dengan masalah sering merokok
dan anak ke dua An. A usia 5.
9. Status Imunisasi Anggota Keluarga Balita

No Nama Usia Status Imunisasi


BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 An. A 5 ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2.

10. Tipe Keluarga


Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti, karena dalam satu rumah hanya terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak saja.
11. Status Sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. A penghasilan keluarga ± Rp. 3.000.000 perbulan yang didapat dari
hasil kerja buruh dan juga usaha jualan dirumah. Dari penghasilan tersebut
keluarga Tn. A kebutuhan keluarga terpenuhi untuk kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan pendidikan dan juga biaya kesehatan.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Mengenai aktivitas rekreasi keluarga untuk waktunya tidak tentu, karena keluarga
pernah menjadwalkan secara khusus untuk kegiatan rekreasi , selain itu
keluargajuga hanya memilki satu kendaraan 1 motor sebagai alat
transportasi.Rekreasi keluarga yang biasanya dilakukan adalah berkumpul
sekeluarga dan mengunjungi taman wisata yang dekat dengan rumah saja.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A merupakan tahap perkembangan dengan anak
prasekolah. Dimana anak kedua yaitu An. A usia 5 tahun belum sekolah dan masih
tinggal dengan Tn. A dan Ny. T. sedangkan anak kedua memasuki tahap perkembangan
remaja. An. F masih sekolah duduk di bangku SMA dan saat ini masih tinggal dengan
Tn.A dan Ny. T, dan An. F Saat ini memiliki permasalahan merokok sejak usia 15 tahun
satu hari bisa menghabiskan satu bungkus rokok.
b. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia Remaja dimulai pada saat anak
sebelum usia 13 tahun. Tujuan keluarga pada tahap perkembangan dengan anak usia
remaja adalah memenuhi nutrisi mempersiapkan pendidikan, memberikan
pendampingan dan memeneuhi kebutuhan kesehatan pada anak remaja tersebut. Orang
tua disini masih tidak mengetahui bagaimana cara merawat kesehatan pdan
memeberikan bimbingan pada anak usia remaja, masalah kesehatan pada remaja. F
yaitu kebiasaan merokok nya sejak usia 15 tahun.
c. Riwayat Keluarga Inti
Pada riwayat keluarga ini tidak ada penyakit keturunan. Tn. A tidak memiliki riwayat
penyakit, Ny. T juga tidak ada riwayat penyakit yang serius, untuk An. F tidak memiliki
penyakit yang serius akkan tetapi An. F sekarang memiliki masalah kebiasaan merokok
ketika usia kuliah karena faktor lingkungan. Sumber pelayanan kesehatan yang biasanya
digunakan adalah dokter dan bidan, akan tetapi sebelum ke dokter dan bidan biasanya
dirawat sendiri dirumah sebelum pergi ke dokter atau bidan.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Mengenai riwayat keluarga sebelumnya, Ny. T mengatakan tidak ada penyakit turunan
dari orang tua Ny. T, ayah Ny. T sudah meninggal karena sudah tua, untuk anggota
keluarga lainnya tidak memiliki keluhan kesehatan, sedangkan kedua orangtua Tn. A
juga sudah meninggal. Untuk ayah Tn. A memiliki riwayat hipertensi dan sering kontrol
untuk mencegah tekanan darah tinggi. Anggota keluarga lainnya tidak memiliki riwayat
kesehatan. Dan untuk An. F ini memiliki masalah sering merokok.
e. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1. Denah Rumah

Ket :
RT
RT : Ruang Tamu
R. TV : Ruang TV
R.TV K1 K1 : Kamar 1
K2 : Kamar 2
K3 : Kamar 3
K3 K2 D : Dapur
KM : Kamar mandi
D

KM

2. Keadaan Lingkungan dalam rumah


- Penerangan
Penerangan rumah diruang tamu saat siang hari cukup terang, namun
dibeberapa ruangan seperti kamar kurang terang ketika siang hari.
Saat malam hari rumah Tn. A menggunakan lampu putih yang
terang.
- Luas lantai
Lantai rumah Tn. A menggunakan keramik
- Ventilasi
Dirumah Tn. A terdapat jendela dan ada ventilasi yang cukup
- Keadaan dapur
Barang-barang didapur sudah tertata rapi tapi tampak kurang bersih.
- Kebersihan
Keadaan didalam rumah bersih tapi barang-barang kurang tertata
dengan rapi.
3. Keadaan lingkungan di luar rumah
- Pemanfaatan halaman
Dirumah Tn. A halamannya sempit dan tidak ada tanaman yang
ditanam.
- Sumber air minum
Menggunakan air sumur
Kondisi air : tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
- Pembuangan air kotor rumah tangga dan air hujan
Pembuangan air kotor rumah tangga di penampungan khusus
- Pembuangan sampah
Ditempat pembuangan sampah dirumah kalau penuh dibuang
ditempat sampah umum dan kali
- Jamban
Kelarga Tn. A menggunakan WC jongkok, Septicktank berada 7
meter dari sumur.
- Sumber pencemaran
Pencemaran dilingkungan keluarga Tn. A yaitu sampah
- Sanitasi
Air limbah seperti air bekas cucian dapaur maupun kamar mandi
dialiran kepenampungan khusus.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. A bertetangga dengan keluarga yang bekerja sebagai pegai
negeri, wiraswasta, dan buruh. Tetangga Tn. A banyak beragama islam dan
bersuku jawa. Tempat tinggal mereka saling berdekatan satu sama lainnya
dan berkomunikasi cukup baik, tetapi dalam lingkungan tersebut terdapat
perokok aktif yang banyak di dominasi oleh bapak-bapak dan remaja putra.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A sudah 10 Tahun menempati rumah tempat tinggalnya sejak
anak pertamanya berumur 9 tahun. Keluarga Tn. A bepergian dengan
menggunakan sepeda motor, pergi untuk bekerja, bersekolah dan
bersosialisasi.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A merupakan keluarga yang tergolong aktif dalam mengikuti
kegiatan masyarakat. Organisasi yang diikuti yaitu Dasa Wisma, pertemuan
RT, perkumpulan arisan dan kegiatan pengajian.
e. System pendukung keluarga
Jumlah keluarga Tn. A sebanyak empat orang Tn. A, Ny. T, Nn.N dan An.
Saat ini semua keadaan keluarga sehat kecuali An. A mengalami masalah
kebiasaaan merokok. Tn.A dan keluarga senang dikunjungi mahasiswa
kesehatan dating kerumah karena dapat berdiskusi tentang masalah
kesehatan.
f. Strukur Keluarga
a. Pola Komunikasi
Keluarga Tn. A melakukan komunikasi secara terbuka dan menggunakan
Bahasa jawa dan Bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami tetapi Remaja F
Kurang aktif.
b. Struktur Kekuatan
Keluarga Tn. A yang selalu mengambil keputusan adalah Tn. A dengan
diskusi.
c. Struktur peran formal dan informal
- Tn. A
Peran formal : sebagai kepala keluarga, suami dan ayah.
Peran informal : masih aktif sebagai anggota perkumpulan masyarakat.
- Ny. T
Peran Formal : sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu
Peran informal : aktif sebagai anggota dasa wiswa dan pekumpulan arisan
di masyarakat.
- An. F
Peran formal : sebagai anak pertama dan pelajar
Peran informal : mengikuti kegiatan pemuda di tempat tinggalnya
- An. A
Peran formal : sebagai anak kedua
Peran informal : -
d. Nilai dan normal
Keluarga Tn. A hidup delam nilai dan norma budaya jawa. Tn.A bertindak
sebagai kepala keluarga yang memberikan nafkah keluarga. Keluarga
menjalankan kewajiban sebagai muslim. Keluarga saling menghargai dan
menghormati sama lain. Keluarga Tn.A tidak memiliki norma atau nilai
tertentu yang mempengaruhi kesehatan keluarganya. Jika ada anggota keluarga
yang sakit, keluarga membawa kepelayanan keluarga.

g. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
1. Keadaan kesehatan
Keluarga Tn.A tidak memiliki masalah keluarga hanya saja anak An. F
mengalami kecandungan merokok.
2. Kebersihan perorangan
- Tn. A : tampak rapi dan bersih, mandi rutin dua kali sehari menggunakan
sabun, keramas tiga kali perminggu dengan menggunakan shampoo dan
sikat gigi dua kali sehari.
- Ny. T : tampak rapi dan bersih, tampak rapi dan bersih, mandi rutin
dua kali sehari menggunakan sabun, keramas tiga kali perminggu dengan
menggunakan shampoo dan sikat gigi dua kali sehari.
- An. F : tampak rapi dan bersih, tampak rapi dan bersih, mandi rutin
dua kali sehari menggunakan sabun, keramas tiga kali perminggu dengan
menggunakan shampoo dan sikat gigi dua kali sehari.
- An. A : tampak rapi dan bersih, tampak rapi dan bersih, mandi rutin
dua kali sehari menggunakan sabun, keramas tiga kali perminggu dengan
menggunakan shampoo dan.
3. Penyakit yang pernah diderita
Keluarga Tn. A tidak pernah mengalami penyakit yang serius mungkin
hanya flu, demam biasa.
4. Penyakit keturunan
Tidak ada penyakit keturunan dikeluarga Tn. A.
5. Penyakit kronis/menular
Keluarga Tn. A tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit yang
sudah lama diderita.
6. Kecacatan
Semua anggota keluarga Tn. A normal tidak ada yang cacat.
7. Pola makan
- Tn. A
Makan 3-4 kali sehari dengan nasi, sayur ditambah lauk
tempe/tahu/telur/daging. Minum air putih 3-4 gelas perhari memiliki
kebiasaan minum teh pada pagi dan sore hari.
- Ny. T
Makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur ditambah lauk
tempe/tahu/telur/daging. Minum air putih 4-5 gelas perhari memiliki
kebiasaan minum teh pada pagi dan sore hari.
- An. F
Makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur ditambah lauk
tempe/tahu/telur/daging. Minum air putih 5-6 gelas perhari
- An. A
Makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur ditambah lauk
tempe/tahu/telur/daging. Minum air putih 4-5 gelas perhari memiliki
kebiasaan minum yang manis-manis suka mengkonsumsi permen dan
cokelat.
8. Pola istirahat
- Tn. A
Tn. A mengatakan tidak pernah tidur siang karena harus bekerja dan untuk
tidur malam sekitar 6-7 jam tidur nyenyak.
- Ny. T
Ny. T mengatakan tidak pernah tidur siang karena harus jualan dan untuk
tidur malam sekitar 6-7 jam tidur nyenyak.
- An. F
An. F mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam dan tidur malah kurang
lebih 6-7 jam tidur nyenyak.
- An. A
An. A jarang tidur siang karena sering main dengan teman-temannya dan
untuk tidur malam sekitar 8-9 jam tidur nyenyak.
b. Fungsi Psikologis
1. Keadaan emosi
An. A sering bertengkar dengan kakaknya yaitu An. F karena masalah yang
kecil tetapi cepat baikannya, Dalam hal ini Remaja F masih kurang bisa
mengontrol emosi
2. Kebiasaan buruk
An. F masih sering merokok dan bisa menghabiskan rokok satu bungkus
satu hari, jikad bweri nasehat untuk berhenti merokok tidak mau.
3. Pengambilan keputusan
Keluarga Tn. A pengambilan keputusan oleh Tn. A dengan diskusi
4. Ketergantungan obat/bahan
An. F tidak memiliki ketergantungan obat yang di konsumsi, tetapi An. F
memiliki ketergantungan merokok
5. Mencari pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa ada keluarga yang sakit dibawa ke
puskesmas.
c. Fungsi Sosial
1. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga Tn. A
- Tn. A : SMA
- Ny. T : SMA
- An F : SMA
- An. A : PAUD
2. Hubungan inter keluarga
Keluarga Tn. A memiliki hubungan yang baik dengan masing-masing
anggota keluarganya.
3. Hubungan dengan orang lain
Keluarga Tn. A memiliki hubungan yang baik dengan tetangga disekitar
rumahnya.
4. Kegiatan organisasi social
Keluarga Tn. A aktif dalam organisasi dimasyarakat seperti dasa wiswa,
perkumpulan arisan dll.
d. Fungsi Spiritual
1. Ketaatan beribadah
Keluarga Tn. Semua beragama islam menjalankan sholat dengan rutin.
Ibadah sholat lima waktu dilakukan di rumah kadang dimasjid An.A dalam
beribadah masih dipandu orang tuanya.
2. Keyakinan kesehatan
Keluarga Tn.A mengatakan bahwa semoga keluarga dalam keadaan sehat,
sakit adalah ujian yang harus dihadapi dengan kesabaran.
e. Fungsi Kultural
1. Pengambilan keputusan
Keluarga Tn.A mengatakan dalam mengambil keputusan didalam
keluarganya adalah Tn. A
2. Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Keluarga Tn. A tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan dalam
keluarganya.
3. Tabu
Tidak ada hal yang tabu didalam keluarga Tn.A
f. Fungsi Reproduksi
keluarga Tn. A memiliki 2 orang anak yaitu laki-laki. Anak Laki-laki usia 16
tahun dan anak laki-laki 5 tahun. Ny. T mengatakan menggunakan KB pil
sampai sekarang.
g. Fungsi Ekonomi
1. Tulang punggung
Dikeluarga Tn. A yang berperan sebagai tulang punggung adalag Tn.A
dengan dibantu istrinya yaitu Ny. T dengan berjualan.
2. Penghasilan/pendapatan keluarga
- Tn. A pekerjaannya buruh dengan penghasilan 2.000.000/ bulan
- Ny.A bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan 1.000.000/bulan
Penghasilan /bulan keluarga Tn. A Rp 3.000.000
3. Status ekonomi keluarga
Keluarga Tn. A tergolong keluarga ekonomi menengah keatas.

h. Fungsi perawatan kesehatan keluarga


a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Tn. A dan anggota yang lainnya mengetahui jika An. F memiliki masalah
kebiasaan merokok, namun kurang begitu paham tentang cara
memberhentikan perilaku tersebut.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Tn. A dan keluarga mengetahui penyebab anak sering merokok pada An. F
namun Tn. A dan keluarga belum paham akan cara-cara yang harus
dilakukan untuk mengatasikebiasaan buruk tersebut agar hilang An. F
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
Tn. A dan keluarga belum mengatuhi bagaimana merawat kesehatan gigi
pada anak.
d. Modifikasi lingkungan fisik dan psikologis
Tn. A dan keluarga banyak berdoa dan berserah diri pada Allah jika sedang
banyak fikiran.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada disekitar keluarga

III. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek
Tn. A dan keluarga tidak terlalu memikirkan hal-hal yang kecil sehingga pikirannya
selalu tenang.
b. Stressor jangka panjang
Tn. A mengatakan khawatir jika An. F susah dikasih tahu agar berhenti merokok
Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga sudah terlihat beradaptasi atas stressor yang dihadapi, masalah harus dihadapi
dengan penuh kesabaran. Jika ada masalah yang serius keluarga biasanya berdiskusi
bersama mancari jalan keluar.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga bila menghadapi masalah biasanya menggunakan diskusi bersama.

IV. Pemeriksaan Fisik

No Nama TB BB LL TD N R S (ºC) Keterangan


(cm) (kg A (mmHg (x/menit) (x/menit) Keluhan
) (cm) )
1 An. F 165 60 50 - 80x/menit 20x/menit 36 ºC An. F sering
cm kg cm merokok

Pemeriksaan mulut dan tenggorakan


1. Inspeksi Gigi berlubang, ada karies gigi,
mulut dan lidah bersih
2. Palpasi Tidak ada nyeri tenggorokkan
3. Tes rasa Normal
ANALISA DATA

N Data Masalah
o
1 DS : Kesiapan Menigkatkan
Remaja F mengatakan : Manajemen Kesehatan
a. Antusias dan senang mahasiswa akan pada Remaja F yang
memberikan penyuluhan memiliki masalah
b. Remaja F sudah mulai mengurangi merokoknya perokok aktif
DO
a. An. F dan keluarga begitu antusias untuk
menambah pengatahuan

2 DS : Perilaku kesehatan
Remaja . F mengatkan : cenderung beresiko
a. Sehari dapat menghabiskan 1 bungkus rokok kepada remaja F yang
b. Tidak pernah olah raga memiliki masalah
c. Sering begadang perokok aktif
Do :
a. Aroma keringat remaja F berbau rokok
b. Remaja F terlihat lesu
c. Terdapat kantung mata

3. DS : Kesiapan meningkatkan
Remaja F mengatakan : komunikasi
a. Tidak banyak berbicara pada orang tuanya berhubungan dengan
Orangtua Remaja F mengatakan : remaja f yang memiliki
a. Jarang berkomunikasi masalah merokok aktif
b. Setiap dinasehati anaknya selalu membantah
Do :
a. Remaja F terlihat pendiam
b. Keluarga dan remaja F mau meningkatkan
komunikasi yang lembih intensif

SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan : kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada remaja F yang


mengalami masalah merokok aktif

Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah 1 3/3x1 1 An. F adalah
Actual (3) perokok aktif
Resiko (2) dan mengatakan
Potensial (1) sehari dapat
menghabiskan
satu bungkus
rokok
Kemungkinan di 2 2/3x2 1 1/3 An.F sudah
ubah mulai
Mudah (2) mengurangi
Sebagian (3) merokok dan
Tidak dapat (0) ingin
mengetahui cara
berhenti
merokok
Kemungkinan 1 2/3x1 2/3 Remaja F
dicegah mengatakan
Tinggi (3) sehari dapat
Cukup (2) menghabiskan
Rendah (1) 24 batang rokok
namun akhir-
akhir ini
dikurangi
menjadi 22
batang per hari
Menonjolnya 2 2/2x 1 1 Remaja F
masalah mempunyai
Segera (2) tekat untuk
Tidak perlu (1) berhenti
Tidak dirasakan merokok begitu
(0) juga dengan
orang tua remaja
F yang sangat
mendukung
keinginan
remaja F
Jumlah 4

