Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

A. IDENTITAS REVIEWER

Nama : Faidati Trisnaningtyas


NIM : 2017010152
Kelas : PAI 6D
Peningkatan Kemampuan Santri Membaca Al-Qur’an
Melalui Pendekatan Ilmu Tajwid Buku Standar Tajwid
Identitas Artikel : Bacaan Al-Qur’an Karangan Maftuh Basthul Birri (Studi Di
Pondok Pesantren Ittihadut Tholibin Wonosobo), Siti
Muamanah, Volume 1, Nomor 1, dan 2018.

B. PEMBAHASAN ISI ARTIKEL


Di era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang sangat pesat. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kesadaran manusia
untuk terus berkembang dan maju sesuai dengan tuntutan zaman. Akan tetapi, seiring
dengan berjalannya waktu tingkat keimanan dan moralitas semakin menurun hal
tersebut dapat menyebabkan pendidikan kehilangan esensinya sebagai sarana
mencerdaskan anak bangsa.
Al- Qur’an dan hadits merupakan sumber hukum islam yang dapat dijadikan
pedoman hidup oleh umat islam, itulah mengapa membaca Al- Qur’an wajin bagi
seluruh umat islam. Namun, membacanya harus sesuai dengan kaidah yang benar,
seperti, makhorijul huruf, panjang pendek suatu bacaan, tata cara membaca Al-Qur’an
(tartil, tahqiq, hadr, at-tadwir), kaidah ilmu tajwid dan masih banyak lagi.
Dalam hukum mempelajari ilmu tajwid itu sendiri merupakan fardhu kifayah. Hal
tersebut ditujukan dalam membaca Al-Qur’an tidak sembarangan membaca akan tetapi
juga dapat mengetahui salah atau benar suatu bacaan. Membaca Al_Qur’an setiap huruf
dinilai satu kebaikan dan dibalas sepuluh kali lipat, pemberi safa’at di hari kiamat bagi
yang membacanya, Allah akan mengangkat derajat orang yang membacanya, Allah
akan menurunkan rahmat-Nya kepada siapa yang membacanya, yang mahir
membacanya akan berkumpul bersama- sama dengan malaikat yang mulia dan taat,
yang kesuliata membacanya mendapat dua pahala.
Dengan adanya fenomena tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan studi
penelitian tentang meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan pendekatan
ilmu tajwid yakni di Pondok Pesantren Ittihadut Tholibin Kalibeber Wonosobo.
Penelitian ini dilakukan dnegan cara penelitian lapangan (field Research) yakni
penelitian yang menggunakan metode observasi, interview, angket atau kuesioner dan
dokumentasi.
Berkaitan dengan kemampuan para santri membaca Al-Qur’an, peneliti
mengadakan survei dan tes ujian secara langsung, hal tersebut dibagi menjadi 3 kelas,
yakni kelas SMP, SMA dan Mahasiswa. Adapun kategori hasil penelitian yakni (a)
sangat baik, (b) baik, (c) sedang, dan (d) kurang. Namun setelah diketahui hasilnya
ternyata masih banyak santri yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid. Sehingga peneliti menghimbau kepada pengurus pondok,
ustadz dan ustadzah untuk lebih menekankan pengetahuan tentang ilmu tajwid dengan
menambah jam pelajaran mengenai materi tajwid tersebut. Hal tersebut menjadikan
adanya peningkatan kemampuan para santri baik pada kelas SMP, SMA maupun
Mahasiswa.
Setelah melihat dan meneliti bahwa terjadi peningkatan kemampuan para santri,
peneliti menghimbau lagi para pihak pondok untuk memiliki Buku Standar Tajwid
Bacaan Al-Qur’an Karangan Maftuh Basthul Birri yaitu terjemah dari Kitab Fathul
Mannan. Dengan tujuan agar para santri dalam membaca Al-Qur’an melalui pembelajaran
tersebut dapat benar-benar paham serta mereka dapat mempraktekkannya dalam membaca
Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid sehingga dalam membaca Al-Qur’an bisa
mendapatkan atau memperoleh peningkatan yang maksimal.
Dengan adanya Buku tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa para Santri di
pondok Ittihadut Tholibin lebih mudah menerima materi ilmu tajwid. Sehingga bisa
mempraktekkannya ketika mereka membaca Al-Qur’an karena sudah sesuai dengan
kaidah-kaidah tajwid. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan
membaca Al-Qur’an baik pada kelas SMP, SMA maupun Mahasiswa.
Hasil presentase peningkatan tersebut, Untuk hasilnya yang Kelas SMP responden
yang mendapat kategori sangat baik adalah 80%, responden yang mendapat kategori baik
adalah 13,4%, responden yang mendapat kategori sedang adalah 3,3%, dan responden yang
mendapatkan kategori kurang adalah 3,3%. Kelas SMA responden yang mendapatkan
kategori sangat baik adalah 80%, responden yang mendapatkan kategori baik adalah
14,3%, dan kategori sedang adalah 5,7%, sedangkan untuk kategori kurang adalah 0%.
Kelas Mahasiswa responden yang mendapatkan kategori sangat baik adalah 82,2%,
responden yang mendapatkan kategori baik adalah 11,1%, responden yang mendapat
kategori sedang adalah 6,7% dan resonden yang mendapatkan kategori kurang adalah
0%. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Buku Standar Tajwid Bacaan
Al-Qur’an Karangan Maftuh Basthul Birri, santri di Pondok Pesantren Ittihadut
Tholibin sangat amat mengalami peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an.

C. ANALISIS ISI ARTKEL


Dalam sebuah artikel mempunyai kelebihan dan kekurangan setiap masing-
masing penulis karena dalam menyusun artikel setiap penulis mempunyai metode yang
berbeda-beda. Namun menurut yang telah saya cermati kelebihan dan kekurangan pada
artikel dengan judul “Peningkatan Kemampuan Santri Membaca Al- Qur’an Melalui
Pendekatan Ilmu Tajwid Buku Standar Tajwid Bacaan Al-Qur’an Karangan Maftuh
Basthul Birri (Studi Di Pondok Pesantren Ittihadut Tholibin Wonosobo) karya Siti
Muamanah, antara lain adalah :
Kelebihan pada artikel adalah bahwa tata cara penulisan artikel sudah benar
sesuai dengan kaidah penyusunan artikel, seperti, judul artikel dicetak dengan huruf
kapital dan tebal, tidak boleh disingkat, dicantumkan nama penulis dan nama perguruan
tinggi serta alamat email, keserasian antara judul dan isi artikel cocok tidak melenceng
dari judul artikel tersebut, abstrak jelas sehingga dengan membaca abstraknya saja
pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian, dalam artikel tersebut juga telah
dipaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan sampai kesimpulan,
penggunaan bahasa dalam menyusun artikel sesuai dengan EYD dan mudah dipahami
oleh pembaca.
Sedangkan kelemahan yang ada pada artikel adalah tidak disertai data observasi
dan interview atau wawancara, hasil dokumentasi baik gambar maupun video tidak
dicantumkan, terdapat kata-kata atau penjelasan-penjelasan yang berulang-ulang
padahal sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, terdapat beberapa paragraf yang
isinya kurang dari 5 baris, pada halaman 125 nomor 4 paragraf 1 dan 5 terdapat kata
yang penulisannya tidak sesuai, tidak dijelaskan dalam kurun berapa lama (hari)
penelitian dilaksanakan, kurang detail penjelasan dalam rumusan permasalahan
seharusnya dicantumkan faktor yang menyebabkan para santri belum bisa menguasai
ilmu tajwid sehingga para pengurus, ustadz-ustadzah dapat mengatasi faktor tersebut.

~SEKIAN DAN TERIMAKASIH~

Anda mungkin juga menyukai