Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X

Promosi Kesehatan Cuci Tangan Dan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Siswa

Health Promotion Hand Washing and Healthy Snacks on Knowledge And Attitude
Of Students

Keumalasari1, Kartini Hasballah2, Imran3


1
Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, 23111
2
Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, 23111
3
Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, 23111

Abstrak

Cuci tangan dan jajanan sehat merupakan salah satu solusi yang mudah dan efektif dalam pencegahan penyakit
menular dan juga dapat mencegah gangguan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
promosi kesehatan cuci tangan dan jajanan sehat terhadap pengetahuan dan sikap siswa MIN Lamrabo Kecamatan
Kutabaro Kabupaten Aceh Besar. Intervensi promosi kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, demontrasi
serta permainan menggunakan leaflet, booklet dan gambar. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan design pre
experimental berupa the one gruop pretest-posttest design terhadap 153 responden yang diperoleh secara purposive
sampling. Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dengan tehnik analisa data menggunakan uji statistik
parametrik paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh promosi kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan dengan nilai rerata 8,398 sebelum intervensi meningkat jadi 13,99 (p=0,000) dan peningkatan sikap
dengan nilai rerata 47,74 sebelum intervensi meningkat jadi 64,47 (p=0,000). Promosi kesehatan merupakan prioritas
utama dan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang efektif meningkatkan tingkat kesadaran siswa akan
pentingnya cuci tangan dan jajanan sehat di sekolah. Diharapkan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan dan
jajanan sehat dapat dijadikan salah satu tindakan keperawatan pada siswa di sekolah.

Kata Kunci : cuci tangan, jajanan sehat, pengetahuan, sikap

Abstract

Hands wash and healthy snacks is one solution that is easy and effective in the prevention of infectious diseases and
also can prevent gastrointestinal disorders. This study aims to determine the effect of hand washing health promotion
and healthy snacks on knowledge and attitudes of students MIN Lamrabo Kutabaro District of Aceh Besar district.
Health promotion interventions carried out with lectures, discussions, demonstrations and games using leaflets,
booklets and pictures. This type of research is quantitative with pre-experimental design such as the one gruop pretest-
posttest design of the 153 respondents were obtained by purposive sampling. The research instrument in the form of a
questionnaire with data analysis techniques using parametric statistical test paired t-test. The results showed a health
promoting effect on the improvement of knowledge with a mean value of 8.398 before the intervention increased to
13.99 (p = 0.000) and improvement of attitudes with a mean value of 47.74 before the intervention increased to 64.47
(p = 0.000). Health promotion is a top priority and is one of the nursing interventions effectively improve the level of
students' awareness of the importance of hand washing and healthy snacks at school. Expected health education
about hand washing and healthy snacks can be one nursing actions on the students in the school.

Keywords: hand washing, healthy snacks, knowledge, attitudes

Korespondensi:
* Keumalasari, Magister Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala,
Darussalam, Banda Aceh, Email: keumalasari_4yi@yahoo.com
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

Latar Belakang Berdasarkan data WHO (2005) menyebut


bahwa setiap tahun 100.000 anak Indonesia
Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk
meninggal akibat diare, angka kejadian
dimiliki oleh setiap orang agar dapat
kecacingan mencapai angka 40-60%, anemia
melakukan aktivitas. Kesadaran akan
pada anak sekolah 23,2% dan masalah karies
pentingnya kesehatan perlu ditanamkan sejak
74,4%. Target nasional institusi pendidikan
usia sedini mungkin pada anak usia sekolah.
yang melaksanakan PHBS adalah 70% ditahun
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu
2014. Data dari Laporan Tahunan Tahun 2011
melalui program promosi kesehatan sekolah
Dinas Kesehatan Aceh, sekolah yang telah
atau Health Promoting School (Depkes RI,
melaksanakan PHBS hanya 22,5% dengan
2006). Promosi kesehatan di sekolah yang
target 65%. Rendahnya cakupan ini
dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
berdampak juga terhadap tingginya angka
menggunakan model holistik yang meliputi
kesakitan yang berhubungan dengan
hubungan antar aspek fisik, mental, sosial dan
penyakit yang berorientasi lingkungan dan
lingkungan (WHO, 2005).
perilaku, dimana kasus penyakit menular
selama tahun 2011 masih cukup tinggi.
Masalah kesehatan yang sering timbul pada
anak usia sekolah yaitu gangguan perilaku,
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan
penyakit infeksi, penyakit saluran pencernaan,
bahwa perilaku cuci tangan menggunakan
penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit
sabun pada siswa di sekolah masih kurang
dan malnutrisi. Masalah-masalah tersebut
dilakukan dengan baik dan benar serta
karena kurangnya pengetahuan serta
mengkonsumsi jajanan tidak sehat diluar
kesadaran akan pentingnya kesehatan
sekolah dikarenakan masih rendah
terutama kebiasaan mencuci tangan dan
pengetahuan dan sikap siswa. Berdasarkan
mengkonsumsi jajanan sehat. Cuci tangan
survei awal peneliti melihat kurangnya
merupakan salah satu solusi yang mudah dan
kesadaran siswa terhadap kebersihan diri,
efektif dalam pencegahan penyakit menular
tidak mencuci tangan dengan sabun dan air
dan jajanan yang sehat juga dapat mencegah
mengalir, masih ada ditemukan siswa sekolah
gangguan saluran pencernaan (Depkes RI,
yang jajan diluar area sekolah yang belum
2005).
terjamin kebersihan dan kandungan gizinya,

2
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

serta banyak fasilitas yang belum memadai diketahui sebelumnya. Insrtumen yang
terhadap PHBS di sekolah. digunakan yaitu kuesioner dan data di analisis
Metode dengan uji paired t-test. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 27 Januari sampai
Desain yang digunakan pada penelitain ini
dengan 22 Februari 2016.
adalah quasi eksperimental dengan rancangan
penelitian the one group pretest-posttets Hasil
design (rancangan pra-pasca dalam satu
kelompok), dimana semua responden Data Demografi

diberikan intervensi pendidikan/penyuluhan Berdasarkan Tabel 1 di bawah dapat diketahui

kesehatan tanpa kelompok pembanding. Pada bahwa umur responden terbanyak berada

penelitian ini sebelum diberikan pada usia 11 tahun yaitu 39 orang (25,5%),

pendidikan/penyuluhan kesehatan semua dan responden yang sedikit berada pada usia

responden dilakukan pretest untuk 6 tahun yaitu 13 orang (8,5%). Responden

menentukan pengetahuan dan sikap atau nilai terbanyak dari kelas 6 (enam) yaitu 39 orang

awal responden. Selanjutnya semua (25,5%), dan responden yang sedikit dari kelas

responden diberikan pendidikan/penyuluhan 1 (satu) yaitu 13 orang (8,5%). Responden

kesehatan, setelah itu dilakukan posttest pada perempuan yaitu 94 orang (61,4%), dan

semua responden untuk mengetahui efek responden laki-laki yaitu 59 orang (38,6%).

perlakuan pada responden. Pendidikan terakhir ibu responden terbanyak


tamatan SMA yaitu 120 (78,4%), dan
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini pendidikan terakhir ibu sedikit tamatan SD
adalah siswa di Sekolah MIN Lamrabo yaitu 3 orang (2,0%). Pendidikan terakhir ayah
Kecamatan Kutabaro Kabupaten Aceh Besar responden terbanyak tamatan SMA yaitu 123
yang berjumlah 247 siswa, Tehnik (80,4%), dan pendidikan terakhir ayah sedikit
pengambilan sampel yang digunakan dalam tamatan SD yaitu 5 orang (3,3%). Pekerjaan
penelitian ini adalah purposive sampling yaitu ibu responden terbanyak petani yaitu 55
tehnik penentuan sampel dengan orang (35,9) dan pekerjaan ibu responden
mempertimbangkan kriteria tertentu yang yang sedikit lain-lain yaitu 7 orang (4,6%),
sesuai dikehendaki oleh peneliti berdasarkan Pekerjaan ayah responden terbanyak petani
ciri-ciri atau sifat-sifat populasiyang sudah

