DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah “Hak dan Tanggung Jawab Klien”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Etika
Keperawatan dan Hukum Kesehatan di Prodi D-III Keperawatan Palembang.
Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberikan serta membimbing kami untuk tugas makalah ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun kepada
pembaca umumnya. Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini
tentu masih banyak kekurangan. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................13
3.2 Saran .....................................................................................................14
Daftar Pustaka................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika
keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.Jadi di dalam makalah ini
akan membahas hak dan kewajiban seorang perawat dalam menjalankan
kewajibannya terhadap klien/pasien. Agar dalam pelayanan kesehatan perawat
bisa mengurangi kelalaian.
1.3 TUJUAN
Tujuan Khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Kewajiban
3
Selanjutnya menurut Sudikno Mertokusumo, hak dan kewajiban
bukanlah merupakan kumpulan peraturan atau kaidah, melainkan merupakan
perimbangan kekuasaan dalam bentuk hak individu disatu pihak yang
tercermin pada kewajiban pada pihak lawan. Kalau ada hak maka ada
kewajiban. Hak dan kewajiban ini merupakan kewenangan kepada seseorang
oleh hukum. Kewajiban dikelompokkan sebagai berikut (Satjipto Raharjo,
2006:60):
` Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak
legislatif.
1. Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang
untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan.
Misalnya, seorang perawat wanita yang bekerja disuatu Rumah Sakit,
dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan berwarna
putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut
terdap 2 hal penting, yaitu sebagai berikut:
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
4
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk
perawat.
2. Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang
merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau
wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk memperoleh asuhan
keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-
lain.
3. Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep
keadilan. Misalnya, seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak
diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman dan Badman (1986),
menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di
masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi
moral terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan
pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.
Peranan Hak
A. Hak Pasien
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran dan tanpa diskriminasi
5
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginanya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di
rumah sakit tersebut (second opini) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
9. Pasien berhak mendapatkan informas yang meliputi :
Penyakit yang diderita tindakan medic apa yang hendak dilakukan
Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya
Alternative terapi lainnya
Prognosanva
Perkiran biaya pengobatan
10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritannya
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya
12. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya
13. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
14. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul,saran perbaikan atas perlakukan rumah
sakit atas dirinya
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual
6
B. Kewajiban Pasien
1. Hak manusia karena kodratnya, yaitu hak yang kita peroleh begitu lahir,
seperti hak untuk hidup dan hak untuk bernafas. Hak ini tidakboleh
diganggu gugat oleh negara, bahkan negara wajib menjamin
pemenuhannya.
2. Hak yang lahir dari hukum, yaitu hak yang diberikan oleh negara kepada
warganegaranya. Hak ini juga disebut sebagai hak hukum, contoh : hak
untuk memberi suara dalam pemilu.
3. Hak yang lahir dari hubungan kontraktual. Hak ini didasarkan pada
perjanjian kontrak antara orang yang satu dengan yang lain. Contoh pada
peristiwa jual beli.
7
Secara khusus mengenai hak-hak konsumen diatur dalam undang-undang
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dimana dalam Pasal 4
menyatakan bahwa hak seorang konsumen adalah sebagai berikut :
8
Hak pasien yang lainnya sebagai konsumen adalah hak untuk didengar dan
mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang didapatkannya tidak seperti
yang diharapkan. Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan
keluhannya kepada pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan rumah sakit
dalam pelayanannya. Selain itu konsumen berhak untuk memilih dokter yang
diinginkan dan berhak untuk mendapatkan opini kedua (second opinion), juga
berhak untuk mendapatkan rekam medik (medical record) yang berisikan
riwayat penyakit dirinya.
9
4. Memperoleh ganti rugi sebagai akibat dari adanya kesalahan dan kelalian
dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
HAK PASIEN
10
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8. Meminta konsutasi tentang penyakit yang di deritanya kepada dokter lain
yang mempunyai surat ijin praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar
rumah sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang yang diderita
termasuk data-data medisnya.
10. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis,alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang di lakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau penolakan atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi oleh keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang di anutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di rumah sakit.
15. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan / atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN PASIEN
11
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 69 tahun 2014 Pasal 28 :
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai
hak terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa
tuntutan yang berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Dengan cara
seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan yang dibuatnya, dan
dengan konsep benar dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).
Jenis-jenis Hak dan Kewajiban. Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak
kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Pasien berhak
mendapatkan informas yang meliputi :
• Penyakit yang diderita tindakan medic apa yang hendak dilakukan
• Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan
tindakan untuk mengatasinya
• Alternative terapi lainnya
• Perkiran biaya pengobatan
Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya
Hak dan Kewajiban Klien
Sudikno menyatakan bahwa dalam pengertian hukum, hak adalah
kepentingan hukum yang dilindungi oleh hukum. Hak manusia karena
kodratnya, yaitu hak yang kita peroleh begitu lahir, seperti hak untuk
hidup dan hak untuk bernafas.
Hak yang lahir dari hukum, yaitu hak yang diberikan oleh negara kepada
warganegaranya. Selanjutnya hak-hak pasien juga dijelaskan pada
UndangUndang no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , dimana dalam
pasal 4 menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan, maksud
dari hak atas kesehatan tersebut adalah hak untuk memperoleh pelayanan
13
kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Pasal 56 menyebutkan bahwa setiap orang berhak menerima atau menolak
sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap, Pasal 57 menyebutkan bahwa setiap orang berhak
atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan. Pasal 58 menyatakan bahwa setiap
berhak orang menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat
kesalahan atau kelalian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Mematuhi rencana terapi yang
direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh
pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Menerima segala konsekuensi
atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang
direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/ atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatan pasien tersebut.
B. SARAN
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan
dapat dipertanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima
praktek keperawatan
3. Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan
dan hak serta kewajiban pasien atau klien, dan bila perlu diadakan
pelatihan yang bersifat review tentang etika keperawatan secara
periodic dan tidak terbatas.
14
Daftar Pustaka
Ni Ketut Mendri dan Agus Sarwo Prayogi. 2020. Etika Profesi dan Hukum
Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Pess
15
Soal dan Jawaban Tentang Hak dan Tanggungjawab Klien
16
a. John Salmond
b. Prof.R.M.T. Sukamto Notonagoro
c. Soejono Soekanto
d. Curzon
e. Prof. Dr. Notonegoro
5. Diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan
pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan, jenis hak tersebut adalah....
a. Hak Hukum
b. Hak kewajiban
c. Hak Kebebasan
d. Hak Kesejahteraan
e. Hak legislatif
17