Panduan Praktikum Keperawatan Gerontik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN GERONTIK

PERUBAHAN PADA LANSIA


Ns. Nurul Maurida

SISTEM ORGAN PROSES MENUA


SISTEM INTEGUMEN
• Kulit kehilangan kelenturan dan
kelembaban
• Lapisan epitel menipis dan serat kolagen
elastis menyusut
• Pigmentasi berbintik/bernoda terutama pada
daerah yang sering terpajan sinar matahari.
• Noda penuaan/senile lentigo dengan ciri
khas coklat berbentuk tidak beraturan
muncul pada punggung
• Lesi keratosis/seborea berupa lesi yang
tidak beraturan, bulat atau oval, coklat dan
berair
• Angioma berwarna merah coklat kecil dan
bulat
• Dekubitus yang disebabkan oleh penurunan
mobilitas, persepsi sensori, kelembaban,
status nutrisi dan tekanan arteriolar
SISTEM INDRA
• Ketajaman penglihatan menurun karena
kerusakan retina, penurunan diameter pupil,
penurunan opasitas lensa atau hilangnya
elastisitas lensa
• Presbiopia merupakan penurunan
kemampuan mata untuk berakomodasi pada
benda yang dekat
• Perubahan lansia terkait dengan sistem
pendengaran yaitu presbikus, yaitu
penurunan kemampuan untuk mendengar
bunyi bernada tinggi dan konsonan berdesis
• Atrofi syaraf pengecap dan hilangnya
efisiensi. Lansia tidak mampu merasakan
asin, manis, asam dan pahit dengan cepat
• Rasa penghidu juga menurun sehingga
menyebabkan sekresi saliva menurun
SISTEM RESPIRASI
• Penurunan masa dan tonus otot
menyebabkan penurunan ekspansi paru
sehingga menyebabkan peningkatan
frekuensi pernafasan
• Penurunan elastisitas alveoli paru
menyebabkan kasus emfisema
SISTEM KARDIOVASKULER
• Penurunan kekuatan kontraktil
miokardium menyebabkan penurunan
curah jantung sehingga tubuh
mengkompensasinya dengan peningkatan
denyut jantung.
• Nilai dasar tekanan darah lansia meningkat
karena perubahan vaskular dan akumulasi
plak sklerotik sepanjang dinding
pembuluh darah
• Nadi perifer dapat dipalpasi tetapi
seringkali lemah pada ekstremitas bawah
SISTEM GASTROINTESTINAL
• Terjadi penumpukan lemak di daerah
abdomen sebagai akibat dari penurunan
tonus dan elastisitas otot abdomen
• Terjadi perlambatan pengosongan
gasterdan kolon sehingga memicu
terjadinya konstipasi. Hal ini
disebabkan karena adanya peristaltik
dalam tubuh
SISTEM MUSKULOSKLETAL
• Terjadi penurunan massa dan kekuatan
otot
• Terjadi demineralisasi tulang, hal ini
lebih tampak terlihat pada lansia wanita
dalam osteoporosis
• Pemendekan fosa akibat penyempitan
rongga intravertebratal menyebabkan
kelainan bentuk tulang belakang seperti
kifosis, lordosis dan skoliosis;
penurunan mobilitas sendi, penurunan
rentang gerak sendi sehingga
menyebabkan osteo arthritis atau
reumathoid arthritis; dan sering tampak
adanya penonjolan tulang.
SISTEM NEUROLOGI
• Terjadi penurunan bahkan kerusakan
neuron berakibat adanya penurunan
berbagai fungsi termasuk keseimbangan
indra atau respon motorik yang tidak
terkoordinasi
SISTEM URINARIUS
• Hipertrofi kelenjar prostat sering terjadi
pada lansia pria. Hal ini menyebabkan
infeksi traktus urinarius, inkontinensia
atau retensi urin
• Wanita lansia dengan riwayat paritas
yang banyak dapat mengalami
inkontinensia stress. Hal ini terjadi
akibat melemahnya otot perineal dan
kandung kemih
SISTEM GENITALIA
• Pada wanita terjdi menopause sebagai
akibat dari penurunan respon ovarium
terhadap hipofisis dan mengakibatknan
penurunan kadar esterogen dan
progesteron. Hal ini juga berakibat pada
penurunan sekresi, penurunan ukuran
uterus dan atrofi linea epitel vagina
• Pada pria, tidak terjadi penghentian
fertilitas, namun terjadi penurunan
kadar testosteron, jumlah sperma, dan
penurunan ukuran testis
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
Azizah. Lilik, M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Salemba Medika
Artinawati. S. (2014). Asuhan keperawatan gerontik. Bogor: In Media
Aspiani, R.Y. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai