Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era globalisasi dan pasar bebas sangat berdampak terhadap
perkembangan di Indonesia, khususnya di sector Pertanian. Maka untuk
mengantisipasi keadaan tersebut salah satunya dengan perbaikan sumber daya
manusia (SDM) Pertanian, yang dapat di lakukan dengan melaksanakan
pendidikan formal maupun nonformal.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
yang menyiapkan pelaku-pelaku Agribisnis masa depan dan berupaya untuk
meningkatkan lulusannya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi hal tersebut,
maka di setiap Semester ganjil siswa di wajibkan melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yaitu kegiatan pembelajaran di luar kampus (
terjun langsung di lapangan bersama petani ). Yang didasarkan kepada:
1. Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian NO 412/KPTS/01/210/7/2001.
Tentang pedoman penyelenggaraan Pendidikan menengah di sekolah
Pertanian Pembangunan.
2. Pedoman Praktek Kerja Industri (SMK) tahun 2021
3. Kalender pendidikan SMK tahun 2021

1.2 Tujuan Prakerin


Tujuan dari Praktek Kerja Industri (Prakerin) di unit usaha agribisnis antara
lain:
1. Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat,
khususnya petani agar menjadi mitra usaha yang mampu menyebarkan
teknologi pertanian.
2. Menggali dan menghimpun pengalaman berwirausaha guna meningkatkan
keterampilan siswa di bidang agribisnis/agroindustri.
3. Mengembangkan dan memantapkan pengalaman belajar siswa di unit
usaha yang bergerak di bidang agribisnis/agroindustri.

1
4. Membina kerjasama SMK Negeri 1 Maja dengan lembaga pemerintahan,
terutama dengan petani untuk mewujudkan SMK Negeri 1 Maja sebagai
sentra Pembangunan Pertanian bagi masyarakat.
1.3 Manfaat Prakerin
Manfaat yang di peroleh dari kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
antaranya :
1. Menanamkan jiwa usaha kepada diri siswa untuk dapat
berusaha dalam bidang pertanian di daerahnya sendiri.
2. Siswa dapat membandingkan antara yang di dapat di
sekolah dengan praktek langsung di lapangan.
3. Melatih siswa untuk hidup mandiri.
4. menjalin silaturahmi dan kekeluargaan dengan masyarakat
setempat.

1.4 Alasan Pemilihan Judul


Dalam pelaksanaan Prakerinini penulis memilih judul “Budidaya Tanaman
Kentang (Solanum Tuberosum)”.karena prospek usaha yang menguntungkan
dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek Teknis
Pelaksanaan Budidaya Tanaman Kentang sangat cocok di tanam di daerah
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang penulis tempati.Jika dilihat dari
agroklimat serta faktor pendukung lainnya.
2. Aspek Ekonomis
Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki
harga relative stabil di pasaran, sehingga budidaya tanaman kentang jika
dilihat dari segi ekonomis layak untuk di usahakan.
3. Aspek Sosial
Kentang sangat di gemari oleh semua orang, mulai dari masyarakat
kalangan bawah sampai dengan masyarakat kalangan atas. Karena rasanya
yang enak dan banyak mengandung vitamin A,B, dan C. Selain itu dengan
dilaksanakannya budidaya tanaman Kentang, tidak menutup kemungkinan
akan menyerap tenaga kerja, sehingga tingkat pengangguran di daerah
setempat akan berkurang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Budidaya tanaman kentang dan cara menanam kentang sama


halnya seperti budidaya tanaman sayuran yang lainnya, dimana dalam
langkah-langkahnya kita perlu mengetahui karakter tanaman tersebut
sebelum memulai membudidayakannya.
2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kentang
Ada beberapa faktor yang harus diketahui dalam melakukan budidaya
kentang atau cara menanam kentang karena faktor-faktor ini akan berpengaruh
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang. Faktor-
faktor tersebut diantaranya: iklim, tinggi-rendahnya letak geografis, kesuburan
tanah, hama dan pathogen serta tumbuhan pengganggu.
1.  Iklim
Tanaman kentang berasal dari daerah subtropika, menghendaki iklim
yang khusus, yaitu daerah yang memiliki suhu udara dingin dan lembap.
Namun demikian, sinar matahari juga dibutuhkan oleh tanaman kentang.
Karena tanaman kentang sangat peka terhadap air, maka untuk
memulai penanaman kentang sebaiknya diawali pada akhir musim hujan.
Tanaman kentang juga sangat peka terhadap kelembapan dalam tanah, kalau
perubahan kelembapan dalam tanah terlalu tinggi maka pengaruhnya akan
berdampak pada pertumbuhan umbi yang tidak normal (bentuknya bercabang-
cabang).
Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan
(sekitar bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim
hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim
turun hujan usia tanaman kentang sudah berumur dua bulan dan umbinya
sudah cukup besar. Begitupun dengan angin yang kencang tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman kentang, karena batang tanaman kentang tidak kuat
sehingga mudah patah atau roboh apabila terkena angin yang kencang.

3
2. Tinggi-rendahnya Letak Geografis
Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi, yakni
lebih dari 500 meter di atas permukaan air laut. Yang paling ideal, kentang
ditanam dalam ketinggian antara 1000-3000 meter di atas permukaan laut.
Tinggi-rendahnya suatu tempat biasanya berhubungan dengan suhu udara dan
kelembapan udara. Perbedaan kelembapan dan suhu udara sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman kentang.
3. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah memegang peranan yang sangat penting untuk
tanaman kentang. Selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai
penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernafasan akar tanaman.
Tanah yang subur bisa mengoptimalkan perkembangan dan
pertumbuhan tanaman. Factor-faktor yang menyuburkan tanah adalah
kandungan air, bahan organic, batuan induk, suhu, organism tanah, keasaman
tanah, struktur dan tekstur tanah serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat
hara.
Kentang cocok ditanam pada tanah yang gembur, banyak mengandung
humus, sedikit berpasir, sedikit mengandung air. Tanaman kentang akan
tumbuh ideal pada tanah yang memiliki kesamaan tanah (pH) antara 5-5,5.
a. Gembur
Kegemburan tanah sangat dikehendaki untuk membantu perkembangan
akar tanaman kentang dalam membentuk umbi yang sempurna sehingga
bermutu tinggi.
b. Banyak mengandung humus
Tanah yang banyak mengandung humus bisa mempercepat pertumbuhan
tanaman, karena menyimpan zat-zat makanan dalam jumlah yang cukup.
Zat-zat makanan sangat diperlukan bagi tanaman kentang sehingga dapat
tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar dan sehat.

4
c. Sedikit berpasir
Tanah yang sedikit berpasir bisa menumbuhkan kentang yang
berkarbohidrat tinggi dan rasanya menjadi lebih lezat.
d.  Sedikit mengandung air
Tanaman kentang tidak tahan terhadap air yang banyak, terlebih-lebih air
yang menggenang. Air yang berlebihan membuat tanaman kentang
terserang penyakit kayu.
4.  Biotik
Selain factor-faktor abiotik, yaitu iklim dan tanah, yang perlu diperhatikan
juga adalah factor biotic. Hama, pathogen, dan gulma adalah factor biotic
yang sering menggagalkan panen kentang.
2.2 Cara Menanam Kentang
Hal-hal yang perlu dikerjakan dalam bercocok tanam kentang adalah:
pengolahan dan penggarapan tanah, pembibitan, penanaman, penyiraman,
pendangiran dan penyiangan serta pembumbunan.
1.      Pengolahan dan Penggarapan Tanah
Tanah yang akan dipakai untuk menanam kentang harus diolah sebaik
mungkin. Dalam pengolahan tanah, yang perlu dilakukan adalah:
a.       Mencangkul tanah
Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul, tanah dibiarkan
beberapa hari agar mendapat sinar matahari sehingga peredaran udara lancer
serta hama dan bakteri bisa terbunuh.
b.      Menggemburkan tanah
setelah dicangkul, tanah harus dilembutkan dan digemburkan. Tanaman
kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur sekali.
Dalam tanah yang gembur, akar kentang sebagai asal terjadinya umbi bisa
berkembang secara maksimal. Tanah yang kurang gembur dapat menghambat
proses terjadinya umubi. Untuk menggemburkan tanah dapat digunakan
cangkul berukuran sedang atau garu.
c.       Membuat bedengan

5
Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang. Bedengan bisa
memudahkan petani untuk memelihara tanaman kentang. Dengan bedengan,
tanaman kentang tidak akan tergenang air jika hujan turun.
Bedengan sebaiknya dibuat membujur kea rah barat-timur. Lebarnya lebih
kurang 70 cm (untuk satu jalur tanaman) atau 140 cm (untuk dua jalur
tanaman). Panjangnya disesuaikan kondisi tanah. Tinggi bedengan lebih
kurang 15 cm. parit bedengan lebarnya lebih kurang 25 cm.
Parit-parit bedengan selain berfungsi sebagai jalan untuk merwat tanaman,
juga sebagai saluran air. Oleh karena itu, parit-parit bedengan ini dibuat
sedemikian rupa agar air dapat mengalir lancer bila turun hujan.
d.      Membuat saluran air
Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan air. Hal ini
dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit bedengan.
Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-lebih sejak penanaman
sampai berumur dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air akan
membusuk, kemudian tanaman kentang pun layu.
e.       Mertakan tanah
Proses mertakan tanah ini perlu dilakukan agar permukaan bedengan rata atau
datar dan tidak terdapat bongkahan-bongkahan tanah lagi.
2.      Pembibitan
Bibit sangat menentukan keberhasialan penanaman. Bibit yang baik
kemungkinan besar akan membuahkan kesuksesan penanaman. Sebaliknya, bibit
yang kurang bagus pasti hasilnya akan mengecewakan.
Kentang ditanam melalui umbinya langsung pada lahan tanpa melalui
proses  persemaian terlebih dahulu. Jauh sebelum penanaman, bibit-bibit harus
dipersiapkan terlebih dahulu. Pilihlah umbi-umbi kentang yang baik, besar, dan
tidak banyak matanya.
Umbi yang kecil tak boleh dipergunakan sebagai bibit, sebab matanya
kurang kuat dan persediaan makanan hanya sedikit sehingga tunas yang tumbuh
sudah mati. Selain itu, umbi yang kecil ada kemungkinan berasal dari umbi yang
sakit. Umbi yang besar bisa dibelah menjadi dua.

6
Simpanlah bibit kentang di tempat yang kering dan berhawa segar.
Penyimpanan di dalam bakul, lakukan di atas asap, ini berlangsung kurang lebih
tiga bulan.
3.      Penanaman
Karena tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah
memilih bibit yang baik dan disimpan dengan cermat, maka kemudian akan
muncul titik-titik tumbuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa bibit sudah bisa
ditanam. Bibit bisa langsung ditanam ditempat yang telah dipersiapkan.
Yang harus dikerjsakan terlebih dahulu dalam penanaman, yaitu membuat
lubang-lubang tanaman berupa alur-alur silang. Kemudian, pada titik pertemuan
sialang itulah nantinya bibit kentang ditanam.
Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman harus diatur
sebagai berikut:
a.       Jarak antara baris 50-65 cm
b.      Jarak tanam di dalam baris 30-40 cm
c.       Dalamnya tanaman masuk ke tanah 5-10 cm
Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim
penghujan, bibit ditanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air. Tetapi,
sebaliknbya, pada musim kemarau bibit kentang ditanam lebih dalam agar tidak
mengalami kekeringan.
Dalam proses penanaman, tiap-tiap lubang tanaman diberi pupuk kandang
sebanyak 0,5 kg. dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan pupuk kandang
20-30 ton.
Letakkanlah bibit-bibit kentang di atas pupuk kandang dengan kedalaman
7,5-12,5 cm. Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada sebelah
kanan dan kirinya, berilah pupuk DS dan ZA sejauh kurang lebih 5 cm dari bibit,
yaitu disebelah kanan diberi pupuk DS sebanyak kira-kira 16 gram dan di sebelah
kiri diberi pupuk ZA sebanyak lebih kurang 16 gram juga. Kemudian, tutplah
lubang-lubang tanam dengan tanah. Dalam satu hektar tanaman kentang
diperlukan lebih kurang 80-900 kg DS dan ZA.

7
Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-
1500 kg yang berat tiap umbinya antara 30-40 gram.
Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai
tumbuh rata di atas tanah.
Penanaman kentang juga bisa dilakukan tanpa membuat bedengan, yakni
langsung di atas tanah yang tersedia. Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
a.       Mula-mula tanah digemburkan dan diratakan terlebih dahulu. Kemudian,
buatlah lubang tanaman seperti di atas. Lalu, tanamlah bibit kentang pada
lubang-lubang yang telah disiapkan.
b.      Setelah bibit ditanam, kemudian tanah di bagian kanan dan kiri barisan
tanaman ditimbunkan pada bibit yang baru ditanam sehingga membentuk
gundukan tanah yang memanjang.
c.       Lebar parit-parit anttara gundukan tanah sama seperti parit-parit bedengan,
lebih kurang 25 cm, dan tinggi kira-kira 15 cm.
4.      Penyiraman
Tanaman kentang idak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka
terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu kering,
maka suhu tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun. Umbi kentang
memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi. Pada tanah yang suhu
dan kelembabannya tidak stabil, tanaman kentang akan menghasilkan umbi yang
bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol.
Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan.
Apalagi pada musim kemarau.
5.      Pendangiran dan Penyiangan
Setelah tanaman kentang berumur kira-kira satu bulan, maka perlu
dilakukan pendangiran. Yakni, tanah disekitar tanaman perlu digemburkan agar
peredara udara menjadi lancer. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman menjadi
lebih baik,. Rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman juga perlu dibersihkan
agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.

8
Proses penggemburan juga disertai dengan peniggian gundukan tanah atau
bedengan agar umbi tanaman selalu terkubur. Umbi kentang yang tidak tertutup
tanah akan berwarna hijau dan kualitasnya rendah.
6.      Pembumbunan
Setelah tanaman kentang berumur 3-4 minggu, maka perlu dilakukan
pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan
keuntungan bagi tanaman, antara lain:
a.       Akan merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang
dihasilkan bisa semakin banyak.
b.      Membantu perkembangan umbi
c.       Memperkokoh berdirinya batang
Tetapi, perlu diperhatikan bahwa pembumbunan yang dilakukan tidak
boleh terlalu tinggi karena bisa mengganggu pernapasan tanaman kentang di
dalam tanah. 
Dengan mengetahui langkah-langkah budidaya kentang dan cara menanam
kentang yang baik, semoga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan
pembudidayaan kentang ini, selamat mencoba.
Untuk mengetahui Hama dan penyakit pada kentang akan di bahas pada
postingan berikutnya.

9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

3.1 Waktu dan tesempat


Praktek Kerja dilaksanakan selama 3 bulan yang dimulai
dari tanggal 17 September 2020 – 12 Januari 2021 berlokasi di Lahan
Pertanian SMK Negeri Pertanian, Desa Suanae, Kec. Miomaffo Barat, Kab.
TTU.

3.2 Deskripsi Kegiatan Prakerin


Kegiatan Prakerin meliputi dua kegiatan, yaitu Kerja Pengalaman (KP)
dan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (IPM). Kerja pengalaman meliputi
seluruh proses produksi dari persemaian sampai pemanenan dengan urutan
kegiatan sebagai berikut :
a. Sanitasi lahan
Tujuan sanitasi lahan pembersihan lahan untuk memudahkan
perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi
hama dan penyakit yang mungkin ada, serta memberantas/mengendalikan
kontaminan mikro organisme (hama dan penyakit yang berada dalam
tanah).
b. Pembuatan Bedeng
Bedengan atau gulutan dibuat dengan pertama kali membajak lahan
serta menghaluskan tanah, baru kemudian setelah itu tanah yang halus
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah bangun ruang yang
mempunyai panjang, lebar, dan tinggi.
c. Pembuatan Lubang Tanam dan Pengisian pupuk dasar
Persiapan awal yang harus dilakukan sebelum menanam selain
persiapan bibit yang baik adalah persiapan pembuatan lobang tanam yang
akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas pertumbuhan tanaman
selanjutnya. Keadaan ini akan menyebabkan:

10
 Pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang diharapkan (lambat).
 Mal nutrisi.
 Waktu tunggu tanaman berproduksi menjadi lebih lama.
 Tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Lubang tanam adalah lubang yang dibuat didalam tanah untuk tempat
hidup tanaman dengan memodifikasi ruang akar pada awal pertumbuahn
tanaman dengan menyediakan ruang tumbuh yang ideal, khususnya bagi
pertumbuhan akar.
d. Perlakuan Khusus terhadap bibit tanaman kentang

e. Penanaman Kentang
Sebelum dilakukan penanaman disiapkan dulu bibitnya, bibit yang
digunakan adalah bibit yang dipersiapkan pada budidaya tanaman kentang
sebelumnya.Dengan menggunakan kultivar granola G3/G4 (generasi ¾).
Cara membuat bibit kentang
1. Umur harus cukup yaitu 90-110 HST.
2. Kemudian bibit dijemur dengan tujuan supaya sisa tanah terbuang dan
hama penyakit keluar.
3. Lakukan sortasi dan penggradingan dengan tujuan untuk memisahkan
bibit yang cacat dan pengelompokan sesuai ukuran, adapun ukurannya
yaitu; ( S:30gr, M:45gr, L:60gr, LL:80gr )
4. Masukan kedalam kardus dan simpan di tempat yang tidak terkena
sinar matahari dan lakukan perlakuan benih dengan menggunakan
marshal.
5. Setelah 1-2 bulan bibit di periksa, apabila sudah keluar mata tunas
maka bibit sudah siap ditnam. Sebelum di tanam lakukan spruting dan
penyeleksian bibit tujuannya unutk memisahkan bibit yang terkena
hama dan penyakit.
Bobot bibit yang digunakan adalah 35-45 gr/umbi, yang telah diberi
perlakuan bibit dengan menggunakan marshal serta telah bermata tunas 2-
3 mata tunas dengan panjang tunas 3 cm. penanaman dilakukan dengan

11
cara : tanah ditugal sedalam 10-15 cm dengan jarak tanam 30x80 cm.
setelah itu bibit dimasukan ke dalam lubang tanam dengan arah mata tunas
harus menghadap ke atas, lalu di tutup kembali dengan tanah.
f. Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan populasi
tanaman. Penyulaman dilakukan pada usia 15 HST dengan
menggunakan kultivar dan umur bibit yang sama. Tanaman yang
disulam adalah tanaman yang rusak dan pertumbuhannya kurang
normal.
2. Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dilakukan pada usia 25 HST, panjang ajir yang
digunakan = 80-100 cm, lebarnya = 3 cm, pemasangan ajir dilakukan
dengan cara : ditancapkan sedalam 20 cm dengan jarak 5 cm dari
tanaman, ajir dipasang secara tegak lurus agar penyinaran sinar
matahari dapat merata dan mengurangi kelembaban
3. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan dan pengambilan
unsur hara, air dan cahaya matahari. Penyiangan dilakukan 2x pada usia
30 HST dan 60 HST.
4. Pemasangan Tali
Pemasangan tali dilakukan dengan tujuan agar tanaman tumbuh tegak
dan kokoh sehingga memudahkan dalam pemeliharaan serta penyinaran
cahaya matahari. Cara pemsangan tali : tali diikat pada ajir sehoingga
tersambug pada batang tanaman dengan membentuk angka delapan
yang bertujuan untuk menghinmdari lecetnya batang tanaman.
Pemasangan tali dilakukan pada usia 35 HST, 45 HST, dan 63 HST.

12
5. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan pada usia 50 HST dengan pupuk
anorganik :
a. ZA = 214 kg/ha 714 -500 = 214 kg/ha
b. SP 36 = 165 kg/ha 550 -385 = 165kg/ha
c. KCl = 75 kg/ha 250 - 175 = 75 kg/ha

g. Panen dan Pasca panen


Panen kentang dilakukan apabila warna daun telah menguning, bergugran,
batangnya sudah kropos, dan sudah berumur 90-110 HST.
Cara panen kentang :
1) Ajir dicabut/dibongkar, lalu disimpan
2) Batang tanaman dipotong dan di buang agar memudahkan dalam
pengambilan umbi
3) Mulsa dilepaskan dari bedengan dengan cara dilipat
4) Tanah disekitar tanaman digali dengan menggunakan tangan
5) Umbi diambil, lalu dikumpulkan dan didiamkan 1-2 jam dengan tujuan
supaya umbi terpisah dari tanah(penjemuran)
6) Lalu lakukan sortasi dan penggradingan
7) Umbi dimasukan ke dalam waring dan diangkut ke dalam gudang
penyimpanan.

13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan Prakerin dan analisa usaha tani tanaman
kentang dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Lamanya pelaksanaan Prakerin dirasa kurang, bila dibandingkan dengan
proses lamanya budidaya tanaman .
2. Terjadi kesenjang dalam proses belajar mengajar di sekolah bila
dibandingkan dengan unit usaha.
3. Dirasakan kurangnya tenaga pengajar teknis dibandingkan dengan
masalah yang dihadapi di lapangan .
4. Budidaya tanaman kentang secara ekonomis sangat menguntungkan
berdasarkan hasil analisa luasan lahan, jumlah produksi, harga produk,
dan output yang didapat.
5. Pendapatan pengelola sebesar Rp.77.186.700,-sangat layak untuk
memenuhi kebutuhan hidup petani dan keluarganya.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan sebagai berikut :
1. Sebaiknya pelaksanaa Prakeri dilaksanakan lebih dari 2,5 bulan .
2. Sebaiknya dalam proses belajar mengajar lebih diperbanyak di
lapangan.
3. Sebaiknya dalam proses belajar mengajar lebih diperbanyak tenaga
teknis.
4. Untuk lebih meyakinkan sebaiknya dicoba dilakukan budidaya
tanaman Kentang dengan luasan seperti diatas.
5. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak lapangan kerja
pertanian khususnya budibaya tanaman Kentang dapat dijadikan
sumber pendapatan.

14

Anda mungkin juga menyukai