Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Dosen Pengampu :

Umi Khaerina, S.KM. M.PH

Yulia Anggraeni H.P, S.Kep.,M.Epid.

Disusun oleh :

Anastasya adiningsih

Kafa Shelladien Andrina

Kelompok 2

Pengantar Kependudukan

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Kependudukan ini sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan salam dan salawat kepada
junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Makalah pengantar Kependudukan yang kami susun ini berjudul Pertumbuhan Penduduk. Makalah ini
hadir untuk memenuhi tugas pengantar Kependudukan yang diberikan oleh dosen. Banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Olehnya itu, kami ucapkan banyak
terimakasih. Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.

Besar harapan kami, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang berarti demi
kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.

Depok, 1 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Pengertian penduduk..................................................................................................................6
2.2 pengertian pertumbuhan ............................................................................................................7

2.3 Pengertian Pertumbuhan penduduk...........................................................................................7


2.4 Teori tentang Pertumbuhan Penduduk.......................................................................................7
2.5 Petumbuhan Penduduk di Indonesia..........................................................................................9
2.6 Macam-Macam Pertumbuhan Penduduk...................................................................................10
2.7 Faktor yang mempengaruhi padatnya penduduk......................................................................11
2.8 Pengaruh Positif dan Negatif Pertumbuhan Penduduk.............................................................15
2.9 Dampak pertumbuhan jumlah penduduk ...............................................................................15

2.10 Cara menekan dan mengimbangi pertumbuhan penduduk....................................................17

BAB III..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
3.1 Simpulan....................................................................................................................................19
3.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kependudukan dan lingkungan hidup merupakan dua permasalahan
yang kini dihadapi bangsa Indonesia, khususnya negara-negara lainnya di dunia,
pertumbuhan penduduk sangat erat kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan
didunia.
Pertumbuhan dan perkembangan sebuah kota sangat erat kaitannya dengan
jumlah penduduk yang hidup dan tinggal di daerah kota tersebut. Penduduk yang
banyak dan berkualitas tentunya akan memberikan dampak positif bagi produktifitas
dan pertumbuhan ekonomi sebuah kota. Sebaliknya, terlalu banyak penduduk juga
dapat membawa beberapa implikasi negatif pada kehidupan masyarakat kota seperti
pengangguran dan kemiskinan, harga tanah dan perumahan yang sangat mahal,
kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas kota cendrung terus meningkat, yang
pada akhirnya memperbesar biaya pengelolaan kota akibat ekternalitas negatif dari
kelebihan penduduk (Sjafrizal, 2012).
Ada banyak alasan yang mendorong orang-orang dan perusahaan-perusahaan
menetap di sebuah kota. Di satu sisi, kota mewujudkan kelebihan membuat hidup
lebih nyaman seperti kedekatan dengan orang lain, pekerjaan, fasilitas rekreasi dan
belanja atau lembaga yang diperlukan untuk hidup dalam ekonomi modern.
Kedekatan yang membantu dalam menghemat waktu setiap hari dan dengan demikian
meningkatkan waktu luang serta utilitas pelengkap bagi seseorang dalam kota dan
membantu langsung dan tidak langsung meningkatkan produktivitas bagi perusahaan-
perusahaan di kota itu. Kelebihan ini terutama diakui sebagai eksternalitas aglomerasi,
yang tergantung pada ukuran aglomerasi perkotaan tertentu (Hitzschke, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pengertian Penduduk?
2. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
3. Apa itu definisi Pertumbuhan Penduduk?
4. Apa saja teori dalam pertumbuhan penduduk?
5. Bagaimana pertumbuhan penduduk di Indonesia?
6. Apa saja macam-macam pertumbuhan penduduk?
4
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?
8. Apa saja pengaruh positif dan negatif dalam pertumbuhan penduduk?
9. Apa saja dampak yang akan terjadi dengan pertumbuhan penduduk?
10. Bagaimana cara menekan dan mengimbangi pertumbuhan penduduk?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud pengertian Penduduk
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan
3. Untuk mengetahui dan memahami Apa itu definisi Pertumbuhan Penduduk
4. Untuk mengetahui Apa saja teori dalam pertumbuhan penduduk
5. Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana pertumbuhan penduduk di Indonesia
6. Untuk mengetahui dan memahami Apa saja macam-macam pertumbuhan penduduk
7. Untuk mengetahui dan memahami Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk
8. Untuk mengetahui Apa saja pengaruh positif dan negatif dalam pertumbuhan
penduduk
9. Untuk mngetahui dan memahami Apa saja dampak yang akan terjadi dengan
pertumbuhan penduduk
10. Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana cara menekan dan mengimbangi
pertumbuhan penduduk

