Anda di halaman 1dari 22

GENERATOR INDUKSI 1 FASA & 3 FASA

Disusun oleh : Kelompok 1

NAMA MAHASISWA : 1. Annisa Harahap (5192431004)


2. Egia Prananta Pinem (5193331003)
3. Oscar Josquelin Serpara (5193131017)

DOSEN PENGAMPU : Drs. Jongga Manullang, M.Pd

MATA KULIAH : MESIN-MESIN LISTRIK AC

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan daya dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “Generator Induksi 1 fasa & 3 fasa”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah Mesin-mesin Listrik AC.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan segala ilmunya dalam mata
kuliah ini. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sehingga pada karya-karya selanjutnya akan
semakin membaik.

Medan, Februari 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Definisi Generator.......................................................................................................3
2.2. Prinsip Kerja Generator Induksi..................................................................................3
2.3. Jenis – Jenis Generator................................................................................................5
2.4. Generator Induksi 1 fasa..............................................................................................6
2.4.1. Konstruksi Generator 1 Fasa................................................................................6
2.4.2. Prinsip Kerja Generator 1 Fasa............................................................................8
2.5. Generator Induksi 3 fasa............................................................................................13
2.5.1. Konstruksi Generator 3 Fasa..............................................................................13
2.5.2. Prinsip Kerja Generator Induksi 3 Fasa.............................................................17
BAB III PENUTUP................................................................................................................18
3.1. Kesimpulan................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Generator listrik memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik,


biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tetapi motor
adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal,
tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tetapi
tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat
maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir air,
mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari,
udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.

Generator induksi merupakan salah satu jenis generator AC yang menerapkan


prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi dioperasikan
dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada kecepatan
sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat
digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi
sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro, turbin
angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan rendah, karena
dapat memanfaatkan energi dengan pengontrolan yang relatif sederhana.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka, permasalah yang muncul dalam
penuliaan ini, adalah bagaimana memahami dan menjelaskan apa itu generator
induksi 1 fasa dan 3 fasa serta apa fungsinya dan bagaimana terjadinya listrik pada
generator ?

1
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini yaitu agar dapat memahami dan menguraikan
kegunaan / fungsi bagian dari Generator 1 fasa dan 3 fasa.
1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini yaitu :


1. Untuk mengetahui kegunaan / fungsi bagian dari Generator 1 fasa dan 3 fasa
kutub luar.
2. Untuk mengetahui terjadinya Gaya Gerak Listrik induksi 1 fasa dan 3 fasa kutub
luar.

Gambar diatas menunjukkan skema sebuah generator AC, yang memiliki beberapa kumparan
yang dililitkan pada angker yang dapat bergerak dalam medan magnetik. Sumber diputar
secara mekanis dan ggl diinduksi pada kumparan yang berputar. Keluaran dari generator
tersebut berupa arus listrik, yaitu arus bolak-balik.

2
Skema induksi gaya gerak listrik dapat diamati pada gambar diatas, yang menunjukkan
kecepatan sesaat sisi a – b dan c – d, ketika loop diputar searah jarum jam di dalam medan
magnet seragam B. Ggl hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bagian a – b
dan c – d. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, dapat ditentukan bahwa arah arus
induksi pada a – b mengalir dari a ke b. Sementara itu, pada sisi c – d, aliran dari c ke d,
sehingga aliran menjadi kontinu dalam loop.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Generator

Generator listrik memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya
dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tetapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik
untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tetapi generator tidak menciptakan

3
listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah
pompa air, yang menciptakan aliran air tetapi tidak menciptakan air di dalamnya.

2.2. Prinsip Kerja Generator Induksi

Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar


diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet
maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang
mempunyai satuan volt.

Prinsip kerja generator induksi adalah kebalikan daripada saat mesin induksi
bekerja sebagai motor. ketika mesin berfungsi sebagai motor, kumparan stator diberi
tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar dengan kecepatan sinkron (ns).
Namun jika motor berfungsi sebagai generator, pada rotor motor diputar oleh sumber
penggerak dengan kecepatan lebih besar daripada kecepatan sinkronnya. Bila suatu
konduktor yang berputar didalam medan magnet (kumparan stator) akan membangkitkan
tegangan sebesar

e = B.l.v
Dimana :

e = tegangan induksi yang dihasilkan (volt)

B = fluks magnetik (weber)

l = panjang konduktor yang dilewati medan magnet (m)

v = kecepatan medan magnet melewati konduktor (m/s)

dan bila dihubungkan ke beban akan mengalirkan arus. Arus pada rotor ini akan
berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan stator sehingga timbul arus pada
kumparan stator sebagai reaksi atas gaya mekanik yang diberikan.

Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromegnetik. Setelah rotor


diputarkan oleh penggerak mula (prime over) dengan demikian kutub-kutub yang ada
pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub disuplai oleh tegangan searah maka pada
permukaan kutub akan timbul medan magnit (garisgaris gaya magnit) yang berputar
kecepatannya sama dengan putaran kutub. Berdasarkan Hukum Faraday apabila lilitan
penghantar atau konduktor diputar memotong garis-garis gaya magnit yang diam atau
lilitan yang diam dipotong oleh garis-garis gaya magnit yang berputar maka pada

4
penghantar tersebut timbul EMF (Electro Motive Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik)
atau tegangan induksi.

Ggl yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak balik,
perhatikan gambar 2-1. Arus yang mengalir pada penghantar jangkar karena beban
tersebut akan membangkitkan medan yang berlawanan atau mengurangi medan utama
sehingga tegangan terminal turun, hal ini disebut reaksi jangkar.

Dalam menentukan arah arus dan tegangan (Ggl atau EMF) yang timbul pada
penghantar pada setiap detik berlaku Hukum tangan kanan Fleming perhatikan gambar 2-
2 berikut :

Dimana :

1. Jempol menyatakan arah gerak F atau perputaran penghantar.

5
2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnit dari kutub utara ke kutub selatan.

3. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan.

Ketiga arah tersebut saling tegak lurus seperti yang diperlihatkan pada gambar
diatas. Garis-garis gaya magnit yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar
yang ada pada stator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul ggl (gaya gerak
listrik) atau emf (electro motive force) atau tegangan induksi. Frekuensi tegangan induksi
tersebut akan mengikuti persamaan sebagai berikut :

Dimana :

p = banyaknya kutub.

n = kecepatan putar (rpm).

Oleh karenanya frekuensi dari tegangan induksi tersebut di Indonesia sudah


tertentu ialah 50 (Hz) dan jumlah kutub selalu genap maka putaran rotor, putaran kutub,
putaran pengerak mula sudah tertentu pula.

2.3. Jenis – Jenis Generator

Berikut ini beberapa klasifikasi dari generator:

1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :


a. generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan magnet yang
terletak pada bagian yang berputar (rotor).
b. generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan magnet yang
terletak pada bagian yang diam (stator).
2. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
a. generator sinkron
b. generator asinkron
3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan
a. generator arus searah (DC), Generator arus searah yaitu generator dimana
tegangan yang dihasilkan (tegangan out put) berupa tegangan searah, karena
didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa oleh
komutator atau menggunakan dioda. 

6
b. generator arus bolak balik (AC), Generator arus bolak-balik yaitu generator
dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik.
4. Jenis generator dilihat dari fasanya
a. generator satu fasa, Generator yang hanya menghasilkan listrik berupa fasa dan
netral
b. generator tiga fasa, Generator yang menghasilkan listrik berupa 3 fasa R, S dan T.
5. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :
a. generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator dengan rpm
rendah
b. generator rotor kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit listrik /
generator dengan putaran rpm tinggi.

2.4. Generator Induksi 1 fasa

2.4.1. Konstruksi Generator 1 Fasa

Generator AC umumnya dibuat sedemikian rupa agar lilitan tempat terjadinya


GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub yang terdapat pada generator AC
akan menimbulkan medan magnet yang berputar. Konstruksi generator AC 1 Fasa dapat
dilihat pada gambar dibawah ini

Bagian utama dari generator AC adalah stator dan Rotor. Pada Stator terdapat inti
stator dan lilitan stator, sedangkan pada rotor terdapat kutub-kutub, lilitan penguat, slip
ring dan sumbu (as). Penjelasan dari Bagian-bagian generator AC adalah sebagai berikut :

7
a. Rangka Stator

Rangka stator terbuat dari besi tuang. Rangka stator merupakan rumah dari
bagian-bagian generator yang lain.

b. Stator

Stator adalah bagian yang tidak berputar (diam). Bagian ini tersusun dari plat-plat
stator yang mempunyai alur alur sebagai tempat meletakkan lilitan-lilitan stator. Lilitan
stator berfungsi sebagai tempat terjadinya GGL induksi.

c. Rotor

Rotor merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet
dengan lilitan yang menghasilkan medan magnet dan menginduksikan ke stator melalui
celah udara.

d. Slip Ring

Slip ring terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang terpasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Slip Ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan
rotor. Jumlah slip ring ada dua buah yang masing-masing dapat menggeser sikat arang
yang merupakan sikat positif dan sikat negatif, sikat arang berguna untuk mengalirkan
arus penguat magnet ke liliitan magnet pada rotor.

e. Generator Penguat

Generator penguat adalah suatu generator arus searah yang dipakai sebagai
sumber arus. Generator arus searah ini biasanya di kopel terhadap mesin pemutarnya
bersama dengan geneator utama.

2.4.2. Prinsip Kerja Generator 1 Fasa

Prinsip kerja generator arus AC 1 fasa sebenarnya tidak berbeda dengan generator
lainnya. Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang arahnya bolak-
balik pada sebuah rangkaian listrik menurut sewa genset. Jika pada rangkaian listrik DC
arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif, lain halnya dengan rangkaian
listrik AC dimana arus listrik bergerak secara periodik berbolak-balik arah dari kutub satu
ke yang lainnya.
Sebelum lebih dalam membahas generator AC, ada baiknya kita mengenal hukum
Faraday mengenai induksi elektromagnetik sebagai fenomena dasar yang diterapkan pada

8
generator. Hukum Faraday menyebutkan jika terjadi perubahan garis gaya magnet pada
sebuah kumparan kawat, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) pada kawat tersebut.
Jika kumparan kawat dihubungkan dengan rangkaian listrik tertutup, maka akan timbul
pula arus listrik yang mengalir pada rangkaian.

Kaidah Tangan Kanan Fleming

Memahami hukum Faraday, kita tidak dapat lepas dengan kaidah tangan kanan
yang diperkenalkan oleh John Ambrose Fleming. Kaidah tangan kanan fleming adalah
sebuah metode mneumonik untuk memudahkan kita menentukan arah vektor dari ketiga
komponen hukum Faraday, yakni arah gaya gerak kumparan kawat, arah medan magnet,
serta arah arus listrik. Jika Anda menirukan posisi jari tangan kanan Anda seperti pada
gambar di atas, maka ibu jari akan menunjukkan arah gaya (torsi), jari telunjuk
menunjukkan arah medan magnet, dan jari tengah menunjukkan arah arus listrik.

Berbolak-baliknya arah arus listrik AC menghasilkan nilai arus yang secara


periodik akan bernilai positif dan negatif. Jika digambarkan pada sebuah grafik, maka
nilai arus listrik AC akan membentuk gelombang sinusoidal yang memiliki nilai frekuensi
tertentu.

9
Diagram Arus Listrik Bolak-Balik (AC)

Bentuk arus listrik AC yang sedemikian rupa berkaitan dengan generator listrik
yang membangkitkannya. Generator listrik AC memiliki prinsip kerja yang serupa
dengan generator DC yakni menggunakan prinsip elektromagnetik, hanya saja ada satu
komponen yang membuat arus listrik yang terbangkitkan berupa arus bolak-balik.
Komponen tersebut adalah slip ring. Generator AC menggunakan slip ring dengan bentuk
lingkaran penuh yang berbeda dengan slip ring pada generator DC yang berupa cincin
belah. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan komponen-komponen utama generator
listrik AC berikut ini.

Komponen-Komponen Generator Listrik AC

Kembali pada skema komponen-komponen generator AC di atas, rotor generator


diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar listrik (armature) yang membentuk
persegi panjang. Masing-masing ujung kawat angker terhubung dengan cincin logam
yang biasa kita kenal dengan sebutan slip ring. Slip ring ini termasuk bagian dari rotor,
sehingga ia ikut berputar dengan rotor. Komponen slip ring inilah yang membedakan
antara generator AC dengan DC. Jika pada generator DC digunakan cincin belah sebagai
penyearah arus, pada generator AC slip ring berbentuk lingkaran penuh dan terhubung
dengan masing-masing ujung armature.

Untuk sisi stator generator tersusun atas dua magnet dengan kutub berbeda yang
saling berhadapan. Pada bagian yang kontak langsung dengan slip ring, stator dilengkapi

10
dengan sikat karbon yang berfungsi untuk menghubungkan arus listrik yang dibangkitkan
pada kawat angker ke rangkaian listrik di luar generator.

Skema Prinsip Kerja Generator AC 1 Fasa

Gambar di atas adalah skema sederhana proses kerja generator AC. Kawat angker
ABCD dapat berputar terhadap sumbu a-b, dan berada di tengah-tengah medan magnet
N-S. Kawat angker sedang dalam kondisi diputar oleh sumber dari luar, dengan arah yang
berlawanan arah putaran jarum jam sesuai pada gambar.

Putaran ini memberikan gaya torsi dengan arah yang selalu tegak lurus dengan
kawat angker. Sekarang mari kita perhatikan bagian kawat angker sisi C-D pada gambar
sebelah kiri. Kawat tersebut bergerak ke atas (keluar bidang gambar) sesuai dengan torsi
arah putaran gaya luar. Gerakan kawat angker ini memotong garis gaya magnet sehingga
akan timbul gaya gerak listrik di kawat angker tersebut. Dengan menggunakan kaidah
tangan kanan Fleming, maka dengan mudah dapat kita tentukan arah arus listrik yang
terbangkitkan yakni ke bawah dari titik C ke D. Sehingga arah arus pada tahanan R
adalah dari kanan ke kiri. Begitu pula pada kawat angker sisi A-B yang mengalami gaya
torsi ke bawah (masuk bidsng gambar), sehingga jika kita menggunakan kaidah tangan
kanan Fleming maka akan kita dapatkan arah arus listrik dari titik A ke B.

Seiring dengan berputarnya poros generator, maka kawat angker generator akan
berpindah posisi sesuai dengan gambar sebelah kanan. Pada kondisi ini, dengan
menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya, akan dapat dengan mudah kita
simpulkan bahwa aliran arus listrik di sisi kawat angker A-B adalah dari titik B ke A.
Sedangkan pada sisi kawat C-D arah arus listrik yakni dari titik D ke C. Dengan masing-

11
masing sisi kawat angker yang selalu bersentuhan dengan slip ring tersendiri, maka arah
arus listrik yang dibangkitkan pada konfigurasi kawat angker gambar kanan adalah
kebalikan dari gambar kiri. Disinilah arus bolak-balik listrik AC berasal.

Gelombang Sinusoidal Arus AC 1 Fasa

Dengan penjelasan di atas maka arus listrik AC memiliki karakter unik yakni nilai
arus yang fluktuatif dari positif hingga negatif. Tiap-tiap posisi kawat angker memiliki
nilai arus yang berbeda-beda, dan akan kembali bernilai sama jika kawat angker rotor
kembali ke posisi nol nya (telah berputar 360o). Gambar di atas adalah gelombang
sinusoidal arus listrik yang dibangkitkan oleh generator AC. Gambar sebelah kiri adalah
ilustrasi penampang generator AC dengan berbagai posisi kawat angker rotor. Sedangkan
gambar yang sisi kanan adalah grafik sinusoidal arus listrik AC dengan sumbu X adalah
waktu, dan sumbu Y adalah nilai arus listrik. Grafik arus listrik AC disebut dengan grafik
sinusoidal karena nilai arus listrik sesuai dengan prinsip trigonometri fungsi sinus (x(t) =
Amax.sinθ).

12
2.5. Generator Induksi 3 fasa

Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
(1) stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak balik, dan
(2) rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan
ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur
tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

2.5.1. Konstruksi Generator 3 Fasa

Gambar 1 Konstruksi Generator Arus 3 Fasa


Stator :

13
a. Rumah Stator
b. Inti stator
c. Lilitan stator
d. Alur stator
e. Kontak hubung
f. Sikat
Rotor :
a. Kutub magnet
b. Lilitan penguat magnet
c. Cincin seret (slip ring)
d. Poros

Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-


balik secara elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula yang
memutar rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik
yang terjadi pada kumparan-kumparan stator.

Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bentuk penampang sederhana dari sebuah
generator sinkron.

