Anda di halaman 1dari 13

Manusia dan Agama

A. Hakikat Manusia Manusia

adalah makhluk Allah yang paling sempurna (QS.At-Tien: 4), yang diberi akal yang cerdas,
diberi fitrah beragama(QS.30:30), diberi potensi iman (QS.7:172), dan diberi kedudukan
sebagai khalifah di muka bumi (QS.2:30).

Manusia terdiri atas dimensi fisik dan non fisik yang bersifat potensial. Dimensi fisik ini
terdiri atas berbagai domain rohniah yang saling berkaitan, yaitu jiwa, pikiran, dan rasa. Yang
dimaksud rasa di sini adalah kesadaran manusia akan kepatuhan, keindahan, dan
kebertuhanan. Rasa kebertuhanan adalah perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan
keyakinan akan adanya sesuatu yang Maha Kuasa di luar dirinya yang menentukan segala
nasib yang ada. Perasaan ini mendorongnya pada keyakinan akan adanya Tauhan atau
sesuatu yang perlu dipertuhankan yang menentukan segala gerak kehidupan di alam ini.

B. Tugas dan Kewajiban Manusia Manusia diciptakan Allah

mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam kehidupannya sehari-
hari. Manusia selaku hamba Allah mempunyai kewajiban untuku beribadah kepada Allah,
sebagaimana ditegaskan Allah dalam firman-Nya: "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (QS.Adz-Dzariyah:56).

Manusia diwajibkan ibadah kepada Allah tujuannya, yaitu:

(1) sebagai wujud syukur manusia kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan Allah
kepadanya,

(2) sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah,

(3) sebagai upaya untuk menggapai ridha Allah.

Manusia selaku khalifah di muka bumi mempunyai tugas dan kewajiban mengelola dan
memakmurkan alam semesta sesuai aturan dan ketentuan Allah, menegakkan kebenaran dan
keadilan, serta melakukan amar ma'rufnahyi mungkar.

C. Pengertian Agama dan Aspek-aspeknyaAgama

suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual,
moral, atau sosial atas dasar aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu, umumnya suatu agama
mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

1. Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.

2. Aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan untuk minta
perlindungan dan pertolongan-Nya, atau untuk menunjukkankesetiaan dan penghambaan.

3. Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berprilaku dan bertindak yang benar dan baik
bagi individu dalam kehidupan.
4. Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.

D. Asal-usul Agama

Melihat asal usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama sebagai sebuah lembaga
kepercayaan dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis, yaitu:

Pertama, agama yang muncul dan berkembang dari budaya masyarakat. Agama sejenis ini
dapat disebut dengan agama budaya atau agama ardhi,seperti Hindu, Shinto, atau agama-
agama primitif dan tradisional.

Kedua, agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mendapat wahyu dari Tuhan dan
agama-agama yang mereka sebarkan juga berasal dari Tuhan. Agama sejenis ini disebut
agama wahyu atau agamasamawi, seperti agama Islam.

Ketiga, agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar. Agama

semacam ini dapat dinamakan sebagai agama filsafat, seperti Konghucu, Taoisme, Zoroaster,
atau Budha.

E. Fungsi Agama Manusia

tidak dapat melepaskandiri dari agama, karena agama merupakan kebutuhan


hidupnya.Kebutuhan manusia terhadap agama tidak bisa digantikan dengan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena agama memiliki peran yang sangat penting bagi manusia,
di antaranya:

1.Agama merupakanpetunjuk untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga manusia menjadi makhluk yang bermartabat
yang berbeda dengan binatang.

2.Agama merupakan petunjuk bagi manusia untuk dapat mengetahui tugas dan kewajibannya
selaku hamba terhadap Khaliknya.

3.Agama merupakan sumber pendidikan kemanusiaan yang luhur bagi manusia, karena di
dala ajaran agama mengajarkan manusia berakhlak yang baik, beraqidah yang lurus, dan
beribadah dengan benar
Pengertian Agama
Agama adalah suatu bentuk keyakinan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dimana dengan
agama, kita dapat memiliki pedoman hidup yang akan membawa kita menuju jalan yang
benar.

