Anda di halaman 1dari 21

Offshore rig

   Tahap persiapan pertama yang harus dilakukan pada


pengeboran onshore adalah persiapan lokasi yang meliputi perataan tanah,
pembuatan mud pit, dan cellar. Mud pit dibuat dengan tujuan untuk menampung
limbah-limbah pengeboran, namun sebelumnya lubang ini harus dilapisi dengan
lembaran-lembaran plastik di permukaannya.

Mud Pit

    Selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah cellar. Cellar adalah kolong


segiempat yang dibuat di titik lokasi yang berguna sebagai tambahan ruang di
bawah lantai bor. Cellar ini berbentuk sama seperti mud pit namun dengan
ukuran yang lebih kecil. Diameter cellar juga disebut conductor holeyang akan
berada tepat di bawah lantai rig setelah dipasang substructure diatasnya.
Cellar hole

  Umumnya kedalaman cellar dibuat antara 50-80 kaki sebelum


dipasang  conductor casing.Conductor casing berfungsi untuk
mendukung/menjaga kestabilan tanah selama proses pengeboran berlangsung.
Ukuran conductor casing pun bervariasi antara 18"-30".

Pemasangan conductor casing

    Derrick adalah bagian yang paling nampak dari drilling rig. Derrick disusun


dan dibangun untuk menyokong seluruh aktifitas pengeboran. Secara
umum, derrick merupakan tower atau tiang baja dengan ketinggian beberapa
puluh meter, didirikan secara vertikal untuk memasukkan drill stringke dalam
lubang sumur.
Derrick Tower

    Beberapa bagian penting dari derrick ditunjukkan oleh potongan-potongan


gambar di bawah, namun tidak akan dijelaskan secara detil mengenai spesifikasi
dan fungsinya. Pembahasan mengenai peralatan derrick akan dibahas pada
kesempatan selanjutnya.
1. Hoist Support
 

Hoist Support

2. Drilling rig
 
Drilling rig

3. Mobile Hoist

Mobile Hoist

4. Hook 

Derrick Hook

5. Injection Head
Injection Head

6. Mud Injection Column

Mud Injection Column

7. Rotating feed table for the drill train

Rotating feed table

8. Draw-works
Draw-Works

9. Engine
 

Engine

10. Mud pump

Mud Pump

11. Quagmire
Quagmire

  
  Lalu, apalagi bagian-bagian yang lain? Bagian yang penting untuk diketahui
adalah bagian penyusun dari lengan bor. Apa saja? Simak gambar di bawah ini.

1. Drilling Train

Drilling Train

2. Cement Retainer
Cement Retainer
3. Tubing

Tubing

4. Drill Stem

Drill Stem

5. Drilling Bit
Drilling bit

     Semua bagian di atas akan dibahas lebih detil pada kesempatan lain.
Sekarang kita bisa mulai prosesnya. Pengeboran darat atau lepas pantai
menerapkan teknik dan metode yang sebagian besar mirip. Perbedaan yang
mungkin sangat kentara adalah konstruksi platform dan metode
mendirikan derrick. Bila di darat, derrick didirikan dengan sangat mudah. Namun
lain halnya dengan pengeboran lepas pantai. Setidaknya ada 4
jenis platform untuk pengeboran lepas pantai yaitu fixed platform, self-elevating
platform, semi-submersible platform, dan dynamic positioning vessel.

     Pengeboran,
baik darat maupun lepas pantai, akan dilakukan setelah para ahli
geologi dan geofisika melakukan survey dan yakin bahwa di wilayah tersebut
diduga ada cadangan minyak atau reservoir. Meskipun di atas dijelaskan
mengenai persiapan pengeboran darat, namun yang akan dibahas berikutnya
adalah proses pengeboran lepas pantai. :D

     Sama dengan langkah awal pengeboran darat, pengeboran lepas pantai


dapat dilakukan setelah para ahli geologi melakukan survey dan menduga ada
cadangan minyak di bawah lantai laut. Langkah pertama yang dilakukan adalah
memasang pipa penghubung (conductor pipe) dandrilling pipe dan
menurunkannya ke dasar laut.
Conduct conductor pipes

Proses menurunkan pipa conductor

     Setelah pipa konduktor sampai di dasar laut dan menembus lapisan
permukaan lantai laut,drilling pipe kembali ditarik ke permukaan. Di
dalam conductor pipe terpasang jet bit yang membantu melubangi dasar laut
sehingga conductor pipe dapat terangkat.
Posisi pipa konduktor dan pelepasan drill pipe

       Kemudian drill
bit atau dalam bahasa sehari-hari kita adalah mata bor,
diturunkan dan masuk hingga ke dasar pipa konduktor. 

Posisi drill bit di dasar pipa konduktor

   Drillbit akan mulai berputar dan melubangi lantai laut. Drill bit biasanya


memiliki nozzle di bagian tengah nya. Nozzle digunakan untuk menyemburkan
air/air laut di lapisan yang akan digali. Apa tujuannya disemburkan air laut
atau mud? Coba perhatikan ilustrasi di bawah ini.
Drill bit terhambat serpihan sedimen hasil pengeboran

  Gambar di atas menunjukkan bahwa drill bit terhambat serpihan sedimen hasil pengeboran.


Serpihan ini tidak akan terangkat ke atas karena tekanan air laut yang masuk dari atas.
Tumpukan ini menyebabkan proses pengeboran akan semakin berat, drill bit akan panas dan
cepat aus. Karena itu, air laut  disalurkan dari atas rig ke dalam drilling pipe lalu disemburkan
melalui nozzle di dalam drill bit dan akan mendorong serpihan-serpihan ini ke permukaan lantai
laut seperti gambar di bawah ini.

Serpihan terangkat setelah air laut disemburkan


Serpihan sedimen terangkat keluar dari lubang pengeboran

     Kita lanjutkan proses pengeborannya. Setelah melakukan pengeboran


sedalam beberapa ratus meter, drill bit akan diangkat ke permukaan. Dan casing
pipe dengan ukuran diameter kira-kira 50 cm (sedikit lebih kecil daripada lubang
sumur) diturunkan ke dalam lubang sumur menggunakandrill pipe. Pipa casing
ini berfungsi untuk melapisi dan menjaga dinding lubang sumur agar tidak
runtuh.

Menurunkan casing pipe
Memasukkan casing pipe ke dalam conductor pipe

    Apakah cukup dengan ini? Tidak. Memasukkan pipa casing tanpa penguat


bukan hal yang bijak untuk menjaga kekuatan dinding sumur. Lalu apa? Setelah
pipa casing dimasukkan, maka adonan semen diinjeksikan ke dalam
pipa casing tersebut hingga meluber keluar diantara dinding sumur dan pipa.

Semen di injeksikan melalui pipa casing


Proses Cementing

Proses cementing

    Proses penyemenan ini diteruskan hingga ke ujung atas pipa casing. Jangan


disangka bahwa semen yang digunakan adalah semen yang umum di toko
bangunan. Semen ini khusus dirancang untuk tahan dengan kondisi air laut dan
tekanannya. Ulasan lebih jelas mengenai prosescementing dapat dibaca disini.

     Setelah proses tersebut selesai, drill pipe dilepas dan ditarik kembali ke atas.


Selanjutnya adalah menyambung riser pipe. Riser pipe ini akan berfungsi ganda,
salah satunya adalah untuk sirkulasi mud yang disemburkan melalui ujung drill
bit (akan dibahas lebih jelas nanti). Untuk proses selanjutnya, ujung dari riser
pipe dihubungkan dengan perangkat khusus yang bernamaBlow Out
Preventer (BOP). BOP ini akan didudukkan di atas pipa casing yang sudah lebih
dahulu terpasang di lantai laut.

BOP duduk di atas pipa casing

Sekarang,  platform atau rig yang berada di permukaan laut sudah dihubungkan


oleh riser pipedengan pipa casing di lapisan dalam dasar laut seperti gambar di
bawah ini. 

Riser pipe terhubung hingga ke casing pipe di bawah lantai laut

     Drill bit yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama kali digunakan,
diturunkan melalui riser pipe hingga ke casing pipe. Dan, proses pengeboran pun
dilanjutkan. Bila di atas tadi dijelaskan bahwa untuk membuang serpihan
sedimen digunakan air/air laut, maka di proses pengeboran kedua
ini, mud digunakan untuk membuang serpihan tersebut. Dengan proses yang
sama, muddisemprotkan dari nozzle yang ada di drill bit. Pertanyaan berikutnya
adalah kenapa pada proses pengeboran kedua ini menggunakan mud? Kenapa
bukan air?  

    Air laut bisa saja digunakan untuk praktek seperti ini. Namun, jauh lebih baik
bila menggunakanmud bila pengeboran sudah semakin dalam. Agar mud tidak
mencemari air laut, maka riser pipeharus diaplikasikan. Jadi, serpihan
dan mud akan dipompa naik ke atas rig.

Riser pipe untuk mengakomodasi mud

  Ada beberapa alasan kenapa mud lebih baik daripada air untuk riser


system seperti ini antara lain:

1. Mud memiliki viskositas yang lebih besar daripada air. Artinya, mud jauh lebih


mudah dan mampu lebih banyak mengangkat serpihan sedimen keluar dari
lubang pengeboran.
 
Mud lebih banyak mengangkat serpihan dari dalam lubang bor karena viskositasnya

 2. Mud memiliki densitas lebih besar dari air. Ketika pengeboran semakin jauh
ke dalam lapisan batuan, tekanan dari dinding-dinding lubang bor akan semakin
besar. Bila air (densitas rendah) yang disemprotkan ke dalam lubang bor, maka
lama kelamaan air tidak akan sanggup menahan tekanan dari dinding-dinding
sumur. Dinding sumur bisa runtuh dan drill bit akan tertahan.

Dinding sumur colapse akibat tekanan di dalam lubang sumur tidak mengimbangi

    Bila menggunakan mud (densitas lebih besar daripada air), maka tekanan dari
luar sumur bisa diimbangi oleh tekanan dari dalam sumur yang diisi dengan mud.
Dan mud ini cukup ekonomis karena mampu dibersihkan, didaur ulang dan
digunakan kembali. Baca lebih lengkap tentang muddi artikel ini.
Mud mengimbangi tekanan dari luar dinding sumur

     Setelah drill bit menyentuh kedalaman yang diinginkan, drill bit akan ditarik


kembali ke atas. Lalu, casing pipe dengan diameter lebih kecil dari casing
pipe sebelumnya dimasukkan melaluiriser pipe hingga di kedalaman terakhir
lubang sumur. Panjang casing pipe yang terakhir ini sama dengan jarak BOP
hingga ke kedalaman terakhir lubang sumur. Lalu dilakukan
proses cementingseperti sebelumnya. Setelah cementing selesai, maka drill
bit yang lebih kecil dimasukkan ke dalam casing pipe hingga di kedalaman
terakhir tadi. Lalu, proses pengeboran kembali dilanjutkan. Proses ini akan terus
berulang sampai drill bit mencapai kedalaman yang dituju.

    Setelah mencapai kedalaman yang dituju, drill bit akan ditarik keluar dan


diganti dengandiamond core bit yang memiliki lubang di tengahnya seperti
gambar di bawah ini. Tujuannya adalah untuk mengambil sampel formasi yang
sudah dicapai.

Natural diamond core bits


Formation Sampling

     Sampel tersebut akan dianalisa untuk memastikan lapisan batuan yang


ditembus adalah formasi reservoir. Setelah itu, geophisical logging
tool diturunkan ke dalam lubang sumur untuk menganalisa dan memberikan
informasi kepada geologist mengenai data-data fisik formasi batuan
sepanjang tool tersebut diturunkan di formasi reservoir. Semua data yang
dikumpulkan akan dievaluasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan
apakah sumur bisa langsung berproduksi, atau geologist memutuskan untuk
mengambil data lebih banyak atau malah sumur yang sudah digali tidak dapat
diproduksi.

Geophisical Tool introduced to collect data

    Bila ternyata sumur tersebut memang berpotensi untuk langsung diproduksi,


maka casingterakhir akan diturunkan ke dalam lubang sumur dan dilakukan
proses cementing. Setelah itu,casing tersebut di-pervorating atau dalam bahasa
yang lebih mudah dilubangi sehingga memungkinkan minyak bumi dialirkan ke
permukaan.
Sumur sudah siap berproduksi

Anda mungkin juga menyukai