Anda di halaman 1dari 8

E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No.

2 Desember 2018

ANALISIS BEBAN TAKSEIMBANG TERHADAP RUGI-


RUGI DAYA DAN EFISIENSI TRANSFORMATOR KL0005
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER PADA
PENYULANG KLUNGKUNG
1 2 3
I Putu Gede Kartika , I Ketut Wijaya , I Made Mataram
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar – Bali
1 2 3
Email : putugedekartika25@gmail.com , wijaya@ee.unud.ac.id , mataram@unud.ac.id

ABSTRAK
Ketidakseimbangan beban akan selalu terjadi pada sistem jaringan tegangan rendah
(JTR), hal ini disebabkan oleh tidak meratanya penggunaan beban satu phasa pada pelanggan
yang berasal dari peralatan listrik rumah tangga. Akibat dari tidak meratanya penggunaan
beban akan menyebabkan terjadinya rugi-rugi daya pada jaringan dan drop pada tegangan.
Pemerataan beban pada jaringan merupakan salah satu cara untuk mengurangi rugi-rugi daya
dan drop tegangan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis rugi-rugi daya dan drop
tegangan beban takseimbang dan beban seimbang pada jaringan distribusi sekunder
transformator KL0005 pada Penyulang Klungkung. Berdasarkan hasil analisis, rugi-rugi daya
dalam keadaan beban takseimbang didapat hasil sebesar 3,029 kW dan drop tegangan pada
phasa R sebesar 6,1 %, phasa S sebesar 3,5 % dan phasa T sebesar 0 %, sedangkan hasil
analisis rugi-rugi daya beban seimbang didapatkan hasil 2,9 kW dan drop tegangan pada phasa
R sebesar 2,6 %, phasa S sebesar 1,3 % dan phasa T sebesar 3 % dengan selisih efisiensi
beban seimbang dan beban takseimbang sebesar 0,1 %
Kata kunci : beban takseimbang dan seimbang, drop tegangan, rugi-rugi daya.

ABSTRACT
Load imbalance will always occur in low voltage network systems (JTR), this is due to
the uneven use of one phase load on customers coming from household elektrical appliances.
The uneven use of loads will cause power losses in the network and drop in voltage. Load
equalization on the network is one way to reduce power losses and voltage drop. This research
was conducted by analyzing power losses and unbalanced load voltage drop and balanced load
on the KL0005 transformer secondary distribution network on the Klungkung Feeder. Based on
the result of the analysis, the power losses in the unbalanced load state obtained a result of
3.029 kW and the voltage drop in phase R was 6,1%, phase S was 3,5% and phase T was 0%,
while the result of the power loss analysis balanced load obtained 2,9 kW and voltage drop in
phase R is 2,6%, phasa S is 1,3% and phase T is 3% with difference in balanced load efficiency
and unbalance load of 0,1%.
Keyword: unbalanced and balanced load, voltage drop, power loss.

1. PENDAHULUAN perhatikan ketidak seimbangan dan letak


Penyulang klungkung terdiri dari 62 tempat pelanggan yang tidak beraturan
buah gardu distribusi salah satunya trans- menyebabkan pemasangan beban pada
formator Kl0005 yang menyuplai energi pelanggan tidak merata, sehingga
listrik di wilayah Pasar klungkung dan se- terjadinya perbedaan beban yang
kitarnya.Transformator Kl0005 terletak di Jl. terpasang pada setiap phasa yang dapat
Darmawangsa yang bersumber dari gardu memperbesar terjdinya rugi-rudi daya dan
induk Gianyar (GI). yang terletak di Jl. drop tegangan
Dharmawangsa semarapura Klungkung. Berdasarkan permasalahan yang
Transformator distribusi Kl0005 mempunyai terjadi di atas maka perlu dilakukan kajian
dua jurusan dengan konfigurasi Jaringan analisis pengaruh ketidakseimbangan
Tegangan Rendah (JTR) tipe Radial, de- beban yang menyebabkan bertambahnya
ngan kapasitas transformator 250 kVA. rugi-rugi daya dan drop tegangan pada
Beban lebih transformator akibat pe- jaringan distribusi Kl0005.
nambahan beban listrik yang tidak mem-

