Formulasi Liptint Dari Lidah Buaya (Aloevera) Dan Sari Buah Sebagai

Variasi Warna

Noni Relika1, Risa Fatimatuzzahro2

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Email : 1nonirelika19@gmail.com, 2risazahro100@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Salah satu kebutuhan wanita untuk mempercantik penampilan adalah

kosmetik. Kosmetik yang berperan penting yaitu pewarna bibir. Liptint merupakan pewarna
bibir yang bertekstur kental seperti tinta. Pewarna bibir yang dijual di pasaran biasanya
diibuat dengan bahan kimia dan pewarna sintesis yang dapat menimbulkan efek samping
berbahaya pada bibir. Pada penelitian ini liptint yang dibuat menggunakan bahan alami
berupa lidah buaya dan pewarna alami dari sari buah. Lidah buaya (aloe vera) bermanfaat
untuk perawatan kulit karena dapat melembabkan kulit. Tujuan: untuk membuat liptint dari
bahan alami berupa lidah buaya dan sari buah. Metode: penelitian yang digunakan adalah
(R&D) Research and Decelpoment. Hasil: penelitian berupa liptint dengan tiga variasi
warna. Tiga variasi warna tersebut berasal dari sari buah, yaitu sari buah naga merah yang
menghasilkan warna pink keunguan, sari buah strawberry yang menghasilkan warna merah,
dan sari wortel yang menghasilkan warna orange. Pengujian yang dilakukan meliputi uji
karakteristik, uji iritasi, dan uji ketahanan produk. Aroma dari liptint sari wortel lebih kuat
dibanding liptint sari buah naga merah dan liptint sari buah strawberry. Tekstur liptint dari
sari buah naga merah sedikit lebih cair dibandingkan dengan liptint dari sari buah strawberry
dan liptint dari sari wortel. Simpulan: formulasi liptint dengan tiga variasi warna dari sari
buah menghasilkan karakteristik aroma, warna dan tekstur yang berbeda.

Keywords: Liptint; Lidah Buaya; Sari Buah.

ABSTRACT

Introduction: One of the needs of women to enhance their appearance is cosmetics.

Cosmetics that play an important role is lip color. Liptint is a lip color that has a thick texture
like ink. Lip colors that are sold in the market are usually made with chemicals and synthetic
dyes that can cause dangerous side effects on the lips. In this study, liptint is made using
natural ingredients such as aloe vera and natural dyes from fruit juices. Aloe vera (aloe vera)
is useful for skin care because it can moisturize the skin. Purpose: to make liptint from
natural ingredients in the form of aloe vera and fruit juice. Method: used was (R&D)
Research and Decelpoment. Result: of this research is liptint with three color variations. The
three color variations come from fruit juice, namely red dragon fruit juice which produces
purplish pink color, strawberry juice which produces red color, and carrot juice which
produces orange color. The tests carried out include characteristic tests, smear tests, and
product endurance tests. The aroma of carrot juice liptint is stronger than the red dragon fruit
liptint and strawberry juice liptint. The liptint texture of the red dragon fruit juice is slightly
more fluid than the liptint from the strawberry juice and the liptint from the carrot juice.
Conclusion: formulation of liptint with three color variations of the juice produces different
aroma, color and texture characteristics.
Keywords : Liptint; Aloevera; Fuit Juice.
PENDAHULUAN
Kosmetik sudah tidak asing lagi di
kalangan wanita. Kosmetik merupakan
produk yang digunakan pada kulit dengan
tujuan membersihkan, meningkatkan daya
tarik, dan mempercantik diri yang berasal
dari bahan alami dan ada pula yang
berasal dari bahan sintetik (Nurhan, A.D.,
P, Taqiuddin M., W, Nana Rizki., A, Evita
Zuhrufi., Putri, Ghea Ayu., Firdaus, Moch
Hendra., . . . Yulia, 2014). Banyak sekali
jenis kosmetik seperti krim perawatan
kulit, perawatan rambut, pemutih wajah,
pewarna bibir dan lain-lain. Bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatannya pun
beragam, mulai dari bahan alami hingga
bahan sintetis.
Salah satu kosmetik yang cukup
terkenal sedari dulu dikalangan wanita
yaitu pewarna bibir atau biasa disebut
lipstik. Biasanya lipstik yang beredar
dipasaran menggunakan bahan sintetis
walaupun dalam dosis yang sedikit, yang
dapat menimbulkan efek samping seperti
iritasi dan alaergi (Perwitasari et al., 2017)
Pewarna bibir penggunaannya semata-
mata hanya melekat pada bagian tubuh
yang dirias dan tidak dimaksud untuk
diserap kedalam kulit atau mengubah
secara permanen (Anggraini & Ginting,
2017).
Lipstik sekarang sudah
bermacama-macam jenis dan bentik nya.
Contohnya seperti liptint. Liptint pertama
kali dipopulerkan oleh Korean beauty,
yang mempunyai fungsi hampir sama
seperti lipstik hanya saja teksturnya cair
seperti tinta dan cenderung terasa ringan
ketika diaplikasikan pada bibir.
Liptint yang dijual di pasaran
biasanya terdapat kandungan rodhamin B
(Asmawati et al., 2019). Rodhamin B
merupakan zat sintesis yang tidak berbau,
berwarna hijau atau ungu kemerahan, dan
berbentuk kristal. Biasanya zat ini
digunakan sebagai pewarna kertas, sutra,
wool, tekstil dan sebagainya. Jika liptint
mengandung Rhodamin B, maka efek yang
langsung terasa saat liptint diaplikasikan
pada bibir adalah bibir pecah-pecah,
kering, terkelupas hingga berdarah. Tidak
hanya merusak bibir, ketika liptint tertelan
ludah maupun saat makan dan minum, zat
ini dapat merusak saluran cerna seperti
fungsi hati, gangguan ginjal, saraf bahkan
kanker. Produk yang mengandung
Rodhamin B biasanya terlihat dari warna
yang mencolok, warna tidak rata dan
adanya gumpalan saat diaplikasikan pada
bibir serta tidak mencantumkan informasi
kandungan atau komposisinya (Purniati et
a\l., Zcvbnm,.20 15)’
Alangkah baiknya jika membuat
liptint dari bahan alami seperti lidah buaya
atau yang biasa dikenal aloevera dan
untuk pewarnanya bisa menggunakan sari
buah-buahan.
Lidah buaya atau aloevera
merupakan tanaman dari gologan
Liliaceae yang sudah lama dikenal sebagai
tanaman obat untuk segala penyakit atau
yang lebih dikenal sebagai tanaman
penyembuh (Novyana & Susanti, 2016).
Lidah buaya sering digunakan sebagai
perawatan luka, penyubur rambut, dan
perawatan kulit (Pujilestari, 2016).
Keistimewaan lidah buaya terletak pada
gel atau daging lidah buaya yang
mengandung saponin. Saponin berguna
untuk membersihkan kotoran dari kulit,
melembabkan kulit, menghaluskan dan
melembutkan kulit (Ani Suryani, 2005).
Oleh sebab itu, penggunaan lidah buaya
sebagai bahan utama liptint menjadi alasan
kuat untuk mendapatkan bibir yang sehat
dan segar (Arief & Suharyani, 2016).
Pewarna dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu pewarna alami dan pewarna
sintesis. Menurut (Afriyeni & Utari, 2016)
pewarna sintesis merupakan pewarna
buatan yang berasal dari senyawa kimia.
Sedangkan, pewarna alami merupakan zat
yang diperoleh dari alam seperti tumbuh-
tumbuhan dan buah-buahan (Pendidikan et
al., 2014). Pewarna alami yang digunakan
pada liptint berasal dari sari buah-buahan
seperti sari wortel untuk menghasilkan
warna orange, sari buah naga merah
menghasilkan warna pink keunguan dan
sari buah strawberry menghasilkan warna
merah.
Zat pewarna dalam pewarna bibir
mempunyai peranan penting untuk
menghasilkan warna yang dapat menarik
pembeli (Febriyani et al., 2009) Pewarna bibir
yang biasanya dijual mempunyai warna yang
mencolok. Pembuatannya menggunakan bahan
kimia berbahaya yang jika digunakan secara
rutin dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan efek samping yang buruk seperti
warna bibir menghitam hingga bibir pecah-
pecah (Fatimah et al., 2018). Oleh karena itu,
alangkah baiknya membuat pewarna bibir
menggunakan pewarna alami. Berdasarkan
sumbernya, pewarna dibedakan menjadi duaa
yaitu pewarna alami danpewarna sintesis.
Pewarna alami adalah zat warna yang
diperoleh dari tumbuhan, buah, hewan atau
dari sumber-sumber mineral (Anggraini &
Ginting, 2017). Sedangkan pewarna sintesis
yaitu merupakan pewarna buatan yang berasal
dari senyawa kimia (Afriyeni & Utari, 2016).
Pewarna alami yang digunakan pada
penelitian ini berasal dari sari buah-buahan
yaitu sari wortel untuk menghasilkan
warna orange, sari buah naga merah
menghasilkan warna pink keunguan dan
sari buah strawberry menghasilkan warna
merah.
Tidak hanya digunakan sebagai
bahan masakan, wortel juga digunakan
sebagai bahan pewarna alami karena
wortel mengandung Karetoniod yang
merupakan pigmen berwarna kuning,
orange, dan orange kemerahan(Febriyani
et al., 2009). Kandungan vitamin A pada
wortel selain untuk kesehatan mata, juga
bermanfaat untuk melembabkan bibir
pecah-pecah dan bibir kering (Ikawati,
2005).
Buah naga merah (Hylocereus
Costaricensis) memiliki kandungan
pigmen warna antosianin yang dapat
digunakan sebagai pewarna alami yang
relatif lebih aman dibandingkan dengan
pewarna sintetis (Mulangsri et al., 2017).
Buah naga merah juga mengandung
betasinin yang dapat berfungsi sebagai anti
oksidan dan pewarna alami (Yulyuswarni,
2018)
Buah strawberry yang berwarna
merah dapat digunakan sebagai bahan
pewarna alami. Buah strawberry
mengandung kadar antioksidan tinggi yang
bermanfaat untuk mengurangi warna hitam
pada bibir, melembutkan bibir,
mencerahkan warna bibir, melawan
kanker, kolesterol jahat, dan penyakit
jantung (Sumarlan et al., 2018).
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Research and Development
(R&D). Metode penelitian dan pengembangan
ini akan menghasilkan produk yanh kemudian
akan diuji keefektifannya. Produk yang Sari strawberry 50/100 x 6 ml = 3 ml
dihasilkan pada penelitian ini adalah Liptint
yang dibuat dengan bahan alami berupa lidah Sari wortel 50/100 x 6 ml = 3 ml
buaya dan sari buah sebagai pewarna alami.
Pewarna alami dari sari buah yang digunakan Prosedur pembuatan produk:
ada tiga macam yaitu sari buah strawberry, sari
buah naga, dan sari buah wortel. Adapaun u ji Pembuatan sari buah:
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji
a. Sari buah naga merah
karakteristik, uji iritasi dan uji ketahanan
produk. 250gr buah naga merah dicuci
bersih kemudian di tumbuk hingga
Alat: Mangkuk, pisau,gelas
halus, tambahkan air sebanyak
plastik, sendok, pipet, botol liptint ukuran
5ml, aduk hingga tercampur
2ml.
merata dan ambil sarinya.
Bahan: Lidah buaya, sari buah
b. Sari buah strawwbery
naga merah, sari buah strawberry, sari
wortel dan madu. 250 gr buah strawberry dicuci
bersih kemudian tambahkan air
Formulasi pembuatan liptint : Formulasi
sebanyak 5ml, blender sampai
dasar yang dipilih pada pembuatan liptint
halus. dan ambil sarinya.
dalam penelitian ini adalah
c. Sari buah wortel
Aloe vera 20%
250 gr wortel cuci bersih kemudian
Madu 25%
direbus setengah matang,
Air 5% tambahkan air sebanyak 5 ml,
blender sampai halus dan ambil
Sari buah naga 50% msarinya.