3
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

yaitu 55 orang (35,9) dan pekerjaan ayah yang Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
sedikit lain-lain yaitu 6 orang (3,9%). Gambaran mengenai perbandingan nilai
Tabel 1. Distribusi Data Demografi Responden pada Pretest dan Posttest pengetahuan responden
MIN Kutabaro Kabupaten Aceh Besar (n=153)
tentang cuci tangan dan jajanan sehat dalam

No. Demografi f %
penelitian ini dapat dilihat pada Diagram 1
1. Umur berikut ini.
a. 6 tahun 13 8,5
b. 7 tahun 14 9,2
Diagram 1. Distribusi Perbandingan Nilai Pretest
c. 8 tahun 27 17,6
d. 9 tahun 37 24,2 dan Posttest Pengetahuan Responden
e. 10 tahun 23 15,0 (n=153)
f. 11 tahun 39 25,5
%
2. Kelas
a. 1 13 8,5
b. 2 14 9,2
c. 3 27 17,6
d. 4 37 24,2
e. 5 23 15,0
f. 6 39 25,5
3. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 59 38,6
Soal:
b. Perempuan 94 61,4
4. Pendidikan Ibu Keterangan Soal Diagram 1 :
a. SD 3 2,0
b. SMP 13 8,5 1. Mencuci tangan seharusnya dilakukan dengan menggunakan air mengalir
dan memakai sabun.
c. SMA 120 78,4
d. Perguruan Tinggi 17 11,1 2. Ada berapakah langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar?

5. Pendidikan Ayah 3. Pada saat apa saja mencuci tangan dengan memakai sabun dan air mengalir
dilakukan, KECUALI?
a. SD 5 3,3
4. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencuci tangan dengan memakai
b. SMP 13 8,5 sabun dan air mengalir?
c. SMA 123 80,4
5. Mencuci tangan dengan memakai sabun dan air mengalir dapat terhindar dari
d. Perguruan Tinggi 12 7,8 penyakit, KECUALI?
6. Pekerjaan Ibu 6. Pada tanggal berapakah yang dijadikan sebagai hari mencuci tangan sedunia ?
a. IRT 45 29,4
7. Manfaat mencuci tangan dengan memakai sabun dan air mengalir yaitu,
b. Petani 55 35,9 KECUALI ?
c. Swasta 9 5,9 8. Bagaimana seharusnya kantin sekolah yang memenuhi kriteria sehat?

d. Wiraswasta 12 7,8 9. Mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat dapat menyebabkan sakit,
e. PNS 25 16,3 KECUALI?

f. Lain-lain 7 4,6 10. Makanan yang sehat yaitu makanan yang mengandung?

7. Pekerjaan Ayah 11. Ciri-ciri jajanan sehat yaitu?


a. Petani 75 49,0 12. Jajanan yang sehat yaitu jajanan yang bebas dari bahaya fisik,
b. Swasta 28 18,3 apa saja yang termasuk bahaya fisik?

c. Wiraswasta 15 9,8 13. Dibawah ini jajanan yang mengandung bahan kimia, KECUALI?
d. PNS 29 19,0 14. Manfaat mengkonsumsi jajanan sehat yaitu?
e. Lain-lain 6 3,9
15. Syarat jajanan sehat yaitu?

