Anda di halaman 1dari 13

Makalah

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Matematika Ekonomi

disusun oleh :

ALMEIZAR

10536481814

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah

matematika terapan ekonomi ini yang berjudul “BARISAN DAN DERET

ARITMATIKA DAN GEOMETRI.”

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa

hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu

dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah

ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun

demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang

dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah

hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna

penyempurnaan makalahini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Aamiien...

Makassar, 15 desember 2020

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II Pembahasan 3

A. Pengertian Barisan dan aritmatika dan Geometri 3

B. Barisan Aritmatika 4

C. Deret Aritmatika 6

D. Barisan Geometri 6

E. Deret Geometri 7

BAB III Penutup 8

A. Kesimpulan 8

B. Saran 9

Daftar Pustaka 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda di sekitar kita

baik tanaman, batu, hewan dan lain-lain yang memiliki barisan bilangan tertentu.

Sebagai contoh adalah tanaman bunga matahari, dalam susunan biji bunga

matahari(kwaci) jika hitung banyaknya kwaci dari dalam sampai luar, maka

jumlahnya akan tampak suatu barisan bilangan tertentu. Selain itu tidak hanya

jumlah kwaci saja yang memiliki barisan bilangan, kita juga melihat susunan

daun pada bunga, segmen-segmen pada buah nanas atau biji cemara.

Semua contoh diatas menunjukan barisan bilangan 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,…

barisan bilangan ini di kenal sebagai barisan fibinacci. Setiap bilangan atau angka

dalam barisan ini merupakan jumlah dari dua bilangan sebelumnya, barisan

bilangan fibinacci ini di temukan oleh Fibonacci (1180 – 1250). Ia menjelaskan

teka-teki barisan bilangan Fibonacci dalam kayranya yang berjudul Liber Abaci.

Dengan di susunya makalah ini, di harapkan dapat memberikan wawasan

dan pemahaman pembaca untuk menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan

geometri, menentukan jumlah n suku pertama dan memecahkan masalah yang

berkaitan dengan barisan dan deret.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud barisan dan deret ?

2. Apakah yang dimaksud barisan dan deret aritmatika ?

3. Apakah yang dimaksud barisan dan deret geometri ?

4. Apakah perbedaan antara baris dan deret aritmatika dan geometri ?

C. Tujuan

1. Untuk penulis

a) Menambah wawasan penulis tentang barisan dan deret aritmatika dan

geometri.

b) Memperluas pemahaman penulis tentang barisan dan deret aritmatika

dan geometri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Barisan dan Deret

Barisan adalah susunan yang di bentuk menurut aturan dan pola tertentu.

Aturan atau pola terntentu itu dapat berupa suatu rumus.

Contoh :

F ( n )=2.1+2=4

untuk n=1→ f ( 1 ) =2.1+ 2=4

n=2→ f ( 2 ) =2.2+ 2=6

n=3 → f (3 )=2.3+2=8

Jadi, contoh di atas akan membentuk pola tertentu. Susunan bilangan tersebut

merupakan contoh suatu barisan. Untuk barisan di atas diketahui bahwa suku ke-

1 adalah 4, suku ke-2 adalah 6 dan suku ke-3 adalah 8, jadi suku ke-n = 2n+2.

Metode untuk menggambarkan suatu barisan antara lain :

1. Metode pertama dengan mendata beberapa suku sehingga aturan untuk

menentukan suku selanjutnya akan di ketahui. Contohnya; barisan

(5,8,11,14,17…) adalah barisan yang suku ke-n nya mempunyai pola 3n+2,

sedangkan barisan(2,4,8,16…) merupakan barisan yang mempunyai pola 2n.

2. Metode kedua dengan menuliskan rumus untuk suku ke-n dari barisnya.

Contoh; barisan (4,7,10,13…) dapat ditulis sebagai (U n) denga U n =3n +1

atau dapat di tulis (U n =3n +1¿ .

Metode ketiga dengan memberikan n suku pertama dan suku ke-(n+1) di

tentukan sebagai fungsi dari n suku pertama. Contoh; untuk barisan bilangan

3
finacci dengan U 1=1 , U 2=2 dan U n +1=U 2 +U 2 untuk n ≥ 2. Dengan kata lain,

barisan yang setiap suku sesudah suku ke-2 merupakan jumlah dari dua suku

yang mendahuluinya, karena pada dasarnya barisan barisan merupakan fungsi,

maka mempunyai definisi untuk kesamaan dua barisan. Dua barisan U n dan V n

dikatakan sama ditulis dengan U n =V n jika U n =V n untuk semua bilangan asli n.

untuk barisan tak terhingga (U n) kita akan memperhatikan jumlah dari semua

suku dari barisan tak terhingga (U n).

U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n

Jika U n merupakan suatu barisan bilangan real, maka bentuk :

U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n disebut deret tak hingga. Bilangan U n disebut suku ke-n

dari deret bilangan:

Sn=U 1+ U 2+ U 3+ …+U n disebut jumlah n buah suku pertama dari deret.

