Anda di halaman 1dari 3

MALARIA

:
No. Dokumen SOP/UKP/RJ/ /2018

No. Revisi : 00
SOP :
TanggalTerbit 5 Januari 2018
:
Halaman 1/3

UPTD PUSKESMAS Heri Suherman SKM.M.Si


PALABUHANRATU NIP.196602271988031001
1. Pengertian Merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kasus malari,
sehingga memberikan pelayanan optimal bagi setiap pasien.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Nomor 103
Tahun 2017 tentang Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah- a. Petugas melakukan anamnesis pasien.
langkah Keluhan :
terkait Demam hilang timbul, pada saat demam hilang disertai dengan
menggigil, berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala,
nyeri otot dan persendian, nafsu makan menurun, sakit perut,
mual muntah, dan diare.
Faktor resiko:
1.Riwayat berkunjung dan bermalam 1 – 4 minggu yang lalu ke
daerah endemik malaria.
2.Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.
3.Riwayat sakit malaria.
4.Riwayat mendapat transfusi darah.
b. Petugas melakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan.
c. Petugas melakukan pengukuran tanda vital, meliputi tekanan darah,
nadi, suhu, dan frekuensi pernafasan.
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
Pemeriksaan fisik pada periode demam : Kulit terlihat memerah,
teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai diatas 40 dan
kulit kering, terlihat pucat, nadi teraba cepat dan pernapasan cepat.
Pada periode dingin dan berkeringat : Kulit teraba dingin dan
berkeringat, nadi teraba cepat dan lemah, pada kondisi tertentu bisa
ditemukan penurunan kesadaran.
kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada
malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
Toraks : terlihat pernafasan cepat
Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga asites
Ginjal : ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria atau
anuria
Ekstremitas : akral dingin (tanda-tanda syok)
e. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
f. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang dengan melakukan
pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
Plasmodium atau Rapid Diagnostic Test (RDT)
g. Petugas mendiagnosa pasien malaria berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
h. Petugas memberikan tatalaksana terhadap hasil diagnose berupa
Pengobatan Malaria falciparum
1. Lini pertama : dengan FDC (Dihidroartemisin 40 mg (DHA) +
Piperakuin 320 mg(DHP)).
Dewasa <59 kg  DHP per oral 3 tablet satu kali per hari
selama 3 hari dan primakuin 2 tablet sekali sehari satu kali
pemberian. Dosis DHA = 2-4 mg/kgBB (dosis tunggal),
Primakuin 0,75 mg/kgBB (dosis tunggal)
2. Lini kedua : Kina 10mg/kgBB/kali (3x/hari selama 7 hari) +
Doksisiklin 3,5mg/kgBB per hari (dewasa 2x perhari selama 7
hari)/Tetrasiklin 4-5 mg/kgBB/kali (4x/hari selama 7 hari).

Pengobatan Malaria vivax dan ovale


1. Lini pertama : DHA+DHP, diberikan peroral 1x perhari selama 3
hari, primakuin= 0,25mg/kgBB/hari (selama 14 hari)
2. Lini kedua : (pengobatan malaria vivax yang tidak respon
terhadap pengobatan DHP) : Kina+Primakuin. Dosis kina = 10
mg/kgBB (selama 14 hari).
3. Pengobatan malaria vivax yang relaps (kambuh) :
a. Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis
primakuin ditingkatkan 0,5 mg/kgBB/hari.
b. Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila
pemberian Primakuin dosis 0,25mg/KgBB/hari sudah
diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali
dengan parasit positif dalam kurun waktu 3 minggu sampai
3 bulan setelah pengobatan.

Pengobatan Malaria malaria


Cukup berikan DHP 1 kali perhari selama 3 hari dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak
diberikan Primakuin.

Pengobatan malaria pada ibu hamil


Trimester pertama diberikan kina tablet 3x10 mg/kgBB +
klindamycin 10mg/kgBB selama 7 hari.
Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama 3 hari.
Pencegahan / profilaksis digunakan Doksisiklin 1 kapsul 100
mg/ hari diminum 2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu
setelah keluar/pulang dari daerah endemis
6. Diagram
Melakukan Anamnesis
alir
pada Pasien

Melakukan Pemeriksaan tanda-tanda vital,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

Menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Sesuai dengan
tanda-tanda
malaria?
Ya Tidak

Memberikan Cari penyebab lain


penatalaksanaan sesuai hasil nya
pemeriksaan

Menulis hasil
anamnesis,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan
penunjang pada rekam
7.Hal-hal yang -
medis
harus diperhatikan

8. Unit Terkait Pendaftaran


Rawat Jalan ( poli umum, poli lansia, MTBS/MTBM, KIA, apotik)
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Rekaman
Historis Perubahan
NO Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai