4. WAHYUDI (5193131018)
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
“Parameter Jaringan”, sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Sistem Transmisi Tenga
listrik.
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat
kemampuan yang kami miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini
Tim Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG.
A. Pendahuluan
Listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup, yang digunakan untuk menunjang
aktivitas kehidupan sehari – hari. Energi listrik itu sendiri dihasilkan oleh unit -unit
pembangkitan. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Pada
saluran distribusi, energi listrik kemudian disalurkan ke konsumen seperti pelanggan rumah
tangga, sosial, industri, bisnis pada tingkat tegangan distribusi sekunder yang
sebelumnya diturunkan dari tingkat tegangan distribusi primer.
Tegangan distribusi primer yang dipakai PLN adalah 20 kV. Pada penyaluran energi
listrik, mulai dari unit pembangkit sampai ke konsumen, energi listrik yang disalurkan
tidak seluruhnya diterima oleh konsumen.
Selain tersedianya pembangkitan yang cukup, hal lain yang juga harus
ditentukan adalah apakah kondisi transient jika terjadi gangguan akan mengganggu
operasi normal sistem atau tidak. Hal ini akan berhubungan dengan kualitas listrik yang
sampai ke konsumen berupa kestabilan frekuensi dan tegangan.
Hal ini disebabkan karena terdapatnya rugi – rugi tegangan sepanjang saluran
distribusi. Untuk sistem penyampaian tenaga listrik diperlukan saluran daya yang efektif,
ekonomis, stabil, efisien dan kualitas yang baik. Secara umum, baik buruknya sistem
penyaluran dan distribusi tenaga listrik terutama adalah ditinjau dari kualitas daya yang
diterima oleh konsumen.
Sistem distribusi tenaga listrik dapat diartikan sebagai sistem sarana penyampaian
tenaga listrik dari sumber ke pusat beban. Sementara untuk sistem instalasi listrik adalah
cara pemasangan atau penyaluran tenaga listrik atau peralatan listrik untuk semua barang
yang memerlukan tenaga listrik, dimana pemasangannya harus sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan di dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
Pada bidang ilmu teknik tenaga listrik berkaitan dengan pembangkitan, penyaluran, dan
pemanfaatan tenaga listrik. Pemahaman terhadap sistim tenaga listrik diantaranya adalah
pemahaman terhadap kinerja dan perilaku sistim tenaga listrik ketika terjadi perubahan baik
dalam kondisi normal maupun abnormal.
BAB 2
PEMBAHASAN
kemampuannya untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem tenaga, yaitu
Impedansi seri dibentuk oleh resistansi dan induktansi yang terbagi rata disepanjang
penghantar dan netral dari suatu saluran tiga-fasa membentuk admitansi paralel.
2. Resistansi
Resistansi adalah tahanan pada suatu penghantar pada saluran distribusi yang
menyebabkan kerugian daya. Besarnya kerugian daya yang terjadi pada saluran tersebut
tergantung pada besarnya tahanan dari panjang saluran, luas penampang kawat serta jenis
kawat yang digunakan.
Tahanan saluran transmisi merupakan penyebab terjadinya rugi daya nyata pada
saluran transmisi, pada saluran transmisi arus bolak-balik pengertian tahanan saluran
adalah tahanan arus bolak-balik atau tahanan efektif dari saluran. Besarnya tahanan
saluran arus bolak-balik dipengaruhi oleh efek kulit, temperature dan konstruksi kawat
saluran.
Tahanan arus searah (tahanan DC) besarnya sangat tergantung dari tahanan jenis
material, panjang penghantar saluran dan luas penampang penghantar :
𝐿
𝑅=𝜌
𝐴
Keterangan :
R – tahanan saluran (ohm)
ρ – Tahanan Jenis ( ohm-m)
L – panjang saluran (m)
A – luas penampang penghantar (m 2 )
Jika tahanan searah suatu penghantar diketahui pada temperatur tertentu, maka tahanan
searah dapat ditentukan dengan persamaan:
Dengan:
berikut :
arus yang merata (uniform) di seluruh penghantar. Distribusi arus yang merata di
seluruh penampang suatu penghantar hanya terdapat pada arus searah, sedangkan
meratanya kerapatan arus (current density), disebut juga efek kulit (skin effect).
Untuk penghantar dengan jari-jari yang cukup besar ada kemungkinan terjadi
kerapatan arus yang berisolasi terhadap jarak radial dari titik-tengah penampang
yang meliputi serat dekat permukaan penghantar lebih sedikit daripada fluks
penghantar.
Standart).
3. Induktansi
saluran tergantung dari besarnya fluks yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir
tegangan imbas dengan kecepatan perubahan fluks yang meliputi suatu rangkaian.
Tegangan imbas adalah:
akan turut berubah-ubah. Jika dimisalkan bahwa media di mana medan magnet
dengan i adalah arus yang mengalir pada saluran transmisi dalam satuan
ampere (A).
gandeng pada rangkaian pertama yang disebabkan oleh arus pada rangkaian kedua
Kawat penghantar satu fasa dengan kawat balik, terdiri dari dua penghantar dengan
diameter kawat penghantar yang sama, kawat penghantar dengan jari-jari (r1) dan jari-
jari (r2).
3.2.. Induktansi Saluran Kawat Penghantar Tiga Fasa.
Kawat penghantar tiga fasa, terdiri dari tiga kawat penghantar yang mempunyai
diameter kawat penghantar yang sama.
Jari-jari kawat penghantar tiga fas, yaitu : (r1), (r2) dan (r3).
Kawat penghantar tiga fasa dengan susunan penghantar berbentuk segitiga terlihat
pada gambar 4.2, jarak antara kawat penghantar adalah d12, d23 , d31.
Induktansi saluran kawat penghantar tiap fasanya :
Pada persamaan Induktansi saluran, baik saluran satu fasa maupun saluran tiga fasa
dapat dilihat bahwa bencandtuk persamaan tersebut hampir sama, sehingga apabila
ditulis secara umum, maka persamaan induktansi saluran sebagai berikut :
Kawat penghantar padat, baik kawat penghantar satu fasa maupun kawat penghantar
tiga fasa adalah sama : GMR r ' 0, 7788.r
Kawat penghantar berlilit dengan penampang pada gambar. 4.3, jumlah kawat
komponen ada 7 buah, dengan diameter kawat komponen yang sama. Misalkan
jari-jari kawat komponen adalah (r).
1 2
Kawat penghantar (1) dan (2) adalah kawat penghantar pembentuk berkas dan
merupakan kawat berlilit.
Jarak berkas (d), panjangnya 45 cm atau 50 cm.
Contoh model kawat berkas yang tiap fasanya terdiri 2, 3 dan 4 kawat pembentuk
berkas sebagai berikut :
d
d
d d
d d
d
d
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahanan saluran transmisi merupakan penyebab terjadinya rugi daya nyata pada
saluran transmisi, pada saluran transmisi arus bolak-balik pengertian tahanan saluran
adalah tahanan arus bolak-balik atau tahanan efektif dari saluran. Besarnya tahanan
saluran arus bolak-balik dipengaruhi oleh efek kulit, temperature dan konstruksi kawat
saluran.
Induktansi adalah sifat rangkaian yang menghubungkan tegangan yang diimbaskan oleh
perubahan fluks dengan kecepatan perubahan arus .
Jenis Induktansi Saluran Transmisi:
1. Induktansi saluran kawat penghantar satu fasa.
2. Induktansi Saluran Kawat Penghantar Tiga Fasa.
3. Induktansi Kawat Penghantar Berlilit.
4. Induktansi kawat penghantar berkas.
Daftar Pustaka
Ir. HERY PURNOMO, MT.2016. ANALISIS SISTEM DAYA,Bagian : Saluran Transmisi Daya
Elektrik”.Malang:UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Arnawan Hasibuan, ANALISIS STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK SINGLE
MMENGGUNAKAN METODE RUNGE KUTTA ORDE 4. Staf Pengajar Program Studi Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Malikussalaeh
Lhokseumawe.
Paulus Mangera, Damis Hardiantono.2019. ANALISIS RUGI TEGANGAN JARINGAN