Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK

MAKALAH PSIKOLOGI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Kelulusan Mata Kuliah pengenalan dan
pengembangan diri
Pada Program Studi S1 PSIKOLOGI
Fakultas Ilmu Sosial

Oleh :
Rifqi Praja Wijaya / 211FS02005
Windri Rahmawati / 211FS02009
Kania Zahra Pradjna Paramitha / 211FS02001

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2021

I
ABSTRAK
Allah swt menganugerahkan kepada makhluk Nya untuk mengetahui
segala sesuatu di luar dirinya. Melalui dengan cara berfikir manusia bisa menjaga
dirinya dan mempertahankan kehidupannya.

Cara berfikir kritis manusia bisa menjadi pondasi utama dalam hidup
manusia dalam menjalankan kehidupan, agar bisa pula memilih mana yang benar
dan mana juga yang salah.

Dengan cara self awerness kita bisa memahami apa yang sedang terjadi di
dalam diri kita, membatasi diri dengan apa yang di lakukan oleh kita selaku
manusia. Lalu mencintai diri sendiri atau self love ini menjadi faktor pedoman
agar kita bisa lebih peduli dan menghargai diri sendiri karena sebelum kita
menghargai atau mencintai orang lain kita harus bisa mencintai diri kita sendiri.

Berpikir kritis adalah kemampuan dan kesediaan untuk membuat penilain


terhadap sejumlah pernyataan dan membuat keputusan objektif berdasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang sehat dan fakta-fakta yang mendukung, bukan
berdasarkan pada emosi dan anekdot (Carole,2015), Berpikir kritis merupakan
suatu aktivitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar/pemikiran.
Belajar berpikir kritis berarti belajar menggunakan proses mental seperti
memperhatikan, mengkategorikan, menyeleksi, menilai/memutuskan
(Hidayah,2014). Oleh sebab itu peserta didik dituntut untuk berpikir kritis karena
kita sudah masuk dizaman abab 21 dimana peserta didik lebih aktif berperan, dan
guru sebagai fasilitator.

Self awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan seseorang dalam


memahami kesadaran pikiran, perasaan, dan evaluasi diri sehingga dapat
mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, dan nilai yang terjadi pada dirinya
dan orang lain. Individu dengan self awareness yang baik bisa membaca situasi
sosial, memahami orang lain, dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya
sehingga dapat merefleksi diri, mengamati dan menggali pengalaman, termasuk
mengendalikan emosi.

Self love merupakan energi magis yang secara positif dapat mengubah


kehidupan seseorang. Mengubah pola Anda, seperti meningkatkan rasa self-love
Anda, tidak selalu harus rumit atau memakan waktu. Dengan melakukan beberapa
perubahan setiap hari bisa menjadi cara yang bagus untuk menyeimbangkan
pekerjaan yang lebih dalam dan lebih menantang yang mungkin Anda lakukan
dengan seorang konselor atau ahli lainnya.

II
DAFTAR ISI

PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK........................................................................I


ABSTRAK.........................................................................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................................................III
LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................................IV
KONSEP TEORI...............................................................................................................V
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................IX

III
LATAR BELAKANG MASALAH

Membangun karakter, “character building is never ending process”


pembentukan karakter adalah proses tanpa henti. Karakter atau watak merupakan
komponen yang sangat penting agar manusia dapat mencapai tujuan hidupnya
dengan baik dan selamat. Karakter memegang peran yang sangat utama dalam
menentukan sikap dan perilaku.

Berfirik kritis bisa menjadi sebuah faktor dari pembentukan karakter anak,
didasari dari pemikiran yang luas dan keingin tahuan yang tinggi, menjadikan
seseorang atau anak yang selalu mengembangkan sebuah informasi dan tidak
mudah percaya terhadap suatu hal yang belum pasti

Konsep diri adalah semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Ide-ide, pikiran, perasaan, dan keyakinan ini
merupakan persepsi yang bersangkutan tentang karakteristik dan kemampuan
interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai yang berkaitan dengan
pengalaman dan objek sekitarnya serta tujuan dan idealismenya. Konsep diri
adalah cara individu memandang dirinya secara utuh baik fisik, emosi, intelektual,
social, dan spiritual.

Memiliki kebutuhan untuk mencintai dan dicintai adalah fitrah bagi setiap
manusia, tidak terbatas apapun baik jenis kelamin, agama, latar belakang budaya,
keyakinan, dan atau status sosial. Namun seorang individu harus dapat mencintai
dirinya secara utuh terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena untuk dapat
menciptakan pikiran dan keadaan psikologis yang positif, haruslah dimulai dari
dalam diri sendiri terlebih dahulu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki. Sebab keadaan diri yang positif tersebut akan ikut mempengaruhi
bagaimana pandangan kita akan segala hal, pengalaman, atau kejadian yang
terjadi di sekitar kita dan mempengaruhi pandangan kita akan bagaimana kita
merespon segala bentuk perubahan dan perlakuan dunia terhadap diri kita sendiri.