Sari buah strawberry 50% Pembuatan liptint:

Sari buah wortel 50% a. Ambil daging lidah buaya taruh

kedalam mangkuk.
Dibuat lipint sebanyak 6 ml untuk
3 botol setiap variasi warna dimana setiap b. Hancurkan daging lidah buaya
botolnya berukuran 2ml. sampai menjadi bubur menggunakan
sendok, ambil sarinya.
Formula yang dibuat
c. Tambahkan madu
Aloe vera 20/100 x 6 ml = 1,2 ml
d. Tambahkan Sari Buah Naga Merah/
Madu 25/100 x 6 ml = 1,5 ml Sari Buah Stroberi/Sari Wortel sebagai
pewarna alami.
Air 5/100 x 6 ml = 0,3 ml
e. Aduk hingga ketiga bahan tercampur
Sari buah naga 50/100 x 6 ml = 3 ml merata.
f. Liptint dari bahan alami siap digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk: Berdasarkan hasil proses

pembuatan liptint, didapatkan data :

Hasil Uji Karakteristik

G
ambar Produk Liptint

Pengamatan Sari buah naga Sari buah Sari wortel

merah strawberry
Warna k tk tk
Tekstur c kl kl
Aroma tk tk k

Tabel 1. Uji Karakteristik

Keterangan: k : kuat

tk : tidak kuat

c : cair

kl : kental

Berdasarkan hasil uji karakteristik liptint berperan memberikan warna merah

dengan tiga variasi yaitu sari buah naga
menghasilkan warna pink keunguan, sari
buah strawberry menghasilkan warna
merah dan sari wortel menghasilkan warna
oranye, menunjukan bahwa warna yang
dihasilkan oleh sari buah naga cenderung
lebih kuat. Hal tersebut dikarenakan buah
naga mengandung zat antosianin yang
lebih tinggi dibandingkan dengan buah
strawberry dan wortel. Zat antosianin yang
lebih tinggi merupakan zat warna yang
keunguan yang aman dijadikan sebagai
pewarna alami. Untuk karakteristik tekstur
pada sari buah strawberry dan wortel
cenderung lebih kental, karena memiliki
sari buah wortel dan strawberry memiliki
kandungan serat cukup tinggi. Sedangkan,
untuk karakteristik aroma menunjukan
bahwa liptint dengan sari wortel memiliki
aroma yang lebih kuat, hal tersebut dapat
disebabkan karena kulit luar wortel yang
tidak dikupas dengan bersih sebelum
direbus sehingga menyebabkan aroma yang ada pada sri wortel cenderung lebih
kuat dibandingkan dengan liptint yang

dihasilkan oleh sari buah naga dan buah

strawberry.

Uji Iritasi

Pengamatan Sari Buah Naga Sari Buah Sari Wortel

Strawberry

Bibir kering (-) (-) (-)

Bibir gatal-gatal (-) (-) (-)

Bibir bengkak (-) (-) (-)

Tabel 2. Data Uji Iritasi

Berdasarkan data hasil uji iritasi
yang dilakukan pada kami dengan cara
mengoleskan liptint yang dibuat pada bibir
menunjukan bahwa semua variasi liptint
memberikan hasil negatif terhadap
parameter reaksi iritasi yang diamati yaitu
bibir kering, gatal-gatal ataupun adanya
pembengkakan. Dari hasil uji iritasi
tersebut dapat disimpulkan bahwa liptint
ini aman digunakan karena terbuat dari
bahan-bahan alami dan membuat bibir
menjadi lembab.
Uji Ketahanan Produk

