Anda di halaman 1dari 2

GASTRITIS

No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/ /2018

No. Revisi : 00
SO
P TanggalTerbit : 5 Januari 2018

Halaman : 1/2

Heri Suherman SKM.M.Si


UPTD PUSKESMAS
NIP.19660227198803100
PALABUHANRATU
1
1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi
bakteri atau bahan iritan lain.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi
kasus gastritis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Nomor 103 Tahun 2018
tentang Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah pasien datang dengan rasa nyeri dan panas
seperti terbakar pada perut bagian atas.
1.2 Menanyakan apakah Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti
dengan makan, mual, muntah dan kembung.
2 Pemeriksaan Klinis
2.1 Patognomonis nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
2.2 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
2.3 Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis.
3 Pemeriksaan Penunjang
3.1 Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan Urea
breath test dan feses.
3.2 Rontgen dengan barium enema.
3.3 Endoskopi
4 Diagnosis
Gastritis
5 Diagnosis Banding
Kolesistitis, Kolelitiasis Darah rutin, Chron disease, Kanker lambung,
Gastroenteritis, Limfoma, Ulkus Peptikum, Sarkoidosis, GERD
6 Terapi
6.1 Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain:
H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali,
Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali,
Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500- 1000
mg/hari.
6.2 Konseling dan edukasi
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang
meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh,
makanan pedas dan kol.
6.3 Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi
1. Pendarahan saluran cerna bagian atas
2. Ulkus peptikum
3. Perforasi lambung
4. Anemia
6. Diagram 1. Pemeriksaan Darah
Pasien datang
Alir rutin
dengan gejala
gastritis Untuk mengetahui
infeksi Helicobacter
pylori: pemeriksaan
1 Anamnesa
2 Pemeriksaan fisik

Diagnosis
tidak ya
Diagnosis Lain Terapi

1. Kolesistitis 1. Suportif
2. Kolelitiasis Darah 2. Simptomatis

rutin 3. Konseling dan Edukasi

3. Chron disease
4. Kanker lambung Sembu Komplikasi
5. Gastroenteritis h
1. Pendarahan saluran cerna
6. Limfoma
bagian atas
7. Ulkus Peptikum
8. Sarkoidosis 2. Ulkus peptikum

9. GERD 3. Perforasi lambung

4. Anemia

RUJUK

7.Hal-hal yang -
harus
diperhatikan
8. Unit Terkait Pendaftaran
Rawat Jalan (poli umum, poli lansia, apotik)
Ruang Tindakan
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
NO Yang Dirubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai