NAMA : RIECHA ILYA HISNA

NIM : 1186000172
KELAS : SMT 5 / A
MATKUL : Modifikasi Perilaku
Kelompok 1
Surat Al – Kahf Ayat 30 (REINFORCEMENT)

ً‫ضي ُع أَجْ َر َم ْن أَحْ سَنَ َع َمال‬ ِ ‫إِ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِحا‬
ِ ُ‫ت ِإنَّا اَل ن‬
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak
akan menyia-nyiakan balasan (kebaikan) bagi orang yang baik amalannya.”
Tafsir Kemenag: Dalam ayat ini, Allah menjelaskan pahala bagi orang-orang yang beriman
kepada Al-Qur’an dan mengamalkan segala perintah Allah dan Rasul dengan sebaik-baiknya,
yaitu diberi pahala yang besar. Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala dari amal kebajikan
yang mereka lakukan, dan tidak pula mengurangi hak-hak mereka sedikit pun.
Ayat diatas berkaitan dengan salah satu teori modifikasi perilaku yaitu teori
reinforcement. Teori reinforcement (penguatan) adalah proses dimana tingkah laku diperkuat
oleh konsekuensi yang mengikuti tingkah laku tersebut, sehingga menjadikan tingkah laku itu
akan cenderung muncul kembali. Dalam teori reinforcement, rewards dan / atau punishment
digunakan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan atau mengurangi perilaku yang tidak
diinginkan. Sesuai dengan ayat diatas, Allah SWT menyatakan bahwa mereka yang
mempunyai perilaku beriman dan beramal saleh maka tidak akan disia-siakan amalannya
dengan begitu akan diberi rewards yang setimpal. Dengan faktor penguat berupa rewards
maka tingkah laku tersebut akan cenderung muncul kembali. Dengan begitu perilaku dapat
berubah, dari yang sebelumnya tidak beriman dan tidak pernah beramal saleh menjadi
beriman dan suka beramal saleh. Selain faktor rewards, faktor motivasi pun ikut berpengaruh
dalam memperkuat perilaku untuk muncul kembali. Dimana individu akan termotivasi untuk
mendapatkan rewards.
Adapun contoh fenomena yang berkaitan ialah preman yang taubat dan menjadi
marbot masjid. Individu tersebut ingin memperbaiki hidupnya didunia agar selamat diakhirat,
ia berfikir terlalu banyak dosa yang telah diperbuat maka dari itu ia ingin mengurangi dosa
tersebut dengan mengubah perilakunya menjadi beriman dan suka beramal saleh dengan
begitu maka ia akan mendapat pahala yang telah dijanjikan. Dahulu ia merupakan individu
yang tidak beriman dan tidak pernah beramal soleh.