Tabel 3. Uji Ketahanan Produk

Pengamatan Sari Buah Naga Sari Buah Sari Wortel

Starwberry

Ketahanan Produk k tk tk

Keterangan: k : kuat
 tk : tidak kuat
Liptint dikatakan mempunyai daya
tahan yang baik dan kuat jika
menghasilkan warna yang merata serta
tetap terjaga dalam kurun waktu beberapa
jam setelah dioleskan pada bibir. Liptint
dengan sari buah naga mempunyai daya
tahan yang cukup kuat dibandingkan
dengan liptint yang terbuat dari sari buah
strawberry dan sari wortel. Hal tersebut
dikarenakan warna yang dihasilkan oleh
sari buah naga lebih kuat dan mencolok
sehingga daya tahan liptint tersebut lebih
kuat. Untuk masa penyimpanan berkisar 3-
4 hari untuk seluruh variasi liptint
dikarenakan menggunakan bahan alami.
Simpulan
Liptint dibuat dengan bahan alami
yaitu lidah buaya, sari buah dan madu
yang tidak menyebabkan iritasi pada bibir.
Warna liptint dengan sari buah naga
merah.
cenderung lebih kuat dibandingkan
dengan warna liptint lainnya. Dan liptint
dengan variasi sari buah naga merah
memiliki daya tahan yang cukup kuat
dibandingkan dengan liptint yang terbuat
dari sari buah lain.
Ucapan Terimakasih
Puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan
kepada Dr. Hamdan Hadi Kusuma,
S.Pd.M.Sc selaku dosen mata kuliah Karya
Tulis Ilmiah. Tak lupa terimakasih kepada
keluarga serta teman-teman tercinta atas
dorongan semangat dan doa sehingga
penelitian yang kami lakukan berjalan
dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyeni, H., & Utari, N. W. (2016).
Identifikasi zat warna rhodamin b pada
lipstik berwarna merah yang beredar di
pasar raya padang. Jurnal Farmasi
Higea, 8(1), 59–64.
Anggraini, S., & Ginting, M. (2017).
Formulasi Lipstik dari Sari Buah Naga
Merah ( Hylocereus polyrhizus ) dan
Kunyit (Curcuma longa L .). Jurnal
Dunia Farmasi, 1(3), 114–122.
Ani Suryani, E. H. dan H. K. (2005). KAJIAN
PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe
vera) DAN BEE POLLEN PADA
PEMBUATAN SABUN OPAQUE.
Jurnal Teknologi Industri Pertanian,
15(2), 40–45.
Arief, A. E., & Suharyani, I. (2016). Formulasi
Sediaan Lipstik Pelembab-Pewarna Bibir
yang Mengandung Sari Hasil Simulasi
menyirih. Jurnal Ilmiah Pharmacy, 1(1),
1–9.
Asmawati, A., Fajar, D. R., & Alawiyah, T.
(2019). Kandungan Rhodamin B Pada
Sediaan Lip Tint Yang Digunakan
Mahasiswi Stikes Pelamonia. Media
Farmasi, 15(2), 125.
https://doi.org/10.32382/mf.v15i2.1122
Fatimah, F., JARIAH, J., & Nuryati, N.
(2018). Pembuatan Lipstik Alami
Berbasis Ekstrak Kunyit (Curcuma longa
L.) dan Kesumba Keling (Bixa orellana)
sebagai Pewarna Alami. Jurnal
Teknologi Agro-Industri, 5(1), 42.
https://doi.org/10.34128/jtai.v5i1.68
Febriyani, P., Gadri, A., & Rachmawati
Sadiyah, E. (2009). Formulasi Sediaan
Lipstik dari Pigmen Alami Ekstrak
Wortel ( Daucus carota L .). Prosiding
Farmasi, ISSN 2460-, 344–351.
Ikawati, R. (2005). Optimasi Kondisi Ekstraksi
Karotenoid wortel (daucus carota L.)
menggunakan response Surface
Mothodology (RSM). Teknology
Pertanian, 1(1), 14–22.
Leboyan, N., Selimbau, K., Danau, K.,
Kabupaten, S., & Hulu, K. (2019). Laila
Quratul Aini, Iskandar, Gusti
Hardiyansyah. 7, 1612–1623.
Mulangsri, D. A. K., Murrukmihadi, M., &
Muaniqoh, E. (2017).
KARAKTERISTIK FISIK LIPSTIK
SARI KULIT BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus costaricensis) DENGAN
VARIASI PERBANDINGAN
KONSENTRASI CARNAUBA WAX
DAN BEESWAX. Jurnal Inovasi Teknik
Kimia, 2(2), 19–24.
https://doi.org/10.31942/inteka.v2i2.1940
Novyana, R. M., & Susanti. (2016). Lidah
Buaya (Aloe vera) untuk Penyembuhan
Luka. Jurnal Kedokteran Universitas
Lampung, 5, 149–153.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.p
hp/majority/article/viewFile/902/810
Nurhan, A.D., P, Taqiuddin M., W, Nana
Rizki., A, Evita Zuhrufi., Putri, Ghea
Ayu., Firdaus, Moch Hendra., . . . Yulia,
R. (2014). Pengetahuan Ibu-Ibu
Mengenai Kosmetik Yang Aman. Jurnal
Farmasi Komunitas, 4(1), 15–19.
Pangaribuan, L. (2017). Efek Samping
Kosmetik Dan Penangananya Bagi Kaum
Perempuan. Jurnal Keluarga Sehat
Sejahtera, 15(2), 20–28.
https://doi.org/10.24114/jkss.v15i2.8771
Pendidikan, S., Rias, T., Teknik, F., Surabaya,
U. N., Pd, S. D. S., & Psdm, M. (2014).
LUKA TIGA DIMENSI PADA MAKE
UP KARAKTER Elifianti Esthu Riandi.
03.
Perwitasari, A. D., Sulhadi, S., Darsono, T.,
Purwaningtyas, S. A., & Putri, C. A.
(2017). Ekstraksi Kulit Buah Naga
Sebagai Alternatif Zat Pewarna Alami
Pada Lipstik. VI, SNF2017-MPS-131-
SNF2017-MPS-136.
https://doi.org/10.21009/03.snf2017.02.m
ps.21
Pujilestari, T. (2016). Review: Sumber dan
Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk
Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan
Dan Batik: Majalah Ilmiah, 32(2), 93.
https://doi.org/10.22322/dkb.v32i2.1365
Purniati, N., Ratman, R., & Jura, M. (2015).
Identifikasi Zat Warna Rhodamin B pada
Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Palu.
Jurnal Akademika Kimia, 4(3), 155–160.
Sinulingga, E. H., Budiastuti, A., & Widodo,
A. (2018). Efektivitas Madu Dalam
Formulasi Pelembap Pada Kulit Kering.
Diponegoro Medical Journal (Jurnal
Kedokteran Diponegoro), 7(1), 146–157.
Sumarlan, S. H., Susilo, B., & Mustofa, A.
(2018). Ekstraksi Senyawa Antioksidan
Dari Buah Strawberry (Fragaria X
Ananassa) dengan Menggunakan Metode
Microwave Assisted Extraction (Kajian
Waktu Ekstraksi dan Rasio Bahan
dengan Pelarut). Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis Dan Biosistem, 6(1),
40–51.
Yulyuswarni. (2018). FORMULASI
EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH
( H ylocereus polyrhizus ) SEBAGAI
PEWARNA ALAMI DALAM SEDIAAN
LIPSTIK FORMULATION OF BRAIN
LEATHER LEATHER EXTRACTS
( Hylocereus polyrhizus ) AS NATURAL
DYES IN LIPSTICAL SUPPLY. Jurnal
Analis