Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Bimbingan Dan Konseling

Dosen Pengampu : Feida Noorlaila Isti’adah, M. Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Ai Nurlaela C1986206047

Eni Susilawati C1986206018

Utep Asyari C1986206048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Bimbingan dan Konseling di Sekolah” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Feida Noorlaila Isti’adah, M. Pd
selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini sehingga kami dapat menambah
wawasan tentang mata kuliah ini. Kami juga ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 15 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD......................................... 3
B. Layanan Bimbingan dan Konseling di SD ............................................ 5
C. Masalah-Masalah Umum Anak SD beserta Solusinya .......................... 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam


membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat sekolah. Dalam PP No. 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dasar
Bab X Pasal 25 yaitu tentang Bimbingan, pada ayat (1) berbunyi “Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”.
Peraturan Pemerintah tersebut mengisyaratkan bahwa layanan BK di Sekolah
Dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan
ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan dapat berkembang dengan baik.

Dalam Winkel (1997:158) Bimbingan Konseling di SD ditujukan pada


penyiapan siswa untuk melanjutkan ke Pendidikan menengah atau memasuki
lapangan kerja. Pada usia anak SD, guru kelas/guru pembimbing memiliki peran
penting dalam membimbing siswa-siswanya dalam proses berkembang dan
mengatasi masalah. Ada beberapa masalah-masalah umum yang hendak dialami
siswa ketika sekolah seperti masalah pribadi, sosial, saat belajar dan lain-lain.
Lalu bagaimana solusi dari permasalahan yang hendak dialami anak SD
tersebut? Berikut akan dijelaskan dalam pembahasan makalah dibawah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka Rumusan Masalahnya adalah


sebagai berikut :

1. Apa Pengertian dari Bimbingan dan Konseling di SD?


2. Layanan apa saja yang digunakan Bimbingan dan Konseling di SD?
3. Apa saja Masalah-Masalah Umum yang dialami Anak SD dan
Solusinya?

1
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka Tujuan penulisannya adalah


sebagai berikut :

1. Mampu mengetahui Pengertian dari Bimbingan dan Konseling di SD.


2. Mampu mengetahui Layanan apa saja yang digunakan Bimbingan dan
Konseling di SD.
3. Mampu mengetahui Masalah-Masalah Umum yang dialami Anak SD
dan Solusinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD
Dalam Winkel (1997:158), bimbingan konseling di sekolah dasar ditujukan
pada penyiapan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan menengah atau
memasuki lapangan kerja. Menurut Walgito (2004:5) bimbingan merupakan
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.

Sukardi (2000:20) mengungkapkan pengertian bimbingan yaitu Bimbingan


adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok
orang secara terus menerus dan sistematis oleh konselor agar individu atau
sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri. Adapun pengertian
konseling menurut Walgito (2004:7) bahwa konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan
wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu
untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Konseling menurut pengertian di atas adalah bentuk bantuan yang diberikan


untuk individu melalui wawancara untuk menyelesaikan masalah kehidupannya
agar individu tersebut mencapai kesejahteraan, dapat mengenal diri sendiri,
lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya, dan bantuan ini dapat
diberikan oleh bimbingan dan konseling.

Terdapat tiga pandangan dasar mengenai bimbingan di sekolah dasar,yaitu


bimbingan yang terbatas pada pengajaran yang baik (instruction alguidance);
bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukkan gejala-gejala
penyimpangan dari laju perkembangan yang normal; dan pelayanan bimbingan
tersedia untuk semua murid, supaya proses perkembangannya berjalan lebih
lancar. Pandangan yang terakhir dewasa ini diakui sebagai pandangan dasar yang
paling tepat, meskipun suatu unsur 21 pelayanan bimbingan yang mengacu pada

3
pandangan pertama dan kedua tidak perlu diabaikan, misalnya dengan
mengerahkan seorang tenaga professional dibidang psikologi anak dan psikiatri
anak (159-160).

Berdasarkan pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 28/1990, dalam buku


Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Dasar : “Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi,mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi siswa, dimaksudkan untuk
membantu siswa mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan untuk membantu
siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi,budaya serta alam
yang ada. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan
dimaksud untuk membantu siswa memikirkan dan mempersiapkan diri untuk
melanjutkan ke SLTP dan kariernya di masa depan.

Menurut SK Mendikbud No. 025/O/1995, bimbingan dan konseling adalah


pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mandiri dan berkembang secara optimal melalui bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok bahwa :

1. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan.


2. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui kegiatan baik
perorangan maupun kelompok.
3. Arah kegiatan bimbingan dan konseling ialah membantu siswa untuk
melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembangsecara
optimal.
4. Bidang tugas perkembangan mencakup bimbingan pribadi, sosial, belajar,
dan karir.

4
5. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui sembilan kegiatan
layanan dan ditunjang lima kegiatan pendukung.
6. Layanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang
berlaku.
B. Layanan Bimbingan dan Konseling di SD

Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu
komponen sekolah yang bertugas membantu siswa menyelesaikan masalah yang
dihadapi komponen sekolah yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik
baik permasalahan pribadi, keluarga maupun sosial masyarakat sehingga
tercapai tujuan pendidikan.

1. Perlunya Layanan Bimbingan dan Konseling di SD

Layanan bimbingan dan konseling diperlukan untuk diberikan kepada siswa


SD dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Setiap siswa di pastikan tidak pernah lepas dari masalah dalam


kehidupannya. Masalah itu terkadang dapat diatasi sendiri akan tetapi ada
kalanya masalah itu tidak mudah diatasinya sendiri. Dalam hal demikian
maka diperlukan keterlibatan pihak lain untuk membantunya dalam
menemukan pemecahannya.
b. Wajib belajar sembilan tahun mengharuskan lulusan SD melanjutkan ke
sekolah lebih tinggi, ini berarti mereka akan menghadapi tuntutan dan
tugas yang lebih menantang di masa yang akan datang. Hal demikian
memerlukan orientasi dan penyiapan yang lebih baik semenjak ia duduk
di bangku SD hingga menjelang lulus.
c. Perkembangan teknologi terutama dalam bidang informasi dan
komunikasi diakui telah banyak menimbulkan dampak positif bagi
kehidupan. Kehidupan menjadi praktis, serba cepat, dan mudah, namun
demikian juga tidak sedikit menimbulkan dampak negatif, seperti
munculnya degradasi moral, bersifat individualistis, konsumtif, gerak
pisik menjadi minim. Pengaruh kehidupan masyarakat modern

5
menimbulkan hubungan antara orang tua dengan anak menjadi renggang,
demikian juga hubungan pertemanan menjadi kurang akrab. Hubungan
yang demikian rentan menimbulkan kecemasan, stres, depresi dan
semacamnya.
d. Setiap periode perkembangan terdapat tugas perkembangan yakni berupa
harapan masyarakat terhadap warganya untuk menampakkan atau
menampilkan sikap, perilaku, pola pikir, dan ketrampilan sesuai dengan
periode perkembangannya masing-masing. Kegagalan dalam
melaksanakan tugas perkembangan ini akan menimbulkan kekecewaan,
kecemasan, ditolak masyarakat, dan dihantui kegagalan-kegagalan
dalam melaksanakan tugas perkembangan berikutnya.
2. Impelentasi Program Layanan Bimbingan dan Konseling di SD

Program BK di sekolah dilaksanakan melalui pemberian layanan-layanan


atau kegiatan lain yang sebagian besar langsung ditujukan kepada siswa.
Sebagian layananBK di SD dan kegiatan pendukung seperti berikut ini.

a. Layanan orientasi, merupakan kegiatan BK yang diperuntukkan siswa


baruuntuk mengenalkan berbagai hal tentang sekolah barunya.
Umumnya siswa baruitu mengalami masalah-masalah yang berhubungan
dengan penyesuaian. Penyesuaian dengan teman, guru, peraturan, tata
tertib, kurikulum, lingkunganfisik, atmosfir akademik, dan lainnya.
b. Layanan informasi, berupa pemberian penerangan baik lisan maupun
tertulis kepada siswa. Pemberian informasi diperlukan karena semakin
banyak informasi yang dimiliki seseorang maka akan semakin sedikit
kemungkinan masalah dialaminya, akan tetapi sebaliknya jika informasi
yang dimilikinya sedikit saja maka kemungkinan masalah sangat besar.
Penyampaian informasi lisan melalui group information, namun
terkadang diperlukan pula penyampaian secara perorangan. Informasi
tertulis disampaikan melalui media cetak seperti selebaran, leaflet,
booklet, papan bimbingan.

6
c. Bimbingan kelompok, merupakan bimbingan yang diberikan kepada
sejumlahsiswa. Kegiatannya bisa berbentuk sharing antar peserta dalam
memahami suatu persoalan seperti cara belajar yang baik, pemilihan
sekolah sambungan.
d. Pengumpulan data, yakni kegiatan yang berupa pengumpulan data siswa
dan lingkungannya. Tujuan kegiatan ini ialah untuk memahami siswa,
dan lebihlanjutnya sangat berguna bagi upaya memberikan tindakan
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik.
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik testing dan non testing.
e. Konseling, yakni pembahasan terhadap masalah konseli yang mengalami
hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
f. Kunjungan rumah, merupakan upaya mendatangi rumah siswa untuk lebih
memahami siswa dan terutama lingkungan rumahnya. Disamping itu
melalui kunjungan rumah dapat pula digunakan untuk membahas
penyelesaian masalah konseling bersama dengan orang tuanya.
g. Referal atau alih tangan, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara memindahkan penanganan konseling kepada pihak lainnya.
Pemindahanpenanganan ini bisa bersifat internal sekolah maupun
eksternal sekolah.
h. Pengembangan profesi, merupakan upaya untuk terus menerus
meningkatkan profesionalitas atau keahlian pelaksana bimbingan.
Peningktan kahlian dapat dilakukan melelaui: pelatihan, seminar, loka
karya, maupun pendidikan lanjut.
i. Riset dan Pengembangan, yakni upaya untuk selalu melaksanakan
inovasi dalam melaksanakan bimbingan. Penggunakan teknologi mutakir
seperti komputer bagi pelaksanaan bimbingan merupakan suatu
keharusan. Demikian pula teknik-teknik dalam memberikan bimbingan
harus selalu mengikuti pekembangan dan berkesesuaian dengan
kebutuhan siswa.

7
C. Masalah-Masalah Umum Anak Usia SD Beserta Solusinya

Dunia pesekolahan tidak luput dari berbagai permasalahan di dalamnya.


Setiap anak pasti memiliki permasalahan tersendiri yang mereka rasakan saat
berada di sekolah seperti masalah pribadi, sosial, saat belajar dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa permasalah umum yang sering di alami oleh anak
usia SD, diantaranya :

1. Malas Belajar

Masalah umum yang sering dirasakan oleh anak sekolah dasar, yaitu sulit
sekali diminta untuk belajar. Pada masa kanak-kanah ini mereka lebih senang
bermain untuk mengeksplore lingkungannya dan mencari hal-hal baru. Adapun
solusi dari permasalahan ini kita cari tahu terlebih dahulu apa alasan kondisi
anak enggan atau malas belajar, harus dilihat apa penyebabnya. Jika kita sudah
mengetahui apa penyebabnya seorang guru ataupun orang tua dapan
mengarahkannya agar anak ingin belajar. Ada anak yang malas belajar karena
dia memiliki tingkat kecerdasan tinggi, sehingga mudah bosan/jenuh dengan
metode pengajaran atau materi yang monoton.

Jika hal ini terjadi, guru bisa memberikan materi yang lebih menantang atau
meminta anak untuk membantu guru mengajari teman-temannya yang lain
misalnya, alias menjadi asisten guru. Selain itu ada juga anak yang malas belajar
karena ia mencari perhatian dari orang sekelilingnya, misalnya dia ada masalah
di rumah atau orangtua sedang ada masalah di rumah. Hal ini mempengaruhi
anak saat belajar di sekolah.

2. Senang Melanggar Peraturan

Kesannya, anak sekolah dasar identik dengan trouble maker atau si pembuat
masalah. Solusi untuk masalah ini kita lihat dulu alasan anak melakukan hal yang
dianggap masalah itu. Sebab ada anak yang melanggar karena ia mencari
perhatian, ada juga anak yang ingin mencoba-coba. Bahkan ada juga yang
melakukannya karena menurutnya hal itu menantang. Tapi ada juga anak yang

8
terpengaruh oleh teman-teman sekelasnya, jadinya dia terbawa arus untuk
melanggar peraturan.

Untuk menyikapi masalah itu, sebisa mungkin hindari langsung menuduh


tanpa bukti yang jelas, tapi cari tahu alasan anak melakukannya. Berikan juga
konsekuensi yang logis padanya jika melakukan hal itu. Misalnya, kalau anak
keluar dari sekolah tanpa izin, maka setiap hari—selama satu minggu, dia harus
melapor ke guru. Atau dengan bahasa lain dikenakan wajib lapor.

3. Suka Melakukan Bullying Kepada Siswa Lain

Masalah ini dialami sebagian anak, yang cenderung memiliki kemampuan


atau kekuasaan lebih.

Solusinya : Untuk masalah bullying merupakan masalah yang pelik dan


dihadapi semua sekolah di mana saja. Pada umumnya bullying ini dilakukan oleh
pihak yang merasa memiliki kekuasaan lebih dan menekan anak yang dilihatnya
lemah.

Sekadar tahu saja, sejatinya pelaku bullying memiliki masalah tersendiri.


Pelaku bulliying ada kemungkinannya ingin membuktikan bahwa dia bisa, dia
ada, dan berusaha mencari perhatian karena dia merasa tidak
berhasil/bermasalah dengan bidang lain, jadi ia membuktikannya dengan cara
tidak tepat.

Ada juga pelaku bullying yang berakar pada masalah keluarga, misalnya
orangtua bercerai atau bertengkar di depan anak, sehingga ia mencontoh perilaku
yang kurang baik yang dilakukan orangtuanya kepada orang lain.

Untuk mengatasi hal ini dan juga mencegahnya tidak terjadi, perbanyak
kegiatan yang melibatkan lintas usia/kelas. Misalnya, dengan mentoring atau
kegiatan kelompok yang mengharuskan semua anak untuk terlibat, memberikan
pelatihan tentang bullying dan bagaimana mengatasinya. Misal, saat ada teman
yang dibully, teman yang lain diajarkan harus berani menyampaikan/melapor
kepada guru.

9
4. Memilih Untuk Putus Sekolah Kemudian Membantu Orang tua Mencari
Nafkah

Solusinya : Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, ini terjadi lebih karena
masalah ekonomi. Karena itu untuk mengatasinya bisa dibilang rumit.
Penyelesaian masalah yang bisa dilakukan, tidak hanya dari pihak sekolah dan
orangtua, namun juga harus ada campur tangan pemerintah, dan lingkungan
sekitar.

Kalau sekolah memiliki kebijakan untuk memberikan beasiswa terhadap


anak-anak yang tidak mampu, seharusnya hal ini dapat diatasi. Tapi sekarang ini
lucunya, sekolah sudah gratis, tapi beban ini itu tetap ada dan banyak yang bilang
lebih besar. Seperti uang buku, alat tulis, seragam, dan sebagainya.

Jadi alangkah baiknya jika orangtua dan pihak sekolah mau duduk bersama
guna mencari solusi yang terbaik bagi anak-anak. Alangkah lebih baik jika di
sini pemerintah setempat ikut serta mengatasi masalah ini.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan pelayanan
bantuan. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan baik perorangan maupun kelompok. Kegiatan BK tentunya mengarah
kepada membantu siswa untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari secara
mandiri dan berkembang secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling
harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku.

Terdapat tiga pandangan dasar mengenai bimbingan di sekolah dasar, yaitu


bimbingan yang terbatas pada pengajaran yang baik (instruction alguidance);
bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukkan gejala-gejala
penyimpangan dari laju perkembangan yang normal; dan pelayanan bimbingan
tersedia untuk semua murid, supaya proses perkembangannya berjalan lebih
lancar.

Setiap anak pasti memiliki permasalahan tersendiri yang mereka rasakan saat
berada di sekolah seperti masalah pribadi, sosial, saat belajar dan lain-lain.
Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25 mengisyaratkan bahwa
layanan BK di Sekolah Dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus,
terprogram dan ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-
siswanya dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan dapat
berkembang dengan baik.

B. Saran
Hendaknya ada kerja sama antara guru BK dan peserta didik dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling supaya program tersebut dapat
berjalan secara optimal sesuai dengan agenda-agenda yang sudah dibuat.
Dengan begitu, program BK ini dapat dilaksanakan dan dapat membantu peserta
didik untuk mampu mengarahkan perilakunya ke hal-hal yang positif sehingga
mampu membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang baik.

11
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. (1997). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar. Padang:
Penebar Aksara.
Setianingsih, E, S. (2016). Peranan Bimbingan Dan Konseling Dalam Memberikan
Layanan Bimbingan Belajar Di SD. Jurnal Malih Peddas Vol.6 No.1 Hal. 84
– 85.
Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Pengamatan Pelaksanaan Program Bimbingan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Winkel, W. S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.

12

Anda mungkin juga menyukai