Contoh :

1 1 1 1
, , ,… ,
2 3 4 n

Maka susuna bilangan ini merupakan barisan dengan suku umum (seku ke-n)

1
adalah , sedangkan bentuk jumlahan bilangan-bilangan ini adalah :
n

1 1 1 1
+ + +
2 3 4 n

1
Adalah suatu deret tak hingga, dengan suku ke-n adalah dan jumlah n buah
n

suku pertama adalah :

1 1 1 1
Sn= + + +
2 3 4 n

4
1
Jadi deret ini di peroleh suku ke-15 adalah dan jumlah 15 buah suku pertama.
15

B. Barisan Aritmatika

Barisam aritmatika atau barisan hitung adalah barisan bilangan yang nilai

suku berikutnya di peroleh dari suku sebelumnya ditambah dengan bilangan yang

tetap (tertentu) dimana bilangan yang tetap tersebut beda dan dialmbangkan b.

Contoh :

U 1 ,U 2 , U 3, U 4 , … U n

Barisan bilang tersebut disebut sebagai barisan bilangan aritmatika, jika

selisih dua suku yang berurutan selalu tetap, selisih tersebut dinamakan beda dan

dilambangkan b. jadi: b = U 2−U 1=U 3−U 2=U 4 −U 3=…=U n−U n−1

Contoh:

a. Barisan 2,4,6,8,…

b =U 2−U 1=U 3−U 2=U 4 −U 3=…

b =4-2 =6-4 =8-6

b =2

jika dalam barisan aritmatika tersebut suku pertama dinyatakan dengan a,

maka bentuk umum barisan aritmatika adalah :

U 1=a

U 2=a+b

U 3=a+2 b

U 4 =a+ 3b

5
Dengan suku ke-n adalah U n + ( n−1 ) b karena U 1=a, maka bentuk umum suku

ke-n adalah :

U n =n+ ( n−1 ) b

C. Deret aritmatika

Deret aritmatka atau deret hitung dalam bidang matematika adalah urutan

bilangan dimana bilangan berikutnya merupakan penambahan bilangan

sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu. Pada deret aritmatka kita akan

menghitung jumlah setiap suku pada barisan tersebut. Symbol deret aritmatika +.

a = (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + … +{a + (n-1) b}

deret aritmatika yang mempunyai beda lebihdari nol atau positif, maka

deretnya disebut deret aritmatika naik. Sedangkan deret aritmatika yang

mempunyai beda kurang dari nol atau negative, maka deretnya disebut deret

aritmatika turun.

D. Barisan geometri

Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai suku berikutnya

diperoleh dari perkalian suku sebelumnya dengan bilangaan yang tetap (tertentu)

yang tidak sama dengan nol. Bilangan tetap tersebut disebut pembanding (rasio).

Rasio tersebut dilambangkan dengan r.

Jika suku pertama, U 1 dari deret geometri dinyatakan dengan a dan rasio (r),

maka di peoleh :

U 1=a=ar 0 U 2=r . U 1 →U 2 =r . U 1=ar 1

U 3=r . U 2 →U 3 =r . ar=ar 2

6
U 4 =r . U 3 → U 4 =r . ar 2=ar 3

Dan seterusnya..

Jadi bentuk baku dari barisan geometri adalah :

a , ar , ar 2 , ar 3 , … ar n−1

E. Deret Geometri

Deret geometri atau deret ukur adalah jumlah dari barisan bilangan atau

jumlah dari seluruh suku yang ada. Deret dilambangkan dengan huruf S.

Jika U 1, U 2 , U 3 ,… , U n , … merupakan barisan geometri, maka bentuk

penjumlahan: U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n disebut deret geometri.

Pada deret geometri U 1 +U 2 +U 3 +…+ U n jika U n+1 >U n maka, deretnya

disebut deret geometri naik. Dan jika U n +1< U n maka, deretnya disebut deret

geometrri turun.

Jika suku ke-n dari barisan geomtri dirumuskan a n=ar n−1, maka deret

geometri dapat dituliskan sebagai :

Sn=a+ar + ar 2+ ar 3+ …+ar n−1

Jika jumlah n buah suku pertama deret geometri dinyatakan dengan Sn maka

rumus Sn adalah :

a (1−r n ) a ( r n−1 )
Sn= , r ≠1 , r <1 atau Sn = ,r ≠ 1, r >1
1−r r−1

Dengan :

Sn : jumlah n buah suku pertama

a : suku pertama

r : rasio

n : nomor suku.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang nilai suku berikutnya

diperoleh dari suku sebelumnya ditambah dengan bilangan yang tetap

(tertentu) dimana bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan

dilambangkan dengan b.

Rumus : U n =a+ ( n−1 ) b

b. Deret aritmatika adalah urutan bilangan dimana bilangan berikutnya

merupakan penambahan bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda b

tertentu.

n
Rumus : Sn= .(a+U n)
2

c. Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai suku berikutnya

diperoleh dari perkalian suku sebelumnya dengan bilangan yang

tetap(tertentu) yang tidak sama dengan nol.

Rumus : U n =ar n−1

d. Deret geometri adalah jumlah dari bilangan atau jumlah dari seluruh suku

yang ada.

8
a (1−r n ) a ( r n−1 )
Rumus : Sn= , r ≠1 , r <1 atau Sn = ,r ≠ 1, r >1
1−r r−1

b. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu

penulis berharap adanya saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan

makalah ini. Semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas

perhatiannya diucapkan terima kasih..

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/wayansudiarta129/barisan-dan-deret-bilangan-mat-smp-

ix-pert

http://www.slideshare.net/anisahlovealvian/barisan-dan-deret-12865774

10

Anda mungkin juga menyukai