Secara bahasa, Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tradisi”. Kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin adalah religio yang berarti
“mengikat kembali”.

Secara istilah, agama merupakan sekumpulan aturan yang yang dapat mengarahkan manusia
dalam arah serta tujuan tertentu dengan baik dan benar.

Tujuan dari agama:

1. Untuk membimbing manusia ke jalan yang benar


2. Untuk menyampaikan atau menyebarkan firman Tuhan Maha Esa kepada umat yang
beragama
3. Untuk membimbing manusia menuju jalan yang baik dan benar sehingga akan
memperoleh kebahagiaan ddunia akhirat.

Sejarah agama-agama di Indonesia

Berdasarkan sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman


agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab,
dan Belanda. Bagaimanapun, hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat
untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.

Agama-agama yg ada di Indonesia

1.Hindu

Agama Hindu pertama kali tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan dengan
datangnnya agama Budha, lalu menghasilkan sejumlah kerjaan Hindu-Budha contohnya
Kutai, Majapahit dan Mataram.

Nama kitab suci: Weda

Nama tempat peribadatan: Kuil

Hari besar keagamaan: Nyepi,Saraswati,Pagerwesi, Galungan.

2.Budhha

Agama tertua kedua di Indonesia adalah Buddha, datang saat abad ke enam masehi. Sejarah
Buddha di Indonesia sangat erat hubungannya dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan
Buddha sudah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerjaan Sailendra, Mataram dan
Sriwijaya. Kedatangan agama Buddha sudaha dimulai dengan aktivitas perdagangan.
Sejumlah warisan bisa ditemukan di Indonesia, mencakup prasasti atau patung dari Kerjaan
Buddha dan candi Borobudur di Magelang yang lebih awal.

• Nama kitab suci : Tripitaka

• Nama tempat peribadatan : Vihara/Wihara

• Hari besar keagamaan : Waisak

3.Islam

Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui pedagang Arab. Islam
menyebar sampai pantai barat Sumatera dan kemudian berkembang ke timur pulau Jawa.
Pada periode ini terdapat beberapa kerajaan Islam, yaitu kerajaan Demak, Pajang, Mataram
dan Banten. Pada akhir abad ke-15 M, 20 kerajaan Islam telah dibentuk, mencerminkan
dominasi Islam di Indonesia. Di abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India
tiba di pulau Sumatera, Jawa serta Kalimantan. Hindu yang dominan dengan kerajaan
Buddha, contohnya Sriwijaya dan Majapahit, mengalami kemunduran, dimana banyak
pengikutnya berpindah agama ke Islam.

Selain penyebaran secara alami melalui proses perdagangan, Proses penyebaran islam juga
terjadi melalui usaha-usaha nyata yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa
berkewajiban untuk menyebarkankannya. Penyebaran tersebut dilakukan melalui dakwah
yang dirintis oleh para wali di Jawa dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Nama kitab : Al-qur’an

Nama tempat peribatan : Masjid

Hari besar keagamaan : Muharram, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an,
IdulFitri,  IdulAdha, Tahun Baru Hijriyah.

Menurut sejarah lisan masyrakat Jawa, terdapat beberapa wali yang menyebarkan Islam di
Jawa. Wali-wali tersebut dikenal dengan sebutan Wali Songo, . Kesembilan wali yang paling
dikenal tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Giri
4. Sunan Bonang
5. Sunan Drajat
6. Sunan Kudus
7. Sunan Muria
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Gunung Jati
4.Kristen Katolik

Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di pulau Flores
dan Timor. Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-
16 M dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah
Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda,
termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan.

• Nama kitab : Injil (Alkitab)

• Nama tempat peribadatan : Gereja Katedral

• Hari besar keagamaan : Natal, Paskah, Kenaikan


Isa almasih

5.Kristen Protestan

Berkembangnya Kristen Protestan di Indonesia sejak masa kolonial Belanda (VOC), sekitar
abad ke-16. Kebijakan belanda yang melakukan revormasi Katolik dengan sukses dan
berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.

•Nama kitab : Inji (Alkitab)

•Nama tempat peribadatan: Gereja

•Hari besar keagamaan : Natal, Paskah, Kenaikan isa almasih

6.Konghucu

Peta persebaran umat Khonghucu di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2010. Agama yang
berasal dari Cina daratan ini berawal dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran.
Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa datang di kepulauan Nusantara.

•Nama kitab : Su Si, Ngo King

•Nama tempat peribadatan: Klenteng

•Hari besar keagamaan: Imlek, Cap Go Meh


Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
Pengertian Islam

Islam secara etimologis berasal dari tiga akar kata:

1. Salam, artinya damai atau kedamaian

2. Salamah, artinya keselamatan

3. Aslama, berserah diri, tunduk dan patuh

Melihat akar katanya, kata Islam dapat mengandung makna sebagai berikut :

1. Memasuki kedamaian dan menciptakan rasa damai dalam kehidupan.

2. Menemukan keselamatan atau terbebas dari bencana, baik bencana hidup di dunia atau
bencana hidup di akhirat.

3. Berserah diri, tunduk dan patuh pada aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan oleh Allah
SWT.

Sedangkan secara terminologis, Islam yaitu agama yang diturunkan Allah kepada seluruh
para Nabi yang berisi aturan untuk membimbing manusia, baik dalam berhubungan dengan
Allah maupun dalam berhubungan dengan sesama manusia, sehingga bagi orang berpedoman
kepadanya akan tercipta.

Sumber Ajaran Islam

sumber ajaran Islam ada dua, yaitu al-Qur‟an, al-Sunnah (keduanya sebagai sumber primer).
Adapun al-Ra‟yu yang merupakan ijtihad atau pemikiran manusia berfungsi sebagai sumber
sekunder. Penjelasan terhadap al-Qur‟an, al-Sunnah dan al-Ra‟yu (ijtihad) sebagai sumber
ajaran Islam lebih lanjut akandikemukakan sebagai berikut:

1.Al-Qur‟an

Umat Islam sepakat bahwa al-Qur‟an adalah wahyu AIlah yang menjadi sumber utama
ajaran Islam. Ketika al-Qur‟an diturunkan kepada Bangsa Arab,sebagian dari mereka
mempercayainya, sementara yang lain ada yang tidak percaya bahwa al-Qur‟an merupakan
wahyu Tuhan. Fungsi diturunkannya al-Qur‟an adalah sebagai petunjuk bagi manusia dan
sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu. Selain itu,ia juga sebagai pembeda
antara yang haq dan yang batil. Al-Qur‟an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa
22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

Fakta ini tentu mengandung hikmah yakni:


1. meneguhkan hati Nabi dalam menghadapi kaum musyrik,
2. menguatkan hati Nabi yang lembut, sementara ayat-ayat al-Qur‟an tergolong
berat, maka tidak pantas jika diturunkan sekaligus,
3. agar penetapan hukum-hukum syari‟at juga berlangsung secara berangsur-
angsur,
4. memudahkan bagi Nabi dan para sahabat untuk menghafal ayat-ayat,
5. agar turunnya ayat sesuai dengan konteks sosialnya, dan
6. bimbingan pada sumber al-Qur‟an itu sendiri, yakni Allah yang Maha Bijaksana dan
Maha Terpuji.

2.As-Sunnah

Disamping itu,hadits merupakan penegasan al-Qur‟an. Artinya,hadits berfungsi


menegaskan ketentuan-ketentuan yang sudah diterangkan dalam al-Qur‟an.Ketentuan
hukum-hukum yang tercantum dalam al-Qur‟an tidak selamanya hanya diterangkan
dalam al-Qur‟an tanpa ada penegasan dari hadits. Aspek lain ialah hadits menerangkan
ketentuan hukum yang tidak tercantum dalam al-Qur‟an. Artinya,hadits menentukan
hukum secara mandiri yang tidak diisyaratkan oleh al-Qur‟an. Dalam hal ini, hadits
merupakan tambahan hukum selain yang ada dalam al-Qur‟an.

Umpamanya, Imam Bukhari meriwayatkan haramnya puasa bagi orang yang


haid. Keterangan ini hanya ada dalam hadits, tidak ada dalam al-Qur‟an. Hukum yang
ditentukan oleh hadits secara mandiri sangat banyak.

3.Ijtihad

Al-Qur‟an dan al-Sunnah sebagaimana disebutkan sebelumnya merupakan sumber


utama (primer) ajaran Islam. Adapun pemikiran (ijtihad) merupakan sumber sekunder yang
dapat digunakanketika dalil yang dibutuhkan untuk menetapkan suatu hukum tidak terdapat
di dalam al-Qur‟an dan as-Sunnah tersebut,yaitu ketetapan hukum yang bersifat dinamis dan
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti masalah sosial, ekonomi, politik,
budaya dan ilmu pengetahuan.

Setiap muslim pada dasarnya diharuskan untuk berijtihad pada semua hukum
syari‟ah, asalkan ia mempunyai kriteria dan syarat sebagai seorang mujtahid. Para
ulama membagi hukum melakukan ijtihad dengan tiga bagian, yaitu:

Wajib’ain

yaitu bagi mereka yang dimintai fatwa hukum mengenai suatu peristiwa yang terjadi,
dan ia khawatir peristiwa itu lenyap tanpa ada kepastian hukumnya, atau ia sendiri
mengalami suatu peristiwa dan ia ingin mengetahui hukumnya

.Wajib kifayah

yaitu bagi orang yang diminta fatwa hukum mengenai suatu peristiwa yang tidak
dikhawatirkan lenyap peristiwa itu, sedang selain dia masih terdapat mujtahid-mujtahid
lainya. Maka, apabila ke semua mujtahid itu tidak ada yang melakukan ijtihad, maka
mereka berdosa semua.

Sunnah,

yaitu apabilamelakukan ijtihad mengenai masalah-masalah yang belum atau tidak terjadi

Misi Agama Islam

Selaras dengan arti dan makna etimologisnya, agama Islam melalui semua ajaran-
ajaran yang disampaikannya mengandung tiga misi, yaitu:

1. Mengajar manusia untuk untuk berserah diri, tunduk dan patuh pada aturan-aturan Allah
dalam menjalani kehidupan di dunia.

2. Membimbing manusia untuk menemukan kedamaian dan dalam menciptakan kedamaian

3. Memberikan jaminan kepada manusia untuk mendapatkan keselamatan dan terbebas dari
bencana hidup di dunia dan akhirat.

Islam sebagai Satu-satunya Hidayah Agama dari Allah Ada empat macam hidayah
yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu:

(1) hidayah ghariziyah (bersifat instinktif) atau disebut juga hidayah fitriyah,

(2) hidayah hissiyah (bersifat indrawi),

(3) hidayah aqliyah (bersifat intelektual), dan

(4) hidayah diniyah (berupa ajaran agama).

Dalam kedudukan sebagai hidayah bagi kehidupan manusia di dunia, agama Islam
dapat berperan dan berfungsi sebagai:

1.pemberi makna bagi perbuatan manusia

2.alat kontrol bagi rasa dan emosi

3.pengendali bagi nafsu yang berkembang

4pemberi dorongan terhadap kecenderungan berbuat baik pada manusia

5.penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang

Ruang Lingkup Ajaran Islam

Ajaran Islam secara garis besar meliputi tiga aspek ajaran. sebagai agama dan objek
kajian akademik memiliki cakupan dan ruang lingkup yang luas. Secara garis besar,
Islam memiliki sejumlah ruang lingkup yang saling terkait, yaitu lingkup keyakinan
(aqidah), lingkup norma (syariat), muamalat, dan perilaku (akhlak/ behavior).

Aqidah (iman)

yaitu merupakan ajaran yang berkaitan dengan keimanan yang di dalamnya meliputi tentang
keimanan kepada Allah, keimanan kepada malaikat Allah, keimanan kepada kitab-kitab
Allah, keimanan kepada Rasul-rasul Allah, keimanan kepada hari Akhir, dan keimanan
kepada takdir Allah. Inti aqidah adalah tauhid kepada Allah. Tauhid berarti satu (esa)
yang merupakan dasar kepercayaan yang menjiwai manusia dan seluruh aktivitasnya
yang dilakukan manusia semata-mata kepada Allah, terbebas dari segala bentuk
perbuatan syirik (menyekutukan Allah SWT).

