Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Pengertian:Antropologi berasal dari bahasa Yunani, dari 2 suku kata


yaitu Anthropos dan Logos. Anthropos  manusia dan Logos ilmu, jadi secara etimologi
Antopologi berarti ilmu yang mempelajari mengenai manusia.
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, dalam artian khusus, yaitu
mengacu pada segala  jenis manusia dalam semua zaman, mulai dari manusia yang ada lebih dari
sejuta tahun yang lalu sampai zaman sekarang, melalui pendekatan perbandingan dan historis dari
kebudayaan di seluruh dunia, yang pernah didiami manusia. Segi yang menonjol dari ilmu
antropologi ialah pendekatan secara menyeluruh (holistik) bukan terkhusus (atomistik).
Kebudayaan
Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultura dari kata dasar colere yaitu
tumbuh atau berkembang. Namun, secara umum pengertian kebudayaan memfokuskan kepada
kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Makna tersebut kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari,dimana hanya menunjuk
kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.

A. Adat Kelompok Etnik : kondisi mengeneai adat atau tradisi yang dimiliki serta
dikembangkan bahkan dilestarika oleh berbagai etnik tertentu yag tinggal di dunia.
B.Etnosentrisme: tindakan yang dilakukan dari berbagai kelompok tertentu yang lebih
cenderung mengangungkan kebudayaannya sendiri daripada kebudayaan  suku bangsa
lainnya.
C. Relativisme Kebudayaan (Cultural Relativism):sebuah pemikiran yang menolak kritik tertentu
terhadap kebudayaan yang berguna dalam menentukan suatu rasa, pola perilaku, nilai dan norma
yang telah disepakai bersama dalam masyarakat.

D. Emik, Etik, Holistik:Emik merupakan sudut pandang dalam etnografi yang mencoba menjelaskan
suatu fenomena tertentu dalam masyarakat dengan perspektif dari masyarakat itu sendiri.

E.Struktur Sosial: suatu tatanan maupun rangkaian yang berbentuk vertikal atau tingkatan dalam
masyarakat, yang menentukan kuat atau tidaknya hubungan antar anggota masyarakat dalam
kehidupan sosial.
F.Bhinneka Tunggal Ika :Kerukunan nasionalSuatu kondisi sosial ketika semua manusia dalam suatu
negara terntentu, misalnya Indonesia dapat hidup rukun secara bersama tanpa mengurangi hak dan
kewajibna dasar kepada negara.

G.Sikap Mental: salah satu unsur mendasar dalam menjamin suatu keadaan yang baik atau normal.
Unsur ini penentu bagi individu dalam perilakunya, apakah perilakunya sesuai atau tidak di dalam
masyarakat. Sehingga, melalui perilaku tersebut mereka dapat menanamkan nilai-nilai yang baik
seperti kejujuran, kedisplinan, kepedulian dimana itu semua sangat diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat.

H.Revolusi Mental:Revolusi adlh perubahan yang dasar dimana terjadi dalam waktu-waktu tertentu
dan sangatlah singkat. Sedangkan mental adalah kemampuan individu dalam merespons kondisi
tertentu. Jadi, revolui mental merupakan sebuah perubahan kondisi maupun situasi yang terjadi
dalam waktu singkat terkait dengan pola pikir individu dalam bertindak (respon).
Wujud kebudayaan.

1.Koentjaraningrat (1990 : 186-187), melakukan pembagian wujud kebudayaan sebagai berikut:


Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan. *Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak, tidak dapat diraba*

2.Wujud kebudayaansebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan dari kelompok


manusia. *Wujud kedua dari kebudayaan sering disebut sistem sosial,* sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi

3.Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. *Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.*

Tujuan dn kegunaan antropologi :

•Tujuan Akademis
1. Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan
mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.

•Tujuan Praktis

1. Antropologi ingin mengetahui serta mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku
bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri. Misalnya bentuk kulit, gaya bahasa dan lain
sebagainya.
KONSEP ANTRIPOLOGI KESEHATAN
PENGERTIAN:

Secara umum antropologi kesehatan didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Para ahli antropologi tersebut umumnya disebut
sebagai ahli antropologi kesehatan dan lapangan yang diwakilinya adalah subdisiplin baru
antropologi, yakni “antropologi kesehatan”
Secara konseptual perspektif dan pusat perhatian dari aktivitas yang dilakukan antropologi
kesehatan dapat dijajarkan dalam satu kontinum, dengan ujung yang satu disebut kutub biologi
sedangkan ujung lainnya disebut kutub sosio-budaya.

Ke arah kutub biologi terdapat ahli-ahli antropologi yang pokok perhati-annya adalah tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan
paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba).
Ke arah kutub sosio-budaya terdapat ahli-ahli antropologi dengan pokok perhatian pada sistem
medis tradisional (etnomedisin),masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka, tingkahlaku sakit, hubungan antara dokter-pasien, serta dinamika dari usaha
memperkenalkan pelayanan kesehatan modern pada masyarakat tradisional.

Akar antropologi kesehatan kontemporer dapat ditelusuri pada empat sumber yang berbeda, yang
perkembangannya masing-masing secara relatif terpisah satu sama lain:
1. Antropologi fisik
2. Etnomedisin.
3. Studi-studi tentang kebudayaan dan kepribadian.
4. Kesehatan masyarakat internasional.

Lama sebelum ada ahli-ahli antropologi kesehatan, ahli-ahli antropologi fisik belajar dan melakukan
penelitian di sekolah-sekolah kedokteran (biasanya pada jurusan anatomi).
Etnomedisin merupakan subbagian
antropologi kesehatan, yaitu kepercaya-yan dan praktek-praktek yang berkena-an denganpenyakit,
yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan aslidan yang eksplisit tidak berasal darikerangka
kedokteran modern.
Oleh karenanya kita tidak dapat mengatakan bahwa antropologi kesehatan telah berkem-
bang dari penelitian awal mengenai peng-obatan primitif, melainkan justru sebaliknya.
Ahli antropologi yang kini sedang bekerja di bidang-bidang kesehatan telah
“menangkap kembali”dan memberikan nama etnomedisin bagi studi-studi tradisional
mengenai pengobatan non-Barat dan menjadikannya sebagai bagian dari spesialisasi
mereka.
Setelah antropologi kesehatan berkem-bang, terutama dalam bidang-bidang yang luas
seperti kesehatan masyarakat internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri
transkultural), kepentingan pengetahuan praktis maupun teoretis mengenai sistem
pengobatan non-Barat semakin tampak.
Pengakuan ntersebut telah memperbarui perhatian dalam pene-litian etnomedisin, dan
mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi kesehatan.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada para petugas kesehatan mengenai:
1. Bagaimana kepercayaan-kepercayaan tradi-
sional serta praktek-prakteknya bertentangan
dengan asumsi-asumsi pengobatan Barat.
2. Bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi
keputusan-keputusan perawatan kesehatan
3. Bagaimana kesehatan dan penyakit semata-
mata merupakan aspek dari keseluruhan pola
kebudayaan yang hanya berubah bila ada
perubahan-perubahan sosial-budaya yang
mencakup banyak hal

Konsep antropologi kesehatan :


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia
PROSES SOSIAL
sosial yang mengarah pada bentuk penggabungan dua objek dalam proses sosial disebut asosiatif

Proses sosial yang terbentuk karena penggabungan adalah merupakan sebuah kelompok sosial
gabungan antar individu yang banyak menjadi satu kelompok

Pengertian proses sosial diantaranya :

1. Proses social adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang atau orang dengan
kelompok atau kelompok dengan manusia yang saling bertemu dan terjadinya sistem hubungan
tertentu

2. Proses social adalah hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama

3. Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan kelompok
sosial saling bertemu, dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa
yang akan terjadi apa bila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang telah ada.

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif akan menghasilkan gejala gejala sosial yang tidak normal
sehingga akan menimbulkan perubahan sosial

Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan disharmoni akibat adanya
pertentangan antar-anggota masyarakat. Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan
disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.

Proses sosial yg muncul akibat interaksi sosial adalah Bentuk Hubungan Sosial

Dengan adanya interaksi sosial tersebut maka terjadilah proses sosial.

Menurut Gillin dan Gillin,

proses sosial yang timbul dari akibat interaksi sosial ada dua macam yaitu proses sosial asosiatif
(process of association) dan proses sosial disosiatif (process of dissociation).

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan.
Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk
kemajuan masyarakat

Proses sosial dimana masyarakat sudah meneriman dan menerapkan sebuah penemuan baru
disebut

Discovery adalah penemuan unsur-unsur sosial dan budaya, baik berupa suatu alat baru maupun
ide baru yang sebelumnya belum pernah ada. Discovery akan menjadi invention ketika
masyarakat telah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.
KELOMPOK SOSIAL

Menurut para ahli

Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan/kesatuan 2 manusia yang hidup bersama
karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya saling berinteraksi.
Hendro Puspito, kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari individu –
individu yang melaksanakan peran – perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Syarat – syarat kelompok social
Soerjono Soekanto menyebutkan syarat – syarat terbentuknya kelompok sosial sebagai berikut :
1.adanya kesadaran individu sebagai anggota suatu kelompok
2.adanya hubungan timbal balik antaranggota
3.adanya faktor pengikat, spt. kesamaan ideologi dan kepentingan bersama
4. memiliki struktur dan norma
5. bersistem dan berproses:
(Baron and Byrne)
A. Interaksi. Anggota kelp. Seharusnya saling berinteraksi satu sama lain.
B. Interdependen. Apa yg terjadi pd satu anggota akan berpengaruh thp anggota yg lain.
C. Stabil. Hubungan tdk berbatas wkt ( bs minggu, hai, bln atau thn )
D. Tujuan yg dibagi. Beberapa tujuan bersifat umum bagi anggota.
E. Struktur. Setiap anggota memiliki peran yg berbeda.
F. Persepsi. Setiap anggota kelp. Hrs sadar bhw ia mrpk bagian d kelp. ybs

Ciri - ciri kelompok sosial


1.merupakan kesatuan yang nyata
2.ada interaksi antaranggota
3.adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi dan kepentingan bersama
4.memiliki struktur dan norma
5.bersistem dan berproses
Faktor-faktor pembentukan kelompok sosial
1.Persamaan genealogis
2.Persamaan teritorial
3.Persamaan kepercayaan
4.Persamaan kepentinga
Faktor (lain) pembentukan kelompok
1.Kesadaran akan jenis yang sama
2.Adanya hubungan sosial
3.Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan
Tipe-tipe kelompok sosial
Kategori statistik adalah pengelompokkan atas dasar ciri tertentu yg sama.
Kategori sosial adalah kelompok individu yang sadar akan ciri 2 yang sama.

Kelompok sosial ( keluarga batih, kerabat).


Kelompok tidak teratur, ex, kerumunan
Organisasi formal, yaitu setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu.

INGROUP&OUTGROUP
A. INGROUP
Kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu-individu untuk mengidentifikasikan
dirinya dg kelompoknya.Ex. Ani adalah anggota senat faperta unsil.
B. OUTGROUP
Kelompok sosial yang diartikan oleh individu sbagai lawan atau kelompok di luar ingroup.
Ex. Ani adalah bukan anggota senat faperta unsil.

1. Kelompok primer & sekunder

Berdasarkan kualitas hubungan & tujuan antaranggota, kelompok sosial dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:

1. kelompok primer (face to face group)

2. kelompok sekunder.

Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang pertama kali dijumpsi individu untuk saling
mengenal, berinteraksi, dan bekerja sama cukup erat. Hubungan antaranggota akrab, personal,
spontan, sentimentil, dan ekslusif.Contoh, keluarga, kerabat.

Kelompok primer & sekunder

CH. Cooley mengemukakan syarat2 kelompok primer :

1.Anggota kelompok secara fisik berdekatan satu sama lain

2.Merupakan sebuah kelompok kecil

3.Adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota.

Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya
tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena
mereka berkumpul berdasarkan asas manfaat dan kepentingan yang sama.
Di masyarakat Indonesia, kelompok primer dan sekunder tercermin dalam gemmeinschaft dan
gesselschaft.

Berikut ini tabel perbedaan antara kelompok primer & sekunder.

2. Gemmeinschaft & Gesselshaft

Di Indonesia, Gemmeinschaft & Gesselshaft dikenal dengan istilah paguyuban dan patembayan.
1.Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota2nya diikat oleh hubungan
batin yang murni & bersifat alamiah serta kekal. Contoh keluarga, kerabat, tetangga.
2.Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek&
bersifat kontraktual.
F. Tonnies menghubungkan dua kelompok tersebut dengan dua bentuk kemauan asasi manusia, yaitu
wessenwille & kurwille.
Gemmeinschaft & Gesselshaft
Wessenwille adalah bentuk kemauan yang dikodratkan, yang timbul dari keseluruhan kehidupan
alami. Disini perasaan dan akal merupakan kesatuan hidup yang alamiah dan organis.
Kurwille adalah bentuk kemauan yang dipimpin oleh cara berpikir yang didasarkan pada akal. Ini
merupakan kemauan pada tujuan2 tertentu yang bersifat rasional. Tonnies memandang kelompok2
tersebut sebagai bentuk perkembangan. Orang – orang menjadi kelompok patembayan karena ia
memiliki kepentingan rasional.
Ciri – ciri Paguyuban
1.Intimate, hubungan mesra
2.Private, bersifat pribadi
3.ekslusif, hubungan tersebut hanya untuk “kita” & bukan untuk orang lain di luar “kita”
Macam paguyuban :
1.Gemmeinschaft by blood,
2.Gemmeinschaft by place,
3.Gemmeinschaft by mind,

FORMAL& INFORMAL
KELOMPOK FORMAL
Kelp. Yg mempunyai struktur organisasi yg tegas.
Ex. Organisasi, LSM, dll.
KELOMPOK INFORMAL
Kelomp. Yg tdk memiliki struktur organisasi yg tegas, tetapi kelp. Yg terbentuk krn seringnya
bertemu, dll.
Ex. Geng motor
3. Solidaritas Mekanik & Organik
Solidaritas mekanis menjadi karakteristik kehidupan masyarakat desa yang masih sederhana, jumlah
relatif sedikit & teknologinya sederhana. Interaksi tatap muka
Solidaritas organis menjadi karakteristik kehidupan masyarakat maju yang kompleks, dengan
pembagian kerja yang jelas.
Solidaritas Mekanik & Organik
Pada masyarakat desa, perbedaan kepandaian pada umumnya kurang menonjol, sehingga kedudukan
para anggota secara individual tidak begitu penting. Dari sudut pembagian kerja, bila ada anggota
yang dikeluarkan maka hal itu tidak begitu dirasakan karena masyarakat secara keseluruhan
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari individu. Struktur yang demikian oleh Durkheim
disebut struktur mekanis.
Sebaliknya dalam masyarakat yang kompleks timbul spesialisasi sehingga tiap individu/ bagian
menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan individu/bagian lain (struktur organis).
4. In Group & Out Group
In group adalah kelompok sosial, dimana individu mengidentifikasikan dirinya.
Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai “lawan” in groupnya.
5. Formal & Informal Group
Formal group adalah kelompok yang memiliki peraturan tegas, dan sengaja dibentuk oleh
anggota2nya untuk mengatur hubungan antarsesamanya.
Informal group adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang jelas dan
tegas.
6. Membership & Reference Group
Membershiop group merupakan suatu kelompok Dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota
tersebut. Kelp. Dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tsb.Ex. Keluarga, negara,
sekolah dll.
Reference group adalah kelompok2 sosial yang menjadi acuan bagi seseorang ( bukan anggota
kelompok tsb) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Ex. Oranisasi sosial politik,komunitas
pedagang, dll
Konsekuensi kelompok sosial
Sikap antipati
Sikap primordialisme
Etnosentrisme
Konflik yang mengarah ke disintegrasi
Penyesuaian (integrasi)
KELOMPOK DASAR
Kelp. Yg terbentuk secara spntan dari bawah untuk melindungi anggota-anggotanya dari tekanan
negatif masyarakat dan sekaligus sebagai sumber kegiatan bagi pembaharuan masyarakat besar
( induk )Ex. Golongan ahmadi,dll

CIRI_CIRI

Umumnya terdiri dr kelompok yg relatif kecil dan terdiri dr org-org yg tdk puas thp masy sekitar.
Terbentuk dr bawah secara spontan, tdk didasarkan atas perintah atau desakan unsur pimpinan
masyarakat. Karenanya sering bertentangan.
Dibentuk khusud untuk melindungi anggota nya dr tekanan masy luas.Berfungsi sebagai
pembaharuan masy. Besar yg dirasa telah kehilangan vitalitasnya dalam menjalankan fungsi-fungsi
sosialnya.Ex. Masyarakat peduli prita.

Kelompok Formal ( Teratur)

KELOMPOK BESAR
Kelp. Yg terdiri dari kelompok-kelompok kecil atau kelompok yg memiliki anggota dlm
jumlah besar.Ex. DPR, MPR, Negara dll.
KELOMPOK KECIL
Kelomp. Yg terdiri minimal 2 orang.Ex. Kelompok belajar

KELOMPOK OKUPASIONAL
Kelp. Yg beranggotakan orang-orang dg pekerjaan sejenis atau sama.Ex. IDI, IAI, Asosiasi Ritel
Indonesia, ,APKINDO dll.
KELOMPOK VOLUNTER
Kelomp. Yg memiliki kepentingan yang sama, namun tdk bertentangan dg kepentingan masyarakat
pd umumnya.Ex. Green peace, dll
KELOMPOK PENEKAN
Kelp. Yg mempunyai tujuan untuk memperjuangakan kepentingan mereka.Ex. Masyarakat peduli
petani, masy. Peduli ahok, dll.
KELOMPOK KEPENTINGAN
Kelomp. Yg anggotanya mengadakan persekutuan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan
yang sama.Ex. LSM, alumni faperta, dll.

Kelompok Informal ( Tidak Teratur)

Kerumunan sosial

Definisi :Adalah sekumpulan orang yang berada dlm suatu tempat dlm waktu yg tidak lama.

Ciri-ciri :
Setiap orang tidak saling mengenal
Kehadiran hanya bersifat fisik dan kebetulan.
Terjadi karena ada sesuatu yg jadi pusat perhatian umum
Tidak terorganisasi
Interaksi bersifat spontan, sangat lemah dan singkat.
Tidak berstruktur
Bebas keluar masuk
Identitas pribadi hilang
Terbentuk di mana saja

Macam nya menurut BLUMER :

Casual Crowd ( Kerumunan sambil lalu ):Ex. Kerumunan yg mengamati penjual obat di
pinggir jalan.
Conventional Crowd ( Kerumunan tradisional ): kerumunan yg berdasarkan aturan yg
berlaku.Ex. Kerumunan orang di Stasiun kereta api, kerumunan orang di terminal bis,
kerumunan orang di pertemuan ilmiah, dll.
Expresive Crown:Ex. Kerumunan penonton sepakbola, kerumunan penonton pertunjukan
musik.

Acting Crowd ( kerumunan bertindak ):kerumunan yg memusatkan perhatian pada hal yg


merangsang kemarahan.Ex. Menghakimi copet yg tertangkap basah

Macamnya menurut KINGSLEY DAVIS


Kerumunan yg berartikulasi dg struktur sosial.
A. Khalayak penonton atau pendengar formal Ex. Penonton film
B. Kelompok ekspresif yg tlh direncanakan. Ex. Orang berpesta dansa.
Kerumunan yg bersifat sementara ( Casual Crowd )
a. Inconvenient aggregation atau kumpulan yg kurang menyenangkan. Ex. Antrian membeli
karcis.
b. Panic Crowd atau kumpulan rang2 yg sdg dlm bahaya.
c. Spectator Crowd adalah kerumunan org2 yg ingin melihat kejadian tertentu spt kecelakaan
mobil, kebakaran,dll

Lawless Crowd ( kerumunan yg berlawanan dg hukum )

A. Acting Crowd atau kerumunan yg bersifat emosional.: Ex. Adu domba, tawuran

B. Immoral Crowd ( kerumunan yg bersifat ammoral ):Ex. Orang yg sedang mabuk.

Macam kerumunan yg lainnya :

Kerumunan pasif :Ex. Org yg nonton doger monyet

Demonstration :Ex. Demo kenaikkan gaji pegawai

Residental aggregate

Fungsional aggregate :Ex. Pedagang di pasar

Publik

sejumlah orang yang berada dlm kontak yg jauh ( interaksi tidak langsung biasanya melalui
media massa ) dengan tujuan yg terarah, dlm menghadapi suatu masalah.Ex. Penonton metro
tv

Massa
Kumpulan orang yg tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen,
berkumpul di suatu tempat dan tidak individualis.Ex. Massa yg berdemo menentang
pembangunan waduk jati gede.
PELAPISAN SOSIAL (Stratifikasi Sosial)

A. TIMBULNYA PELAPISAN SOSIAL

Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dapat
berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan dalam agama atau mungkin keturunan yang terhormat.

PELAPISAN SOSIAL ADALAH :Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-


kelas secara bertingkat (secara hierarkis). Seorang Sosiolog, yaitu Pitirim Sorokin
mengemukakan bahwa sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
masyarakat yang hidup teratur. Barangsiapa yang memiliki sesuatu yang berharga dalam
jumlah sangat banyak dianggap masyarakat berkedudukan dalam lapisan atasan.

B. TERJADINYA LAPISAN MASYARAKAT


Ada dua tipe sistem lapisan sosial : 1. Dapat terjadi dengan sendirinya. Contoh : kepandaian,
tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat, kepandaian berburu, di
Masyarakat Batak yang pertama membuka tanah. 2. Sengaja disusun untuk mengejar tujuan
bersama. Berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal.
Contoh : pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata dan perkumpulan.

C. SIFAT SISTEM LAPISAN MASYARAKAT


1. Tertutup (closed social stratification) Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari
satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Satu-
satunya jalan, melalui kelahiran. Contoh : Masyarakat India yang berkasta, yakni Brahmana
(kasta para pendeta), Ksatria (orang-orang bangsawan dan tentara), Vaisya (kasta para
pedangang), Sudra (kasta rakya biasa/jelata). 2. Terbuka (open social stratification) Setiap
anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dan kecakapan sendiri untuk
naik lapisan, atau mereka yang beruntung, jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan yang
dibawahnya.

D. KELAS-KELAS DALAM MASYARAKAT


Kelas sosial adalah semua orang yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan,
sedangkan kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum. Beberapa
pendapat tentang Kelas Sosial. Kurt B Mayer : Istilah kelas hanya dipergunakan untuk
lapisan yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan
atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kedudukan (status group).

Max Weber : Membuat pembedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan
sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat
ekonomis dibaginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-
benda, serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya.
Adanya golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya

Stand. Joseph Schumpeter : Terbentuknya kelas dalam masyarakat karena diperlukan untuk
menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas
dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila
diketahui riwayat terjadinya.
Definisi kelas sosial berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu :

1. Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya.

2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak dan kewajiban warganya.

3. Kelanggengan.

4. Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas.

5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain).

6. Antagonisme tertentu. Dosen Pengampu : Dra. Indah Meitasari M.Si

E. DASAR LAPISAN MASYARAKAT


Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota- anggota masyarakat
kedalam suatu lapisan adalah sebagai berikut: 1. Ukuran Kekayaan 2. Ukuran Kekuasaan 3.
Ukuran Kehormatan 4. Ukuran Ilmu Pengetahuan

F. UNSUR-UNSUR LAPISAN MASYARAKAT


1.Kedudukan (Status)

Ascribed Status : Kedudukan diraih karena kelahiran

Achieved Status : Kedudukan yang dicapai dengan usaha Assigned Status : Kedudukan yang diberikan
(mis: pangkat/golongan PNS)

2. Peranan (Role)

Merupakan posisi seseorang dalam masyarakat. Aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya. Misalnya : Dokter, Guru, Polisi.
ATURAN DAN NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

A.Pengertian Norma

Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan pedoman
dasar. Kata sifatnya adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran. Jika di
artikan lebih luas pengertian norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat baik
tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau ancaman bagi pelanggarnya.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli, sebagai berikut :
John J. Macionis
Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan dan harapan
masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat.
Broom & Selznic
Pengertian norma menurut Broom & Selznic bahwa arti norma adalah suatu rancangan yang
ideal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya
untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera

B.Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat :


Tata Cara (Usage): norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi
yang sangat ringan terhadap pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan
sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
Kebiasaan (Folkways):suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada
usage, karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Tata kelakuan (Mores):aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas
atau kontrol secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya.
Adat Istiadat (Custom): norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga
angota-anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang
secara langsung dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.
Hukum (Law): Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta diberlakukan
secara resmi dalam bentuk kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pelanggaran terhadap
norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.

C.Macam-Macam Norma :
1.       Norma Kesopanan
2.       Norma Hukum
3.       Norma Agama
4.       Norma Kebiasaan
5.       Norma Kesusilaan
D.Fungsi Norma :
Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok msayarakat dalam rangka
mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan aman.
Sebagi pedoman cara berfikir dan bertindak
Sebagi pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat.

E.Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti hati
nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara sederhana hal itu
kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.

F.Macam-Macam Etika :
1.     Etika Deskript : Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi
dan realitas yang membudaya. .
2. Etika Norma:Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3. Etika Teleologi
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan
berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan.
Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari
kebahagiaan hakiki.
4.       Etika Deontologi:Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik. Jadi, etika Deontologi  yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu
mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
G.Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin
yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak
yang harus dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan dengan
masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan layak atau tidak layaknya
sesuatu.

H.Hubungan antara Norma, Etika dan Moral

Hubungan antara Nilai, Moral, dan Norma Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang
diingginkan oleh manusia. Oleh karena itu nilai bersifat normatif yang merupakan keharusan
untuk mengwujudkan dalam tingkah laku kehidupan manusia. Moral itu sendiri berarti
kelakuan atau tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan tingkah laku perbuatan
digerakkan oleh niali-nilai. Semua tingkah laku perbuatan manusia harus berpedoman pada
norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
kejujuran, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan nilai, moral, dan norma adalah
nilai merupakan suatu keharusan, berupa ide dan ide ini memberi pedoman, ukuran bagi
manusia, pedoman/ ukuran ini berupa norma, baik dalam hubungannya dengan manusia lain,
alam dan dengan Tuhan yang Maha Esa.
I.Perbedaan Kepribadian dan Karakter

Kepribadian itu jenis-jenis sifat yang muncul dalam perilaku ketika seseorang melakukan
sesuatu.
Contoh penyabar, pemarah, penakut, mudah tersinggung.
Misalnya seperti ini, “si fulan itu gimana sih orangnya?. Lalu, satunya lagi menjawab” si
fulan itu orangnya sabar, teliti, pekerja keras, dermawan dan bertanggung jawab”
Sedangkan karakter itu perilaku yang sudah ada pada diri manusia, yang mana karakter itu
bersifat parmanen ketika seseorang itu berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya
sesuai dengan ajaran yang diberikan olehnya.
Misalnya seperti ini “kepribadian orang itu buruk, jangan berhubungan dengan orang itu,
karena orangnya tidak baik” maksudnya orang tersebut mengungkapkan sebuah karakter,
yang mana ketika kepribadian seseorang itu dilekatkan dengan nilai-nilai moral pada
penilaian baik atau buruk seseorang itu pasti sedang membahas sebuah karakter.

Anda mungkin juga menyukai