Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Disusun Oleh :
Kelompok 10
Ai Nurlaela C1986206047
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Bimbingan dan Konseling di Sekolah” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Feida Noorlaila Isti’adah, M. Pd
selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini sehingga kami dapat menambah
wawasan tentang mata kuliah ini. Kami juga ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD......................................... 3
B. Layanan Bimbingan dan Konseling di SD ............................................ 5
C. Masalah-Masalah Umum Anak SD beserta Solusinya .......................... 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD
Dalam Winkel (1997:158), bimbingan konseling di sekolah dasar ditujukan
pada penyiapan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan menengah atau
memasuki lapangan kerja. Menurut Walgito (2004:5) bimbingan merupakan
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.
3
pandangan pertama dan kedua tidak perlu diabaikan, misalnya dengan
mengerahkan seorang tenaga professional dibidang psikologi anak dan psikiatri
anak (159-160).
4
5. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui sembilan kegiatan
layanan dan ditunjang lima kegiatan pendukung.
6. Layanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang
berlaku.
B. Layanan Bimbingan dan Konseling di SD
Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu
komponen sekolah yang bertugas membantu siswa menyelesaikan masalah yang
dihadapi komponen sekolah yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik
baik permasalahan pribadi, keluarga maupun sosial masyarakat sehingga
tercapai tujuan pendidikan.
5
menimbulkan hubungan antara orang tua dengan anak menjadi renggang,
demikian juga hubungan pertemanan menjadi kurang akrab. Hubungan
yang demikian rentan menimbulkan kecemasan, stres, depresi dan
semacamnya.
d. Setiap periode perkembangan terdapat tugas perkembangan yakni berupa
harapan masyarakat terhadap warganya untuk menampakkan atau
menampilkan sikap, perilaku, pola pikir, dan ketrampilan sesuai dengan
periode perkembangannya masing-masing. Kegagalan dalam
melaksanakan tugas perkembangan ini akan menimbulkan kekecewaan,
kecemasan, ditolak masyarakat, dan dihantui kegagalan-kegagalan
dalam melaksanakan tugas perkembangan berikutnya.
2. Impelentasi Program Layanan Bimbingan dan Konseling di SD
6
c. Bimbingan kelompok, merupakan bimbingan yang diberikan kepada
sejumlahsiswa. Kegiatannya bisa berbentuk sharing antar peserta dalam
memahami suatu persoalan seperti cara belajar yang baik, pemilihan
sekolah sambungan.
d. Pengumpulan data, yakni kegiatan yang berupa pengumpulan data siswa
dan lingkungannya. Tujuan kegiatan ini ialah untuk memahami siswa,
dan lebihlanjutnya sangat berguna bagi upaya memberikan tindakan
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik.
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik testing dan non testing.
e. Konseling, yakni pembahasan terhadap masalah konseli yang mengalami
hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
f. Kunjungan rumah, merupakan upaya mendatangi rumah siswa untuk lebih
memahami siswa dan terutama lingkungan rumahnya. Disamping itu
melalui kunjungan rumah dapat pula digunakan untuk membahas
penyelesaian masalah konseling bersama dengan orang tuanya.
g. Referal atau alih tangan, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara memindahkan penanganan konseling kepada pihak lainnya.
Pemindahanpenanganan ini bisa bersifat internal sekolah maupun
eksternal sekolah.
h. Pengembangan profesi, merupakan upaya untuk terus menerus
meningkatkan profesionalitas atau keahlian pelaksana bimbingan.
Peningktan kahlian dapat dilakukan melelaui: pelatihan, seminar, loka
karya, maupun pendidikan lanjut.
i. Riset dan Pengembangan, yakni upaya untuk selalu melaksanakan
inovasi dalam melaksanakan bimbingan. Penggunakan teknologi mutakir
seperti komputer bagi pelaksanaan bimbingan merupakan suatu
keharusan. Demikian pula teknik-teknik dalam memberikan bimbingan
harus selalu mengikuti pekembangan dan berkesesuaian dengan
kebutuhan siswa.
7
C. Masalah-Masalah Umum Anak Usia SD Beserta Solusinya
Berikut ini adalah beberapa permasalah umum yang sering di alami oleh anak
usia SD, diantaranya :
1. Malas Belajar
Masalah umum yang sering dirasakan oleh anak sekolah dasar, yaitu sulit
sekali diminta untuk belajar. Pada masa kanak-kanah ini mereka lebih senang
bermain untuk mengeksplore lingkungannya dan mencari hal-hal baru. Adapun
solusi dari permasalahan ini kita cari tahu terlebih dahulu apa alasan kondisi
anak enggan atau malas belajar, harus dilihat apa penyebabnya. Jika kita sudah
mengetahui apa penyebabnya seorang guru ataupun orang tua dapan
mengarahkannya agar anak ingin belajar. Ada anak yang malas belajar karena
dia memiliki tingkat kecerdasan tinggi, sehingga mudah bosan/jenuh dengan
metode pengajaran atau materi yang monoton.
Jika hal ini terjadi, guru bisa memberikan materi yang lebih menantang atau
meminta anak untuk membantu guru mengajari teman-temannya yang lain
misalnya, alias menjadi asisten guru. Selain itu ada juga anak yang malas belajar
karena ia mencari perhatian dari orang sekelilingnya, misalnya dia ada masalah
di rumah atau orangtua sedang ada masalah di rumah. Hal ini mempengaruhi
anak saat belajar di sekolah.
Kesannya, anak sekolah dasar identik dengan trouble maker atau si pembuat
masalah. Solusi untuk masalah ini kita lihat dulu alasan anak melakukan hal yang
dianggap masalah itu. Sebab ada anak yang melanggar karena ia mencari
perhatian, ada juga anak yang ingin mencoba-coba. Bahkan ada juga yang
melakukannya karena menurutnya hal itu menantang. Tapi ada juga anak yang
8
terpengaruh oleh teman-teman sekelasnya, jadinya dia terbawa arus untuk
melanggar peraturan.
Ada juga pelaku bullying yang berakar pada masalah keluarga, misalnya
orangtua bercerai atau bertengkar di depan anak, sehingga ia mencontoh perilaku
yang kurang baik yang dilakukan orangtuanya kepada orang lain.
Untuk mengatasi hal ini dan juga mencegahnya tidak terjadi, perbanyak
kegiatan yang melibatkan lintas usia/kelas. Misalnya, dengan mentoring atau
kegiatan kelompok yang mengharuskan semua anak untuk terlibat, memberikan
pelatihan tentang bullying dan bagaimana mengatasinya. Misal, saat ada teman
yang dibully, teman yang lain diajarkan harus berani menyampaikan/melapor
kepada guru.
9
4. Memilih Untuk Putus Sekolah Kemudian Membantu Orang tua Mencari
Nafkah
Solusinya : Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, ini terjadi lebih karena
masalah ekonomi. Karena itu untuk mengatasinya bisa dibilang rumit.
Penyelesaian masalah yang bisa dilakukan, tidak hanya dari pihak sekolah dan
orangtua, namun juga harus ada campur tangan pemerintah, dan lingkungan
sekitar.
Jadi alangkah baiknya jika orangtua dan pihak sekolah mau duduk bersama
guna mencari solusi yang terbaik bagi anak-anak. Alangkah lebih baik jika di
sini pemerintah setempat ikut serta mengatasi masalah ini.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan pelayanan
bantuan. Pelayanan bimbingan dan konseling tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan baik perorangan maupun kelompok. Kegiatan BK tentunya mengarah
kepada membantu siswa untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari secara
mandiri dan berkembang secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling
harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku.
Setiap anak pasti memiliki permasalahan tersendiri yang mereka rasakan saat
berada di sekolah seperti masalah pribadi, sosial, saat belajar dan lain-lain.
Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25 mengisyaratkan bahwa
layanan BK di Sekolah Dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus,
terprogram dan ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-
siswanya dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan dapat
berkembang dengan baik.
B. Saran
Hendaknya ada kerja sama antara guru BK dan peserta didik dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling supaya program tersebut dapat
berjalan secara optimal sesuai dengan agenda-agenda yang sudah dibuat.
Dengan begitu, program BK ini dapat dilaksanakan dan dapat membantu peserta
didik untuk mampu mengarahkan perilakunya ke hal-hal yang positif sehingga
mampu membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. (1997). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar. Padang:
Penebar Aksara.
Setianingsih, E, S. (2016). Peranan Bimbingan Dan Konseling Dalam Memberikan
Layanan Bimbingan Belajar Di SD. Jurnal Malih Peddas Vol.6 No.1 Hal. 84
– 85.
Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Pengamatan Pelaksanaan Program Bimbingan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Winkel, W. S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.
12