Dalam artikel kali ini saya akan membahas mengenai berbagai macam
penggolongan/ragam kalimat.
2. Kalimat nominal,
yang predikatnya bukan kata kerja.
Contoh
Mereka murid-murid kebanggaan.
Pelajar di sekolah ini hampir semuanya rajin dan disiplin
a. Setara menggabungkan:
penggabungan ini dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal
dengan diantarai kesenyapan antara atau dirangkaikan dengan kata-kata
tugas seperti :
dan, lagi, sesudah itu, karena itu
Contoh :
Saya menangkap ayam itu, dan ibu memotongnya.
Ayah memanjat pohon mangga itu, sesudah itu dipetiknya beberapa buah.
b. Setara memilih:
kata tugas yang dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah : atau.
Contoh :
Engkau tinggal saja di sini, atau engkau ikut dengan membawa barang itu.
c. Setara mempertentangkan :
kata-kata tugas yang dipakai dalam hubungan ini adalah : tetapi,
melainkan,hanya
Contoh :
Adiknya rajin, tetapi ia sendiri malas .
la tidak meniaga adiknya, melainkan membiarkannya saja.
d. Setara menguatkan :
kata tugas yang digunakan :
bahkan. lagipula lagi.
Contoh :
Anak ini pintar, bahkan budi pekertinya baik.
2. Kalimat elips
disebut juga kalimat tidak sempurna atau kalimat tak lengkap, yaitu kalimat
yang sebagian unsurnya dihilangkan karena dianggap sudah jelas dari
konteksnya.
Misalnya :
Ah, masa?
Yah... mudah-mudahan saja!
2. Kalimat inversi
disebut juga kalimat susun balik yaitu predikatnya mendahului subjek.
Misalnya :
Telah dibenahi kakak semua mainan adik
Dialah pencurinya.
G. Berdasarkan diatesis :
1. Kalimat aktif
yaitu yang subjeknya dianggap melakukan tindakan seperti yang dimaksud
oleh kata kerjanya.
Misalnya :
Amat belajar.
Dia mengambil bukunya Sari
2. Kalimat pasif
ialah kalimat yang mengandung predikat verbal yang menunjukkan bahwa
subjek menjadi tujuan dan sasaran perbuatan yang dimaksud oleh verba
tersebut.
Misalnya :
Bukunya sadah diambil.
Bingkisan tersebut sudah mereka kirim.
Tidak lama setelah dibebaskan dari hukuman itu, dia ketahuan mencuri lagi.
Akhirnya persoalan itu terselesaikan juga.
2. Kalimat mayor
yaitu yang mengandung lebih dari satu unsur pusat
Contoh :
Dia sudah berangkat
Kasur kakak rusak
2. Kalimat Intransitif
adalah kalimat yang tidak membutuhkan obyek.
Contoh :
Tina menangis di kamarnya