A. Adat Kelompok Etnik : kondisi mengeneai adat atau tradisi yang dimiliki serta
dikembangkan bahkan dilestarika oleh berbagai etnik tertentu yag tinggal di dunia.
B.Etnosentrisme: tindakan yang dilakukan dari berbagai kelompok tertentu yang lebih
cenderung mengangungkan kebudayaannya sendiri daripada kebudayaan suku bangsa
lainnya.
C. Relativisme Kebudayaan (Cultural Relativism):sebuah pemikiran yang menolak kritik tertentu
terhadap kebudayaan yang berguna dalam menentukan suatu rasa, pola perilaku, nilai dan norma
yang telah disepakai bersama dalam masyarakat.
D. Emik, Etik, Holistik:Emik merupakan sudut pandang dalam etnografi yang mencoba menjelaskan
suatu fenomena tertentu dalam masyarakat dengan perspektif dari masyarakat itu sendiri.
E.Struktur Sosial: suatu tatanan maupun rangkaian yang berbentuk vertikal atau tingkatan dalam
masyarakat, yang menentukan kuat atau tidaknya hubungan antar anggota masyarakat dalam
kehidupan sosial.
F.Bhinneka Tunggal Ika :Kerukunan nasionalSuatu kondisi sosial ketika semua manusia dalam suatu
negara terntentu, misalnya Indonesia dapat hidup rukun secara bersama tanpa mengurangi hak dan
kewajibna dasar kepada negara.
G.Sikap Mental: salah satu unsur mendasar dalam menjamin suatu keadaan yang baik atau normal.
Unsur ini penentu bagi individu dalam perilakunya, apakah perilakunya sesuai atau tidak di dalam
masyarakat. Sehingga, melalui perilaku tersebut mereka dapat menanamkan nilai-nilai yang baik
seperti kejujuran, kedisplinan, kepedulian dimana itu semua sangat diperlukan dalam kehidupan
bermasyarakat.
H.Revolusi Mental:Revolusi adlh perubahan yang dasar dimana terjadi dalam waktu-waktu tertentu
dan sangatlah singkat. Sedangkan mental adalah kemampuan individu dalam merespons kondisi
tertentu. Jadi, revolui mental merupakan sebuah perubahan kondisi maupun situasi yang terjadi
dalam waktu singkat terkait dengan pola pikir individu dalam bertindak (respon).
Wujud kebudayaan.
3.Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. *Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.*
•Tujuan Akademis
1. Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan
mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
•Tujuan Praktis
1. Antropologi ingin mengetahui serta mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku
bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri. Misalnya bentuk kulit, gaya bahasa dan lain
sebagainya.
KONSEP ANTRIPOLOGI KESEHATAN
PENGERTIAN:
Secara umum antropologi kesehatan didefinisikan sebagai aktivitas formal antropologi yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Para ahli antropologi tersebut umumnya disebut
sebagai ahli antropologi kesehatan dan lapangan yang diwakilinya adalah subdisiplin baru
antropologi, yakni “antropologi kesehatan”
Secara konseptual perspektif dan pusat perhatian dari aktivitas yang dilakukan antropologi
kesehatan dapat dijajarkan dalam satu kontinum, dengan ujung yang satu disebut kutub biologi
sedangkan ujung lainnya disebut kutub sosio-budaya.
Ke arah kutub biologi terdapat ahli-ahli antropologi yang pokok perhati-annya adalah tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan
paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba).
Ke arah kutub sosio-budaya terdapat ahli-ahli antropologi dengan pokok perhatian pada sistem
medis tradisional (etnomedisin),masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka, tingkahlaku sakit, hubungan antara dokter-pasien, serta dinamika dari usaha
memperkenalkan pelayanan kesehatan modern pada masyarakat tradisional.
Akar antropologi kesehatan kontemporer dapat ditelusuri pada empat sumber yang berbeda, yang
perkembangannya masing-masing secara relatif terpisah satu sama lain:
1. Antropologi fisik
2. Etnomedisin.
3. Studi-studi tentang kebudayaan dan kepribadian.
4. Kesehatan masyarakat internasional.
Lama sebelum ada ahli-ahli antropologi kesehatan, ahli-ahli antropologi fisik belajar dan melakukan
penelitian di sekolah-sekolah kedokteran (biasanya pada jurusan anatomi).