Diagnosa Keperawatan : Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada Remaja F berhubungan


masalah merokok pada remaja F

Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah 1 3/3x1 1 An. F
Actual (3) mengatakan
Resiko (2) sehari dapat
Potensial (1) menghabiskan
satu bungkus
rokok
Kemungkinan di 2 2/3x2 1 1/3 Remaja F
ubah mengatakan dari
Mudah (2) usia 15 belas
Sebagian (3) tahun sudah
Tidak dapat (0) mulai merokok
tetapi sekarang
ingin berhenti
merokok
Kemungkinan 1 2/3x1 2/3 An. F sudah
dicegah mengurangi
Tinggi (3) merokok yang
Cukup (2) dulunya habis
Rendah (1) satu bungkus
rokok sehari atau
kira-kira 24
batang menjadi
22 batang
Menonjolnya 1 2/2x 1 1 An. F ingin
masalah merubah gaya
Segera (2) hidupnya
Tidak perlu (1) menjadi gaya
Tidak dirasakan hidup yang lebih
(0) sehat
Jumlah 4

Diagnosa Keperawatan : kesiapan meningkatkan komunikasi berhubungan dengan remaja F


yang mempunyai masalah merokok aktif

Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah 1 3/3x1 1 Remaja F dan
Actual (3) keluarga
Resiko (2) mengatakan
Potensial (1) kurangnya
komunikasi yang
menyebabkan
dari usia remaja
F lolos dari
pantauan
Kemungkinan di 2 2/3x2 1 1/3 Remaja F dan
ubah keluarga
Mudah (2) mengatakan
Sebagian (3) ingin dan siap
Tidak dapat (0) meningkatkan
komunikasi yang
lebih intensif
Kemungkinan 1 1/3x1 1/3 An. F
dicegah mengatakan dari
Tinggi (3) dulu
Cukup (2) komunikasinya
Rendah (1) dengan kedua
orang tuanya
sangat jarang
karena aayah
dan ibunya
bekerja
Menonjolnya 1 2/2x 1 1 Remaja. F dan
masalah keluarga ingin
Segera (2) memperbaiki
Tidak perlu (1) komunikasi agar
Tidak dirasakan keluaraga lebih
(0) dapat memantau
pergaulan
remaja f
Jumlah 3 2/3

Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada remaja F


berhubungan dengan masalah merokok aktif
2. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada remaja
F berhubungan dengan maslah merokok aktif
3. kesiapan meningkatkan komunikasi berhubungan dengan
remaja F dengan masalah merokok aktif
Rencana Keperawatan

Ketidak Efektifan Pemliharaan Kesehatan pada remaja F berhubungan dengan maslah merokok aktif

No Diagnosa Tujuan Krteria evaluasi Intervensi Rasional


Keperawatan Umum Kusus Kriteria standar
1 Senin, 21 Setlah dilakukan TUK 1 setelah 1.1 Rokok Senin, 21 Desember Senin, 21 Desember
Desember 2020 1 X kunjungan dilakukan 1X Menjelaskan mengandung 2020 2020
Ketidak selama 30 menit kali kunjungan kandungan zat bahan yang Jam 08.00 Jam 08.30
Efektifan masalah selama 30 berbahaya di berbahaya keluarga mampu
Pemliharaan kesehatan menit rokok seperti mengenal masalah
Kesehatan ketidakefektifa diharapkan Nikotin, Tar, kesehatan 1. Memberikan
pada remaja F n pemeliharaan 1.keluarga Hidrogen 1. Diskusikan pemahaman dan
berhubungan kesehatan pada mampu Sianida yang perilaku kesehatan pengertian pada klien
dengan remaja F dapat mengenal dapat yang berisiko dan keluarga tentang
masalah di tingkatkan masalah berbahaya risiko merokok
merokok aktif dengan kriteria kesehatan bagi
DS : hasil : kesehatan 2. Diskusikan maslah 2.memberikan
Remaja . F 1.Mengenal tubuh. kesehtan yang sering pengetahuan pada
mengatkan : masalah Berbagai terjadi pada perokok keluarga tentang
a. a. Sehari dapat kesehatan penyakit yang penyakit yang timbul
menghabiskan 2.Mengambil muculakibat akibat merokok
1 bungkus keputusan merokok 3. Anjurkan klien
rokok 3.Merawat seperti kanker mengungkapkan 3. .Mengevaluasi
b. Tidak anggota keluarga paru, penyakit maslah kesehatan pengatahuan klien
pernah olah yang sakit jantung, batuk yang terjadi akibat tentang bahaya yang
raga 4.Memodifikasi menahun rokok dapat di timbulkan
c. Sering lingkungan
begadang 5.Memanfaatka
Do : n pelayanan 4..Berikan pujian
a. Aroma yang tersedia (Galuh) 4.meningkatkan rasa
keringat percaya diri dan
remaja F semangat klien
berbau rokok
b. Remaja F
terlihat lesu
c. Terdapat
kantung
mata
TUK 2 setelah 1.2 Menawarkan Senin, 21 Desember Senin, 21 Desember
dilakukan 1x mendiskusikan jadwal 2020 2020
kunjungan jadwal merokok pada Jam 10.00 Jam 10.00
selama 30 merokok klien klien dan Keluarga mampu
menit tujuannya di mengambil
diharapkan jadwalkan keputusan 1.mengontrol jumlah
keluarga 1.Mendiskusikan rokok yang dapat di
mampu pada klien dan konsumsi klien
menngambil keluarga tentang
keputusan jadwal
2.Anjurkan kembali 2.Mengevaluasi
keluarga dan klien pemahaman klien
untuk menyebutkan
jadwal merokok 3. meningkatkan rasa
3.Beri pujian percaya diri dan
(Galuh) semangat klien
TUK 3 1.3 menjelas Menganjurka Senin, 21 Desember Senin, 21 Desember
Setelah pada keluarga n pasien 2020 2020
dilakukan 1X dan pasien cara untuk hidup Jam 13.00 Jam 13.30
kunjungan menghilangkan sehat dan Keluarga mampu
selama 30 keinginan memakan merawat anggota
menit untuk merokok permen saat keluarga yang sakit 1.Memberikan
keluarga ada keinginan 1.Mendiskusikan pemahaman pada
mampu merokok pada keluarga keluarga hal yang
merawat dukungan yang dapat dapat dilakukan untuk
anggota di berikan kepada mendukung klien
keluarga remaja F
yang sakit
2.Meberikan tehnik
2.Menganjurkan yang dapat dilakkukan
klien untuk hidup klien untuk
sehat dan mengganti menghindari
rokok dengan keinginan merokok
permen
3.Mengevaluasii
3.Anjurkan keluarga pemahaman klien
untuk mengulangi
apa yang di ajarkan 4.meningkatkan rasa
percaya diri dan
4.beri pujian semangat klien
(Galuh)
TUK 4 1.4 keuarga Keluarga Selasa 21 Desember Selasa 21 Desember
Setelah mampu dapat 2020 2020
dilakukan memodifikasi memberikan Jam 13.30 Jam 13.30
tindakan lingkungan bimbingan keluarga mampu
keperawatan dengan terhadap memodifikasi
selama 1x memberikan pergaulan lingkungan 1.Memberikan
kunjungan 20 pengarahan anak 1.Mendiskusikan pemahaman pada
menit dalam dengan keluarga cara keluarga tentang
diharapkan pergaulan anak memberikan pendekatan pada anak
keluarga pengarahan pada usia remaja
mampu anak remaja 2.agar klien tidak
memodifikasi 2. mendiskusikan mudah ingat dengan
lingkungan pada keluarga dank kebiasaannya
lien untuk
menghilangkan
benda yang dapat
memancing rasa 3.meningkatkan rasa
ingin merokok percaya diri dan
semangat klien
3.memberikan pujian
TUK 5 1.5 keluarga Keluarga Senin, 21 Desember Senin, 21 Desember
Setelah mampu dapat 2020 2020
dilakukan memanfaatkan mendapatkan Jam : 14.00 Jam : 14.30
tindakan pelayanan layanan Keluarga mampu
keperawatan kesehatan kesehatan memanfaatkan
selama 1x berupa layanan kesehatan
kunjungan 20 konseling di 1.Diskusikan 1. Meningkatkan
menit puskesmas pelayanan kesehatan pemahamaman klien
diharapkan atau dokter yang dapat diterima tentang fasilitas
keluarga keluarga keluarg dan ajurkan pelayanan yang
mampu pelayanan kesehatan tersedia
memanfaatkan yang dapat dipilih 2. Mengevaluasi
fasilitas 2.Anjurkan kembali pemahaman klien
kesehatan keluarga untuk 3. meningkatkan rasa
mengungkapkan percaya diri dan
pelayanan kesehtan semangat klien
yang bisa di dadapat

Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Ketidak Efektifan Pemliharaan Kesehatan pada remaja F berhubungan dengan masalah kesehatan merokok aktif

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 Senin, 21 Desember 2021 Senin, 21 Desember 2021 Senin, 21 Desember 2021
Jam: 08.00 Jam: 08.30 Jam:09.00
Ketidak Efektifan Pemliharaan Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah
Kesehatan pada remaja F kesehatan kesehatan
berhubungan dengan masalah S:
merokok aktif 1. mendiskusikan perilaku kesehatan 1.Klien mengatakan merokok sangat berbahaya
DS : yang berisiko bagi kesehatan
Remaja . F mengatkan : 2. menganjurkan klien mengungkapkan 2.klien mengatkan zat rokok nikotin dapat
d. a. Sehari dapat menghabiskan 1 perilaku kesehatan yang berisiko memuat kecanduan dan tar dapat menyebabkan
bungkus rokok 3.memberikan pujian kanker
e. b. tidak pernah olah raga 4.Memberikan wantu untuk bertanya 3.Klien mengatkan penyakit akibat rokok ada
Do : 5.mengevaluasi perasaan klien kanker paru, batuk menahun, dan kemandulan
a. Aroma keringat remaja F berbau (Galuh) 4.klien mengatakan jika perokok pasif 70%
rokok lebih berisiko terkena dampak dari rokok
b. Remaja F terlihat lesu O:
Terdapat kantung 1.Klien dan keluarga sangat senang dan
antusias
2.klien dan keluarga sangat kooperatif
3.klien mampu menyebutkan zat berbahaya
dalam rokok
4.Klien pham dan mampu menyebutkan
masalah kesehatan yang timbul akibat merokok
(Galuh)
Senin, 21 Desember 2021
Jam:09.30
Keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan
S:
1.Klien mengatakan merokok sangat berbahaya
bagi kesehatan
2.klien mengatkan zat rokok nikotin dapat
memuat kecanduan dan tar dapat menyebabkan
kanker
3.klien mengatakan jika perokok pasif 70%
lebih berisiko terkena dampak dari rokok
4.klien mengatakan penyakit akbat merokok
kanker paru, batuk menahun, dan kemandulan
O:
1.Klien dan keluarga sangat senang dan
antusias
2.klien dan keluarga sangat kooperatif
3.klie mampu menyebutkan zat berbahaya
dalam rokok
4.klien paham dan mampu menyebutkan
masalah kesehatan yang muncul akibat
merokok
A:
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
sudah teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Galuh)

Hari tanggal tahun


Hari tanggal tahun jam
Jam S:
Keluarga mampu merawat anggota 1.ibu klien mengatakan akan terus mendukung
keluarga yang sakit anaknya untuk berhenti merokok dan tidak
1.Memberikan pemahaman pada akan memarahi klien
keluarga hal yang dapat dilakukan 2. klien mengatkan akan memakan permen saat
untuk mendukung klien mulut terasa kecut
2.Meberikan tehnik yang dapat A:
dilakkukan klien untuk menghindari 1.keluarga sangat mendukung apa yang
keinginan merokok diinginkan anaknya
3.Mengevaluasii pemahaman klien 2.klien paham dan dapat mengulangi apa yang
4.memberikan pujian di ajar perawat
(Galuh) 3.Klien dan keluarga kooperatif
(Galuh)

Hari tanggal tahun


Jam
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
S:
1.ibu klien mengatakan akan terus mendukung
anaknya untuk berhenti merokok dan tidak
akan memarahi klien
2. klien mengatkan akan memakan permen saat
mulut terasa kecut
O:
1.keluarga sangat mendukung apa yang
diinginkan anaknya
2.klien paham dan dapat mengulangi apa yang
di ajar perawat
3.Klien dan keluarga kooperatif
A:
Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. . Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahu


Jam Jam
Keluarga mampu memodifikasi S:
lingkungan 1.ibu klien mengatkan akan mengingatkan
1.Mendiskusikan dengan keluarga cara dengan lembut agar klien tidak merokok
memberikan pengarahan pada anak 2.klien mengatakan akan menyimpan asbak di
remaja rumah agar tidak ingat rokok
2. mendiskusikan pada keluarga dan O:
klien untuk menghilangkan benda yang 1.ibu klien mampu bekerja sama dengan
dapat memancing rasa ingin merokok perawat untuk memodifikasi lingkungan
3.memberikan pujian 2.klien dan keluarga sangat kooperatif
(Galuh) (Galuh)

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


Hari tanggal tahun
Jam
S:
1.ibu klien mengatkan akan mengingatkan
dengan lembut agar klien tidak merokok
2.klien mengatakan akan menyimpan asbak di
rumah agar tidak ingat rokok
O:
1.ibu klien mampu bekerja sama dengan
perawat untuk memodifikasi lingkungan
2.klien dan keluarga sangat kooperatif
A:
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
dapat teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. . Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Galuh)

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun


Jam Jam
Keluarga mampu mengambil S:
keputusan 1.klien mengataakan sehari merokok 6 kali
1.Mendiskusikan pada klien dan sesuai jadwal
keluarga tentang jadwal 2.klien mengatakan akan terus menurunkan
2.Anjurkan kembali keluarga dan klien jumlah merokok setiap seminggu
untuk menyebutkan jadwal merokok O:
3.berikaan pujian 1.klien setuju dengan jadwal yang di buat
2.klien dapat mengungkapkan kembali jadwal
yang sudah di buat
3.klien terlihat bersemangat
Hari tanggal tahun
Jam
S:
1.klien mengataakan sehari merokok 6 kali
sesuai jadwal
2.klien mengatakan akan terus menurunkan
jumlah merokok setiap seminggu
O:
1.klien setuju dengan jadwal yang di buat
2.klien dapat mengungkapkan kembali jadwal
yang sudah di buat
3.klien terlihat bersemangat
A:
Keluarga mampu mengabil keputusan teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. . Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Galuh)

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun


Jam Jam
Keluarga mampu memanfaatkan S:
layanan kesehatan 1.klien mengatkan bisa mendaptkan layanan
1.Diskusikan pelayanan kesehatan yang kesehatan di puskesmas atau dokter keluarga
dapat diterima keluarg dan ajurkan O:
pelayanan kesehatan yang dapat dipilih 1.klien paham apa yang di jelaskan perawat
2.Anjurkan kembali keluarga untuk 2.klien dapat menyebutkan layanan kesehatan
mengungkapkan pelayanan kesehtan yang dapat mereka gunakan
yang bisa di dadapat (Galuh)
(Galuh)
Keluarga mampu memanfaatkan layanan
Kesehatan
Hari tanggal tahun
Jam
S:
1.klien mengatkan bisa mendaptkan layanan
kesehatan di puskesmas atau dokter keluarga
O:
1.klien paham apa yang di jelaskan perawat
2.klien dapat menyebutkan layanan kesehatan
yang dapat mereka gunakan
A:
Keluarga mampu memanfaatkan layanan
kesehatan dapat teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. . Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
(Galuh)

Rencana Keperawatan

Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional


. keperawatan Umum Khusus Kriteria standar
1. Selasa 22 Setelah TUK 1 telah 1.1 mengganti Mengganti Hari, tgl... 1.
Desember 2020 dilakukan 1x dilakukan 1x media rokok rokok dengan Keluarga meningkatkan
Kesiapa 30 menit kunjungan dengan permen atau mampu pemahaman
meningkatkan kunjungan selama 20 benda yang benda lain engatur keluarga
manajemen rumah menit An F lain yang dapat strategi mengenai
kesehatan pada diharapkan mampu pasien pengelolaan bahayanya
keluarga Tn. A kesiapan mengatur konsumsi stres diri rokok
dengan An F meningkatkan emosional dengan tidak 1.tentukan 2. mengevaluasi
dengan kasus manajemen dalam menimbulkan pengetahuan pemahaman
merokok kesehatan pada mengurangi bahaya dalam kesehatan dan klien mengenai
Ds : keluarga Tn. A merokok kesehatan gaya hidup rokok
An. F dengan An F perilaku saat
mengatakan : dengan kasus ini pada
1.Antusias dan merokok dapat keluarga
senang mahasiswa teratasi dengan 2. diskusikan
memberikan kriteria hasil : pengertian
penyuluhan 1.Mengatur merokok
2.Sudah mencoba strategi
mengurangimeroko pengelolaan
k stres diri
3.Kurang mengerti 2. Mengetahui
bagaimana bahaya manfaat
merokok dan olahraga
penyakit yang teratur bagi
dapat timbul kesehatan
Do : 3. Melakukan
An. F dan keluarga skrining diri
begitu antusias 4.merawat
untuk menambah anggota
pengetahuan keluarga yang
sakit
5.memanfaatka
n pelayanan
kesehatan
TUK 2 telah 1.2 keluarga Manfaat yang Keluarga 1.tunjukan
dilakukan 1x mampu dirasakan dari mampu manfaat-
kunjungan melakukan berolahraga mengetahui manfaat pola
selama 20 olahraga membuat lebih manfaat hidup sehat
menit rutin setiap merasa olahraga pada keluarga
keluarga hari dengan bahagia, teratur bagi dan meminta
mampu kesadaran menguatkan kesehatan keluarga untuk
merasakan diri sendiri tulang dan 1.bantu memraktekanny
manfaat otot, dapat keluarga untuk a secara
olahraga meningkatkan memperjelas langsung dalam
rutin yang tingkat energi, keyakinan dan rutinitas sehari-
telah dijalani menjaga nilai-nilai hari
setiap hari kesehatan kesehatan 2. beri contoh
kulit, menjaga 2. diskusikan olahraga yang
kesehatan dan pentingnya ringan dan
memori otak, berolahraga dapat dilakukan
dan dapat teratur teratur
membantu terhadap
relaksasi dan kesehatan
kualitas tidur.
TUK 3 telah 1.3 setiap bulan Cek kesehatan Keluarga 1. memberikan
dilakukan 1x keluarga berguna untuk mampu dukungan
kunjungan melakukan mengetahui melakukan kesehatan orang
selama 20 cek adanya skrining diri tua pada anak
menit kesehatan penyakit dan 1.rumuskan yang sakit
keluarga rutin guna mencegah tujuan dalam supaya anak
mampu untuk terjadinya program mau mengikuti
melakukan mengurangi perkembangan pendidikan pola hidup
rutinitas cek resiko penyakit kesehatan sehat secara
kesehatan di penyakit 2. beri pujian rutin
sarana kesehatan atas apa yang 2. memberikan
kesehatan potensial dilakukan energi positif
terdekat yang
berbahaya
TUK 4 telah 1.4 memantau Mengawasi Keluarga 1.
dilakukan perkembanga pergaulan anak mampu meningkatkan
kunjungan n anak sejak diluar rumah merawat kesabaran
selama 30 anak dengan teliti anggota mengenai
menit memiliki keluarga kejujuran anak
keluarga tekat untuk yang sakit kepada orang
mampu berhenti 1.diskusikan tua supaya anak
memberi merokok dengan anak tidak merasa
dukungan apa yang takut saat
yang baik sedang ia berkata jujur
terhadap inginkan 2. bujuk anak
keluarga supaya tidak dalam berkata
yang sakit mengikuti jujur dan terus
pergaulan terang
bebas
2. memberikan
pendekatan
dan perhatian
keluarga
kepada anak
supaya orang
tua tau
perkembangan
anaknya/
anggota
keluarganya
TUK 5 telah 1.5 keluarga Fasilitas Keluarga 1.
dilakukan mampu kesehatan : mempu meningkatkan
kunjungan memanfaatka 1.Rumah memanfaatka pemahaman
selama 30 n pelayanan sakit/puskesma n pelayanan klien tentang
menit kesehatan s kesehatan pelayanan
diharapkan 2. Dokter 1.diskusikan kesehatan
keluarga umum mengenai 2. mengevaluasi
mampu 3. Bidan pelayanan pemahaman
memanfaatka kesehatan klien tentang
n fasilitas yang tersedia pelayanan
kesehatan 2. anjurkan kesehatan
keluarga
memilih
fasilitas yang
tepat
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


.
Kesiapan meningkatkan Hari, tgl... Hari, tgl...
manajemen kesehatan pada Jam 08.00 Jam 08.30
keluarga Tn. A dengan An F Keluarga mampu engatur strategi Keluarga mampu engatur strategi
dengan kasus merokok pengelolaan stres diri pengelolaan stres diri
1.Mendiskusikan pemahaman tentang DS : - klien mengatakan sudah faham
merokok mengei rokok
2. Memberi pendidikan kesehatan -klien mengatakan merokok karena malu
tentang : a. Pengertian merokok dengan teman-temannya
b. Penyebab ketagihan merokok -klien mengatakan takut dengan bahaya
c. Kandungan-kandungan rokok merokok
d. Penyakit yang disebabkan oleh rokok DO : -klien sangat antusias
e. Cara pencegahan mengurangi rokok -klien tampak kooperatif
4. Mengevaluasi materi yang telah di -klien dapat menyebutkan pengganti
berikan rokok dengan makanan
5. Memberi pujian atas hal yang telah (perawat)
dilakukan klien
6. Mengevaluasi perasaan klien setelah
diberikan materi
(perawat)
Pukul .....
Keluarga mampu engatur strategi
pengelolaan stres diri
S : -klien mengatakan paham mengenai
rokok
-klien mengatakan senang mendapatkan
penyuluhan kesehatan
O : - An.F dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan
-klien sangat antusias
A : Mengatur pengelolaan stress diri
P : Lanjutkan intervensi
- Keluarga mampu mengetahui manfaat
olahraga teratur bagi kesehatan
(perawat)

Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


.
Hari, tanggal... Hari, tanggal... Hari, tanggal...
Jam... Jam... Jam...
Kesiapa meningkatkan manajemen Keluarga mampu mengetahui manfaat DS :
kesehatan pada keluarga Tn. A olahraga teratur bagi kesehatan -klien mengatakan suka dengan olahraga
dengan An F dengan kasus 1.mendiskusikan olahraga yang akan -klien mengatakan suka bersepeda dan
merokok dilakukan lari
Keluarga mampu mengatur 2.memberikan kesempatan klien untuk DO :
strategi pengelolaan stres diri memilih olahraga yang dapat dilakukan -klien tampak sehat
S : -klien mengatakan paham -klien terlihat segar
mengenai rokok
-klien mengatakan senang
mendapatkan penyuluhan kesehatan
O : - An.F dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan
-klien sangat antusias
A : Mengatur pengelolaan stress
diri
P : Lanjutkan intervensi
- Keluarga mampu mengetahui
manfaat olahraga teratur bagi
kesehatan
(perawat)
Pukul...
Keluarga mampu mengetahui
manfaat olahraga teratur bagi
kesehatan
S : klien mengatakan sudah melakukan
beberapa olahraga secara teratur
O : klien tampak bersemangat
berolahraga
A : mengetahui manfaat olahraga teratur
bagi kesehatan
P : Lanjutkan intervensi
-melakukan skrining diri
(perawat)

Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


.
Hari, tanggal... Hari, tanggal... Hari, tanggal...
Jam... Jam... Jam...
Kesiapa meningkatkan manajemen Keluarga mampu melakukan skrining DS : -kluarga mengatakan hanya ke
kesehatan pada keluarga Tn. A diri puskesmas saat sakit saja
dengan An F dengan kasus 1.melakukan pengecekan kesehatan dengan -klien mengatakan jarang merasakan
merokok rutin di sarana kesehatan terdekat sakit
Keluarga mampu mengetahui 2. diskusi apa saja yang dapat menunjang DO : -keluarga tampak sehat
manfaat olahraga teratur bagi kesehatan dalam keluarga -An. F tampak batuk ringan
kesehatan (perawat) (perawat)
S : klien mengatakan sudah
melakukan beberapa olahraga
secara teratur
O : klien tampak bersemangat
berolahraga
A : mengetahui manfaat olahraga
teratur bagi kesehatan
P : Lanjutkan intervensi
-melakukan skrining diri
Jam...
Keluarga mampu melakukan skrining
diri
S:
-An F mengatakan sedikit batuk karena
asap rokok
-keluarga mengatakan An F susah dalam
berhenti merokok
- An F mengatakan sudah
ketergantungan oleh rokok
O:
-klien sering batuk-batuk kecil
- keluarga tampak bingung dalam
mengatasi anaknya yang masih merokok
A : melakukan skrining diri
P : Lanjutkan intervensi
-merawat anggota keluarga yang sakit
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


.
Hari, tanggal... Hari, tanggal... Hari, tanggal...
Jam... Jam... Jam...
Kesiapa meningkatkan manajemen Merawat anggota keluarga yang sakit DS : -An F mau mengganti rokok
kesehatan pada keluarga Tn. A 1.mendiskusikan cara membujuk An F dengan makanan-makanan yang telah
dengan An F dengan kasus supaya berhenti merokok orang tuanya sediakan
merokok 2.berikan makanan-makanan yang dapat -An F mengaku susah berhenti merokok
Keluarga mampu melakukan menggantikan rokok apabila masih bermain dengan teman-
skrining diri (perawat) temannya karena gengsi
S: DO : -An F tampak bersedih karena ia
-An F mengatakan sedikit batuk batuk akibat tersedak asap rokok
karena asap rokok -An. F tampak semangat memakan
-keluarga mengatakan An F susah makanan yang telah disediakan seperti
dalam berhenti merokok permen saat mulutnya terasa pahit
- An F mengatakan sudah (perawat)
ketergantungan oleh rokok
O:
-klien sering batuk-batuk kecil
- keluarga tampak bingung dalam
mengatasi anaknya yang masih
merokok
A : melakukan skrining diri
P : Lanjutkan intervensi
-merawat anggota keluarga yang
sakit
Jam...
Merawat anggota keluarga yang sakit
S : -An F mengatakan mulutnya sering
terasa pahit
-An F mengatakan lebih suka makan
permen saat mulutnya terasa pahit
O : -klien tampak murung
-keluarga klien selalu mendukung
perkembangan An F dalam pengobatan
A : merawat anggota keluarga yang sakit
P : lanjutkan Intervensi
-Memanfaatkan pelayanan kesehatan
(perawat)
Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Tn. A dengan An. F dengan kasus merokok

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


.
Hari, tanggal... Hari, tanggal... Hari, tanggal...
Jam... Jam... Jam...
Kesiapa meningkatkan manajemen Keluarga dapat memanfaatkan DS : -keluarga mengatakan ingin
kesehatan pada keluarga Tn. A pelayanan kesehatan membawa An F ke Rumah Sakit
dengan An F dengan kasus 1.diskusikan pelayanan kesehatan yang akan terdekat
merokok digunakan -An F mengatakan mau melakukan
Merawat anggota keluarga yang 2. bujuk An F dalam memeriksakan pemeriksaan kesehatan
sakit kesehatannya terutama organ dalam DO : -An F tampak mau dibujuk
S: (perawat) keluarga dalam melakukan pemerisaan
-An F mengatakan mulutnya sering kesehatan
terasa pahit (perawat)
-An F mengatakan lebih suka
makan permen saat mulutnya terasa
pahit
O : -klien tampak murung
-keluarga klien selalu mendukung
perkembangan An F dalam
pengobatan
A : merawat anggota keluarga yang
sakit
P : lanjutkan Intervensi
-Memanfaatkan pelayanan
kesehatan
(perawat)
Jam...
Keluarga dapat memanfaatkan
pelayanan kesehatan
S : -An F mengatakan takut mengetahui
penyakitnya setelah dilakukan
pemeriksaan nanti
O : -keluarga tampak menenangkan An
F supaya mau melakukan pemeriksaan
kesehatan
-keluarga membujuk An F supaya segera
berhenti merokok dan sebelum memiliki
penyakit serius
A : memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : lanjutkan Intervensi
(perawat)
Rencana Keperawatan

Diagnosa Keperawatan : Kesiapan meningkatkan komunikasi berhubungan dengan remaja f yang memiliki masalah merokok aktif

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Krteria evaluasi Intervensi Rasional


Umum Kusus Kriteria standar
1 Hari tanggal tahun Setelah TUK 1 setelah 1.menjelaskan Gunakan 4 Hari tanggal 1.meningkatkan
Jam dilakukan 1 X dilakukan 1X strategi strategi tahun komunikasi
Kesiapan meningkatkan komunikasi kunjungan kali kunjungan berkomunikasi komunikasi pada Jam yang baik antara
berhubungan dengan remaja f yang selama 30 selama 30 yang baik pada remaja dengan keluarga klien dan orang
memiliki masalah merokok aktif menit masalah menit remaja 1.menghargai mampu tua
DS : kesehatan diharapkan 2.menjelaskan keberadaan mengenal 2.Mengali
Remaja F mengatakan : kesiapan 1.keluarga tujuan dilakuan kawan sebaya masalah masalah yang
a. Tidak banyak meningkatkan mampu komunikasi 2.menasehati kesehatan terjadi saat
berbicara pada komunikasi mengenal yang baik pada dengan halus 1.Diskusikan berkomunikas
orang tuanya berhubungan masalah remaja namun tegas bersama klien pada klien dan
Orangtua Remaja F mengatakan : dengan kesehatan 3.sering dan keluarga cara keluarga
c. Jarang berkomunikasi remaja F yang mengajakngobrol berkomunikasi 3.memberikan
d. Setiap dinasehati anaknya memiliki santai yang diinginkan pemahaman
selalu membantah masalah 4.selalu memberi 2. anjurkan pada pada klien
DO: merokok aktif contoh klien untuk tentang manfaat
a. Remaja F terlihat pendiam dapat teratasi mengungkapkan komunikasi
b. Keluarga dan remaja F mau masalah yang baik
meningkatkan komunikasi yang komunikasi yang
lembih intensif sering terjadi
3.jelaskan
manfaat
komunikasi yang
baik
(Ganjar)
TUK 2 setelah 1.mendiskusikan Komunikasi pada Hari tanggal 1. meningkatkan
dilakukan 1x jadwal atau anak remaja tahun pengatahuan
kunjungan waktu dapat di lakukan Jam klien tentang
selama 30 komunikasi saat santai keluarga waktu yang
menit yang tepat bersama atau mampu tepat untuk
diharapkan setelah makan mengambil berkomunikasi
keluarga malam keputusan pada remaja
mampu 1.mendiskusikan 2.mengevaluasi
menngambil pada klien waktu pemahaman
keputusan yang tepat untuk klien
berkomunikasi 3.meningkatkan
pada remaja rasa percaya diri
2.anjurkan klien dan semangat
mengungkapkan klien
kembali waktu
yang tepat untk
berkomunikasi
3.berikan pujian
(perawat)
TUK 3 Setelah mendiskusikan Keluarga dapat Hari tanggal 1.meberikan
dilakukan 1X pada keluarga mengunakan tahun pemahaman
kunjungan tehnik berbagai tehnik keluarga pada keluarga
selama 30 komunikasi untuk mampu tentang tehnik
menit keluarga yang baik pada berkomunikasi merawat berkomunikasi
mampu remaja pada remaja anggota pada remaja
merawat seperti melalui keluarga yang untuk
anggota pihak ketiga atau sakit menggetahui
keluarga yang teman, 1.mendiskusikan keiginan remaja
sakit berceritan, pada klien dan 2.mengevaluasi
memberikan keluarga tehnik pemahaman
pilihan pada anak yang dapat di klien
gunakan 3.meningkatkan
2.anjurkan pada rasa percaya diri
keluarga untuk dan semangat
mengungkapkan
tehnik
komunikasi yang
digunkan dan
manfatnya
3.berikan pujian
(Peawat)
TUK 4 Setelah mendiskusikan Keluarga dapat Hari tanggal 1.meningkatkan
dilakukan pada klien dan menciptakan tahun pemahaman
tindakan keluarga suasana suasana yang Jam klien tentang
keperawatan yang nyaman hangat dan sikap Keluarga suasana yang
selama 1x untuk merangkul pada mampu nyaman saat
kunjungan 20 berkomunikasi remaja memodifikasi berkomunikasi
menit lingkungan 2.mengetahui
diharapkan 1.mendiskusikan suasaan yang di
keluarga pada klien harapkan klien
mampu tentang suasan
memodifikasi yang dapat di
lingkungan ciptakan saat
komunikasi
bersama
2.anjurkan pada
kien untuk
mengungkapkan
suasana yang
diinginkan

(ganjar)

TUK 5 Setelah 5.1 menjelaskan 5.1 fasilitas Hari tanggal 1.meningkatkan


dilakukan fasilitas kesehatan bisa di tahun pengatahuan
tindakan kesehatan yang dapatkan : Jam klien tentang
keperawatan dapat keluarga 1.dokter Keluarga pelayanan
selama 1x dapatkan 2.perawat mampu kesehatan ang
kunjungan 20 5.1menjelaskan 3.puskesmas memanfaatkan dapat di berikan
menit pentingya 5.2mejelaskan pelayanan 2.mengevaluasi
diharapkan bimbinganpada pentingnya kesehatan kembali
keluarga anak remaja bimbingan pada 1.diskusikan pengatahuan
mampu anak remaja pelayanan klien
memanfaatka kesehatan yang 3.meningkatkan
n fasilitas dapat klien pengatahuan
kesehatan peroleh klien tentang
2.anjurkan klien bimmbingan
menyembutkan yang dapat
pelayana dilakukan
kesehatan yang Mengevaluasi
dapat di peroleh kembali
3.diskusikan pengatahuan
bimbingan yang klien
dapat dilakukan 5.meningkatkan
pada anak remaja rasa percaya diri
4.anjurkan klien dan semangat
mengungkapkan klien
kembali
bimbingan yang
dapaat di berikan
5.beri pujian

Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Dx : Kesiapan meningkatkan komunikasi pada remaja F berhubungan dengan masalah kesehatan merokok aktif

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun
Jam Jam jam
Hari tanggal tahun keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Jam kesehatan
Kesiapan meningkatkan komunikasi S:
berhubungan dengan remaja f yang 1.Diskusikan bersama klien dan keluarga Remaja F mengatkan :
memiliki masalah merokok aktif cara berkomunikasi yang diinginkan 1.ingin ibunya tidak cerewet
DS : 2. memberikan waktu pada klien untuk 2.orangtuanya sering berbicara dengan nada tinggi
Remaja F mengatakan : mengungkapkan masalah komunikasi yang Orang tua remaja F mengatakan :
b. Tidak banyak berbicara pada sering terjadi 1.anaknya tidak pernah mendengarkan nasehat
orang tuanya 3.jelaskan manfaat komunikasi yang baik 2.jarang berbicara pada
Orangtua Remaja F mengatakan : 3.suka membatah jika dinasehati
a. Jarang berkomunikasi 4.paham maafaat yang di dapatkan
b. Setiap dinasehati anaknya (Ganjar) 5.akan mencoba berbicara pada remaja F denga
selalu membantah lembut tetapi tegas
DO: O:
a. Remaja F terlihat pendiam 1.klien dan keluarga terlihat kurang akrab saat
b. Keluarga dan remaja F mau berkomunikasi
meningkatkan komunikasi yang 2.raut wajah klien terlihat berbeda saat dinasehati
lembih intensif ibu kklien
3.klien paham apa yang dijielaskan perawat tentang
cara berkomunikasi

Hari tanggal tahun


Jam
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

S:
Remaja F mengatkan :
1.ingin ibunya tidak cerewet
2.orangtuanya sering berbicara dengan nada tinggi
Orang tua remaja F mengatakan :
1.anaknya tidak pernah mendengarkan nasehati
2.jarang berbicara pada
3.suka membatah jika dinasehati
4.paham maafaat yang di dapatkan
5.akan mencoba berbicara pada remaja F denga
lembut tetapi tegas
O:
1.klien dan keluarga terlihat kurang akrab saat
berkomunikasi
2.raut wajah klien terlihat berbeda saat dinasehati
ibu kklien
3.klien paham apa yang dijielaskan perawat tentang
cara berkomunikasi
A: keluarga mampu mengenal maslah kesehatan
teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Ganjar)

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun


Jam Jam
keluarga mampu mengambil keputusan keluarga mampu mengambil keputusan
1.mendiskusikan pada klien waktu yang
tepat untuk berkomunikasi pada remaja S:
2.memberikan kesempatan pada klien untuk Remaja F mengatakan :
mengungkapan waktu yang di inginkan 1.senang dinasehati saat sedang santai bersama atau
3.menganjurkan klien untuk setelah makan malan
mengungkapkan kembali waktu yang telah 2.tidak suka dinsehati saat pulang main atau saat
di setujui ingin pergi main
4.memberikan pujian 3.tidak suka dimarai saat ada teman
5.mengevaluasi perasaan klien
Orang tua remaja F mangatakan :
1.paham dengan kemauan anaknya
(ganjar) 2.akan mengubah waktu menasehati
3.akan berbicara lebih santai

O:
1.klien terlihat paham
2.orang tua dari remaja F mengetahui apa yang di
inginkan putranya
3.klien sangat kooperatif dan bersemangat

(ganjar)

Hari tanggal tahun


Jam
keluarga mampu mengambil keputusan

S:
Remaja F mengatakan :
1.senang dinasehati saat sedang santai bersama atau
setelah makan malan
2.tidak suka dinsehati saat pulang main atau saat
ingin pergi main
3.tidak suka dimarai saat ada teman

Orang tua remaja F mangatakan :


1.paham dengan kemauan anaknya
2.akan mengubah waktu menasehati
3.akan berbicara lebih santai

O:
1.klien terlihat paham
2.orang tua dank lien dapat menejlaskan kembali
pembhasaan pagi tadi
3.klien sangat kooperatif dan bersemangat
A: keluarga mampu mengambil keputusan teratasi
P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(Ganjar)

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun


keluarga mampu merawat anggota keluarga mampu merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit

1.mendiskusikan pada klien dan keluarga S:


tehnik yang dapat di gunakan 1.klien mengatakan dapat mengunakan orang ketiga
2.anjurkan pada keluarga untuk sebgai pelatara
mengungkapkan tehnik komunikasi yang 2.dapat memulai percakapan dengan bercerita
digunkan dan manfatnya terlebih dulu
3.berikan pujian
(Peawat) O:
1.klien mampu memahami apa yang disampikan
perawat
2.klien dan keluarga sangat besemangat
(perawat)

Hari tanggal tahun


jam
keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit

S:
1.klien mengatakan dapat mengunakan orang ketiga
sebgai pelatara
2.dapat memulai percakapan dengan bercerita
terlebih dulu

O:
1.klien mampu memahami apa yang disampikan
perawat
2.klien dan keluarga sangat besemangat
3.klien masih bisa mengingat apa yang di bhas tadi

A: keluarga mampu merawat anggota keluarga yang


sakit dapat teratasi

P:
Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(ganjar)

Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun


Jam Jam

Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


lingkungan
S:
1.mendiskusikan pada klien tentang suasan 1.klien mengatakan senang dengan suasanan
yang dapat di ciptakan saat komunikasi keluarga yang hangat dan merngkul
bersama 2.klien suka di perlakukan seperti teman buukan di
2.anjurkan pada kien untuk tekan
mengungkapkan suasana yang diinginkan 3.ibu klien mengatakan akan mencoba berbicara
3.mengevaluasi kembali apa yang di pada ayah klien untuk lebih merangkul anaknya
sampaikan klien karena sudah beranjak dewasa
Memberikan pujian terhadap klien
O:
(ganjar) 1.klien dan keluarga paham apa yang di
sammpaikan perawat
2.ibu klien paham apa yang diinginkan anaknya
Klien dan keluarga sanga koperatif

(ganjar)

Hari tanggal tahun


Jam

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


S:
1.klien mengatakan senang dengan suasanan
keluarga yang hangat dan merngkul
2.klien suka di perlakukan seperti teman buukan di
tekan
3.ibu klien mengatakan akan mencoba berbicara
pada ayah klien untuk lebih merangkul anaknya
karena sudah beranjak dewasa

O:
1.klien dan keluarga paham apa yang di
sammpaikan perawat
2.ibu klien paham apa yang diinginkan anaknya
Klien dan keluarga sanga koperatif

A:
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dapat
teratasi

P:

Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(ganjar)
Hari tanggal tahun Hari tanggal tahun
Jam Jam

Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan


pelayanan kesehatan kesehatan

1.mendiskusikan pelayanan kesehatan yang S:


dapat klien peroleh Klien mengatakan
2.menganjurkan klien menyembutkan 1.dapat mendapatkan pelayanan kesehatan dari
pelayana kesehatan yang dapat di peroleh puskesmas, dokter, atauu perawat
3.mendiskusikan bimbingan yang dapat 2.ibu klien mengatakan akan membimbing putranya
dilakukan pada anak remaja dengan bantuan pelayanan kesehatan yang ada
4.menganjurkan klien mengungkapkan 3.ibu klien mengatakan akan lebih memperhatikan
kembali bimbingan yang dapaat di berikan remaja F
5.memberikanpujian 4.klien dan keluarga sangat senang dalam
6.mrngevaluasi persaan penyuluhan ini

O:
1.klien mampuu mengulang kembali pelayanan
kesehatan yang bisa didapatkan
2.klien dan keluarga sangat koperatif
3.klien dan keluarga terlihat paham

(ganjar)

Hari tanggal tahun


Jam
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan

S:
Klien mengatakan
1.dapat mendapatkan pelayanan kesehatan dari
puskesmas, dokter, atauu perawat
2.ibu klien mengatakan akan membimbing putranya
dengan bantuan pelayanan kesehatan yang ada
3.ibu klien mengatakan akan lebih memperhatikan
remaja F
4.klien dan keluarga sangat senang dalam
penyuluhan ini

O:
1.klien mampuu mengulang kembali pelayanan
kesehatan yang bisa didapatkan
2.klien dan keluarga sangat koperatif
3.klien dan keluarga terlihat paham

A: keluaraga mampu memanfaatkan pelayanan


kesehatan tercapai

P:

Lanjtkan intervensi
1.Review kembali tentang tugas kesehatan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
2. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
3. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Review kembali tentang tugas kesehatan
keluarga mampu mengambil keputusan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

(ganjar)
BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan keluarga Tn. A dengan masalah kecanduan merokok pada An. F
mengunakan pendekatan pemecahan masalah yang systematis melalui proses keperawtan yang
dimulai dengan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada bab ini kami akan
membahas kasus yang telah di uraikan pada bab sebelumnya yang di kaitkan dengan teori
pendekatan keperawatan. Adapun tujuan dari pembahasan ini yaitu melihat kasus yang nyata
dengan teori dan hambatan pada asuhan keperawatan keluarga. Pembahasan setiap proses
sebagai berikut :

A. Proses Keperawatan
proses keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang dipilih secara matang
dalam usaha memperbaiki status kesehatan keluarga atau pasien serta menambah
kemampuan merka mengantasi masalah kesehatan. Keperawatan keluarga secara umum
terdiri dari pengkajian, perencanaan, intervensi, dan implementasi serta evaluasi. Dasar
proses keperawatan adalah menggunakan cara ilmiah dalam menyelidiki dan
menganalisis data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam menyelsaikan
masalah secara rasional (Harnilawati,2013). Sedangkan menurut Marilyn Friedman
dalam Ali (2010) proses keperawatan keluarga yang digunakan akan berbeda-beda
tergantung siapa yang akan menjadi fokus keperawatan. Dalam praktik ketika dirumah
perawat keluarga bekerja dengan keluarga dan setiap anggotanya. Oleh karena itu,
perawat keluarga akan mengunakan dua tingkat proses keperawatan yaitu dengan tingkat
individu atau tingkat keluarga. Berdasarkan proses keperawatan yang bertingkat tersebut,
langkah-langkah proses keperawatan keluarga yaitu :
1. Pengkajian, yang terdiri atas pengkajian keluarga dan individu
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Rencana asuhan keperawatan
4. Intervensi
5. Evaluasi keperawatan
Berikut ini kami sampaikan tindakan keperawatan yang kami lakukan pada keluarga Tn.
A dengan Remaja F dengan masalah kesehatan kasus kecanduan merokok :

1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dimulai dari proses
pengumpulan data atauinformasi tengtang data yang dibinanya. Tahap pengkajian
merupakan pross yang sistematis dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber
untuk evaluasi dan identifikasi masalah kesehatan pada keluarga. Dasar pemikiran
dan pengkajian adalah suatu perbandingan , ukuran, atau penilaian pada keluarga
dengan menggunakan nilai norma, nilai perinsip, aturan, harapan, dan konsep yang
berkaitan dengan permasalahan (Harnilawati, 2013)

2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah keputusan tentang respon keluarga tentang masalah
kesehatan yang actual atau potensial, ebagai dasar seleksi intervensi kkeperawatan
untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan kewenangan
perawat (Harnilawati, 2013). Berikut diagnosa yang kami ambil :
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Diagnosa ini kami jadikan prioritas berdasakan yang pertama berdasarakan
penilaian skoring yang paling tinggi yakni 4. Sifat masalah adalah actual,
kemungkinan di ubag adalah mudah, kemungkinan di cegah adalah cukup, dan
menonjolnya masalah adalah tidak perlu. Hal ini di perkuat dengan keluarga An.
F mengetahui kebiasaan merokok pada An. F dan ibu selalu menyuruh An. F
untuk berhenti merkok. An. F mempunyai keinginan untuk berhenti merokok dan
merubah gaya hidupnya.
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Diangnosa ini kamii ambil berdasarkan hasil skoring yaitu 4. Sifat masalah adalah
actual, kemungkinan di ubah adallah mudah, kemungkinan di cegah segera, hal
ini diperkuat dengan An. F sudah mengurangi merokok dan ingin mengetahui cara
berhenti merokok orang tua dan keluarga An. F jugas sangat mendukung.
3. Intervensi
Intervensi keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan perawat
untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau
masalah keperawatan yang telah di identifikasi. Rencana keperawatan yang
berkualitas akan menjamin keberhasilan dalam mencapai tujuan serta menyelesaikan
masalah (Harmoko, 2012). Berikut ini adalah intervensi bedasarkan diagnosa prioritas
:
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Kami bertujuan dalam kunjungan degan waktu ..X 30 menit agar masalah
dapat diatasi dengan waktu yang di tentukan. Dalam proses ini keluarga sangat
koperatif dan bisa menyerap ilmu yang di berikan dengan baik. Diharapkan
setelah kunjungan ..X 30 menit masalah Perilaku kesehatan Cenderung Berisiko
dapat teratasi, serta keluarga dan pasien dapaat kooperatif. Hal yang kami lakukan
adalah :
a) Mengenal masalah kesehatan : bertujuan untuk mengetahu masalah kesehatan
apa saja pada perilaku kesehtan berisiko terutama perokok aktif
b) Mengambil keputusan : bertujuan memberikan pengarahan dan kesempatan
pada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menyelsaikan
masalah ini
c) Memberikan perawatan : bertujuan untuk memberikan perawatan sesuai
dengan kebutuhan klien
d) Memodifikasi lingkungan : bertujuan agar perawat dan keluarga dapat bekerja
sama memodifikasi lingkungan yang mempengaruhi perilaku kesehatan
cenderung berisiko pada klien
e) Memanfaatkan fasilitas kesehatan : bertujuan memberikan pengarahan
terhadap klien maupun keluarga fasilita kesehatan apa yang dapat mereka
dapatkan agar mendapat perawatan dan konseling dari tenaga kesehatan baik
dokter maupun perawat.

b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan


c. Kami bertujuan dalam kunjungan degan waktu ..X 30 menit agar masalah dapat
diatasi dengan waktu yang di tentukan. Dalam proses ini keluarga sangat koperatif
dan bisa menyerap ilmu yang di berikan dengan baik. Diharapkan setelah
kunjungan ..X 30 menit masalah Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
dapat teratasi, serta keluarga dan pasien dapaat kooperatif. Hal yang kami lakukan
adalah
a) Mengatur strategi pengelolaan stres diri : bertujuan memberikan pengarahan
mengenai pengaturan emosional diri sehingga klien dapat mengurangi
penggunaan rokok yang berlebih. Cara mengurangi penggunaan rokok
dengan menggunakan media rokok diganti dengan media lain yang lebih
aman untuk dikonsumsi klien.
b) Mengetahui manfaat olahraga teratur bagi kesehatan : bertujuan klien dapat
mengatur pola hidup sehat dirumah dengan olahraga rutin setiap hari sehinga
klien dapat merasakan kenyamanan pada anggota tubuhnya. Selain itu
manfaat olahraga sendiri bertujuan untuk mencegah datangnya berbagai
penyakit dari yang sedang hingga berat.
c) Melakukan skrining diri.: bertujuan memberikan kesadaran dalam diri
keluarga supaya dapat melakukan cek kesehatan rutin guna untuk mengurangi
resiko penyakit kesehatan potensial yang berbahaya

d. Kami bertujuan dengan waktu ….30 menit agar masalah dapat diatasi sesuai
dengan waktu yang ditentukan dalam proses ini keluarga sangat kooperatf mampu
mengulang semua materi yang diberikan. Diharapkan setelah kunjungan masalah
kesiapan meningkatkan komunikasi kepada keluarga Tn.A dapat teratasi. Berikut
hal yang kami lakukan:;
a. Mengenaal masalah kesehtaan yang bertujuan agar keluarga Tn.A mengerti
dan mengetahui apa yang menjadi masalah komunikasi saat ini
b. Mengambil keputusan bertujuan agara keluarga Tn.A mampu mengambbil
keputusan terhadap masalah yang di alami.
c. Memeberikan perawatan bertujuan untuk memberikan perawatan sesuai
kebutuhan klien.
d. Memodifikasi lingkungan bertujuan keluarga mencipatkan lingkungan yang
hangat agar memberikan situasi yang nyaman saat berkomunikasi kepada
anak remaja
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan : bertujuan memberikan pengarahan
terhadap klien maupun keluarga fasilita kesehatan apa yang dapat mereka
dapatkan agar mendapat perawatan dan konseling dari tenaga kesehatan baik
dokter maupun perawat.

4. Implementasi
Implementasi tahap plementasi atau tindakan adalah perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini perawat yang
mengasuh keluarga sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara
integrase semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan kesehatan di rumah
(Ariga,2020). Dalam implementasi ini kami menuliskan tindakan keperawatan yang
terlaksana, tindakan keperawatan ini dapat terlaksana karena keluarga mau kooperatif
dengan tindakan keperawatan yang kami berikan. Berikut tindakan keperawatan
yang kami berikan dan dapat terlaksana :
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
a) Mengenal maslah kesehatan
Kami telah melakukan pendidikan kesehatan terhadap pasien dan keluarga
tentang zat berbahaya dalam rokok dan mengidentifikasi perilaku kesehatan
yang cenderung berisiko.
b) Mengambil keputusan
Membantu klien mengidentifikasi tentang pilihan alternative yang dapat
dilakukan untuk menghindari merokok
c) merawat anggota keluarga yang sakit
kami disini telah melakukan penyuluhan terhadap keluraga pasien tentang
bagaiamana cara memberikan dukungan pada pasien untuuk berhenti merokok.
Penyuluhan yang kami lakukan pada klien sendiri yaitu mengganti memakan
permen saat timul rasa ingin merokok.
d) Memodifikasi lingkungan
Kami disini telah mendiskusikan bagaiman cara keluarga memodifikasi
lingkungan pada klien dengan mengunakan tehnik komunikasi pada remaja
e) Memanfaatkan pelayanan kesehatan
Kami disini telah mendiskusikan kepada keluarga pelayanan kesehatan apa saja
yang bisa keluarga dapatkan
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
a) Mengatur strategi pengelolaan stres diri
Kami telah memberikan pengetahuan tentang makanan dan perilaku hidup
sehat guna untuk menunjang kesehatan keluarga lebih baik lagi
b) Mengetahui manfaat olahraga teratur bagi kesehatan
Kami telah mengarahkan keluarga pada keyakinan dan nilai-nilai hidup sehat
yang dapat menjauhkan diri dari berbagai jenis penyakit pada anggota keluarga
c) Melakukan skrining diri
Kami telah mengajak keluarga untuk mendukung salah satu anggota keluarga
yang memiliki gangguan kesehatan akibat bahayanya merokok

5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah menkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan (Deswani
dalam Februanti 2019). Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus
dilakukan untuk menentukan apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana
rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana keperawatan atau menghentikan
(Manurung dalam Februanti 2019). Berikut ini adalah evaluasi dari tindakan
keperawatan yang kami lakukan :
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Kami menganggap masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko dapat
teratasi keluarga teratasi, pasien dan keluarga sangat koperatif mengikuti seluruh
tindakan keperawatan. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok, klien dan keluarga dapat menyebutkan
kembali masalah kesehatan yang sering terjadi pada perokok, klien dan keluarga
mampu menjelaskan kembali cara menghindari merekok, klien dan keluarga juga
mampu menyebutkan kembali fasilitas kesehatan yang bisa didapatkan.
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Pemeliharaan kesehatan harus terus dijaga supaya terhindar dari berbagai
jenis penyakit. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan.
Pencegahannya itu sendiri dapat dilakukan dengan cara berolahraga secara teratur
dan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat setiap hari
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan keperawatan keluarga harus terus ditingkatkan dan di jaga agar terus
bertambahnya kepercayaaan masyarakat pada terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.
Pelayanan asuhan keluarga pada keluarga yang mempunyai anak remaja harus lebih di
perhatikan karena remaja bersifat unik, pendekatan dengan tehnik kusus juga harus
diterapkan agar remaja merasa nyaman dan mau menceritakan masalah yang di hadapi.
Perawat harus melibatkan keluarga dan menjalin komunikasi yang baik terhadap keluarga
agar lebih mudah menggali informasi yang di butuhkan dan keluarga bisa membantu dalam
asuhan keperawatan.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Dalam mencari data atau sumber harus mencari data yang terbaru agar lebih
mendukung asuhan keperawatan yang akan diberikan. Dalam menerapkan asuhan
keperawatan mahasiswa harus mencari sumber yang akurat bisa melalui jurnal dan e-
book, mahasiswa juga harus lebih menunjukan sikap care pada keluarga agar keluarga
merasa percaya dan nyaman.
2. Bagi keluarga
Diharapkan keluarga terus koperatif untuk membantu mahasiswa/perawat dalam
memberikan asuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Notoadmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Perolaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Jurnal aplikasi
Ilmu-ilmu Agama, 25-32.

Susanto, H. L. (2019). Penggunaan Kearifan Lokal dalam Perawatan Keluarga dengan Anak
Remaja. Jember: KHD Production.

Andriyani, Ratih. 2011. Bahaya Merokok. Jakarta : sarana Bangun Pustaka

Ariga, Reni Asmara. 2020. Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Dalam
Keperawatan. Yogyakarta Deepublish

Februanti, Sofia. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Kanker Servik. Yogyakarta : Deepublish

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan : Pustaka As
Salam

Muhlisin, A. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Fredman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan Praktik Edisi ke-5.
Jakarta : EGC
Jhonson L. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika Padila. 2012. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai