Aplikasi Geofisika
Aplikasi Geofisika
Metoda tahanan jenis (Resistivity) adalah merupakan sala satu dari beberapa metoda
geofisika yang umumnya digunakan untuk eksploraasi air tanah. Metoda tahanan
jenis ini telah dikenal pemakaiannya sejak tahun 1920 terutama didataran Eropa,
dimana sejak saat itu sampai sekarang metoda ini telah mengalami banyak
perkembangan baik dalam segi perangkat keras (Hardware) maupun dalam segi
perangkat lunak (Software) yang sudah tentu berpengaruh terhadap kecepatan dan
Pada dasarnya metoda tahanan jenis dilaksanakan dengan mengalirkan arus listrik
searah (Diriect current) atau bisa juga dengan menggunakan alat listrik bolak–balik
(Alternating current) berfrekuensi rendah kedalam tanah melalui dua buah elektroda
yang terbuat dari besi baja. Oleh karena bumi dianggap sebagai konduktor atau
penghantar arus, maka apabila didalam tanah terdapat perbedaan konduktivitas atau
daya hantar listrik yang disebabkan oleh sifat fisika batuan, hal ini akan
listrik yang mengalir kedalam bumi tersebut, maka setiap lapisan batuan yang dapat
menghantarkan arus didalam tanah secara teoritis akan dapat ditentukan baik posisi,
ketebalan bahkan penyebarannya, sehingga metoda tahanan jenis ini sangat efektif
menafsirkan batas intrusi air laut terhadap airtawar, juga melokalisir kondisi airtanah
pada suatu daerah, sehingga kesimpulan akhir dari hasil penyelidikan, kita dapat
menentukan lokasi pemboran pada daerah tersebut (Lihat Gambar 1.1). Untuk
mendapatkan hasil yang baik dalam penafsiran suatu survei tahanan jenis, diperlukan
suatu kisaran harga tahanan jenis batuan pada daerah tersebut yaitu dengan
melakukan kalibrasi pengukuran tahanan jenis dengan sumur bor yung telah ada
dimana kurva tahananan jenis semu yang diperoleh tersebut diiterpretasi secermat
mungkin, sehingga kisaran harga tahanan jenis mendekati harga tahanan jenis batuan
dengan data ketebalan lapisan pada sumurbor tempat dilakukan kalibrasi. Apabila
data sumurbor tidak ada tidak ada, bisa dilakukan kalibrasi dengan kondisi geologi
daerah setempat atau dengan data yang ada misalnya data sumurgali, hidrogeologi
dan lain–lain.
Selain untuk menunjang kegaiatan survei hidrogeologi, metoda tahanan jenis bisa
juga digunakan untuk eksplorasi mineral, hidrokarbon, panas bumi dan endapan
bahan galian golongan C seperti endapan pasir, batuan andesit, marmer dan lain–lain.
Khusus untuk eksplorasi endapan bahan galian golongan C seperti pasir, metoda
tahanan jenis ini sangan efisien dan ekonomis karena disamping biaya operasi yang
cukup murah, juga hasilnya dapat diperoleh dengan cepat dalam areal yang cukup
luas. Dari hasil penyelidikan dengan metoda tahanan jenis ini, kita dapat menafsirkan
dan volume dari pada tanah penutup (soil), sehingga kita dapat memperkirakan
sampai berapa tahun umur tambang pasir dalam satu wilayah. Penyelidikan tahanan
jenis juga dapat menelusuri alur – alur sungai purba yang tersembunyi didalam tanah,
dimana biasanya banyak mengandung endapan pasir (Lihat Gambar 2.1.), yaitu
Tahanan jenis batuan atau lapisan batuan dibawah permukaan akan berbeda sesuai
dengan sifat – sifat fisika dari masing-masing batuan tersebut , dimana perbedaan
sifat-sifat fisika batuan ini tergantung pada beberapa faktor diantaranya, umur
permeabilitas, salinitas dan lain-lain. Pada umunya batuan yang keras dan kering
akan menunjukan harga tahanan jenis yang tinggi, sedangkan batuan lunak yang
berporisitas tinggi akan mempunyai harga tahanan jenis yang lebih rendah.
Perbedaan kualitas dan jenis air yang terkandung dalam suatu batuan juga akan
menyebabkan terjadinya variasi tahanan jenis dari beberapa puluh sampai beberapa
ratus Ohm – meter. Kisaran harga tahanan jenis batuan tersebut akan lebih mudah
Tabel 1.1. Variasi harga tahan jenis dari bermacam jenis air ( Sumber dari Kollert)
hukum Ohm, dimana dalam hukum Ohm dinyatakan bahwa tahana listrik suatu
konduktor (R) adalah berbanding terbalik dengan kuat arus yang dialirkan ( I ) dan
berbanding lurus dengan beda potensial diantara dua permukaan yang mempunyai
potensial tetap atau dapat ditulis dalam rumus Ohm sebagai berikut ;
R=V
I ………………. ( 1 )
Dimana :
Sedangkan pengertian tahanan jenis (resistivity) suatu media (gb.3) adalah jika dalam
sebuah kawat konduktor dialiri arus yang menembus satu unit luas (A), maka
tahanan jenisnya akan berbanding lurus dengan perkalian antara luas permukaan
bahan dengan tahanannya ( R ) dan berbanding terbalik dengan jarak antar dua
=R. A L ……………………… ( 2 )
dimana :
L
V
mengalirkan arus ke dalam yang pada umunya mempunyai densitas arus beragam
dan dalam cara mengalirkan arus kita akan selalu menindahkan elektroda –
elektroda arus dan potensial. Dengan adanya densitas, arus berbeda, maka akan
terjadi perubahan perubahan medan listrik dan perubahan harga tahanan jenis,
semu harus selalu tergantung terhadap faktor geometrisnya (K-fator) yang akan
airtanah, mineral atau geothermal, geologi teknik dan lain-lain. Tetapi susunan
= NO = MN/2.
A M N B
L/2 O L/2
Elektroda arus AB selalu dipindahkan menjauhi titik pusat O dengan tujuan agar
penetrasi arus dapat semakin dalam kedalam tanah, sedangkan elektroda potensial
MN hanya dipindahkan pada jarak tertentu pada saat diperlukan dengan syarat bahwa
Seperti telah disinggung pada halaman sebelumnya bahwa elektroda arus dan
elektroda potensial selalu berubah, maka hukum Ohm untuk meperoleh harga
tahanan jenis semu akan selalu tergantung pada faktor geometrisnya ( K-faktor)
dapat dijelaskan melalui subtitusi geometris dalam susunan elektroda sebagai berikut
dibawah ini :
L/2 L/2
A M L/2 L/2 N B
r1 r2
r3 r4
Vm = I 2 (1 r1 - 1 r2 ) …………….. (3)
Vn = I 2 (1 r3 –1 r4 ) ……………...(4)
Beda potensial (VmN ) = Vm - VN, sehingga untuk memperoleh harga tahanan jenis
Untuk memperoleh harga tahanan jenis semu yang sesuai dengan susunan-susunan
L
r1 = L 2- 2 =
2
L
r2 = L 2 2 =
2
L
r3 = L 2 2 =
2
L
r4 = L 2 2
2
2
2
K= = 2 2 2 2
1 r1 1 r 2 1 r 3 1 r 4
L L L L
2
= 2 L L 2 L 2 L
2 2 2 2
L L
2 2
= 2 L 2 2 L 2 2 L 2 2 L 2 4L
4
2 2 2 2 2 2 2 2
L L L L
L
2 2 2 2
L
2
= 4L 4 4
2 2
L
L 2 2
2 2
L 2 2
=
2 2
L 2 2
2 2
K= ……………………(6)
Jadi persamaan untuk memperoleh harga tahanan jenis semu ( a) dalam susunan
V
a=K
I
L 2 2
2 2
V ……………………….(7)
a
I
AMNB
aaa
Gb. 6. Susunan elektroda Wenner.