4
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

Berdasarkan Diagram 1 di atas, diketahui 0,000 dapat disimpulkan bahwa terdapat


bahwa dari 15 pertanyaan dalam kuesioner pengaruh promosi kesehatan terhadap
yang terbanyak jawaban benar pada pretest pengetahuan siswa MIN Lamrabo Kecamatan
adalah pertanyaan tentang mencuci tangan Kutabaro Kabupaten Aceh Besar.
seharusnya dilakukan dengan menggunakan
air mengalir dan memakai sabun yaitu 82,4% Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
responden dan pada saat posttest pertanyaan Gambaran mengenai perbandingan nilai
tentang mencuci tangan seharusnya dilakukan Pretest dan Posttest sikap responden tentang
dengan menggunakan air mengalir dan cuci tangan dan jajanan sehat dapat dilihat
memakai sabun meningkat menjadi 100% pada Diagram 2 berikut ini.
responden dan syarat jajanan sehat juga
Diagram 2. Distribusi Perbandingan Nilai Pretest dan
meningkat yaitu 100% responden dari
Posttest Sikap Responden (n = 153)
sebelumnya yaitu 73,2% responden.
%

Perbedaan Nilai Rata-Rata Pengetahuan


Responden Pretest dan Posttest.
Tabel 2 berikut ini menjelaskan perbedaan
nilai rata-rata pengetahuan responden pada
saat pretest dan posttest.

Keterangan
1. Saya yakin Soal Diagram
mencuci 2 : sabun dan
tangan dengan
air mengalir dapat terhindar dari berbagai penyakit.
Tabel 2. Perbedaan Nilai Rata-Rata Pengetahuan 1. Saya yakin mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir
2. Saya percayadapat terhindar
mencuci dari berbagai
tangan penyakit
dengan sabun dan air mengalir
Responden Pretest dan Posttest cara yang efektif untuk membersihkan kuman.
2. Saya percaya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
cara yang efektif untuk membersihkan kuman
3. Saya tidak pernah mencuci tangan dengan sabun
3. dan
Sayaair
tidak pernah di
mengalir mencuci tangan dengan sabun
sekolah.
Pengetahuan Mean Mean p Value
dan air mengalir di sekolah
4. Saya selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
4. Saya selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Difference
5. Saya yakin
yakinmencuci
mencucitangan 6 langkah
tangan dapat
6 langkah dapat
membersihkan tangan
membersihkan tangansecara merata
secara merata.
Pretest 8,398 3,163 0.000 6. Saya yakin mencuci tangan 6 langkah sangat perlu diterapkan di sekolah
6. Saya yakin mencuci tangan 6 langkah sangat perlu diterapkan di sekolah.
7. Mencuci tangan 6 langkah harus selalu dilakukan
baik di sekolah
7. Mencuci tanganmaupun di rumah
6 langkah tidak harus selalu dilakukan.
Posttest 13,99
8. Saya percaya jajanan yang sehat harus bersih,
terbungkus dan melalui proses pemasakan.

9. Memilih jajanan perlu memperhatikan kebersihan tempat penjualan.


Berdasarkan Tabel 2 di atas, diketahui bahwa
10. Saya percaya membeli jajanan sehat di kantin
sekolah membuat tubuh tetap sehat.
adanya peningkatan yang signifikan mean
11. Saya percaya mengkonsumsi jajanan tidak sehat
dapat menyebabkan sakit perut dan diare.
skor pengetahuan responden dari pretest ke
12. Makanan yang mengandung bahan kimia, bahaya fisik
dan bahaya biologis sangat berbahaya bagi tubuh.
posttest. Hasil analisa data menunjukkan p=
13. Saya tidak suka makanan yang tidak mengandung penyedap.
5
14. Saya selalu melihat tanggal kadaluwarsa pada jajanan
dalam bentuk kemasan.
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

Diagram 2 di atas menunjukkan bahwa semua Perbedaan Nilai Rata-Rata Sikap Responden
pernyataan positif terjadi peningkatan jumlah Pretest dan Posttest
jawaban sangat setuju atau setuju dan semua Tabel 3 berikut ini adalah data mengenai
pernyataan negatif juga terjadi peningkatan perbedaan nilai rata-rata sikap responden
jawaban sangat tidak setuju atau tidak setuju. pretest dan posttest berdasarkan uji paired t-
Saat pretest jawaban yang paling tinggi sikap test.
yaitu pada pernyataan saya yakin mencuci
Tabel 3. Perbedaan Nilai Rata-Rata Sikap Responden
tangan dengan sabun dan air mengalir dapat
Pretest dan Posttest
terhindar dari berbagai penyakit yaitu 82,1%
Pengetahuan Mean Mean p Value
responden. Pada hasil jawaban posttest Difference
pernyataan positif terjadi peningkatan jumlah Pretest 47,74 4,256 0.000

