Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PROSES INTERAKSI

PADA PASIEN HALUSINASI DIBANGSAL ARJUNA

RSJ GRHASIA

DISUSUN OLEH:

FAHMI MAARIEF
20194030107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TA. 2020
FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Pasien : Tn. S

Lingkungan : Kondusif, Tenang, Nyaman

Tempat dan waktu interaksi : Wisma Arjuna pukul 09.30

Respon Verbal dan Non Respon Verbal dan Analisa perawat Komentar
Verbal Perawat non Verbal Pasien Supervisor
NV : “memposisikan diri, NV : Memposisikan Perawat memulai
duduk berhadapan dengan diri menghadap
perbincangan dengn
pasien,” perawat,
menggunakan teknik
V: V:
komunikasi terapeutik
“Assalamualaikum wr wb, “Walaikumsallam.”,
selamat pag mas, masih iya ingat. Mas Fahmi diawali sikap terbuka
ingat dengan saya tidak?
dan membina
V: “alhamdulillah
V : “ iya benar sekali saya baik, tapi saya masih hubungan saling
Fahmi. Mas S apa kabar takut dengan
percaya dengan
nya hari ini? perasaan saya sendiri
mas”. (klien tampak berkenalan dan
cemas dan agitasi)
memberikan tujuan
V: “masih mas” diskusi. Tujuan dari
komunukasi terapeutin
V: “ Baik, apakah mas S
masih mendengar suara- adalah menyampaikan
suara? V: “menghardik dan
ide atau informasi
cara minum obat
V: “selama disini sudah dengan 5 prinsip terkait, mempengaruhi
diajarkan apa saja mas S minum obat”
orang lain, mengubah
prilaku orang lain dan
memberikan
V: “masih, tutup
telinga sama bilang pendidikan .
V: “Baik, coba mas A pergi-pergi kamu
Komunikasi pada
masih ingat tidak cara suara palsu saya
menghardik dan 5 benar tidak mau dengar tahap implementasi
minum obat, coba di suara kamu” (sambil
sangat efektif
praktekan lagi”. mempraktekan dan
menutup telinga). digunakan perawat
pada saat menjelaskan
V: “OODWC mas, tindakan tertentu,
benar Orang, benar
memberikan
V: bagus sekali mas S Obatnya, benar
masih ingat ya. Coba yang Dosisnya, benar pendidikan kesehatan,
5 benar minum obat Waktunya, benar
memberikan
bagaimana?” Caranya. Obat yang
saya minum warna konseling.
pink sama putih,
menguatkan sistem
diminum 2x pagi dan
malam.” pendukung, membantu
meningkatkan
V: “iya mas”.
kemampuan koping,
V: “bagus sekali mas S
dan sebagainya
hebat ya ingat semua. Baik
kalau begitu sesuai janji (Kemenkes, 2016).
kita kemarin kita hari ini
belajar cara kpntrol
halusinasi dengan Pasien sudah cukup
bercakap-cakap ya mas”
kooperatif mau
V: “sampai selesai
mas 15 menit, berdiskusi mengenai
V: “Mas S waktunya mau tempatnya disini aja”
keluhan, dan mau
berapa lama? Dan
tempatnya mau dimana?” melakukan cara
V : “iya mas saya
menghardik
takut, suara-suara itu
V: “Baik mas S. tadi mas S tidak pantas untuk halusinasi, pasien
mengatkan jika mas S didengarkan.”
baik dalam melakukan
merasa kan takut ya, dan (tampak ketakutan
mendengar suara-suara. dan Agitasi). apa yang sudah
Apakah rasa takut itu di
diajarkan pasien
sebabkan oleh suara-suara
itu?” (sikap menunduk dan mampu
mendengarkan pasien)
mendemonstrasikan
V: “Iya mas paham
saya”. bagaimana cara
V: “kalau begitu kita
menghardik yang baik
belajar cara control
halusinasi dengan dan efektif. Tujuan
bercakap-cakap ya mas S,
dari tindakan ini
jadi mas S bisa meminta
tolong sama temenya adalah untuk
untuk ditegur dan diajak membantu pasien
berbicara apabila mas S
mengenal
sudah tampak mondar-
mandir dan kebingungan, halusinasinya dengan
bisa dipahami ya mas S”. V: “mas fahmi kalau
cara berdiskusi dengan
saya sudah keliatan
V: “ayo coba sekarang bingung dan pasien terkait isi
dipraktekan ke saya”. mondar-mandir
halusinasinya, waktu,
tolong ajak saya
berbicara untuk frekuensi, dan respon
menghilangkan
pasien. Selain itu
halusinasi saya”.
(tampak tegang dan menghardik dilakukan
agitasi).
untuk membantu
pasien agar mampu
V: “iya mas
mengontrol
terimaksih ya mas”
halusinasinya
V: “bagus mas S, nah itu
(Yusuf,Fitryasari &
nanti di praktekan ya mas
S agar mas S tidak terfokus Nihayati, 2014).
pada suara-suara yang
didengarkan sehingga mas
S tidak merasakan takut
lagi”. V : “mas fahmi kalau
saya sudahkeliatan
bingung dan
V: “kita ulangi sekali lagi mondar-mandir
ya mas S latihan cara tolong ajak saya
bercakap-cakapnya” ayo berbicara untuk
sekarang dipraktekan lagi”. menghilangkan
halusinasi saya”.
(tampak tegang dan
agitasi).

V : “pas malam aja


mbak jam 07.00”.
(sambil menulis
jadwal kegiatan
V : “bagus sekali mas S, harian).
sudah mampu
melakukannya ya”. Kita
masukan ke jadwal
kegiatan ya mas S. mas
mau dilakukan kapan saja
cara latihan bercakap- V: “senang saya jadi
cakapnya?” lebih lega” (tampak
tersenyum pada
V: “bagaimana perasaan perawat).
mas S setelah latihan
bercakap-cakap?” V: “iya mas”

V: “Alhamdulillah ya mas
S sudah tenang, nanti
latihannya dilakukan ya
sesuai jadwal yang sudah V: “iya mas, di sini
kita buat tadi ya” saja tempatnya”.

V: “mas S besok kita


bertemu lagi ya jam 13.00
untuk melihat latihan mas
S sudah sampai mana.
Tempatnya mau dimana V: “iya mas,
mas S?” (berdoa).

V: “baik sebelum kita


akhiri kita berdoa bersama-
sama untuk kesembuhan
mas S ya”. (berdoa V: “terimaksih
bersama) banyak ya mas”.

V: “sekarang mas S sudah


bisa istirahat kembali atau
melanjutkan aktivitas nya”

Anda mungkin juga menyukai