Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Soal Kelompok 3 Pajak : kup pasal 17-32

Oleh Kelompok 8 :
1. Angelica Dia Hayati Savenarola (202114068)
2. Philipus Mario Valentino (202114069)
3. Handy (202114077)
4. William Hansaputra (202114097)

I. Pilihan ganda
1. B. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi
2. D. paling lama satu bulan setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
3. B. uu pajak Penghasilan Pasal 17 ayat 1b,ayat 2, 2a,2b
4. A. setiap kali melakukan pemotongan PPh Pasal 21
5. E. metode rincian penghasilan
6. C. 100%
7. D. peraturan Menteri keuangan
8. A. 3 bulan sejak tanggal pemotongan
9. D. melunasi pajak yang disetujui WP pada pembahasan akhir hasil pemeriksaan
10. E. Diberikan pada badan peradilan pajak
11. D. Surat ketetapan pajak
12. B. Peraturan Mentri Keuangan
13. D. 2%
14. B. penagihan pajak
15. C. jumlah pajak yang harus dibayar bertambah
16. D. Seorang wajib pajak yang ditunjuk sebagai pemotong pasal 26
17. B. Penghasilan dari modal
18. A. Menjelaskan tentang kewajiban wajib pajak untuk melunasi kekurangan
pembayaran pajak yang terutang
19. A. perusahaan asuransi luar negeri
20. C. 20%

II. Essay

1. Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian dan WP


tidak mengajukan permohonan banding, jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan
harus dilunasi paling lama 1 bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan
Keberatan, dan penagihan dengan Surat Paksa akan dilaksanakan apabila WP tidak
melunasi utang pajak tsb dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Di samping itu,
WP sendiri dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan.
Contoh:
Untuk tahun pajak 2010, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan
jumlah
pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000.000,00 diterbitkan terhadap
PT A. Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya menyetujui
pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 100.000.000.00. Wajib Pajak telah
melunasi
sebagian SKPKB tersebut sebesar Rp100.000.000,00 dan kemudian mengajukan
keberatan atas koreksi lainnya. Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian
keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar menjadi
sebesar Rp750.000.000,00. Dalam hal ini, Wajib Pajak tidak dikenai sanksi
administrasi
sebagaimana diatur dalam Pasal 19, tetapi dikenai sanksi sesuai dengan ayat ini, yaitu
sebesar 50% x (Rp750.000.000.00-Rp100.000.000,00) = Rp325.000.000,00

2. dasar pembukuan/pencatatan dan dokumen lainnya adalah buku, dokumen, dan


catatan
3. WPOP dan WP Badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib
menyelenggarakan pembukuan.
4. pokok pajak
denda
sanksi administrasi berupa bunga
biaya penagihan pajak
kenaikan
5. pertama, PPh pasal 29 adalah PPh Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang
bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh (PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh
Pasal 25.
Kedua untuk melakukan pembayarannya, Anda harus mendapatkan Kode Billing
terlebih dahulu dari DJP sbg syarat membayar pajak yang disetor menggunakan
SSP (surat Setoran Pajak). Setelah mendapat Kode Billing dari DJP, selanjutnya
membayarkan pajak kurang bayar tersebut melalui ATM atau internet
banking atau teller bank/pos persepsi.Perlu diingat, dalam pembuatan Kode
Billing untuk jenis setoran PPh Pasal 29 ini, WP Badan harus menggunakan kode
jenis setoran 411126-200. Sedangkan bagi WP Pribadi, kode jenis setoran PPh
Pasal 29 adalah 411125-200.

Anda mungkin juga menyukai