Syari'ah (islam)

Syari’ah didefinisikan sebagai kumpulan hukum yang ditetapkan Allah SWT bagi seluruh
umat manusia kepada Nabi Muhammad SAW. melalui titah ilahi dan sunnah. Istilah syari‟ah
mempunyai arti luas, tidak hanya berarti fiqih dan hukum, tetapi mencakup pula aqidah
dan akhlak. Dengan demikian, syari‟ah mengandung arti bertauhid kepada Allah, menaati-
Nya, beriman kepada para rasul-Nya, semua kitab-Nya dan hari pembalasan. Pendeknya,
syari‟ah mencakup segala sesuatu yang membawa seseorang menjadi berserah diri
kepada Tuhan. Syari’ah yaitu merupakan ajaran yang berkaitan dengan aturan-aturan dalam
hidup. Syari'ah dibagi dua, yaitu

tentang Ibadah, dalam kaitannya dengan Tuhan. ibadah khusus (mahdhah) berbagai macam
ibadah : salat, zakat, puasa, haji

tentang Muamalah, dalam kaitannya dengan manusia. ibadah umum (ghair mahdhah)
berbagai macam muamalah : jinayah, munakahat, waratsah, tijarah, politik, pendidikan,
keluarga, dsb.

Akhlak (ihsan)

Akhlak atau ihsan yaitu ajaran yang berkaitan dengan perilaku manusia, baik perilaku
terhadap Allah, perilaku terhadap sesama manusia, dan perilaku terhadap alam dan binatang.
Akhlak berasal dari kata khalaqa (menjadikan, membuat). Dari kata dasar itu dijumpai
kata khuluqun (bentuk jamak), yang artinya perangai, tabiat, adat atau sistem perilaku
yang dibuat.

Al-Qur‟an menekankan agar manusia tidak hanya berbuat ihsan kepada Allah, tetapi
juga berbuat ihsan kepada seluruh makhluk Allah, yakni manusia dan alam, termasuk
hewan dan tumbuhan.

Ihsan kepada Allah merupakan modal yang sangat berharga untuk berbuat ihsan
kepada sesama. Al-Quran memberi penghargaan yang tinggi terhadap perbuatan ihsan
yang dilakukan manusia terhadap sesama dan lingkungan hidupnya seperti tersirat pada
ayat-ayat al-Qur‟an berikut ini:
tidak ada balasan bagi perbuatan ihsan kecuali ihsan yang lebih sempurna. (QS. ar-
Rahman [55]:60);

perbuatan ihsan itu kembali kepada dirinya sendiri (QS. al-Isra [17]:7);

perbuatan ihsan itu tidak akan pernah sia-sia (QS. Hud [11]: 115);

kasih sayang Allah diberikan dengan mudah dan cepat kepada orang-orangyang terbiasa
berbuat ihsan (QS. al-A‟raf [7]: 56)

Antara aqidah, syari'ah dan akhlak memiliki keterkaitan yang erat dalam ajaran Islam, karena
ketiganya saling berkaitan dan saling melengkapi. Kalau diibaratkan kepada pohon, aqidah
sebagai akarnya, syari'ah sebagai dahan-dahannya, dan akhlak sebagai buahnya.

AKHLAK MULIA DALAM ISLAM


Pengertian akhlak secara etimologi, menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”
berasal dari bahasa arab jama’ dari bentuk mufradnya “khuluqun” yang menurut logat
diartikan budi perkerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti
benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada
Allah dan tunduk kepada-Nya.

KONSEP ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa arab al-akhlak yang
merupakan bentuk jamak dari al-khuluq yang berarti budi perketi, tabiat atau watak yang
tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran. (pertimbangan yang menjadi dasar penetapan
keputusan peraturan)

Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi


seseorang atau suatu kellompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral, etika, dan akhlak
memiliki subtansi yang sangat dekat bahkan bisa dikatakan sama. Sebab tujuan ketiganya
adalah mencari nilai-nilai postif dalam bertingkah laku untuk menjadi makhluk yang
bermoral etis sebagai ciptaan, baik dimata tuhan maupun makhluknya

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK

A. INSTINCT (NALURI)

• Nutritive instinct (naluri sejak lahir)

• Sexual instinct (naluri berjodoh)

• Paternal instinct (naluri berjuang)

• Naluri bertuhan

B. KETURUNAN

1. Memiliki keturunan pokok

2. Menurunkan sifat-sifat manusia

3. Menurunkan fisik Azam(kemauan keras)

AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN MODEREN

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan


iman yang dimiliki dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku
sehari-hari .Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti
dibawah ini.

1. AKHLAK TERHADAP ALLAH


a. Mentauhidkan Allah

b. Banyak berdzikir pada allah

c. Berd’oa dan Bertakwa kepada Allah SWT

d. Bertawakal hanya pada Allah

e. Berhusnudzhon dan tidak berbuat syirik kepada allah

2. Akhlak terhadap Rasulullah

a. Mengikuti atau menjalankan sunah Rosul

b. Bersholawat kepada rosul

3. Akhlak terhadap diri sendiri

a. Sikap sabar

b. Sikap syukur

c. Sikap tawadlhu

d. Bertaubat

4. Akhlak terhadap sesama manusia

a. Merajut ukhuwah atau persaudaraan

b. Ta’awun atau saling tolong menolong

c. Suka memaafkan kesalahan orng lain

d. d. Menepati Janji

5. Akhlak terhadap sesama makhluk

a. Tafakur(berfikir)

b. . Memanfaatkan alam

Hubungan akhlak dengan Tasawuf

Tasawuf adalah proses pendekatan diri pada tuhan dengan cara mensucikan
hati sesuci-sucinya . akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk . jadi
kaitan atau hubungan tasawuf dengan akhlak yaitu bahwa orang yang suci hatinya akan
tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik

Akidah Islam
1.Pengertian aqidah
Aqidah dalam pengertian bahasa (etimology) memiliki arti sebagai ikatan, menguatkan,
mengokohkan, meneguhkan. Apabila dirinci aqidah memiliki arti keyakinan seseorang tanpa
ada perasaan ragu sedikit pun di hatinya.

Sedangkan menurut istilah ( terminology ) pengertian aqidah yaitu suatu perkara yang wajib
dibenarkan oleh hati dan jiwa sehingga membuat orang tersebut menjadi tenteram karenanya,
dan menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan
kebimbangan.

2. Tauhid Tauhid

bersal dari kata: wahhada-yuwahhidu-tauhidan (tauhid) yang artinya “esa/tunggal”. Ini


merujuk pada sifat Allah yang tunggal. Mengapa merujuk pada keesaan Allah? Karena inti
utama dari ajaran ini adalah mengesakan Allah, menjadikan Allah sebagai sumber utama
segala hal. Allah adalah titik fokus kehidupan, titik fokus konsentrasi. Allah adalah tujuan
utama segala amal perbuatan.

3. Ushuluddin Ushuluddin

merupakan bahasa Arab ushul ad-din yang artinya pokok-pokok agama. Ajaran ini
merupakan ajaran pokok agama. Orang yang akan memeluk Islam pertama-tama harus
memahami tentang ajaran ini. Jadi ini adalah ilmu dasar yang harus dipahami oleh setiap
orang yang memeluk Islam. Tanpa memahami dan meyakini ajaran ini, keberislaman kita tak
ada gunanya.

4. Fikih Akbar Fiqh akbar

artinya pemahaman terbesar, atau pemahaman yang paling penting. Ajaran ini adalah ajaran
yang harus mendapat prioritas, pemahaman yang sangat penting sehingga disebut fiqh akbar.

5.RUANG LINGKUP AQIDAH yaitu:

1. Ilahiyyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan masalah ketuhanan utamanya


pembahasan tentang Allah.

2. Nubuwwat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan utusan-utusan Allah, yaitu para nabi
dan para rasul Allah.

3. Ruhaniyyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan makhluk gaib, seperti Jin, Malaikat,
dan Iblis

4. Sam’iyyat, yaitu pembahasan yang bekenaan dengan alam ghaib, seperti alam kubur,
akhirat, surga, neraka, dan qadha qadar.

Anda mungkin juga menyukai