Etnomedisin merupakan subbagian
antropologi kesehatan, yaitu kepercaya-yan dan praktek-praktek yang berkena-an denganpenyakit,
yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan aslidan yang eksplisit tidak berasal darikerangka
kedokteran modern.
Oleh karenanya kita tidak dapat mengatakan bahwa antropologi kesehatan telah berkem-
bang dari penelitian awal mengenai peng-obatan primitif, melainkan justru sebaliknya.
Ahli antropologi yang kini sedang bekerja di bidang-bidang kesehatan telah
“menangkap kembali”dan memberikan nama etnomedisin bagi studi-studi tradisional
mengenai pengobatan non-Barat dan menjadikannya sebagai bagian dari spesialisasi
mereka.
Setelah antropologi kesehatan berkem-bang, terutama dalam bidang-bidang yang luas
seperti kesehatan masyarakat internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri
transkultural), kepentingan pengetahuan praktis maupun teoretis mengenai sistem
pengobatan non-Barat semakin tampak.
Pengakuan ntersebut telah memperbarui perhatian dalam pene-litian etnomedisin, dan
mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi kesehatan.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada para petugas kesehatan mengenai:
1. Bagaimana kepercayaan-kepercayaan tradi-
sional serta praktek-prakteknya bertentangan
dengan asumsi-asumsi pengobatan Barat.
2. Bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi
keputusan-keputusan perawatan kesehatan
3. Bagaimana kesehatan dan penyakit semata-
mata merupakan aspek dari keseluruhan pola
kebudayaan yang hanya berubah bila ada
perubahan-perubahan sosial-budaya yang
mencakup banyak hal
Proses sosial yang terbentuk karena penggabungan adalah merupakan sebuah kelompok sosial
gabungan antar individu yang banyak menjadi satu kelompok
1. Proses social adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang atau orang dengan
kelompok atau kelompok dengan manusia yang saling bertemu dan terjadinya sistem hubungan
tertentu
2. Proses social adalah hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama
3. Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan dan kelompok
sosial saling bertemu, dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa
yang akan terjadi apa bila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang telah ada.
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif akan menghasilkan gejala gejala sosial yang tidak normal
sehingga akan menimbulkan perubahan sosial
Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan disharmoni akibat adanya
pertentangan antar-anggota masyarakat. Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan
disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.
Proses sosial yg muncul akibat interaksi sosial adalah Bentuk Hubungan Sosial
proses sosial yang timbul dari akibat interaksi sosial ada dua macam yaitu proses sosial asosiatif
(process of association) dan proses sosial disosiatif (process of dissociation).
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan.
Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk
kemajuan masyarakat
Proses sosial dimana masyarakat sudah meneriman dan menerapkan sebuah penemuan baru
disebut
Discovery adalah penemuan unsur-unsur sosial dan budaya, baik berupa suatu alat baru maupun
ide baru yang sebelumnya belum pernah ada. Discovery akan menjadi invention ketika
masyarakat telah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.
KELOMPOK SOSIAL
Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan/kesatuan 2 manusia yang hidup bersama
karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya saling berinteraksi.
Hendro Puspito, kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari individu –
individu yang melaksanakan peran – perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Syarat – syarat kelompok social
Soerjono Soekanto menyebutkan syarat – syarat terbentuknya kelompok sosial sebagai berikut :
1.adanya kesadaran individu sebagai anggota suatu kelompok
2.adanya hubungan timbal balik antaranggota
3.adanya faktor pengikat, spt. kesamaan ideologi dan kepentingan bersama
4. memiliki struktur dan norma
5. bersistem dan berproses:
(Baron and Byrne)
A. Interaksi. Anggota kelp. Seharusnya saling berinteraksi satu sama lain.
B. Interdependen. Apa yg terjadi pd satu anggota akan berpengaruh thp anggota yg lain.
C. Stabil. Hubungan tdk berbatas wkt ( bs minggu, hai, bln atau thn )
D. Tujuan yg dibagi. Beberapa tujuan bersifat umum bagi anggota.
E. Struktur. Setiap anggota memiliki peran yg berbeda.
F. Persepsi. Setiap anggota kelp. Hrs sadar bhw ia mrpk bagian d kelp. ybs
INGROUP&OUTGROUP
A. INGROUP
Kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu-individu untuk mengidentifikasikan
dirinya dg kelompoknya.Ex. Ani adalah anggota senat faperta unsil.
B. OUTGROUP
Kelompok sosial yang diartikan oleh individu sbagai lawan atau kelompok di luar ingroup.
Ex. Ani adalah bukan anggota senat faperta unsil.
Berdasarkan kualitas hubungan & tujuan antaranggota, kelompok sosial dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
2. kelompok sekunder.
Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang pertama kali dijumpsi individu untuk saling
mengenal, berinteraksi, dan bekerja sama cukup erat. Hubungan antaranggota akrab, personal,
spontan, sentimentil, dan ekslusif.Contoh, keluarga, kerabat.
Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya
tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena
mereka berkumpul berdasarkan asas manfaat dan kepentingan yang sama.
Di masyarakat Indonesia, kelompok primer dan sekunder tercermin dalam gemmeinschaft dan
gesselschaft.
Di Indonesia, Gemmeinschaft & Gesselshaft dikenal dengan istilah paguyuban dan patembayan.
1.Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota2nya diikat oleh hubungan
batin yang murni & bersifat alamiah serta kekal. Contoh keluarga, kerabat, tetangga.
2.Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek&
bersifat kontraktual.
F. Tonnies menghubungkan dua kelompok tersebut dengan dua bentuk kemauan asasi manusia, yaitu
wessenwille & kurwille.
Gemmeinschaft & Gesselshaft
Wessenwille adalah bentuk kemauan yang dikodratkan, yang timbul dari keseluruhan kehidupan
alami. Disini perasaan dan akal merupakan kesatuan hidup yang alamiah dan organis.
Kurwille adalah bentuk kemauan yang dipimpin oleh cara berpikir yang didasarkan pada akal. Ini
merupakan kemauan pada tujuan2 tertentu yang bersifat rasional. Tonnies memandang kelompok2
tersebut sebagai bentuk perkembangan. Orang – orang menjadi kelompok patembayan karena ia
memiliki kepentingan rasional.
Ciri – ciri Paguyuban
1.Intimate, hubungan mesra
2.Private, bersifat pribadi
3.ekslusif, hubungan tersebut hanya untuk “kita” & bukan untuk orang lain di luar “kita”
Macam paguyuban :
1.Gemmeinschaft by blood,
2.Gemmeinschaft by place,
3.Gemmeinschaft by mind,
FORMAL& INFORMAL
KELOMPOK FORMAL
Kelp. Yg mempunyai struktur organisasi yg tegas.
Ex. Organisasi, LSM, dll.
KELOMPOK INFORMAL
Kelomp. Yg tdk memiliki struktur organisasi yg tegas, tetapi kelp. Yg terbentuk krn seringnya
bertemu, dll.
Ex. Geng motor
3. Solidaritas Mekanik & Organik
Solidaritas mekanis menjadi karakteristik kehidupan masyarakat desa yang masih sederhana, jumlah
relatif sedikit & teknologinya sederhana. Interaksi tatap muka
Solidaritas organis menjadi karakteristik kehidupan masyarakat maju yang kompleks, dengan
pembagian kerja yang jelas.
Solidaritas Mekanik & Organik
Pada masyarakat desa, perbedaan kepandaian pada umumnya kurang menonjol, sehingga kedudukan
para anggota secara individual tidak begitu penting. Dari sudut pembagian kerja, bila ada anggota
yang dikeluarkan maka hal itu tidak begitu dirasakan karena masyarakat secara keseluruhan
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari individu. Struktur yang demikian oleh Durkheim
disebut struktur mekanis.
Sebaliknya dalam masyarakat yang kompleks timbul spesialisasi sehingga tiap individu/ bagian
menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan individu/bagian lain (struktur organis).
4. In Group & Out Group
In group adalah kelompok sosial, dimana individu mengidentifikasikan dirinya.
Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai “lawan” in groupnya.
5. Formal & Informal Group
Formal group adalah kelompok yang memiliki peraturan tegas, dan sengaja dibentuk oleh
anggota2nya untuk mengatur hubungan antarsesamanya.
Informal group adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang jelas dan
tegas.
6. Membership & Reference Group
Membershiop group merupakan suatu kelompok Dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota
tersebut. Kelp. Dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tsb.Ex. Keluarga, negara,
sekolah dll.
Reference group adalah kelompok2 sosial yang menjadi acuan bagi seseorang ( bukan anggota
kelompok tsb) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Ex. Oranisasi sosial politik,komunitas
pedagang, dll
Konsekuensi kelompok sosial
Sikap antipati
Sikap primordialisme
Etnosentrisme
Konflik yang mengarah ke disintegrasi
Penyesuaian (integrasi)
KELOMPOK DASAR
Kelp. Yg terbentuk secara spntan dari bawah untuk melindungi anggota-anggotanya dari tekanan
negatif masyarakat dan sekaligus sebagai sumber kegiatan bagi pembaharuan masyarakat besar
( induk )Ex. Golongan ahmadi,dll
CIRI_CIRI
Umumnya terdiri dr kelompok yg relatif kecil dan terdiri dr org-org yg tdk puas thp masy sekitar.
Terbentuk dr bawah secara spontan, tdk didasarkan atas perintah atau desakan unsur pimpinan
masyarakat. Karenanya sering bertentangan.
Dibentuk khusud untuk melindungi anggota nya dr tekanan masy luas.Berfungsi sebagai
pembaharuan masy. Besar yg dirasa telah kehilangan vitalitasnya dalam menjalankan fungsi-fungsi
sosialnya.Ex. Masyarakat peduli prita.
KELOMPOK BESAR
Kelp. Yg terdiri dari kelompok-kelompok kecil atau kelompok yg memiliki anggota dlm
jumlah besar.Ex. DPR, MPR, Negara dll.
KELOMPOK KECIL
Kelomp. Yg terdiri minimal 2 orang.Ex. Kelompok belajar
KELOMPOK OKUPASIONAL
Kelp. Yg beranggotakan orang-orang dg pekerjaan sejenis atau sama.Ex. IDI, IAI, Asosiasi Ritel
Indonesia, ,APKINDO dll.
KELOMPOK VOLUNTER
Kelomp. Yg memiliki kepentingan yang sama, namun tdk bertentangan dg kepentingan masyarakat
pd umumnya.Ex. Green peace, dll
KELOMPOK PENEKAN
Kelp. Yg mempunyai tujuan untuk memperjuangakan kepentingan mereka.Ex. Masyarakat peduli
petani, masy. Peduli ahok, dll.
KELOMPOK KEPENTINGAN
Kelomp. Yg anggotanya mengadakan persekutuan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan
yang sama.Ex. LSM, alumni faperta, dll.
Kerumunan sosial
Definisi :Adalah sekumpulan orang yang berada dlm suatu tempat dlm waktu yg tidak lama.
Ciri-ciri :
Setiap orang tidak saling mengenal
Kehadiran hanya bersifat fisik dan kebetulan.
Terjadi karena ada sesuatu yg jadi pusat perhatian umum
Tidak terorganisasi
Interaksi bersifat spontan, sangat lemah dan singkat.
Tidak berstruktur
Bebas keluar masuk
Identitas pribadi hilang
Terbentuk di mana saja
Casual Crowd ( Kerumunan sambil lalu ):Ex. Kerumunan yg mengamati penjual obat di
pinggir jalan.
Conventional Crowd ( Kerumunan tradisional ): kerumunan yg berdasarkan aturan yg
berlaku.Ex. Kerumunan orang di Stasiun kereta api, kerumunan orang di terminal bis,
kerumunan orang di pertemuan ilmiah, dll.
Expresive Crown:Ex. Kerumunan penonton sepakbola, kerumunan penonton pertunjukan
musik.
A. Acting Crowd atau kerumunan yg bersifat emosional.: Ex. Adu domba, tawuran
Residental aggregate
Publik
sejumlah orang yang berada dlm kontak yg jauh ( interaksi tidak langsung biasanya melalui
media massa ) dengan tujuan yg terarah, dlm menghadapi suatu masalah.Ex. Penonton metro
tv
Massa
Kumpulan orang yg tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen,
berkumpul di suatu tempat dan tidak individualis.Ex. Massa yg berdemo menentang
pembangunan waduk jati gede.