jawaban sangat setuju yaitu pada pernyataan Posttest 64,47

saya percaya jajanan yang sehat harus bersih,


terbungkus, dan melalui proses pemasakan, Berdasarkan Tabel 3. di atas, diketahui bahwa

yaitu 100% responden dari sebelumnya 77,9% adanya peningkatan yang signifikan mean

responden dan memilih jajanan perlu skor sikap responden dari pretest ke posttest.

memperhatikan kebersihan tempat penjualan Hasil analisa data menunjukkan p = 0,000

yaitu 100% dari sebelumnya 78,8% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

responden. Pada pernyataan negatif juga promosi kesehatan terhadap sikap siswa MIN

terjadi peningkatan jawaban sangat tidak Lamrabo Kecamatan Kutabaro Kabupaten

setuju pada pernyataan saya tidak pernah Aceh Besar.

mencuci tangan dengan sabun dan air


mengalir di sekolah yaitu 97,8% responden Pembahasan

dari sebelumnya 76,3% responden dan


Rata-rata skor pengetahuan sebelum
pernyataan saya tidak suka makanan yang
dilakukan intervensi pendidikan/penyuluhan
tidak mengandung penyedap yaitu 95,3%
kesehatan adalah 8,398 dan rata-rata skor
responden dari sebelumnya 55,8% responden.
pengetahuan setelah intervensi adalah 13,99.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan yang bermakna
antara sebelum dan sesudah diberikan

6
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

intervensi promosi kesehatan (p= 0,000). Hal keyakinan, sehingga orang tidak saja sadar,
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
(Ratnawati, 2013) bahwa ada pengaruh melakukan suatu anjuran yang ada
pemberian penyuluhan tentang mencuci hubungannya dengan kesehatan. Menurut
tangan terhadap pengetahuan dan sikap siswa Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan
berdasarkan uji statistik paired t-test dengan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
p value dengan tingkat kemaknaan ≤0,005 orang melakukan penginderaan terhadap
diperoleh nilai r= 0,000. Penelitian Nuryanto suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
(2014) juga menyatakan bahwa adanya melalui pancaindera seseorang. Pengetahuan
pengaruh pemberian penyuluhan tentang gizi merupakan domain yang sangat penting
jajanan sehat anak sekolah terhadap untuk terbentuknya tindakan seseorang.
pengetahuan dan sikap siswa dengan sebelum
Promosi kesehatan dalam hal ini pendidikan
dan sesudah diberikannya intervensi.
kesehatan merupakan aktivitas pembelajaran
Penelitian Ameeta, et al. (2013), menunjukkan yang dirancang oleh perawat sesuai
bahwa program pendidikan kesehatan efektif kebutuhan klien. Pencapaian tujuan
dalam meningkatkan pengetahuan, pendidikan kesehatan akan lebih mudah
meningkatkan manajemen diri, serta dengan menggunakan media pembelajaran
membiasakan cuci tangan pakai sabun dan yang sesuai dan dapat meningkatkan
jajanan sehat baik di sekolah maupun di kemudahan pemberian informasi. Menurut
rumah. Penelitian Hermawan, et al. (2013) Nies dan McEwen (2001) penggunaan alat
bahwa program penyuluhan kesehatan sangat bantu berupa tulisan akan lebih menghasilkan
berpengaruh terhadap peningkatan peningkatan pengetahuan daripada kata-kata.
pengetahuan dan sikap dalam pelaksanaan
Promosi kesehatan tentang cuci tangan dan
perilaku bersih sehat di sekolah guna
jajanan sehat dilakukan dengan menggunakan
meningkatkan pelaksanaan kesehatan
media berupa power point, leaflet dan
lingkungan sekolah.
booklet. Menurut Notoatmodjo (2003)
Hal ini sesuai dengan pendapat Adiwiryono menjelaskan bahwa kurang lebih 75% dari
(2010) bahwa penyuluhan kesehatan dan pengetahuan manusia diperoleh melalui
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan mata, sedang sisanya melalui indera yang lain.
cara menyebarkan pesan, menanamkan Dengan menggunakan power point, leaflet
7
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