Gambar 2.1. Konstruksi Generator Sinkron

Secara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor, dan celah udara. Stator
merupakan bagian dari generator sinkron yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang

14
berputar dimana diletakkan kumparan medan yang disuplai oleh arus searah dari Eksiter.
Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor.

1. Stator
Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
a. Rangka Stator
Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga inti jangkar generator.
b. Inti Stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetik khusus
yang terpasang ke rangka stator.
c. Alur (slot) dan Gigi
Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga) bentuk
alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
d. Kumparan Stator (Kumparan Jangkar)
Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat
timbulnya ggl induksi.
2. Rotor

Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu :

a. Slip Ring

Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring ini
kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang letaknya
menempel pada slip ring.

b. Kumparan Rotor (kumparan medan)

Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam


menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber
eksitasi tertentu.

c. Poros Rotor

Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada


poros rotor tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor.

15
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet
yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub menonjol)
dan non salient pole (kutub silinder).

a. Jenis Kutub Menonjol (Salient Pole)

Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan
rotor. Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai
oleh Eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan.
Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti pada Gambar 2.3
berikut :

Gambar 2.3. Rotor Kutub Menonjol

Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan


kecepatan putar rendah dan sedang (120-400 rpm). Generator sinkron tipe seperti
ini biasanya dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit
listrik. Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran rendah dan sedang
karena:

• Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising
jika diputar dengan kecepatan tinggi.

• Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis
apabila diputar dengan kecepatan tinggi.

b. Jenis Kutub Silinder (Non Salient Pole)

Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan
permukaan rotor. Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk
silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan

16
dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang dienerjais oleh
Eksiter. Gambaran bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada
Gambar 2.4 berikut :

Gambar 2.4. Rotor Kutub Silinder

Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan


kecepatan putar tinggi (1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada
pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar
tinggi karena:

 Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar


tinggi
 Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih
baik dari kutub menonjol.

2.5.2. Prinsip Kerja Generator Induksi 3 Fasa

Generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya
berbeda 1200 pada masing-masing fasa. Prinsip kerja generator tiga fasa
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada
pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan
terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator

17
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Generator induksi merupakan salah satu jenis generator AC yang menerapkan


prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi dioperasikan dengan
menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada kecepatan sinkron sehingga
menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai
sebuah generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat berguna pada
aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro, turbin angin, atau untuk
menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan rendah, karena dapat memanfaatkan
energi dengan pengontrolan yang relatif sederhana.

Prinsip kerja generator arus AC 1 fasa sebenarnya tidak berbeda dengan generator
lainnya. Arus listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang arahnya bolak-
balik pada sebuah rangkaian listrik menurut sewa genset. Jika pada rangkaian listrik DC
arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif, lain halnya dengan rangkaian
listrik AC dimana arus listrik bergerak secara periodik berbolak-balik arah dari kutub satu
ke yang lainnya.

18
Generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya
berbeda 1200 pada masing-masing fasa. Prinsip kerja generator tiga fasa menggunakan
hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.

Besar tegangan generator bergantung pada :

 Kecepatan putaran (N)


 Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
 Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
 Konstruksi Generator

DAFTAR PUSTAKA

Petruzella, Frank D.2001.Elektronika Industri. Yogyakarta: PenerbitAndi


www.wikipedia.com
http://dinnim.blogspot.com/2013/02/generator-ac.html
http://akhdanazizan.com/generator-listrik
http://tsani-oke.blogspot.com/2011/09/prinsip-kerja-generator-arus-bolak.html
http://coilku.com/tipe-generator-pembangkit-tegangan-generator-ac/
http://kanagaartikeldanmakalah.blogspot.com/2011/02/generator-ac.html
http://jumadi04.blogspot.com/2010/06/generator-ac.html
http://jonioke.blogspot.com/2010/03/generator-arus-bolak-balik.html
http://generatoracdc.blogspot.com/
http://oktanggrainitu.blogspot.com/2013/02/generator-ac-dc.html
http://tonytaufik.wordpress.com/motor-induksi-sebagai-generator/
http://abdoelrauf.blogspot.com/2012/05/pembangkit-listrik-tenaga-gelombang.html
http://www.scribd.com/doc/138239433/Makalah-Generator-Induksi-3-Fasa

19

Anda mungkin juga menyukai