PELAPISAN SOSIAL (Stratifikasi Sosial)
Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai dapat
berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan dalam agama atau mungkin keturunan yang terhormat.
Max Weber : Membuat pembedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan
sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat
ekonomis dibaginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-
benda, serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya.
Adanya golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya
Stand. Joseph Schumpeter : Terbentuknya kelas dalam masyarakat karena diperlukan untuk
menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas
dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila
diketahui riwayat terjadinya.
Definisi kelas sosial berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu :
3. Kelanggengan.
Achieved Status : Kedudukan yang dicapai dengan usaha Assigned Status : Kedudukan yang diberikan
(mis: pangkat/golongan PNS)
2. Peranan (Role)
Merupakan posisi seseorang dalam masyarakat. Aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya. Misalnya : Dokter, Guru, Polisi.
ATURAN DAN NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
A.Pengertian Norma
Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan pedoman
dasar. Kata sifatnya adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran. Jika di
artikan lebih luas pengertian norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat baik
tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau ancaman bagi pelanggarnya.
Pengertian Norma Menurut Para Ahli, sebagai berikut :
John J. Macionis
Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan dan harapan
masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat.
Broom & Selznic
Pengertian norma menurut Broom & Selznic bahwa arti norma adalah suatu rancangan yang
ideal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya
untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera
C.Macam-Macam Norma :
1. Norma Kesopanan
2. Norma Hukum
3. Norma Agama
4. Norma Kebiasaan
5. Norma Kesusilaan
D.Fungsi Norma :
Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok msayarakat dalam rangka
mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan aman.
Sebagi pedoman cara berfikir dan bertindak
Sebagi pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat.
E.Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti hati
nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara sederhana hal itu
kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
F.Macam-Macam Etika :
1. Etika Deskript : Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi
dan realitas yang membudaya. .
2. Etika Norma:Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3. Etika Teleologi
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan
berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan.
Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari
kebahagiaan hakiki.
4. Etika Deontologi:Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik. Jadi, etika Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu
mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
G.Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin
yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak
yang harus dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan dengan
masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan layak atau tidak layaknya
sesuatu.
Hubungan antara Nilai, Moral, dan Norma Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang
diingginkan oleh manusia. Oleh karena itu nilai bersifat normatif yang merupakan keharusan
untuk mengwujudkan dalam tingkah laku kehidupan manusia. Moral itu sendiri berarti
kelakuan atau tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan tingkah laku perbuatan
digerakkan oleh niali-nilai. Semua tingkah laku perbuatan manusia harus berpedoman pada
norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
kejujuran, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan nilai, moral, dan norma adalah
nilai merupakan suatu keharusan, berupa ide dan ide ini memberi pedoman, ukuran bagi
manusia, pedoman/ ukuran ini berupa norma, baik dalam hubungannya dengan manusia lain,
alam dan dengan Tuhan yang Maha Esa.
I.Perbedaan Kepribadian dan Karakter
Kepribadian itu jenis-jenis sifat yang muncul dalam perilaku ketika seseorang melakukan
sesuatu.
Contoh penyabar, pemarah, penakut, mudah tersinggung.
Misalnya seperti ini, “si fulan itu gimana sih orangnya?. Lalu, satunya lagi menjawab” si
fulan itu orangnya sabar, teliti, pekerja keras, dermawan dan bertanggung jawab”
Sedangkan karakter itu perilaku yang sudah ada pada diri manusia, yang mana karakter itu
bersifat parmanen ketika seseorang itu berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya
sesuai dengan ajaran yang diberikan olehnya.
Misalnya seperti ini “kepribadian orang itu buruk, jangan berhubungan dengan orang itu,
karena orangnya tidak baik” maksudnya orang tersebut mengungkapkan sebuah karakter,
yang mana ketika kepribadian seseorang itu dilekatkan dengan nilai-nilai moral pada
penilaian baik atau buruk seseorang itu pasti sedang membahas sebuah karakter.