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian penduduk


Dalam arti sederhana, penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau
menempati suatu wilayah tertentu. Pengertian penduduk tercantum dalam UUD 1945
Pasal 26 ayat 2, yang berbunyi:“Penduduk Indonesia adalah Warga Negara Indonesia
dan Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Kemudian pengertian
penduduk secara umum adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
suatu negara selama jangka waktu tertentu serta sudah memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh peraturan negara.
Di Indonesia sendiri, seseorang atau kelompok bisa dikatakan penduduk jika sudah
tinggal atau menetap di wilayah Indonesia selama kurang lebih enam bulan dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi memiliki tujuan untuk
menetap.

Oleh karena itu, penduduk bisa dibedakan menjadi dua bagian:


Pertama, adalah penduduk Indonesia yang umumnya adalah orang Indonesia asli serta
berstatus sebagai Warga Negara Indonesia.
Kedua, adalah penduduk yang bukan Warga Negara Indonesia, pada umumnya
berasal dari luar negeri (Warga Negara Asing) atau yang sering kita sebut sebagai
orang asing. Kemudian untuk menjadi penduduk Indonesia, orang asing tersebut harus
mendaftar dulu untuk tinggal di Indonesia menurut perundang-undangan yang
berlaku.
Konsep penduduk di Indonesia menurut Badan Kependudukan dan Catatan Sipil,
penduduk adalah orang atau kelompok yang memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)
dan atau memiliki KK (Kartu Keluarga).

Seseorang atau kelompok yang tinggal di dalam wilayah negara Indonesia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Penduduk

6
Pengertian penduduk adalah orang orang yang berdomisili atau bertempat tinggal
tetap di wilayah negara Indonesia, yang dapat dibedakan menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).
2. Bukan Penduduk
Pengertian bukan penduduk adalah orang orang yang tinggal dalam wilayah negara
Indonesia yang hanya bersifat sementara sesuai dengan visa yang diberikan oleh
negara (kantor imigrasi) Contohnya yaitu turis.

2.2 Pengertian pertumbuhan


Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang artinya dapat diukur dan dihitung dengan
angka.

2.3 Pengertian Pertumbuhan penduduk


Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu, dan bisa
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai
“per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada
semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering dipakai secara informal
untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk merujuk
pada pertumbuhan penduduk dunia.
Definisi pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang
dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Penduduk suatu wilayah
akan bertambah apabila terdapat kelahiran (L) dan penduduk yang datang ke wilayah
tersebut (I), sedangkan penduduk suatu wilayah akan berkurang apabila terdapat
kematian (M) dan terdapat penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut (E).

2.4 Teori tentang Pertumbuhan Penduduk


Banyak pemikir yang mengemukakan pendapat dan pemikiran mereka tentang
pertumbuhan penduduk. Ini dikarenakan pertumbuhan penduduk merupakan hal yang
penting di dalam suatau tatanan kenegaraan. Setiap negara tentunya memiliki
kebutuhan dan kapasitas yang berbeda terhadap pertumbuhan penduduk ini. Beberapa
teori diantaranya :
a. Plato dan Ariestoteles menganjurkan jumlah penduduk yang tepat dan ideal untuk
sebuah kota apabila sebuah kota tidak dapat menampung jumlah penduduk yang
ada, maka diperlukan pembatasan kelahiran. Sebaliknya jika terjadi kekurangan
penduduk, maka diperlukan intensif (pendorong) untuk menambah kelahiran.

7
b. Teori Neo-Klasik. Beberapa pemikir dari Neo-Klasik berpandangan bahwasanya
dalam jangka panjang perkembangan perekonomian akan mengalami stationary
state yaitu keadaan dimana perekonomian tidak akan lagi mengalami
pertumbuhan tetapi hanya diam atau statis. Menurut pemikir-pemikir ekonomi
klasik, pertumbuhan penduduk yang tingi akan menjadikan jumlah penduduk
berlipat dalam suatu generasi dan akan menurunkan kembali tingkat
pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Sebagai akibatnya, pada tingkat ini
pekerja akan mendapatkan upah yang sangat minimal.
c. Teori transisi demografi adalah teori pertumbuhan penduduk yang tidak
menekankan pada penawaran bahan makanan dan mengungguli teori optimum
yang meletakkan tekanan ekslusif pada kenaikan perkapita bagi pertumbuhan
penduduk dan mengabaikan faktor lain yang mempengaruhinya.