I 1 1
V M
=
2 a 2a
I 1 1
V N
=
2 2a a
I 1 1 1 1
V = V M V N
2 a 2a 2a a
I 2 2 I 1
=
2 a 2a 2 a
I
= ……………………………………….( 8 )
2a
Jadi untuk memperoleh harga tahanan jenis semu ( a) untuk susunan elektroda
I
V =
2a
= 2aV 2a V
I I
a = 2a R ……………………………………. ( 9 )
II. METODA INTERPRESTASI
sebaiknya kita mengenal secara umum tentang jenis survei tahanan jenis. Survei
geolistrik dengan menggukan metoda tahanan jenis terdiri dari dua macam yaitu
contact ( seperti dyke, patahan,endapan sulfida, urat kuarsa dan lain-lain) dan
goa dalam bati gamping, endapan pasir, sungai purba dan lain-lain.
dilapangan, dimana bentuk kurva ini terdiri dari empat macam yaitu kurva
sebagai lapisan pertama yang mempunyai tahanan jenis lebih rendah dari
pada lapisan kedua dan lapisan kedua mempunyai tahanan jenis lebih tinggi
pertama mempunyai tahanan jenis lebih tinggi dari lapisan kedua dan lapisan
- Kurva tahanan jenis yang bentuknya seperti gb. 7c, diartikan sebagai lapisan
pertama mempunyai tahanan jenis lebih tinggi dari lapisan kedua dan lapisan
- Kuva tahanan jenis yang bentuknya seperti gb. 7d, diartikan sebagai lapisan
pertama mempunyai tahanan jenis lebih kecil dari lapisan ke dua dan lapisan
Schlumberger dapat dilakukan dengan metoda dua lapisan atau dengan metoda
beberapa laisan (multi layer). Dari kedua metoda ini yang akan dijelaskan disini
adalah metoda inter prestasi sederhana yaitu metoda dua lapisan melalui
tahanan jenis semu kemudian di plot pada kertas logaritma ganda trasnparant
diatas kurva baku (lamp. 2), sehingga kedua kurva benaar – benar berimpit
sumbu Y melalui titik silang pertama (C1) dan ketebalan lapisan pertama
dengan menarik garis sejajar sumbu Y pada titik silang pertama sampai
pertama dengan harga yang ada pada salasatu kurva induk yang berimpit
harus membuat tempat kedudukan tanda silang kedua dengan cara mencari
harga salasatu kurva bantu (lamp.3 atu 5) yangg harganya sama dengan sala
saatu kurva pada kurva baku yang berimpit dengan kurva lapangan tahap
pertama (C1) .
dengan kurva baku untuk memperoleh harga tahanan jenis lapisan ketiga, dan
apabila telah berimpit tandai tanda silang kedua (C2) pada gaaris bantu (a)
tadi.
mengalikan harga sala satu kurva pada kurva baku yang berimpit dengan
daari hasil perpotongan sumbu X dan Y pada titik F melalui tanda silang 2
kembali kurva bantu dengan kurva lapangan yang berpusat pada titik silang
1(C1) dan mebuat garis (b) melalui titrk silang 2 (C2) dan seterusnya.
baatuan yang berbeda atau struktur batuan yang ada, dimana lintasan dari
pemetaan tahanan jenis ini harus diusahakan agar tegak lurus dengan arah
jurus kemiringan (Strike) daari suatu body, sehingga akan terbentuk suatu
grafik tahanan jenis semu yang ideal (gb.8). Dalam suatu grafik tahanan jenis
semu yang ideal (gb. 8). Dalam praktek dilapangan teknik ini dilakukan