III.4.

2 Penanganan Awal (Triage, Stabilisasi dan Evakuasi)

Bencana banjir di Bima, NTB yang terjadi pada awal bulan april 2021
mengakibatkan 25.945 jiwa terdampak. Akibat dari banjir yang menyebabkan
terendamnya rumah warga kota bima, maka para sukarelawan, polisi, tenaga
medis dan BPBD Kabupaten Bima bergotong royong untuk memberikan
penanganan awal di daerah terdampak, seperti ;

1. Mengevakuasi korban yang terjebak banjir, BPBD mengerahkan Tim

Reaksi Cepat (TRC) yang merupakan tim gabungan bencana alam
untuk melakukan penyusuran pada setiap rumah di kota Bima dengan
perahu karet untuk di bawa ke tempat pengungsian.
https://regional.kompas.com/read/2021/04/03/065935878/banjir-
bandang-di-bima-warga-bertahan-di-atap-rumah-menunggu-
dievakuasi?page=all
2. Membangun tempat pengungsian bagi korban yang rumahnya tidak
dapat ditempati karena air banjir yang masih menggenang. Contohnya
seperti di desa rato, terdapat 800 pengungsi yang memilih bertahan di
tempat pengungsian karena rumah mereka yang masih terendam banjir
setinggi 50 cm sampai 2 meter.
https://regional.kompas.com/read/2021/04/04/191940578/banjir-bima-
belum-surut-total-warga-memilih-bertahan-di-pengungsian?page=all
3. Melakukan kaji cepat oleh tim BPBD yang berada di lokasi kejadian
untuk melakukan kaji cepat serta memastikan kondisi usai banjir
tersebut aman.
4. Mendirikan posko kesehatan contohnya di desa Pela kecamatan Monta
terdapat 4 posko kesehatan yang terdiri dari 2 posko kesehatan dari tim
kesehatan TNI dan 2 dari dinas kesehatan. Selain mendirikan posko,
tim kesehatan TNI dan dinas kesehatan juga turun langsung ke
lapangan untuk menangani korban-korban yang masih belum berada di
posko atau dengan kata lain jemput bola.
 https://ntb.inews.id/berita/warga-terdampak-banjir-di-bima-mulai-
terserang-penyakit4
5. Memberikan bantuan tanggap bencana kepada korban yang terdampak.
Bantuan terdiri dari terpal, selimut, beras, mi instan dan nasi bungkus,
air mineral serta pakaian hangat, kelengkapan bayi dan keperluan
rumah tangga lainnya serta peralatan sandang sebesar total 1 Milliar
rupiah dari Kemensos.
https://nasional.okezone.com/read/2021/04/06/337/2389993/tinjau-
posko-pengungsi-banjir-bima-mensos-semua-dapat-makanan
6. BNPB telah menyiapkan sejumlah helikopter untuk membantu
penyebaran bantuan dan logistic untuk para pengungsi. Untuk
memastikan distribusi logistik berjalan baik, maka disiapkan pula satu
pesawat kargo.

III.4.3 Penanganan Lanjutan (RS Rujukan)

Terdampaknya Rumah Sakit dan Puskesmas daerah Bima akibat banjir

membuat beberapa hambatan dalam memberikan penanganan lanjutan. Namun
pemerintah daerah kota Bima membuat jalan keluar dengan memusatkan
pelayanan kesehatan di Kantor Walikota dan mengadakan pelayanan keliling
dengan mobiloleh petugas kesehatan puskesmas, pustu dan polindes. Selain itu
pelayanan tersebut dibantu oleh relawan medis RSUD Bima, Puskesmas
Kabupaten Bima, Puskesmas Kabupaten Dompu, Relawan Medis IDI, Relawan
Fakultas Kedokteran Unram, Medis Bulan Sabit Merah dan masih banyak relawan
dari berbagai kalangan.

Untuk penanganan lanjutan atau RS Rujukan akibat banjir yang melanda

kota Bima. Pemerintah telah mengoperasikan semua fasilitas kesehatan di kota
Bima. Terdapat 2 unit Rumah Sakit, 4 unit Puskesmas, 4 unit Pustu, 16 unit
Poskesdes, 1 unit IFK dan 98 unit Posyandu. Namun, pemerintah mengakui masih
terdapat keterbatasan tenaga kesehatan dari pelayanan kesehatan tersebut. Maka
pemerintah daerah, BNPB dan Kementrian Kesehatan telah berkoordinasi untuk
mendatangkan tenaga kesehatan dari beberapa provinsi mulai dari Sulawesi
Selatan hingga Jawa Timur. Koordinasi juga dilakukan untuk mendatangkan alat-
alat perawatan bagi pengungsi yang patah tulang. Alat tersebut akan didatangkan
dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Pemerintah juga menyediakan alat Rapid
Test untuk Screening para pengungsi, TNI, Polri, dan para relawan, demi
mencegah penyebaran Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/14431651/masih-terbatas-
pemerintah-akan-datangkan-dokter-dari-luar-ntt-ntb-untuk