Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL APLIKASI PSIKOLOGI POSITIF DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Hj. Witrin Gamayanti, M.Si. Psikolog

Disusun oleh :
NAMA : RIECHA ILYA HISNA
NIM : 1186000172
KELAS :V/E

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


FAKULTAS PSIKOLOGI
BANDUNG
2020
I. LATAR BELAKANG
Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan individu menjadi
manusia yang cerdas secara sains dan terampil, namun pendidikan juga berfungsi
mengarahkan individu untuk mengembangkan karakter, watak dan kepribadian yang
baik dan positif. Tujuan psikologi positif ialah untuk mengkatalisasi suatu perubahan
dalam psikologi, artinya tidak hanya memperbaiki sesuatu yang paling buruk dalam
hidup tetapi juga membangun kualitas terbaik dalam hidup dan memperbaiki
ketidakseimbangan di waktu lalu. Aspek-aspek positif yang tidak tergali atau tidak
terperhatikan dalam diri seseorang harus mulai dikembangkan. Karakter dapat
dipandang sebagai kualitas dari kepribadian, maka dari itu pendidikan seyogyanya
fokus dalam mengembangkan dan menggali kekuatan karakter individu agar
lingkungan belajar lebih sehat, dan siswa dapat mengembangkan nilai karaktcr yang
berguna bagi peningkatan prestasi. Dengan demikian mengembangkan kekuatan
karakter dalam pendidikan penting dilakukan.

II. TEORI
Positive Psychotherapy adalah pendekatan yang divalidasi secara empiris
terhadap psikoterapi yang hadir secara khusus untuk membangun kekuatan individu
dan emosi positif, dan meningkatkan makna dalam kehidupan klien untuk mengurangi
psikopatologi dan membina kebahagiaan (Rashid, 2008).

III. HASIL RISET


Penelitian-penelitian terkait yang menunjukkan keefektifan terapi positif
diantaranya; Penelitian yang dilakukan oleh Boman et.al (2009) menjelaskan bahwa
siswa yang memiliki optimisme yang lebih tinggi akan lebih mampu untuk
menyesuaikan dengan diri dengan tantangan yang berkaitan dengan sekolah
dibandingkan dengan siswa yang lebih pesimistik. Selanjutnya Gilbert & Orlick
(2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa orang yang berpikir positif, akan
dapat merasakan lebih rileks dan dapat mengontrol stress dengan lebih baik. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Busseri, dkk (2009) juga menemukan bahwa orang
yang berkarakter optimis cenderung lebih positif dalam mengevaluasi kehidupannya.
Sehingga positive psychotherapy memperlihatkan kemampuan untuk menetralkan
gejala negatif dan dapat memperkuat karakter individu (Seligman, Steen, Park, &
Peterson, 2005; Seligman, Rashid, & Parks, 2006; Snyder, & Lopez, 2007)

IV. PEMBAHASAN
Positive psychotherapy merupakan pendekatan terapeutik yang relatif baru,
dipengaruhi oleh pendekatan humanistik dan psikodinamik terhadap diagnosis dan
pengobatan. Fokus intinya adalah menjauh dari apa yang 'salah' atau aspek negatif,
dan sebaliknya bergerak menuju apa yang baik dan positif. Penekanannya adalah pada
kepositifan dan hasil yang positif, keseluruhan teori psikoterapi positif juga
menegaskan bahwa tiga prinsip inti perlu diatasi untuk memungkinkan hal ini terjadi :
1. The Principle of Hope
Prinsip ini mendorong individu untuk fokus pada keseluruhan kepositifan
kemanusiaan, dan pengalaman negatif harus dilihat sebagai memiliki tujuan
yang lebih tinggi dengan pembingkaian yang positif. Gangguan apa pun
terhadap perasaan sejahtera didorong untuk dieksplorasi dan dibingkai ulang
sebagai sinyal bahwa ada ketidakseimbangan yang perlu ditangani.
2. The Principle of Balance
Prinsip ini memeriksa bagaimana kita mengalami ketidakpuasan dan metode
penanganan yang mungkin kita gunakan untuk mengatasinya. Menurut
Psikoterapi Positif, gejala negatif muncul ketika metode penanganan ini tidak
berhasil, dan area kehidupan kita tidak seimbang, dengan ketidakpuasan
memengaruhi cara kita berpikir dan merasa.
3. The Principle of Consultation
Prinsip ini menetapkan lima tahap terapi yang harus diselesaikan untuk
mengatasi setiap masalah yang muncul dalam dua prinsip di atas, untuk
mencapai hasil yang positif :
 Observation
Di mana individu memberikan penjelasan tentang masalah, tantangan,
atau situasi yang membuat mereka kesal dan yang membuat mereka
bahagia
 Inventory
Tempat terapis dan individu bekerja sama untuk mengeksplorasi dan
menyoroti korelasi antara perasaan / gejala negatif dan kemampuan
individu yang sebenarnya.
 Situational Support
Di mana individu diminta untuk fokus pada sifat-sifat positif mereka
dan orang-orang di sekitar mereka yang secara signifikan menawarkan
dukungan kepada mereka
 Verbalization
Di mana individu didorong untuk secara verbal mendiskusikan dan
berbicara secara terbuka tentang perasaan, tantangan, atau gejala
negatif apa pun
 Development of Goals
Di mana individu diundang untuk mengalihkan fokus mereka ke masa
depan, menetapkan tujuan positif, dan membayangkan perasaan positif
yang ingin mereka kembangkan, serta menghubungkannya dengan
kekuatan unik mereka.

Karakter yang baik bukan hanya bicara tentang tidak adanya masalah,
gangguan atau patologi namun secara lebih dalam bicara tentang bagaimana sejumlah
traits positif berkembang dengan baik. Sehingga pendidikan karakter bukan sekedar
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan
karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta
didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu
merasakan (domain afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain
perilaku). Pada bagian berikut ini adalah beberapa aspek positif yang dapat diterapkan
dalam bidang pendidikan :
a. Menumbuhkan Rasa Optimisme
Rasa optimisme yang dimiliki oleh siswa akan membantunya untuk
membuat mereka kebal terhadap berbagai masalah-masalah kesehatan
mental seperti depresi.
b. Menggali Character Strength
Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk
berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang
beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
c. Menumbuhkan Keterikatan Siswa
Keterikatan siswa dengan sekolah menjadi hal yang penting bagi
proses belajar yang optimal. Keterikatan siswa dengan pelajaran di
sekolah menjadi hal yang penting, karena siswa yang tidak memiliki
minat atau keterikatan dengan sekolah rentan untuk membolos dari
pelajaran di sekolah.

V. KESIMPULAN
Positive Psychotherapy adalah pendekatan yang divalidasi secara empiris
terhadap psikoterapi yang hadir secara khusus untuk membangun kekuatan individu
dan emosi positif, dan meningkatkan makna dalam kehidupan klien untuk mengurangi
psikopatologi dan membina kebahagiaan. Positive psychotherapy merupakan
pendekatan terapeutik yang relatif baru, dipengaruhi oleh pendekatan humanistik dan
psikodinamik terhadap diagnosis dan pengobatan. Fokus intinya adalah menjauh dari
apa yang 'salah' atau aspek negatif, dan sebaliknya bergerak menuju apa yang baik
dan positif. Adapun prinsip dari Positive psychotherapy ialah prinsip hope, balance,
consultation. Berikut ini adalah beberapa aspek positif yang dapat diterapkan dalam
bidang pendidikan; menumbuhkan rasa optimisme, menggali character strength,
menumbuhkan keterikatan siswa.

Anda mungkin juga menyukai