Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan Intruksional Umun (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan selama ± 45 menit, diharapkan sasaran dapat
mengetauhi, memahami serta melakukan pencegahan demam berdarah dengue
(DBD).

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama ± 45 menit, diharapkan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dangue (DBD)
2. Mengetahui penyebab Demam Berdarah Dangue (DBD)
3. Mengetahui cara penularan Demam Berdarah Dangue (DBD)
4. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
5. Memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dangue (DBD)
A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue / DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypty dengan gejala utama
demam, nyeri otot, nyeri sendi yang dapat menyerang pada anak dan dewasa.

B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. DBD ini banyak di temukan di
daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah
berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah
Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri
kita ini. (Brunner & Suddarth 2002)

C. Cara Penularan Demam Berdarah


Demam berdarah ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk betina
Aedes yang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini tidak dapat ditularkan langsung dari
orang ke orang. Penyebar utama virus dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti, namun
virus dengue juga dapat disebarkan oleh spesies lain yaitu Aedes albopictus.

D. Tanda dan Gejala Demam Berdarah


Masa tunas tau inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus
dengue, selanjutnya penderira akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam
berdarah sebagai berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40°C )
2. Pada pemeriksaan uji tourniquet, tampak adanya jentik (puspura) pendarahan
3. Adanya bentuk pendarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva). Mimisan
(Epitaksis), buang air besar dengan kotoran ( peaces) berupa lendir bercampur
darah (Melena), dan lain-lain.
4. Terjadinya pembesaran hati ( Hepatomegali)
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit
diatas 20% dari nilai normal (Hemokosentrasi)
7. Timbulnya beberap gejala klinik seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan,
sakit perut, diare, menggigil, kejang, dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada
persendian
10. Munculnya bitnik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah
Jika mengalami tanda dan gejala tersebut segara periksakan diri ke RS atau
sarana pelayanan kesehatan terdekat.

E. Cara Pencegahan Demam Berdarah


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vector , yaitu nyamuk  Aedes
aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk  Aedes aegypti adalah
memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya.
Cara ini dikenal dengan pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD).
Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan
tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.

2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M
plus :
a. Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air
seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan nyamuk .

Anda mungkin juga menyukai