Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Kesehatan Ibu Hamil


Sub Pokok Bahasan : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan dan Gizi pada
Ibu Hamil
Sasaran : Warga RW 14 Kelurahan Pasir Jaya

Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2021

Waktu : 60 menit

Tempat : Google Meet

Penyuluh : Mahasiswa/Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi


Keperawatan Bogor

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat
persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena
sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2013 menunjukkan AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup
(BKKBN, 2013).
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa pengetahuan ibu hamil berhubungan
dengan perilaku dalam perawatan kehamilannya. Fahlman, et.all (2008) melaporkan bahwa
peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan juga berdampak pada
peningkatan perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan sehat selama kehamilannya.
Sementara Shankar (2004) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan perawatan
ibu hamil adalah pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan.
Kurangnya pengetahuan mengenai kehamilan membuat ibu hamil di RW 14
Kelurahan Pasir Jaya tidak mengetahui tentang tanda bahaya dan cara mengatasi keluhan
yang dirasakan saat hamil didukung oleh data sekunder yang didapatkan dari hasil
pengkajian pada RW 14 Kelurahan Pasir Jaya diperoleh hasil bahwa 67% dari 9 ibu hamil
tidak mengetahui tentang kehamilan dan 78% dari 9 ibu hamil mengalami keluhan. Oleh
sebab itu maka diadakan penyuluhan mengenai Kesehatan pada ibu hamil meliputi tanda
bahaya kehamilan dan gizi seimbang pada ibu hamil guna meningkatkan Kesehatan pada ibu
Hamil di RW 14 Kelurahan Pasir Jaya

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Kesehatan ibu hamil, diharapkan ibu dan
keluarga dapat mengetahui manfaat pentingnya tanda bahaya kehamilan serta kebutuhan
gizi pada ibu hamil.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x60 menit ibu dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
2. Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
3. Menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
4. Menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan
5. Menjelaskan pengertian gizi seimbang
6. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
7. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu hamil
8. Menyebutkan bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu
hamil

C. Isi Materi
1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
2. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
3. Komplikasi yang ditimbulkan oleh Tanda Bahaya Kehamilan selama masa
kehamilan
4. Cara mencegah Tanda Bahaya Kehamilan
5. Pengertian Gizi Seimbang
6. Manfaat Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
7. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
8. Bahan Makanan yang Dihindari dan Dibatasi oleh Ibu Hamil

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya Jawab

E. Media
1. PPT
2. Leaflet

F. Kegiatan

No Tahapan Waktu Kegiatan


(Menit) Penyuluhan Hasil yang Diharapkan
1. Perkenalan/ 5 Menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam.
Pembukaan mengucapkan salam 2. Menyamakan
2. Apersepsi persepsi
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Menerima dengan
penyuluhan
baik.
4. Menyebutkan materi/pokok 4. Menyimak dan
bahasan yang akan
disampaikan memperhatikan.

2. Kegiatan 35 menit 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan


Inti Tanda Bahaya pada
Kehamilan
2. Memperhatikan
2. Menyebutkan macam-
macam Tanda Bahaya pada
Kehamilan
3. Menjelaskan komplikasi
yang ditimbulkan 3. Memperhatikan

4. Menjelaskan cara mencegah


terjadinya bahaya dalam 4. Memperhatikan
kehamilan
5. Menjelaskan pengertian gizi
seimbang 5. Memperhatikan

6. Menyebutkan manfaat gizi


seimbang untuk ibu hamil 6. Memperhatikan
7. Menyebutkan kebutuhan 7. Memperhatikan
gizi ibu hamil
8. Memperhatikan
8. Menyebutkan bahan
makanan yang dihindari dan
dibatasi oleh ibu hamil
3. Penutup 20 menit Evaluasi : 1. Bertanya
1. Memberikan kesempatan 2. Menjawab pertanyaan
pada ibu untuk bertanya
2. Menanyakan kepada klien
tentang materi yang telah
disampaikan.
Penutup :
1. Mengucapkan terimakasih
1. Membalas ucapan
atas waktu yang diluangkan,
terimakasih dan
perhatian serta peran aktif
menjawab salam
klien selama mengikuti
kegiatan penyuluhan dan
salam.