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 310


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

2. KAJIAN PUSTAKA menurun jika tegangannya dinaikan. De-


2.1 Sistem Distribusi Tenaga ngan demikian sistem transmisi tenaga
Listrik listrik akan menaikan tegangan untuk
Sistem Distrubusi Tenaga Listrik mengurangi rugi-rugi pada saluran [2].
adalah bagian dari sistem tenaga listrik
yang berfungsi menyalurkan energi listrik 2.4.1 Beban Penuh Transformator
dari pembangkit tenaga listrik ke konsumen Daya pada transformator dapat di
[1]. tentukan dengan menggunakan persamaan
sebagi berikut.
2.2 Jaringan Distribusi Skunder 𝑠 = √3. 𝑉. 𝐼
Sistem distribusi tenaga listrik dapat (1)
dikelompokan menjadi dua yaitu: Keterangan:
1. SUTR adalah Saluran Udara Te- S adalah daya transformator (kVA)
gangan Rendah (SUTR) meng- V adalah tegangan sisi primer (kV)
gunakan jenis konduktor tanpa I adalah arus jala-jala (A)
isolasi seperti jenis kabel AAAC dan Sehingga untuk menghitung arus
ACSR beban penuh (full load) dapat
2. SKUTR Saluran Kabel Tegangan menggunakan rumus :
𝑆
Rendah jenis konduktor yang di I FL =
√3.𝑉
pakai adalah LVTC (Low Voltage (2)
Twisted Cable) Keterangan:
2.3 Jaringan Distribusi Tipe Radial I FL adalah arus beban penuh (A)
Jaringan Tipe Radial hanya ter- S adalah daya transformator (kVA)
hubung pada satu sumber suplai. Sehingga V adalah tegangan sisi sekunder trans-
mengakibatkan kemungkinan seringnya ter- formator (kV)
jadi gangguan pada sistem ini. Konfigurasi Untuk menghitung I rata-rata pada trans-
jaringan tipe radial dapat dilihat pada formator dapat menggunakan rumus
Gambar 1. sebagai berikut :
I𝑅 +I𝑆 +I𝑇
I rata-rata =
3
(3)
Keterangan:
I rata-rata adalah arus ketiga phasa
Gambar 1. Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial IR adalah arus phasa R
IS adalah arus phasa S
2.4 Tansformator IT adalah arus phasa T
Transformator digunakan untuk me- Prosentase pembebanan trans-
nurukan tegangan listrik dari saluran formator dapat dihitung dengan meng-
transmisi 20 kV ke saluran distribusi 380 V gunakan Persamaan [3].
yang terdiri dari dua kumparan primer dan
kumparan sekunder dapat dilihat pada 𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
x100%
Gambar 2. 𝐼𝐹𝐿
(4)
Keterangan:
I rata-rata adalah arus ketiga phasa
I FL adalah arus beban penuh

2.4.2 Efisiensi Transformator


Efisiensi transformator akan ber-
kurang dari 100 % hal ini karena sebagian
energi terbuang menjadi panas. Efisiensi
trans-formator untuk daya 250 kVA dengan
Gambar 2. Kontruksi Dasar Transformator cos 𝜑 = 1 beban 50 % sebesar 99,12 %
dan beban 100 % sebesar 98,75 % dimana
Penyaluran tenaga listrik pada trans-
2 rugi-rugi tanpa beban sebesar 420 Watt
formator akan terjadi rugi-rugi sebesar I R.
dan rugi berban 75° C sebesar 2750 Watt
Rugi-rugi pada transformator akan semakin
[4].

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 311


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

Tahanan dari sebuah penghantar


𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−∑ 𝑅𝑢𝑔𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 atau konduktor (kawat penghantar) disebut
Efisiensi = � � 𝑥 100 %
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 dengan resistansi yang memberikan
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 ∑𝑅𝑢𝑔𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
perlawanan terhadap arus listrik pada
=� − � 𝑥 100 % konduktor dinyatakan dengan persamaan
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
sebagi berikut.
𝑙
= �1 −
∑ 𝑅𝑢𝑔𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
� 𝑥 100 % (5) R=𝜌 (7)
𝐴
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

R adalah Resistansi (ohm)


2.5 Keadaan Seimbang dan Tak-
𝜌 adalah Tahanan jenis konduktor
seimbang L adalah Panjang koduktor (m)
Keadaan seimbang dimana ketiga 2
A adalah luas penampang konduktor (mm )
vektor arus dan tegangan sama besar dan
membentuk sudut 120° satu sama lain. 2.7.2 Reaktansi
Keadaan beban seimbang dapat dilihat
Reaktansi adalah hambatan pada
pada Gambar 3 (a).
penghantar tegangan listrik terdiri dari
Keadaan tidak seimbang dimana
induktansi yang dapat dihitung dengan
salah satu syarat keadaan seimbang tidak
menggunakan Persamaan sebagai berikut.
terpenuhi.keadaan beban tidak seimbang
dapat dilihat pada Gambar 3 (b).
XL = 2 𝜋 f L (8)

XL adalah Reaktasi jaringan (ohm)


F adalah Frekuensi (Hz)
L adalah Induktansi (Henry)

2.8 Ketidakseimbangan Beban


Pada Jaringan Distribusi
Besarnya daya yang disalurkan
Gambar 3. Vektor Diagram arus melalui penghantar pada suatu jaringan
dengan menggunakan penghantar netral,
2.6 Pengertian Rugi-Rugi Daya apabila arus yang mengalir pada jaringan
Listrik dalam keadaan seimbang maka besarnya
Menurut Keputusan Direksi PT. PLN daya dapat dinyatakan dengan persamaan
(persero) No.217-1.K/DIR/2005 tentang Pe- sebagai berikut.
doman Penyusunan Laporan Neraca
Energi (kWH), jenis rugi-rugi daya (losses) P = 3.[V].[I].cos 𝜑 (9)
energi listrik dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu : P adalah daya pada pangkal (Watt)
1. Berdasarkan sifatnya, rugi-rugi daya V adalah tegangan ujung saluran (V)
teknis dan non teknis I adalah arus pada jaringan (A)
2. Berdasarkan tempat terjadinya, rugi- Cos 𝜑 adalah faktor daya
rugi daya transmisi dan rugi-rugi daya
distribusi[5]. Pada keadaan takseimbang jika
penyalurannya sama maka arus-arus
2.7 Impedasi Saluran phasa dapat dinyatakan dengan koefisien
Besarnya impedansi saluran ter- a, b, dan c sebagai berikut.
gantung dari jatuh tegangan, reaktansi dan
resistansi yang dinyatakan dalam satuan [I R ] = a [I]
ohm dengan menggunakan persamaan [I S ] = b [I]
sebagai berikut. [I T ] = c [I] (10)
Z = √𝑅2 + 𝑋 2 (6)
Bila faktor daya dianggap sama
Z adalah Impedansi saluran (ohm) walaupun besarnya arus berbeda daya
R adalah Tahanan saluran (ohm) antara ketiga phasa besarnya daya yang
X adalah Reaktansi saluran (ohm) disalurkan dapat dinyatakan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut.
2.7.1 Resistansi [3].

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 312


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

Dimana ∆𝑉𝑅 ∆𝑉𝑆 ∆𝑉𝑇 adalah drop tegangan


P = (a+b+c) . [V] . [I] . cos 𝜑 pada phasa R, S, T [6].
(11)
2.10 Drop Tegangan
Koefisien a, b, dan c dapat diketahui Drop tegangan adalah selisih antara
besarnya, dimana besarnya arus phasa tegangan ujung dengan tegangan pangkal
dalam keadaan seimbang (I) sama pada jaringan distribusi tenaga. Drop te-
besarnya dengan arus rata-rata (I rata-rata ) gangan dapat dinyatakan dengan per-
dapat dirumuskan sebagai berikut. samaan:
𝐼𝑅
I R = a . I rata-rata maka : a =
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑉𝑠 −𝑉𝑟
ΔV = x 100 % (17)
𝐼𝑆 𝑉𝑠
I S = b . I rata-rata maka : b = Vs adalah tegangan pada pangkal pe-
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
ngirim
𝐼𝑇
I T = c . I rata-rata maka : c = Vr adalah tegangan pada ujung pe-
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
(12) nerima

Pada keadaan seimbang besarnya 3. METODE PENELITIAN


koefisein a, b dan c adalah 1, dengan Data-data yang digunakan dalam pe-
demikian rata-rata ketidakseimbangan nelitian ini didapat dari hasil pengukuran,
beban dalam (%) adalah pengamatan langsung, buku-buku literatur
dan data-data yang didapat di PT. PLN
{ǀ𝑎−1ǀ+ ǀ𝑏−1ǀ+ ǀ𝑐−1ǀ} (persero) Area Bali Timur dan PLN Rayon
= x 100 % Klungkung. Berikut adalah tahapan proses
3
(13) analisis:
1. Menghitung prosentase pembebanan
2.9 Rugi-Rugi Daya Pada Jaringan transformator
Distribusi 2. Menghitung ketidakseimbangan
Akibat dari hambatan pada pe- beban pada jaringan tegangan rendah
nghantar tenaga listrik maka akan ada 3. Menghitung rugi-rugi daya pada
hilangnya energi listrik yang dilsalurkan kondisi seimbang dan kondisi tidak
yang disebut dengan rugi-rugi daya listrik. seimbang
Besarnya rugi-rugi daya listrik dapat 4. Membuat konfigurasi dengan meng-
dinyatakan dengan menggunakan per- gunakan Software ETAP Power
samaan sebagi berikut. Station 12.6
2.
5. Menghitung efisiensi transformator
∆P = I R gardu distribusi KL0005
(14)
Dimana : 4. HASIL PEMBAHASAN
∆P adalah rugi-rugi daya listrik pada
4.1 Gambaran Umum Trans-
jaringan
(Watt) formator KL0005
I adalah arus beban jaringan (A) Transformator KL0005 merupakan
R adalah tahanan penghantar (Ω) ba-gian dari penyulang Klungkung yang
ber-sumber dari Gardu Induk (GI) Gianyar
Rugi-rugi daya pada jaringan tiga yang Transformator KL0005 memiliki
phasa dapat dinyatakan dengan meng- kapasitas 250 kVA yang terletak di jl.
gunkan persamaan sebagai berikut. Darmawangsa yang melayani pertokoan
Pasar Klungkung, Br. Pande, Br. Mergan,
∆P = 3. I R
2.
(15) Br. Semarapura Kangin, jl. Diponogoro
Klungkung, jl. Jl. Nakula, jl. Arjuna, jl.
Jatuh tegangan (drop voltage) pada Baladewa dan sekitarnya yang meng-
jaringan dari masing masing phasa adalah : gunakan konfigurasi tipe radial.

∆𝑉𝑅 = 𝐼𝑅 . 𝑅 4.2 Sistem Jaringan Tegangan


∆𝑉𝑆 = 𝐼𝑆 . 𝑅 Ren-dah (JTR) KL0005
∆𝑉𝑇 = 𝐼𝑇 . 𝑅 (16)

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 313


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

Sistem jaringan distribusi trans-


formator KL0005 mempunyai spesifikasi
yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Spesifikasi Transformator KL0005

No Spesifikasi Trafo Keterangan

1 Merk Unindo
2 ID Trafo 13470
3 No. Gardu KL0005
4.3 Pembeban Transformator
4 Feeder Klungkung KL0005
5 No. Seri 11.899906 Data yang didapat, kapasitas trans-
6 Tahun Pembuatan 2007 formator KL0005 yaitu 250 kVA dengan
7 Kapasitas 250 kVA
tegangan sisi sekunder 400 V.
Pembebanan transformator KL0005 dapat
8 Hubungan Dyn5 dihitung dengan menggunakan Persamaan
(2) sebagai berikut.
Hasil pengukuran beban pada
masing-masing beban pada pelanggan 𝑆 250000
I FL = = = 360,9 A
gardu distribusi KL0005 dapat di lihat pada √3.𝑉 √3.400
Tabel 2.
Nilai rata-rata pada jaringan dapat
Tabel 2. Hasil Pengukuran Beban Pada Jurusan dihitung besar prosentase pembebanan
pada trans-formator Kl0005 dengan
menggunakan Persamaan (4) sebagai
berikut.
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
(%) pembebanan = 𝑥 100%
𝐼𝐹𝐿
137
= 𝑥 100%
360,9

= 38%

Prosentase pembebananpadatransformator
KL0005 didapat hasil sebesar 38%

4.4 Perhitungan Rugi – Rugi Daya


Beban Takseimbang
Pada jaringan JTR transformator
KL0005 menggunakan penghantar LVTC 3
2
x 70 m dengan panjang penghantar 678
ms. Perhitungan rugi-rugi daya beban
takseimbang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (14) sebagai
berikut.
Hasil pengukuran dapat dihitung be-
sarnya daya terpasang pada pelanggan Rugi-rugi daya pada jurusan 1
gardu distribusi KL0005 dapat dilihat pada Penghantar LVTC KLK0110
Tabel 3. I KLK0110 = I KLK0110 + I A01 + I KST2192 +
I A02D01 + I BLI23046 + I TPS6087 +
Tabel 3. Hasil Pengukuran Beban yang Terpasang I A02D04 + I A02D05 + I KLK14156
Pada Transformator KL0005
I R KLK0110 = 91,4 A
I S KLK0110 = 93,4 A
I T KLK0110 = 72,5 A
L LVTC KLK0110 = 10 m = 0,01 km
R LVTC KLK0110 = 0,5155 Ohm/km

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 314


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

= 0,5155 . 0,01
= 0,005155 Ohm
I R KLK0110 = 91,4 A
ΔP KLK0110
2
=I .R
2
= 91.4 . 0,005155
= 43,06 Watt
I S KLK0110 = 93,4 A .
ΔP KLK0110
2
=I .R setelah dilakukan konfigurasi atau
2
= 93,4 . 0,005155 pe-merataan beban pada jurusan 1 beban
= 44.96 Watt se-imbang dapat dihitung dengan meng-
I T KLK0110 = 72,5 A gunakan persamaan (14).
ΔP KLK0110
2
=I .R
2
= 72,5 . 0,005155 Rugi-Rugi Daya Pada Jurusan 1
= 27,09 Watt Penghantar LVTC KLK0110
I KLK0110 = I KLK0110 + I A01 + I KST2192 +
Hasil perhitungan didapat total rugi- I A02D01 + I BLI23046 + I TPS6087 +
rugi daya pada penghantar LVTC KLK0110 I A02D04 + I A02D05 + I KLK14156
adalah sebesar ΔP R + ΔP S + ΔP T = 43,06 I R KLK0110 = 79,6 A
+ 44,96 + 27,09 = 115,11 Watt. Dari I S KLK0110 = 70,6 A
perhitungan yang sama didapat hasil I T KLK0110 = 101,1 A
seperti pada Tabel 4. L LVTC KLK0110 = 10 m = 0,01 km
R LVTC KLK0110 = 0,5155 Ohm/km
= 0,5155 . 0,01
= 0,005155 Ohm
I R KLK0110 = 79,6 A
ΔP KLK0110
2
=I .R
2
= 79,6 . 0,005155
= 32,66 Watt
Tabel 4. Rugi-rugi Daya Beban Takseimbang
I S KLK0110 = 70,6 A
ΔP KLK0110
2
=I .R
2
= 70,6 . 0,005155
= 25,69 Watt
I T KLK0110 = 101,1 A
ΔP KLK0110
2
=I .R
2
= 101.1 .0,005155
= 52,69 Watt

Hasil perhitungan yang didapat


total rugi-rugi daya pada penghantar
LVTC KLK0110 adalah sebesar ΔPR + ΔPS +
ΔPT = 32,66 + 25,69 + 52,69 = 110,63
Watt. Dengan meng-gunakan perhitungan
yang sama maka di-dapatkan hasil pada
jurusan 2 pada Tabel 6.
Tabel 6. Rugi-Rugi Daya Beban Seimbang
4.5 Perhitungan Rugi-Rugi Daya
Beban Seimbang
Hasil perbandingan beban dan arus
sebelum dan sesudah dikonfigurasi dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sebelum dan Sesudah Dilakukan Konfigurasi

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 315


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

Prosentase drop tegangan jurusan 1


beban takseimbang
227−213
Phasa R = 𝑥 100 %
227

= 6,1 %
227−219
Phasa S = 𝑥 100 %
227

= 3,5 %
227−235
Phasa T = 𝑥 100 %
227

= 0%
Dengan menggunakan perhitungan
yang sama prosentase drop tegangan pada
Hasil perhitungan didapat rugi-rugi
jurusan 2 dapat dilihat pada Tabel 9.
pada jaringan distribusi dalam keadaan
seimbang sebesar 1185,15 Watt. Tabel 9. Drop Tegangan Beban Takseimbang