Karena setelah kita sudah mengetahu dan mengenal diri kita akan adanya
mencintai diri sendiri agar kita bisa memahami apa yang diinginkan oleh diri kita
sendiri agar kita tidak jatuh dan salah dalam mengambil sebuah kesempatan dalam
diri seperti apa yang kita inginkan, apa yang kita sukai dan apa yang kita raih.

IV
KONSEP TEORI

Critical thinking sendiri artinya yaitu berpikir secara kritis dalam


memandang suatu hal. Apabila diterapkan di dalam kegiatan belajar seorang anak
akan lebih memiliki jiwa keingin tahuan yang tinggi dan selalu mengembangkan
informasi yang ia dapat tentang berbagai aspek penting yang bisa membantu
menumbuhkan kemajuan berfikir anak yang berpengaruh terhadap karakter anak
tersebut. Dengan cara berpikir yang kritis dan optimal ini, tentu akan diperoleh
ide-ide segar dan inovasi baru yang terbaik untuk membantu cara bersosialisasi
dengan orang agar berjalan lebih baik dan lebih maksimal. Mulai dari awal
tahapan hingga sampai pada pelaksanaan, dengan adanya langkah berpikir kritis
ini tentu saja dapat memberikan masukan serta pandangan yang lebih luas
terhadap seseorang.

Berpikir kritis mengacu pada kemampuan untuk berpikir jernih dan


rasional tentang apa yang harus dilakukan atau diyakini. Berpikir kritis mencakup
kemampuan untuk berpartisipasi dalam refleksi dan berpikir mandiri. Orang
dengan keterampilan berpikir kritis dapat melakukan hal berikut :

1. Pahami hubungan logis antar ide,


2. Identifikasi, susun, dan evaluasi parameter,
3. Temukan inkonsistensi dan kesalahan umum dalam penalaran,
4. Pecahkan masalah secara sistematis,
5. Tentukan relevansi dan pentingnya ide,
6. Pertimbangkan legitimasi keyakinan dan nilai seseorang, dan
7. Pemikiran kritis tidak ada hubungannya dengan pengumpulan
informasi.

Orang yang memiliki ingatan yang baik dan mengetahui banyak fakta
belum tentu memiliki pemikiran kritis. Selain itu, orang yang berpikiran kritis
dapat menyimpulkan hasil berdasarkan apa yang dia ketahui. Ia juga tahu
bagaimana menggunakan informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah,
dan menemukan sumber informasi yang relevan untuk disampaikan kepada
dirinya sendiri.

Pada pelaksanaannya, tentu saja ada banyak poin manfaat yang bisa
didapatkan saat menerapkan pola pikir kritis dalam pendidikan anak dalam
mengembangkan sebuah karakter bagi anak yang akan menjadi pondasi dalam
kehidupannya sehari-hari.

V
Self acceptance ( berlatih menerima diri)

Menurut Morgado, pengertian menerima diri atau self-acceptance adalah


penerimaan seseorang atas semua hal yang telah melekat dan menjadi atribut
dirinya, baik itu sisi positif maupun negatif.

Bagi sebagian orang, menerima diri sendiri memang nggak semudah


membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses yang sangat panjang agar dapat
benar-benar memahami sepenuhnya siapa dirinya.

Self-acceptance memiliki pengertian yang dalam mengenai kemampuan


seseorang untuk dapat merasa puas dan menerima dirinya apa adanya, termasuk
hal-hal yang menjadi kekurangannya.

Memiliki kemampuan melihat diri sendiri secara utuh – nggak hanya


berfokus pada pandangan atau konsep diri negatif – sangat penting. Hal ini
membuat kita dapat berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang lebih baik.

Pahami pengertian menerima diri dengan merasakan perasaan apapun

Beberapa orang mungkin pernah memberimu saran atau masukan, bahwa


beberapa perasaan negatif seperti rasa marah dan sedih adalah hal yang sepatutnya
dialihkan dan merupakan hal yang salah. Mulai sekarang, kamu perlu memahami
bahwa itu nggak benar.

Proses penerimaan diri sendiri, nggak melulu tentang menghargai


penampilan yang ada pada tubuh kita. Menerima setiap emosi yang kita rasakan
terhadap suatu kejadian, juga merupakan hal yang sama pentingnya dari
pengembangan kemampuan self-acceptance. Merasakan dan memiliki perspektif
tertentu terhadap sesuatu merupakan hak yang sudah seharusnya dimiliki oleh
siapapun, termasuk dirimu!

Saat kamu mengalami situasi dan peristiwa yang membuatmu nggak


nyaman, sadari dan terimalah emosi yang masuk di pikiran dan perasaanmu.
Kenalilah emosi yang datang, apakah itu perasaan marah, sedih, jengkel, kecewa,
lelah, atau apapun – itu semua valid dan kamu berhak merasakannya.