G. Evaluasi
Hasil :
1. Diharapkan ibu dapat menyebutkan pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
2. Diharapkan ibu dapat menyebutkan 6 dari 12 macam-macam Tanda Bahaya pada
Kehamilan
3. Diharapkan ibu dapat menyebutkan komplikasi yang ditimbulkan
4. Diharapkan ibu dapat menyebutkan 4 dari 9 cara mencegah terjadinya tanda bahaya
kehamilan
5. Diharapkan ibu dapat menyebutkan pengertian gizi seimbang
6. Diharapkan ibu dapat menyebutkan 3 dari 5 manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
7. Diharapkan ibu dapat menyebutkan 6 dari 12 kebutuhan gizi ibu hamil
8. Diharapkan ibu dapat menyebutkan 4 dari 6 bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh
ibu hamil
a. Jenis pertanyaan : lisan
b. Pertanyaan :
1) Apa yang dimaksud dengan Tanda Bahaya Kehamilan?
2) Sebutkan macam-macam Tanda Bahaya pada Kehamilan?
3) Apa saja komplikasi yang ditimbulkan?
4) Apa saja cara untuk mencegah terjadinya tanda bahaya pada kehamilan?
5) Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang?
6) Sebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil?
7) Apa saja kebutuhan gizi yang diperlukan saat hamil?
8) Sebutkan bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu hamil?

H. Sumber
Ali, Syaifudin. 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi.
Jogjakarta: Diglossia Media.
Coad J. 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Surabaya: Erlangga. 263.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Victoria. 2008. Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Jakarta: Nutrisia
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/ Diakses pada 21 Januari 2021

LAMPIRAN
ISI MATERI

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit
atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil
yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah serius pada Ibu atau janin
yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan.

B. Macam-macam tanda bahaya kehamilan


1. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa
merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila
tidak, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar kesehatannya terjaga (Yoseph,
2010).
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah yang hebat
pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan yang sangat berbahaya.
Kehidupan ibu terancam dan harus di bawa ke rumah sakit untuk keselamatan
jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit
perdarahannya tetap merupakan ancaman bagi ibu dan dapat menjadi penyebab
kematian janin.
Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi menjadi 2, meliputi:
a) Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
1) Abortus
2) Molahidatidosa
3) Kehamilan ektopik terganggu (KET)
b) Trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan Trimester III (usia
kehamilan 28-40 minggu)
1) Plasenta previa
2) Solutio plasenta
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena
adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan
dengan adanya cairan ketuban di vagina. Bila keadaan ini terjadi dapat
mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan ibu dan janin. (Winkjosastro,
2005). Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)
merah menjadi biru (Saifuddin,2002).
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eclampsia.
4. Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara
lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki, dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada
bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati, dan pusing
kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang
berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan
kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil
dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang
kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga Kesehatan terdekat.
5. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12 jam)
Ibu mulai merasakan Gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa
ibu dapat merasakan Gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Kusmiyati. Et. ell,
2008).
Pada trimester III, gerakan janin sudah bisa dirasakan ibu. Total gerakan
janin pada trimester III mencapai 20 kali perhari. Keadaan berbahaya yang bisa
mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu bila gerakannya kurang dari 3
kali dalam periode 3 jam. Hal ini bisa merupakan pertanda adanya gawat janin.
6. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38 ̊C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak,
dan mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan oleh infeksi
dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
7. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah
tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap, hal ini
merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solution plasenta
(Kusmiyati. Et. ell, 2008). Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik.
Apabila terjadi ruptur dinding tuba pada kehamilan ektopik ini, nyeri perut dan
disertai perdarahan, bisa menyebabkan penderita pingsan atau syok. Pada penderita
aborsi, nyeri abdomen juga dirasakan, tetapi nyeri penderita aborsi tidak begitu hebat
dibanding penderita kehamilan ektopik (Winkjosastro, 2005). Sehingga terjadinya
nyeri abdomen pada waktu hamil mengindikasikan adanya tanda kehamilan ektopik,
abortus dan solutio plasenta.
8. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kahamilan adalah gejala dari
preeklamsi (Kusmiyati. ET. ell, 2008). Sehingga keadaan sakit kepala yang hebat ini
juga merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam keselamatan ibu
dan janin.
9. Muntah terus dan tidak mau makan
Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering ditemukan
pada kehamilan trimester I pada saat usia kehamilan 1-3 bulan. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, gejala ini akan hilang sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama.
Akan tetapi ada kalanya keluhan ini makin bertambah berat sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari dan keadaan umum ibu buruk, keluhan ini disebut Hyperemesis
Gravidarum (Huliana, 2001). Keadaan mual dan muntah yang terus – menerus
merupakan keadaan yang berbahaya dalam kehamilan, karena akan mengganggu
pertumbuhan janin dan memperburuk keadaan ibu dan janin
10. Selaput kelopak mata pucat
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin
dibawah 11gr pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada
trimester II. Anemi dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
11. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan
sedikitnya 6 kg. ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya
kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada
ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.
12. Kelainan letak janin
Normalnya, kepala janin di bagian bawah Rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga
panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9
bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa
diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
a. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas Rahim
b. Letak lintang : letak janin melintang di dalam Rahim.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


1. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah :
a. Kelainan letak plasenta
b. Pelepasan plasenta sebelum waktunya
c. Penyakit pada vagina atau leher Rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester
ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu
pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa
dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher Rahim dan Pap smear.
2. Persalinan premature lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut :
a) Ibu memiliki kelainan struktur pada Rahim dan leher Rahim
b) Perdarahan
c) Stress fisik atau mental
d) Kehamilan ganda
e) Ibu pernah menjalani pembedahan Rahim
f) Bayi lahir belum cukup bulan
g) Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
h) Keguguran (abortus)
i) Persalinan tidak lancar / macet
j) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan
k) Janin mati dalam kandungan
l) Ibu hamil/bersalin meninggal dunia
m) Keracunan kehamilan/kejang-kejang.

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu prinatal carae
3. Menganjurkan detiap ibu hamil kontrol ke BKIA
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap Kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang Kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama amsa kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2x
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan intensif
9. Makan makanan yang bergizi yaitu emmenuhi 4 sehat 5 sempurna (Rachmat, 2007).

E. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi Seimbang adalah adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan
secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah
gizi.
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan gizi ibu hamil. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

F. Manfaat Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil


1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
2. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalani
kehamilan dengan baik dan aman.
3. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatanibu
4. Membatasi permasalahan selama kehamilan
5. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setleah kelahiran
bayi

G. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil


Nutrisi yang diperlukan adalah :
1. Protein
Pembentukan organ utama seperti otak dan jantung sangat dipengaruhi oleh asupan
protein yang masuk ke dalam tubuh ibu. Selama masa kehamilan, ibu perlu menambah
asupan protein setidaknya 40-70 gram per hari. Kebutuhan akan protein ini dapat
dipenuhi melalui asupan makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan,
atau telur. Dan juga bisa mendapatkan asupan protein tambahan melalui susu.
2. Karbohidrat
Pada masa kehamilan, Ibu akan mudah sekali merasa lelah. Maka dari itu, asupan
karbohidrat yang cukup sangat dibutuhkan. Selain sebagai asupan energi, karbohidrat
juga dibutuhkan janin untuk tumbuh dengan optimal, terutama untuk menambah berat
badan janin selama di kandungan. Bagi Ibu, manfaat karbohidrat juga membantu
mengurangi sembelit yang seringkali dialami wanita hamil.
Perlu diperhatikan, asupan karbohidrat memang penting, namun tetap harus dijaga
agar tidak berlebih dan menyebabkan diabetes. Sebaiknya, asupan karbohidrat Ibu
dapatkan melalui makanan seperti beras merah, roti gandum, kentang, buah-buahan,
serta kacang-kacangan.
3. Serat
Hamil atau tidak, Ibu tetap membutuhkan asupan serat yang cukup setiap hari.
Seperti kita ketahui, serat sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan serta
mencegah sembelit dan wasir. Apalagi, asupan serat paling mudah didapatkan melalui
sayur dan buah yang juga kaya akan vitamin. Sehingga kebutuhan vitamin untuk
pertumbuhan janin dapat terpenuhi. Beberapa jenis makanan berserat yang aman untuk
dikonsumsi antara lain: brokoli, kacang hijau, wortel, sayuran hijau, dan berbagai jenis
buah-buahan.
4. Kalsium
Sebagaimana manusia yang sudah terlahir, janin di dalam kandungan Bunda juga
membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulangnya. Pada dasarnya, pertumbuhan
janin sangat pesat terutama di trimester pertama dan kedua. Oleh karena itu, pada masa-
masa tersebut Ibu harus menjaga asupan kalsium dapat terpenuhi dengan baik.
Kekurangan kalsium selama masa kehamilan dapat berdampak buruk terhadap
kesehatan Ibu dan Janin. Wanita yang kekurangan kalsium saat hamil, terbukti
mengalami risiko lebih tinggi terhadap osteoporosis atau pengeroposan tulang di masa
depan. Ini disebabkan lonjakan berat badan yang membuat tulang punggung Ibu harus
bekerja lebih maksimal.

Memenuhi kebutuhan kalsium tidak begitu sulit. Makanan seperti tahu, tempe, dan
sayuran hijau memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi. Jika Ibu membutuhkan
asupan tambahan, keju, susu, dan yogurt bisa jadi pilihan.
5. Lemak
Ibu mungkin pernah berpikir bahwa lemak merupakan kandungan yang tidak baik
untuk kesehatan tubuh. Padahal bagi ibu hamil, lemak dapat membantu perkembangan
otak dan saraf pusat janin. Meski demikian, asupan lemak berlebih tentu dapat
memberikan dampak buruk bagi kesehatan Ibu.
Pastikan asupan lemak harian terjaga namun tidak berlebih. Serta utamakan
kandungan lemak nabati yang berasal dari makanan alami seperti alpukat, ikan salmon,
keju, minyak zaitun, telur, dan kacang-kacangan.
6. Yodium
Kurangnya kesadaran akan pentingnya asupan yodium bagi ibu hamil masih sering
terjadi. Padahal kandungan gizi yang satu ini sangat diperlukan untuk mengubah
makanan menjadi energi. Tidak hanya itu, asupan yodium yang cukup bermanfaat
dalam pembentukan otak Si Kecil sekaligus menjaga fungsi kognitif Ibu tetap stabil
selama masa kehamilan.
Kandungan yodium tidak hanya ditemukan pada garam, lho. Makanan laut seperti
ikan tuna atau udang juga memiliki kandungan yodium yang tinggi. Namun, sebelum
menyantap makanan laut, pastikan menu tersebut disajikan dalam keadaan matang
untuk menghindari infeksi dari bakteri atau parasit yang dapat mengganggu kesehatan
kehamilan. Selain itu, telur dan susu juga bisa menjadi pilihan untuk memenuhi
kebutuhan yodium selama masa kehamilan.
7. Asam folat
Sejak awal kehamilan, biasanya Ibu akan disarankan untuk mengonsumsi makanan,
minuman, atau suplemen yang mengandung asam folat sebanyak 400-600 mcg per hari.
Kandungan gizi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan janin dan mencegahnya
mengalami cacat atau gangguan pertumbuhan setelah lahir. Selain itu, asam folat juga
membantu Bunda terhindar dari anemia atau kekurangan sel darah merah.
Pada dasarnya, tubuh tidak bisa menghasilkan atau pun menyimpan asam folat.
Maka dari itu, asupan tiap harinya perlu ditambah, guna memenuhi kebutuhan gizi
harian. Selain melalui suplemen anjuran dokter, Ibu bisa mendapatkan asam folat dari
berbagai jenis makanan seperti seperti bayam, brokoli, kubis, ikan salmon, hati sapi, dan
beragam jenis buah-buahan.
Kebutuhan Vitamin Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Asupan vitamin juga menjadi kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi. Adapun
vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi:
1. Vitamin A untuk kesehatan kulit dan mata serta pertumbuhan tulang. Sumber vitamin A
antara lain wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian.
2. Vitamin C untuk kesehatan gigi, gusi, dan tulang, serta membantu penyerapan zat besi.
Sumber vitamin C antara lain buah sitrus, brokoli, tomat.
3. Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah, untuk efektivitas manfaat protein,
lemak, dan karbohidrat. Vitamin B6 bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti
gandum, dan buah pisang.
4. Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf.
Sumber vitamin B12 adalah daging, ikan, dan susu.
5. Vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi serta membantu penyerapan kalsium.
Sumber vitamin D antara lain susu, sereal, dan roti.

H. Bahan Makanan yang Dihindari dan Dibatasi oleh Ibu Hamil


1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan tambahan
makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena mengandung
kuman yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat
meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak mengandung
gula, lemak misalnya: keripik, cake
5. Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang dan mentah),
kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung energi tinggi,
yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat berlebihan dan bayi lahir besar

Anda mungkin juga menyukai