4.6 Perbandingan Beban Seimbang


dan Takseimbang
Hasil perhitungan pada jaringan di-
stribusi KL0005 sebelum diseimbangkan
se-besar 1407,378 Watt dan setelah di-
seimbangkan 1271,318 Watt dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Perbandingan Rugi-Rugi Daya Sebelum 4.9. Drop Tegangan Beban
dan Sesudah Beban Diseimbangkan
Seimbang
Prosentase drop tegangan beban
seimbang dapat dihitung dengan meng-
gunakan Persamaan (17).
227−221
Phasa R = 𝑥 100 %
227

= 2.6 %
227−224
4.7 Drop Tegangan Beban Tak- Phasa S = 𝑥 100 %
227
seimbang
Analisis drop tegangan pada jaringan = 1,3
Kl0005 menggunkana Software Etap Power
Station 12.6. hasil dapat dilihat pada Tabel 227−220
Phasa T = 𝑥 100 %
(8). 227

=3%
hasil perhitungan drop tegangan
Tabel 8. Drop Tegangan Beban Takseimbang pada jurusan 2 dapat dilihat pada tabel (10)

Tabel 10. Drop Tegangan Beban Seimbang

Prosentase drop tegangan beban


takseimbang dapat dihitung dengan meng- 4.9 Efisiensi Transformator
gunakn Persamaan (17).

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 316


E-Journal SPEKTRUM Vol. 5, No. 2 Desember 2018

Efisiensi dari transformator dapat [4] SPLN D3.002-1. 2007 Spesifikasi


meng-gunakan Persamaan (5) sebagai Transformator Distribusi. Jakarta
berikut. Selatan : PT. PLN (persero).
[5] Direksi PT. PLN (persero) No. 217-
3.03 1.K/DIR/2005 tentang Pedoman
Efisiensi beban takseimbang =�1 − � 𝑥 100 %
212,5 Penyusunan Laporan Neraca Energi
(kWh), Jenis rugi – rugi daya (losses)
= 98,57 % energi listrik.
2,84
Efisiensi beban seimbang =�1 − � 𝑥 100 %
212,5

= 98,66 %
5. SIMPULAN
Adapun simpulan berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Rugi-rugi daya pada jaringan
distribusi Kl0005 dalam keadaan
takseimbang sebesar 3,03 kW dan
rugi-rugi daya beban seimbang
sebesar 2,9 kW.
2. Besar drop tegangan pada jurusan 1
dalam keadaan beban takseimbang
sebesar pada phasa R 6,1%, phasa
S 3,5%, phasa T 3,5% dan jurusan 2
phasa R 6,6 %, phasa S 4,4% phasa
T 0%. Setelah dilakukan pemerataan
beban terjadi penurunan drop
tegangan pada jurusan 1 terjadi
penurusan sebesar pasha R 2,6 %
phasa S 1,3 %, phasa T 3 % dan
pada jurusan 2 sebesar phasa R
1,7%, phasa S 2,2 %, dan phasa T
1,3 %
3. Besar pembebanan transformator
sebesar 38 % dengan efisiensi
beban tak seimbang sebesar 98, 57
%, setelah dilakukan pemerataan
beban terjadi penaikan efisiensi
sebesar 98,67 % terjadi perselisihan
sebesar 0,1 %.

6. Daftar Pustaka
[1] Pabla, A. S. 2008. Electric Power
Distribution. 5th ed. New Delhi : Tata
Mcgraw Hill.
[2] Badaruddin, 2012. Pengaruh
Ketidakseimbangan Beban Terhadap
Arus Netral Dan Losses Pada Trafo
Distribusi Proyek Rusunami Gading
Icon. Jakarta : Universitas Mercu
Buana.
[3] Setiadji, 2006. Pengaruh
Ketidakseimbangan Beban Terhadap
Arus Netral Dan Losses Pada Trafo
Distribusi. Jurnal Teknik Elektro,
Volume 6, No.1.

I Putu Gede Kartika, I Ketut Wijaya, I Made Mataram 317

Anda mungkin juga menyukai