dan booklet informasi yang disampaikan sehat di sekolah sangat dipengaruhi oleh
melalui mata lebih banyak, sehingga informasi pemahaman siswa tersebut yang dapat
akan lebih mudah diterima oleh siswa. Hal ini diperoleh melalui pendidikan/penyuluhan
sejalan dengan penelitian Khairani (2009) kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang cuci
menyatakan bahwa adanya hubungan tangan dan jajanan sehat dapat memberikan
promosi kesehatan melalui metode ceramah, informasi yang dibutuhkan siswa untuk dapat
demontrasi dan leaflet pada anak sekolah. meningkatkan pengetahuan siswa sehingga
dapat menentukan sikap yang lebih baik
Untuk sikap, rata-rata skor sikap sebelum
dalam ber perilaku bersih sehat di sekolah.
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Lubis, et
adalah 47,74 dan setelah intervensi
al.(2013) bahwa pengaruh penyuluhan
pendidikan kesehatan adalah 64,47. Hasil
kesehatan melalui metode ceramah dan
analisis menunjukkan bahwa terdapat
diskusi dapat meningkatkan pengetahuan dan
peningkatan rata-rata skor sikap yang
sikap siswa dalam ber Perilaku Hidup Bersih
bermakna antara sebelum dan sesudah
Sehat di sekolah.
diberikan intervensi pendidikan/penyuluhan
kesehatan (p= 0,000). Hal ini sejalan dengan Sosialisasi sejak dini oleh guru kepada siswa
penelitian Pratama (2013) adanya pengaruh mengenai pesan-pesan yang ada dalam
penyuluhan kesehatan terhadap `peningkatan perilaku bersih sehat melalui semua aktivitas
pengetahuan, sikap dan perilaku dalam harian di sekolah dikaitkan dengan cuci
kebiasaan hidup bersih di sekolahberdasarkan tangan dan jajanan sehat dengan tujuan
uji statistik paired t-test dengan p value setiap anak akan terbiasa dengan hal tersebut
dengan tingkat kemaknaan ≤0,005 diperoleh dan dapat saling mengingatkan antar mereka
nilai p= 0,001. Penelitian solehati, et al. (2015) untuk selalu melaksanakan praktik cuci tangan
juga menyatakan bahwa ada pengaruh dan jajanan sehat. Semakin besar peran guru
edukasi tentang PHBS terhadap pengetahuan dalam mensosialisasikan pesan perilaku bersih
dan sikap siswa sebelum dan sesudah sehat maka siswa akan lebih baik dalam
diberikan intervensi. mempraktikkannya di sekolah. Hal itu
dimungkinkan karena biasanya anak-anak
Berdasarkan uraian tentang hasil penelitian di
patuh terhadap perintah gurunya sehingga
atas, maka dapat diasumsikan bahwa sikap
bila gurunya semakin berperan dalam
siswa dalam mencuci tangan dan jajanan
8
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

