PERCOBAAN KE-9
SISTEM KARDIOVASKULER
Kelompok 6/D
5.2 Hyperemia
5.2.1 Hyperemia aktif/fungsional
Natrium sitrat selain berfungsi sebagai pengencer juga sebagai anti koagulan
yang bersifat isotonis, yang bekerja dengan cara menghentikan pembentukan
thrombin dan prothrombin sehingga darah tidak menggumpal. Jumlah eritrosit
normal pada laki-laki kisaran antara 4,3 – 5,6 juta/microliter, sedangkan pada
perempuan normalnya pada kisaran 3,9 – 5,1 juta/microliter. Perhitungan sel
darah merah adalah sebagai berikut:
Sel darah merah = (M1 + M2 + M3 + M4 + M5) × 10.000
= (85 + 90 + 93 + 108 + 100) × 10.000
= 4.760.000 sel/mL
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkkan bahwa jumlah eritrosit dari
sampel adalah normal.
5.3.2 pengukuran sel darah putih
Asam asetat glasial berfungsi untuk melisiskan sel darah untuk menghancurkan sel-sel
selain sel darah putih. Pewarna gentian violet sebagai pewarna pada sel darah putih.
Jumlah eritrosit normal adalah 5.000 – 10.000 mikroliter. Perhitungan sel darah putih
adalah sebagai berikut:
Sel darah putih = (P1 + P2 + P3 + P4) × 50
= (50 + 45 + 48 + 45) × 50
= 9.400 sel/mL
Berdasarkan Perhitungan, jumlah leukosit adalah normal.
5.3.3 Hematokrit
Sifatnya kuantitatif, yaitu dengan melihat jumlah kadar HCl dengan Hb.
Didapat nilai Hb dari metode Sahli sebsar 80. Nilai Hb normal pada laki-laki
adalah 13, sedangkan pada perempuan normalnya adalah 12. Hb diatas normal
dapat mengindikasi penyakit jantung, dehidrasi, dan pengaruh reaksi tubuh
lainnya. Ketika hematokrit dibawah normal dapat mengindikasi penyakit anemia,
gagal ginjal, gangguan sumsum tulang belakang, sedang hamil, dan lain-lain.
5.3.6 waktu perdarahan
Waktu koagulasinormal itu selama 30 detik. Kondisi darah mengalami koagulasi atau
pembekuan darah ada pada ketiga dari mekanisme hemostasis. Dimana akan
terbentuk benang fibrin seperti pada video percobaan.
5.3.8 penggolongan darah
Sampel darah saat ditetesi serum mengalami aglutinasi karena adanya antibodi dalam
aglutinin yang terdapat di plasma darah kemudian bereaksi dengan serum darah yang
diuji. Pada percobaan didapat hasil dengan golongan darah A. Hal ini disebabkan
karena adanya penggumpalan darah ketika ditetesi serum anti-B. untuk golongan
darah A, jika memerlukan transfusi darah maka bisa dengan golongan darah A dan O.
sedangkan ketika menjadi pendonor, maka hanya boleh dan bisa mendonor kepada
yang bergolongan A saja.
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan tentang sistem
kardiovaskuler yang bertujuan untuk mengetahui cara mengukur tekanan
darah dan denyut nadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Komponen
penyusun sistem kardiovaskuler diantaranya yaitu, cairan sirkulasi berupa
darah, jantung yang berfungsi sebagai pemompa dan pemberi tekanan agar
darah dapat mengalir ke jaringan, darah sebagai media transportasi segala
material (O2, CO2, nutrisi, dan lain-lain), dan pembuluh darah sebagai saluran
yang digunakan agar darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
6.2 Hyperemia
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Aaroson. (2010). The Cardiovascular System at a Glance, AlihBahasa: Surapsari, J.D. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Abdurachman, Indah, & Nany. (2016). Hubungan Asupan Natrium, Frekuensi dan
Durasi Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Sejahtera dan Bina Lara Budi Luhur Kota Pekanbaru, Kalimantan Selatan.
Jurnal of The Indonesian Nutrition Association.
Gunawan, & Hani. (2001). Hipertensi. Yogyakarta: Kaninus.
Guyton, A.C. and Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Iskandar, 2010. Health (Body, mind and system) Sehat, Antusias, Energik melalui
sinkronasasi tubuh, pikiran dan sistem Healt Triad (Tiga Serangkai Kesehatan).
Jakarta: Gramedia.
Kasron, 2011. Buku Ajar Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Setiawan, R. (2009). Fisiologi Kardiovaskular Berbasis Masalah Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. (2010). Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan Dan Kebidanan Edisi 4.
Jakarta: EGC.