Self awareness

Abraham Maslow dalam teorinya Humanistik mengemukakan tentang


kesadaran diri (self awareness) adalah mengerti dan memahami siapa diri kita,
bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki

VI
Ada beberapa cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri:

1. Jaga Selalu Kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta


2. Kerjakan Sesuatu Tanpa Diminta
3. Bersikap Selalu Konsisten
4. Jangan Menyalahkan Individu Lain
5. Tunjukkan Rasa Peduli
6. Empati
7. Tentukan Tujuan Jangka Panjang
8. Selesaikan Kewajiban Sebelum Bersenang Senang

Mengendalikan diri

hal yang diri sendiri kendalikan:

1. Apa yang dilakukan


2. Tindakan yang dilakukan
3. Apa yang akan di makan
4. Dengan siapa akan pergi
5. Batasan diri
6. Ucapan
7. Pendapat menurut diri sendiri
8. Cara menyayangi diri sendiri

Hal yang diluar kendali diri;

1. Prilaku orang lain


2. Apa yang orang lain katakan
3. Cuaca dan waktu
4. Pendapat orang lain
5. Apa yang orang lain pikirkan
6. Apa yang orang lain percaya
7. Waktu yang dimiliki orang lain
8. Perasaan orang lain

Self Love

Setiap orang memiliki self love yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat
mencintai dirinyasehingga dia merasa sangat percaya diri dan ada juga orang yang merasa
insecure, yaitu perasaan tidak aman atau merasa kurang atas apa yang ia miliki.

Orang-orang yang merasa insecure cenderung memiliki self love yang rendah.


Ssalah satu penyebab rendahnya self love adalah tingkat harga diri yang rendah pula.
Orang dengan harga diri yang rendah biasanyaakan merasa rendah diri, merasa inferior,

VII
dan tidak percaya diri. Seseorang yang memiliki self love tinggi akan cenderung memiliki
harga diri yang tinggi. Tapi seseorang dengan hargadiri yang tinggi belum tentu
memiliki self love yang tinggi karena self love berarti menerimasecara menyeluruh
sementara sikap harga diri hanya menerima sebagian dari diri kita yangdianggap
berharga.

Ada emapat cara untuk mengembangkan dan mengasah self love pada diri
seseorang, yaitu :

1. Mulai menanamkan diri sendiri,


2. Tidak memikirkan komentar orang lain,
3. Selalu ingat bahawa diri kita berharga, dan
4. Memiliki lingkungan yang baik dan mensupport apa yang kita tuju.

VIII
KERANGKA PIKIR

Membangun karakter, “character building is never ending process” adalah


proses tanpa henti. Karakter atau watak merupakan komponen yang sangat
penting agar manusia dapat mencapai tujuan hidupnya dengan baik. Karakter
memegang peran yang sangat utama dalam menentukan sikap dan perilaku.

Diawali dari memiliki skill critikal thingking yang tinggi, seorang anak
akan membentuk karakternya sendiri agar ia bisa lebih siap dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari. Dari segi berfikir anak tersebut akan lebih mngutamakan
logika sebelum melakukan atau mengambil sebuah tindakan.

Memiliki self awerness pada diri berpengaruh terhdap pengembangan diri


karena bisa memhami apa yang ia inginkan dan bagaimana cara ia menjalankan
apa yang ia pikirkan, ia akan lebih peduli terhdap dirinya agar tidak mudah
terjerumus kepada hal yang salah atau merugikan dan dengan adanya self
awareness kita bisa mengetahui sisi positif dan negatif pada diri sendiri.

Dan bagai mana seorang anak bisa mencintai dirinya sendiri (Self Love)
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai adalah fitrah bagi setiap manusia, tidak
terbatas apapun baik jenis kelamin, agama, latar belakang budaya, keyakinan, dan
atau status sosial. Namun seorang individu harus dapat mencintai dirinya secara
utuh terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena untuk dapat menciptakan
pikiran dan keadaan psikologis yang positif, haruslah dimulai dari dalam diri
sendiri terlebih dahulu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Sebab keadaan diri yang positif tersebut akan ikut mempengaruhi bagaimana
pandangan kita akan segala hal, pengalaman, atau kejadian yang terjadi di sekitar
kita dan mempengaruhi pandangan kita akan bagaimana kita merespon segala
bentuk perubahan dan perlakuan dunia terhadap diri kita sendiri.

IX
karakter anak
TERBENTUK

Pengambangan
karakter
Prose pengembangan

CRITIKAL SELF
SELF LOVE
THINGKING AWERNESS
Aspek pengembangan diri Aspek pengembangan diri Aspek pengembangan diri

X
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan : Pembentukan karakter anak tidak luput dari sebuh pendidikan yang
menjadikan seorang anak untuk bisa menjadi lebih kritis agar memberikan pola
pikir yang lebih meluas untuk anak itu sendiri dengan tidak lupa di imbangi
dengan memahami diri sendiri yang bertujuan agar anak tersebut bisa mengetahui
apa yang ia ingin kan dan lebih mencintai dirinya sendiri untuk menciptakan rasa
percaya diri terhadap anak.

Saran :

XI
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka:

Fisher, berfikir kritis sebuah pengantar

Puji astutik, pembentukan karakter dalam perspektif pemikiran Ki Hajar


Dewantara & Ibnu Miskawayah

Khoshaba, D. 2012. A seven-step prescription for self loe. Psychology Today


Retrieved from

Daftar artikel :

https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-
prescription-self-love.

Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St
Louis

XII

Anda mungkin juga menyukai