mensosialisasikan cuci tangan dan jajanan Dukungan yang diberikan dapat berupa
sehat maka praktiknya juga akan semakin peraturan, sarana, dana, tenaga, media,
baik. maupun kelengkapan untuk cuci tangan
jajanan sehat seperti sabun, air, tisu serta
Pendekatan yang dilakukan di sekolah sejalan
kantin yang bersih. Hal ini sejalan dengan
dengan penelitian cevizci, et al. (2014) bahwa
penelitian Penelitian Assefa, et al.(2014) juga
adanya peningkatan pengetahuan dan
menyatakan bahwa meningkatnya
pelatihan ketrampilan cuci tangan yang
pengetahuan dan sikap melalui pendekatan
dilakukan dengan pendekatan di sekolah,
sekolah dikarenakan adanya keyakinan,
pendekatan ini akan terus dilakukan dengan
motivasi, fasilitas yang mendukung, dukungan
terbentuknya kurikulum yang permanen di
keluarga, dukungan pihak sekolah serta
sekolah. Penelitian Garg, et al. (2013)
memberikan pelatihan secara kontinyu baik di
menyatakan bahwa program promosi
sekolah maupun dirumah. Penelitian
kesehatan dengan berbasis sekolah bisa
Chittleborough, et al.(2012) juga menyatakan
meningkatkan kesadaran siswa dalam perilaku
bahwa proporsi mencuci tangan lebih banyak
hidup bersih sehat dan senantiasa membuat
tidak hanya pada kebiasaan mencuci tangan
program khusus untuk peningkatan hygiene
tetapi disertai dengan adanya fasilitas yang
siswa.
baik, norma yang berlaku dan dukungan dari
pihak sekolah itu sendiri.
Pendekatan yang dilakukan di sekolah MIN
Lamrabo membuat peserta didik, guru dan
Kesimpulan
masyarakat lingkungan sekolah lebih mengerti
akan pentingnya mencegah penyakit sejak
Terdapat pengaruh promosi kesehatan
dini dengan cuci tangan dan jajanan sehat di
tentang cuci tangan dan jajanan sehat
sekolah dan terbentuknya kurikulum baru
terhadap peningkatan pengetahuan siswa dan
tentang PHBS baik cuci tangan maupun
terdapat juga pengaruh promosi kesehatan
jajanan sehat di sekolah. Selain terbentuknya
tentang cuci tangan dan jajanan sehat
kurikulum sekolah dukungan kepala sekolah,
terhadap peningkatan sikap siswa.
guru dan pihak sekolah lainnya sangat penting
untuk terlaksananya perilaku bersih sehat di
sekolah.

9
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

Referensi Controlled Trial. Health Educ Res.


27(6). 1055-1068.
Cutler, Ron. (2010). Promoting Education
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Kesehatan:
Hygiene in School. British Journal of
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
School Nursing. 5(4). 345-361.
Anak Usia Dini dalam Kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Departemen Kesehatan RI. (2000). Buku
Kesehatan Masyarakat. VI(2). 52-64. Pedoman Pembinaan Program PHBS
di Tatanan Pendidikan. Jakarta.
Akter, T., Ali, AM. (2014). Factors Influencing
Knowledge and Practice of Hygiene in Eshun, S.E., Acquah, S., Acquaye, V.N.A.
Water, Sanitation, Hygiene (WASH) (2014). School Sanitation and
Programme Areas of Bangladesh Hygiene Education: A Focus on Rural
Rural Advancement Committee. Rural Community Basic School in
and Remote Health. 14(2628).1-10. Ghana.Journal of Education and
Practice. 5(13). 148-156.
Ameta, I. N., Soebagyo, B., Sumardiyono.
(2013). Pengaruh promosi Kesehatan Ewles, L dan Simnet, I. (1994). Promoting
PHBS Pada Tatanan Sekolah terhadap Health, A Practical Guide 2nd ed.
pengetahuan Siswa Kelas IV dan V di (Terjemahan oleh Ova Emilia).
SDN Ngemplak Surakarta. Jurnal Yogyakarta: Gadjah Mada University
Kedokteran UNS. 2(3). 342-349. Press.
Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan.
Assefa, M., Kumie, A. (2014). Assesment of
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Factors Influensing Hygiene Behavior
Garg, A., Taneja, D., Badhan, S.K., Ingle, G.K.
Among Shcool Children In Mereb-
(2013). Impact of a School Based
Leke Distric, Northerm Ethiopia: a
Hand Washing Promotion Program
Cross-Secsional Study. BMC Public
on Knowledge dan Hand Washing
Health. 14(5). 633-645.
Behavior of Girl Students in a Middle
Badan Penelitian dan Pengembangan School of Delhi. Indian Journal of
Kesehatan Departemen KesehatanRI. Public Health. 13(4).109-121.
(2006).Survei Kesehatan Nasional
Hermawan, Y., Ikhsan, K. N. (2013). Pengaruh
(SUSENAS). Jakarta.
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Cevizci, S., Uludag, A., Topaluglu, N., Babouglu, terhadap Pengetahuan dan
U.T., Celik, M. (2014). Developing Pelaksanaan Kesehatan Lingkungan
Students’ Hand Hygiene Behaviors in a SMP Negeri Tambaksari Kec.
Primary School From Turkey: A School Tambaksari Kab. Ciamis. Jurnal Bumi
Based Health Education Lestari. 13(1).166-173.
Study.International Journal of Khairani, W. (2009). Pengaruh Promosi
Medical Science and Public. 4(2).155- Kesehatan dengan Menggunakan
161. Metode Ceramah, Demontrasi dan
Chittleborough, C.R., Nicholson, A.L., Basker, Leaflet pada Siswa Kota Jambi.
E., Bell, S., Campbell, R. (2012). (Tesis). Universitas Gajah Mada.
Factors Influensing Hand Washing Lubis, Z. S. A., Lubis, N. L., Syahrial, E. (2013).
Behavior In Primary School: Proces Pengaruh Penyuluhan Dengan
Evaluation Within a Randomised Metode Ceramah dan Diskusi
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
10
Keumalasari, Hasballah, Imran/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1