Pola pertumbuhan penduduk yang hampir sama secara umum di bagi menjadi 4
tahap :
1. Tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, pada tahap ini tingkat kematian
dan kelahiran berada pada tingkat yang tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk
juga terlalu tinggi. Tentu pada situasi ini tidak nyaman karena banyak yang lahir
dan meninggal pada usia yang relatif muda. Tingkat harapan hidup belum tinggi.
2. Penurunan tingkat kematian, pada tahap ini ditandai dengan menurunnya
tingkat kematian karena perbaikan dibanyak hal (kesehatan, nutrisi, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya), sementara kelahiran masih tetap tinggi karena
kesadaran untuk membatasi kelahiran belum ada dan hasilnya pertumbuhan
penduduk tinggi, masyarakat mulai merasakan tingkat kehidupan yang lebih baik,
tetapi mulai muncul berbagai masalah seperti pengangguran, persebaran penduduk
yang cenderung memusat ke kota, dan tingginya beban yang harus ditanggung
oleh penduduk angkatan kerja produktif.
3. Penurunan tingkat kelahiran, pada tahap ini tingkat kematian masih terus
menurun dan tingkat kelahiran mulai menurun pula, dan hasil akhirnya adalah
tingkat pertumbuhan penduduk yang mulai menurun.
4. Populasi stationer, tingkat kelahiran dan kematian cenderung seimbang pada
tingkat yang rendah. Pertumbuhan penduduk mulai seimbang dalam tingkat yang
rendah. Masyarakat mulai merasakan bahwa masalah-masalah akibat

8
pertumbuhan penduduk seperti pengangguran, beban tanggungan usia kerja
produktif yang tinggi serta migrasi desa ke kota mulai menghilang.

2.5 Petumbuhan Penduduk di Indonesia

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, setiap tahunnya jumlah
penduduk Indonesia terus bertambah.Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi,
maka hal ini mendorong negara Indonesia agar terus giat dan gencar
meningkatkan kualitas penduduk.
Salah satu cara yang paling cocok dan paling strategis untuk meningkatkan
kualitas penduduk Indonesia adalah peningkatan dalam bidang pendidikan.
Sensus penduduk di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 1930, pada saat
itu masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara hanya
berjumlah 60,7 juta jiwa.
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia juga mengadakan sensus
penduduk pertama setelah Indonesia merdeka yaitu pada tahun 1961. Hasil sensus
penduduk tahun 1961 yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 97,1 juta jiwa.
Sensus penduduk kedua dilaksanakan oleh pemerintah pada tahun 1971. Hasil
sensus penduduk tahun 1971 tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa.
Kemudian pemerintah melaksanakan sensus penduduk yang ketiga yaitu pada
tahun 1980, hasilnya menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak
146,9 juta jiwa.
Sensus penduduk keempat dilaksanakan pada tahun 1990, sensus ini menunjukkan
bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 178,6 juta jiwa.
Sensus penduduk ke lima lakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000,
hasil sensus saat itu menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak
205,1 juta jiwa.
Sensus penduduk yang terbaru yaitu sensus penduduk keenam dilaksanakan pada
tahun 2010, hasilnya menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak
237,6 juta jiwa.
Dari hasil pencatatan data sensus yang dilakukan pemerintah mulai 1961 hingga
yang terbaru tahun 2010 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia

9
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Indonesia
mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069
jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10
tahun hampir mencapai 20%.
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 tercatat sebanyak 237,6 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49%.
Jika laju pertumbuhan penduduk tersebut dianggap tetap pada angka 1,49%
pertahunnya, maka bisa diperkirakan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2045 mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada
tahun tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk yang ideal
untuk Indonesia yaitu sebesar 0,5%. Berkaitan dengan keadaan jumlah dan
pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan keadaan penduduk di
negara-negara lain, maka Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di dunia.

2.6 Macam-Macam Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut :

1. Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase)


Pertumbuhan penduduk alami ialah pertumbuhan penduduk yang didapat dari
selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Rumus menghitung
pertumbuhan pendudk alami yaitu:

Pa = L-M
Keterangan:
Pa : pertumbuhan penduduk alami
L : Jumlah kelahiran
M : Jumlah kematian

2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi


Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang
didapatkan dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Rumus menghitung
pertumbuhan penduduk migrasi :

10
Pm = I-E
Keterangan:
Pm = Pertumbuhan penduduk migrasi
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi

3. Pertumbuhan Penduduk Total


Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan
oleh faktor kelahiran, kematian dan imigrasi. Rumus menghitung
pertumbuhan penduduk alami yaitu:

P = (L-M) + (I-E)
Keterangan:
P : Pertumbuhan penduduk total
L : Jumlah kelahiran
M : Jumlah kematian
I : Jumlah imigrasi
E : Jumlah emigrasi

2.7Faktor yang mempengaruhi padatnya penduduk


Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan di suatu wilayah atau
negara dalam suatu jangka waktu tertentu. Pertambahan penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk baik pertambahannya maupun penurunannya yang di
sebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini. Berikut faktor-faktor yang
mempengaruhi padatnya peduduk:
1. Kematian (mortalitas)
Banyak sekali faktor penyebab dari kematian ini biasanya di pengaruhi oleh
usia, lingkungan sekitar atau tempat tinggal dimana ada atau tidaknya sarana
prasana pendukung kehidupan misalkan makanan, kebersihan serta ke sehatan.
Selain faktor tersebut dapat di pengaruhi oleh kejadia luar biasa seperti
bencana alam yang terduka lainnya.
Biasanya faktor ini hanya berprosentase rendah. Apabila kematian bertambah
maka angka kependudukanpun akan berkurang tetati bila angka kematian
menurun maka akan menambah juga kependudukan di karenakan angka

11
kelahiran melonjak derastis. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen.
Kematian dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan kematian setiap 1.000
penduduk dalam waktu setahun. Rumus menghitung Crude Death Rate atau
Angka Kematian Kasar,yaitu:

CMR = M/P x 1.000

Keterangan:
CDR : Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
M : Jumlah kematian selama setahun
P : Jumlah penduduk pertengahan tahun.

Kriteria kematian kasar ada 3 yaitu


< 10 = rendah
10-20 = sedang
> 20 = tinggi

b. Angka Kematian Khusus


Angka kematian khusus adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
sertiap 1.000 penduduk penggolongan tertentu dalam setahun. Rumus
menghitung Age specific Death Rate atau Angka Kematian Khusus yaitu:

ASDR = Mi/Pi x 1.000


Keterangan:
ASDR : Age specific Death Rate (Angka Kematian Khusus)
Mi : Jumlah kematian pada kelompok penduduk tertentu
Pi : Jumlah penduduk pada kelompok tertentu

2. Kelahiran (Fertilitas)
Faktor kelahiran ini dapat di katakan sebagai faktor penyebab utama terjadinya
pertumbuhan penduduk di dunia karena rata-rata pertumbuhan penduduk

12
adalah tingginya angka kelahiran di bandingkan angka kematian karena masih
tertanamnya sebuah ideologi-edeologi tertentu yang menganjurka harus
mempunyai banyak anak.

Apabila kelahiran bisa di percepat dengan adanya teknologi kesehatan maka


otomatis kenaikan pendudukpun semakin meningkat secara drastis
dikarenakan bertumbuhnya angka kelahiran.kelahiean bersifat menambah
jumlah penduduk dan berikut faktor yang menghambat kelahiran (anti
natalitas) dan yang mendukung kelahiran(pro natalitas).

 Faktor pendukung kelahiran (pro natalitas)


Kawin pada usia muda, karna ada anggapan bila terlambat kawin maka
keluarga akan malu. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk
membantu orang tua. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki dan anak
menjadi kebanggaan bagi orang tua.
 Faktor penghambat kelahiran (anti natralitas)
Ada program keluaga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah
anak, adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16
tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. Adanya pembatasan bagi
pegawai negeri yaitu hanya diperbolehkan punya 2 anak. Penundaan kawin
sampai selesai pendidikan dan sampai memperoleh pekerjaan.

Kelahiran dibagi menjadi 3 macam, yaitu :


a. Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukan banyaknya kelahiran
setiap 1000 penduduk. rumus menghitung Crude Brith Rate atau angka
kelahiran kasar yaitu

CBR = L/P x 1.000

Keterangan:
CBR : Crude Brith Rate atau (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama satu tahun

13
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Kriteria angka kelahiran kasar ada 3 yaitu


< 20 = rendah
20-30 = sedang
> 30 = tinggi

b. Angka Kelahiran Khusus


Angka kelahiran Khusus adalah angka yang menunjukan banyaknya kelahiran
setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok usia tertentu. Rumus
menghitung Age Specific Birth Rate atau angka kelahiran khusus yaitu:

ASBR = Li/Pi x 1.000

Keterangan:
ASBR : Age Specific Birth Rate (Angka Kelahiran Khusus)
Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok usia tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun

c. Angka Kelahiran Umum

Angka Kelahiran Umum adalah angka yang menunjukan banyaknya kelahiran


setiap 1.000 wanita yang berumur 15-49 tahun dalam setahun. Rumus
menghitung General Fertility Rate atau Angka Kelahiran Umum, yaitu:

GFR = L/(W(15-49)) x 1.000


Keterangan:
GTR : General Fertility Rate (Angka Kelahiran Umum)
L : Jumlah kelahiran selama setahun
W (15-49) : Jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan
tahun
3. Migrasi (perpindahan)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari

14
sumber cadangan makanan yang baru untuk mrnghindari kelangkaan makanan
yang mungkain terjadi karena datangnya musim dingin atau karena kapadatan
panduduk. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamica penduduk yaitu
mobilitas. Pengertian mobiblitas ini lebih luas dari pada migrasi sebab
mencakup perpindahan wilayah secara permanen dan sementara. Tinjauan
migrasi secara regional sangatlah penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.

2.8 Pengaruh Positif dan Negatif Pertumbuhan Penduduk


Bertambahnya penduduk dalam jumlah besar memberikan pengaruh positif
dan sekaligus negatif bagi suatu daerah. Sebagai salah satu modal dasar
pembangunan, jumlah penduduk yang besar, apalagi disertai dengan kualitas
yang baik merupakan jaminan bagi terlaksananya pembangunan secara
optimal. Jumlah penduduk yang besar juga memberi keuntungan lain, yaitu
banyaknya konsumen pengguna berbagai barang/produk konsumsi.
Permintaan yang tinggi terhadap barang/produk konsumsi menjadi salah satu
faktor penunjang pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, bertambahnya penduduk dalam jumlah besar berdampak negatif
terhadap standar kehidupan, terutama jika berbagai kebutuhan dasar tidak
dapat dipenuhi secara memadai. Penduduk yang besar menuntut pelayanan
sosial dan ekonomi yang besar pula. Semakin banyak jumlah anak-anak usia
sekolah, umpamanya, semakin banyak juga sarana dan prasarana pendidikan
yang dibutuhkan. Di bidang kesehatan ditemui masalah yang sama karena
semakin banyak jumlah penduduk, kebutuhan akan layanan kesehatan juga
makin meningkat. Aspek lain yang juga terancam akibat pertambahan
penduduk yang besar adalah ketersediaan pangan akibat semakin banyak
jumlah yang membutuhkan bahan pangan.

2.9 Dampak Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi
dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi menyebabkan munculnya
berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan. Pesatnya jumlah
penduduk yang tidak teratur menyebabkan hal-hal yang negatif terhadap
lingkungan, dan semua itu disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan

15
penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Berikut beberapa dampak
dari pertumbuhan penduduk:
a. Kemiskian
Kemiskinan merupakan ketidfak mampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini
lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas
kebutuhan pokok yang meliputi sandang, pangan, papan secara layak.

Untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, pemeritah Indonesia


merencanakan Inpres Desa Tertinggal. Program ini dilakukan dengan melalui
dua tahap. Pertama pemerintah menentukan desa-desa yang memiliki
pemusatan penduduk miskin tertinggi. Jumlah desa tertinggal mencapai
sepertiga dari jumlah seluruh desa di Indonesia.
Kedua, pemerintah menghimpun penduduk-penduduk di desa tertinggal ke
dalam suatu wadah dalam naungan lembaga kesejahteran desa, misalnya
KUD, kelompik tani, dan sebagainya. Kemudian pemerintah memberikan
anggaran bagi setiap desa tertingal yang dapat di manfaatkan oleh kelompok-
kelompok disana untuk memulai usaha yang dapat berjalan, berkelanjutan,
amah lingkungan, dan tepat.

