Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU MAHASISWA

Nama : Fabiola Gloria Seranian

NIM : PO530320119163

TK : 2 Reguler B

==============================================================================

Pertanyaan :

1. Buatlah ringkasan materi tentang mengenal faktor risiko dan analisis faktor rIsiko
serta peta ancaman bencana

2. Pilih salah satu topik dibawah ini, untuk buat gambar :

1). Buat peta ancaman bencana banjir

2). Buat peta ancaman bencana longsor

3). Buat peta ancaman bencana gempa bumi

4). Buat peta ancaman bencana tsunami

5). Buat peta ancaman bencana kebakaran

6). Buat peta ancaman bencana gunung meletus

Jawaban :

1. FAKTOR RESIKO BENCANA


Tingkat penentu resiko bencana disuatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa factor.
Dalam upaya pengurangan resiko bencana (PRB) atau disaster risk reduction (DRR),
beberapa faktor tersebut yang menjadi dasar acuan untuk dikaji guna menentukan
langkah-langkah dalam pengelolaan bencana.

a) Ancaman/Hazard adalah sesuatu yang dapat menjadi ancaman bagi manusia saat
terjadi bencana. Hazards dapat mengganggu kehidupan manusia khususnya penduduk
yang mudah terserang bencana dan bahaya tersebut dapat menyebabkan bahaya bagi
harta benda seseorang kehidupan dan juga kesehatan. Hazard juga merupakan kejadian
yang berpotensi mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga
menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan harta benda, kehilangan rasa aman,
kelumpuhan ekonomi dan kerusakan lingkungan serta dampak psikologis.
b) Kerentanan adalah Kerentanan (vulnerability) adalah keadaan atau
sifat/perilaku manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan
menghadapi bahaya atau ancaman (BNPB, 2008).
c) Kemampuan adalah Kemampuan sumber daya yang dimiliki tiap orang atau
kelompok di suatu wilayah yang dapat digunakan dan ditingkatkan untuk mengurangi
resiko bencana. Kemampuan ini dapat berupa pencegahan, mengurangi dampak,
kesiapsiagaan dan keterampilan mempertahankan hidup dalam situasi darurat.
d) Risiko adalah Risiko (risk) adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang
merusak atau kerugian yang sudah diperkirakan (hilangnya nyawa, cederanya orang-
orang, terganggunya harta benda, penghidupan dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya
lingkungan) yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan
alam atau diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004).
Rumus untuk menilai Risiko Bencana :
RB = HxV/C
RB = RisikoBencana
H = Hazard(bahaya)
V = Vulnerability (kerentanan)
C = Capacity (kemampuan)

2. ANALISA FAKTOR RESIKO


Langkah-langkah Analisa Faktor Resiko Bencana:

a ) Pengumpulan dan pengolahan Data :

Data yang dikumpulkan dalam rangka analisis resiko bencana, baik berupa data manajemen
(peraturan pendukung, sistem peringatan dini, sistem pembiayaan, rencana penanganan dll). Data
dapat berupa data primer maupun sekunder yg diperoleh secara lintas program/sektor.

b) Identifikasi jenis bahaya

Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu bencana
alam geologis,klimatologis, ekstra-terestrial.

c) Identifikasi Variabel Penilaian

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam identifikasi variabel penilaian adalah :

- Identifikasi Ancaman Ancaman pada dasarnya merupakan potensi bencana dalam skala
wilayah, waktu dan penduduk.
- Identifikasi Kerentanan Kerentanan adalah kondisi sistem di masyarakat yang menyebabkan
ketidakmampuan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik dalam meredam, mencapai
kesiapan dan menanggapi dampak bencana.

- Identifikasi Kapasitas Kapasitas masyarakat menyangkut kemampuan masyarakat dalam


mengetahui, menyadari dan menyiapkan diri ketika belum terjadi bencana, kemampuan dalam
menghadapi kondisi dan mengurangi risiko ketika terjadi bencana, dan kemampuan dalam
memulihkan dan meningkatkan kondisi setelah terjadi bencana.

- Identifikasi Risiko Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana
pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat.

d) Cara Analisa Resiko

- Proses Pengelolaan Risiko Bencana Dalam pengelolaan risiko bencana, bencana


dijelaskan berkaitan dengan risikonya terhadap masyarakat; dan dilakukan tindakan yang
sesuai terhadap risiko yang diketahui. Hal penting:
 Berapa luas bencana melanda.
 Berapa luas ancaman terhadap masyarakat dan lingkungan.

Pengelolaan risiko bencana adalah penerapan sistematik dari kebijaksanaan pengelolaan,


prosedur dan pelatihan terhadap :

 Memastikan hal-hal terkait


 Mengidentifikasi risiko
 Menganalisis risiko
 Menilai / mengevaluasi risiko
 Mengatasi risiko

- Analytic Hierarchy Process (AHP) Dengan mengetahui berbagai komponen yang


memperngaruhi nilai suatu risiko pada daerah tertentu, maka dapat dilakukan analisis untuk
mengetahui peranan keseluruhan komponen tersebut terhadap nilai risiko yang dihasilkan.
- Pelaksanaan

Dari diagram pemetaan risiko yang telah disebutkan sebelumnya, pelaksanaan penyusunan peta
multi-risiko bencana dapat dibagi dalam empat tahapan utama, yaitu Persiapan,pembuatan peta
ancaman, bahaya dan kapasitas, pembuatan Peta Risiko Bencana, dan penyusunan Peta Multi-
risiko Bencana A

3. PROSES PEMBUATAN PETA ANCAMAN BENCANA


Kegiatan membuat peta risiko bencana dalam pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat
dianggap cukup ketika warga masyarakat mengetahui tempat-tempat yang rawan bencana,
tempat-tempat yang aman dan arah jalur yang tepat untuk menyelamatkan diri ketika terjadi
bencana. Lebih dari itu, kegiatan membuat peta juga bisa membantu mengasah kepekaan, daya
imajinasi, kreasi dan memupuk budaya kerjasama antar warga masyarakat. Proses untuk
pembuatan peta risiko bencana desa dapat dilakukan dengan beberapa tahap seperti tab-tab
dibawah ini:

 Peta Desa
 Ancaman
 Kapasitas
 Evakuasi
 Simbol
a) Menggambar Peta Dasar : Warga masyarakat mendiskusikan hal-hal yang ada
lingkungan di sekitarnya dan menuangkannya dalam bentuk gambar sederhana.
b ) Menggambar daerah, jalan dan sungai : Bagi peta tersebut dalam beberapa wilayah
dusun dengan garis batas yang jelas. Gambarkan semua jalan di daerah penentuan gambar
jalan akan membantu untuk menentukan posisi sarana penting. Gambarkan sungai dan
jembatan yang ada.
c) Memberikan tanda lokasi sarana penting : Kantor, Sekolah ,Balai pertemuan ,Tempat
ibadah,Lapangan, PUSKESMAS, Klinik .
d) Menentukan Daerah Rawan Bancana :
 Mulai menentukan daerah-daerah rawan bencana di desa tersebut.
 Tunjukkan luas cakupan dari kemungkinan bencana itu.
 Jika di suatu daerah kemungkinan terjadi lebih darisatu bencana maka sebaiknya
simbol tersebut dibiarkan bertumpangan.
e) Memberikan Tanda pada Perumahan / Kawasan Permukiman :
 Penempatan simbol- simbol rumah pada posisi yang tepat.
 Penempatan simbol ternak dan lahan pertanian.
 Jika memungkinkan, jumlah orang, ternak dan lahan pertanian dimuat di keterangan
peta.
f) Memberikan Tanda Lokasi Lahan Hutan ,Laut ,Pertambangan, Danau, Mata air Sungai,
Dan lainnya sesuai dengan keadaan setempat.
g ) Keterangan Tambahan - Tandai Jalan Terbaik Ke: RSU, PUSKESMAS, Kantor,Polisi
Desa terdekat, Sarana-sarana umum seperti gardu listrik, telpon, dan lainnya.
h) Daerah Pengungsian
 Tandai daerah yang dianggap aman untuk mengungsi, juga jalur yang terbaik ke arah
lokasi pengungsian.
 Syarat daerah pengungsian yang baik adalah mudah dijangkau, aman dan luas untuk
pengungsi dan tersedia kebutuhan dasar seperti air dan lahan untuk membuat tempat
perlindungan.
 Daerah pengungsian di tentukan sesuai dengan ancaman yang ada.
i ) Langkah Terakhir - Pembuatan Peta Setelah semua proses pembuatan peta dijalankan,
periksa kembali dan segera perbaiki jika ada kesalahan.
j ) Ancaman Bencana Desa Warga Masyarakat mendiskusikan kira kira apa saja ancaman
bencana yang sudah masuk dalam peta daSAR Misalnya sungai yang sering banjir, tebig
yang sering longsor, laut yg berpotensi tzunami, gunung yang memiliki sejarah
letusan.Beri tanda dengan warna yg mencolok pada tempat tempat yang dianggap
berbahaya, berapa luasannya.
k ) Kapasitas Warga
 Warga masyarakat mendiskusikan apa saja kapasitas/kemampuan yang dimiliki
masyarakat di desa tersebut.
 Caranya adalah dengan menandai tempat-tempat atau fasilitas umum yang relatif
aman untuk menyelamatkan diri, misalnya masjid, puskesmas, balai desa, lapangan,
tempat ibadah, diberi tanda arsiran.
l ) Jalur Evakuasi
 Warga masyarakat membuat jalur penyelamatan jika terjadi situasi darurat dengan
menandai jalur yang bisa dipakai untuk menyelamatkan diri.
 Syaratnya adalah mudah dijangkau, aman dan luas untuk menampung orang banyak,
dan dekat dengan sumber kebutuhan dasar seperti air.
 Jalurnya bisa berupa tanda panah dengan warna-warna yang mencolok.
m ) Simbol/ Tanda
 Tahap terakhir dari pembuatan peta risiko bencana desa adalah memberikan simbol
yang menggambarkan kondisi warga yang tinggal di suatu desa.
 Tahap ini dilakukan dalam pembuatan peta bencana yang lebih lengkap, termasuk
tanda bagi warga yang memiliki kebutuhan khusus (kelompok rentan), misalnya
anak-anak, usia lanjut & orang sakit yang perlu prioritas dalam proses evakuasi.
PETA ANCAMAN BENCANA LONGSOR

Anda mungkin juga menyukai