dan Sikap Anak Tentang PHBS di Kenya, 2006. Epedimiol Infect.


Sekolah Dasar Negeri 065014 10(136). 80-89.
Kelurahan Namogajah Kecamatan Solehati, T., Susilawati, S., Lukman, M.,
Medan Tuntungan. Jurnal Kesehatan Kosasih, C. E. (2015). Pengaruh
Masyarakat USU. 13(4). 12-29. Edukasi PHBS terhadap Pengetahuan
Nies, M.A & McEwen, M. (2001). Community dan Skill Siswa Sekolah Dasar.Jurnal
Health Nursing. Promoting the Health Kesehatan Masyarakat. 11(1). 135-
of Population (3rd ed), USA: W.B. 143.
Saunders Company. Vivas, A., Gelaye, B., Aboset, N., Kumie, A.,
Notoadmodjo,S. (2003). Pendidikandan Berhane, Y. (2010).Knowledge,
Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Attitudes and Practices (KAP) of
Cipta. Hygiene Among School Children in
Angolela, Ethiopia.J Prev Med Hyg.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
61(2). 73-79.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. World Health Organization. (2007). Promoting
Health through Schools-the World
Nuryanto., Pramono, A., Puruhita, N., Muis,
Health Organization’s Global School
S.F. (2014). Pengaruh Pendidikan Gizi
Health Initiative. WHO. Geneva.
terhadap Pengetahuan dan Sikap
tentang Jajanan Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Gizi Indonesia. 3(1).32-36.
Pratama, R. K. O. (2013). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Perubahan
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Tentang Kebiasaan Berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat Siswa SDN I
Mandong. Artikel Ilmiah Fakultas
Ilmu Kesehatan. Surakarta.
Quintero, C. L. (2009). Hand Washing School
Children In Bayota
Colombia.American Journal Of Public
Health. 99(1). 94-101.
Ratnawati. (2013). Pengaruh Pemberian
Penyuluhan PHBS Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Mencuci
Tangan pada Siswa Kelas V SDN
Bulukantil Surakarta.Jurnal Kesehatan
UMS Surakarta. 4(3).1-6.
Reilly, C. E. O., Freman, M. C., Ravani, M.,
Migele, J., Mwaki, A. (2008). The
Impact of A Shcool-based Safe Water
and Hygiene Program on Knowledge
and Practices of Students and Their
Parent: Nyanza Province, Western
11

Anda mungkin juga menyukai