b. Air bersih berkurang


Orang yang tinggal didekat sungai akan menggunakan air sungai untuk
melakukan aktiyitas sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dll. Jika orang yang
tinggal di pinggir sungai membuang sampah/limbah rumah ke dalam sungai,
apa yang akan terjadi? Air akan tercemar dan mahluk hidup yang tinggal
didalamnya akan mati. Air yang tercemar mungkin dikira hal sepele, namun
banyak kerugian yang dapat terjadi, misalnya akan terjadi banjir, dan berbagai
macam penyakit.

c. Penganguran
Rendahnya tingkat kesehatan dan tingginya angka kekurangan gizi
masyarakat, secara mum dapat berdampak pada rendahynya daya pikir dan
kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab itulah pada sebagian negara-negara
berkembang dan negara-negara miskin, kualitas SDM-nya masih rendah, baik

16
dalam pengetahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi penyebab
tingginya angka pengangguran. Karen pada umumnya penduduk-penduduk
tersebut sulit terapung di dunia kerja.
Disamping itu, penyebab tingginya angka pengengguran adalah rendahnya
kualitas pendidikan penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan
pekerjaan, menyebabkan tingkat persaingan tinggi dan kesempatan kerja
cendrung menurun. Untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan dua
usaha, yakni usaha perbaikan kualitas dan penciptaan lapangan pekerjaan.

2.10 Cara menekan dan mengimbangi pertumbuhan penduduk

Menurut Thomas Robert Malthus pertambahn penduduk adalah seperti daret


ukur (1, 2, 4, 8, 16, …) sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan
adalah bagaikan daret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …). Hal ini tentu saja akan
sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kekurangan stok
bahan makanan.
Hal-hal yang perlu di lakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan
penduduk:
a. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehngga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka
kelahiran yang tinggi dan menetapak undang- undang perkawinan yang di
dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam manjadi
akseptor keluarga berencana.
d. Mempemudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan,
sehingga untuk segara menikah dapat di hambat dan mewajibkan belajar
pendidikan dasar bagi masyarakat dari 6 tahun menjadi 12
e. Memberlakukan tarif tinggi untuk para imigran

Hal-hal yang perlu di lakukan untuk dapat mengimbangi pertumbahan jumlah


penduduk :

17
a. Penambahan penciptaan-penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka di harapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula di harapkan
akan meningkatkan tingkat pendidikan yang tinggi yang akan merubah
pola pikran dalam bidang kependudukan.

b. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan


Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang
tidak terkontrol, maka di harapakan asyarakat umum secara suka rela turut
mensukseskan gerkan keluarga berencana.

c. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi


Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah di harapkan mampu menekan laju pengangguran akibat
tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapngan kerja yang
tersedia

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada
pertumbuhan penduduk dunia. Ada beberapa teori yang mengemukakan
tentang pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, setiap tahunnya jumlah
penduduk Indonesia terus bertambah.Dengan pertumbuhan penduduk yang
tinggi, maka hal ini mendorong negara Indonesia agar terus giat dan
gencar meningkatkan kualitas penduduk. Pertumbuhan penduduk dibagi
jadi 3 macam, yaitu pertumbuhan penduduk alami, migrasi, dan total.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran,
kematian, dan migrasi yang dibagi lagi masing-masingnya. Pertumbuhan
penduduk juga memiliki pengaruh positif, negatif, serta dampak. Salah
satunya kemiskinan dan pengangguran. Maka dari itu, cara yang dapat
dilakukan untuk menekan dan mengimbangi pertumbuhan penduduk yaitu
dengan menambah cipta lapangan pekerjaan, menggalakkan program KB,
kemudahan dalam bidang pendidikan, menunda perkawinan.

3.2 Saran
1. Bagi masyarakat diharapkan makalah ini bisa digunakan sebagai bahan
informasi dalam pertumbuhan penduduk baik masyarakat maupun
perseorangan.
2.Diharapkan pembaca dapat memahami isi makalah kami dan
memperluas wawasan dari berbagai sumber lain. Karena makalah ini jauh
dari kesempurnaan, Kami harapkan saran dari pembaca untuk kemajuan
makalah ini.

19
3. Bagi Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan program kerja yang
lebih maksimal lagi untuk memantau proses pertumbuhan penduduk.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://ekspektasia.com/pengertian-penduduk/

https://www.gurupendidikan.co.id/pertumbuhan-penduduk/

https://www.pelajaran.co.id/2019/27/pertumbuhan-penduduk.html

Noveria,Mita.Titik Handayani, et al. 2018. Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan .


Jakarta : Administrator LIPI.

21

Anda mungkin juga menyukai