Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PERPINDAHAN KALOR

Perpindahan Kalor Konveksi

Nama Kelompok
1. Alya Aryasatiana Azzahra (1906306382)
2. Daffa Dhia Athalla (1906306666)
3. Dhita Amanda (1906305783)
4. Rizky Putra Mahadika (1906383425)

Tekmik Kimia, Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Tahun 2021
Soal 1.

Sebelum dapat digunakan dalam reaksi, pada umumnya beberapa jenis katalis
harus diaktivasi terlebih dahulu. Suatu katalis tembaga berbentuk bola dengan
diameter 12 mm diaktivasi secara termal dalam sebuah oven hingga suhunya
mencapai 80 °C. Katalis tersebut kemudian didinginkan dengan
mengontakkannya pada aliran udara berkecepatan 10 m/s pada 1 atm dan
25 °C.

a) Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mendinginkan katalis hingga


suhunya 35 °C.
b) Sketsakan grafik suhu vs waktu proses pendinginan di atas hingga suhu
katalis 35 °C.
c) Menurut Anda, usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk
mempercepat proses pendinginan katalis pada kasus di atas? Buktikan
pendapat Anda melalui persamaan yang tersedia.

Jawaban
Diketahui

• Katalis berbahan tembaga


• Diameter bola = 12 mm
• Ti=80℃
• V = 10 m/s
• P∞=1 atm
• T∞=25℃T
• Tf=35℃

Ditanya

a) Waktu yang diperlukan untuk mendinginkan katalis hingga suhu 35 °C?


b) Grafik suhu vs waktu proses pendinginan hingga suhu katalis 35 °C?
c) Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses
pendinginan katalis melalui persamaan?

Skema dan Asumsi:

Perpindahan Kalor 2021 | 2


Skema

Asumsi
• Katalis merupakan bola isotermal
• Distribusi suhu dalam bola seragam
• Perpindahan kalor adalah konveksi paksa
• Radiasi diabaikan

Perhitungan
Properties (Tabel Appendix A-3 dan A-15, Cengel)
Tembaga:
𝜌 = 8933 𝑘𝑔/𝑚³
𝑐𝑝 = 385 𝐽/𝑘𝑔℃
Udara pada 1 atm (25℃):
𝑘 = 0,02551 𝑊 ⁄𝑚℃
𝜇 = 1,849 × 10−5 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑣𝑓 = 1,562 × 10−5 𝑚²/s
𝑃𝑟 = 0,7296
𝜇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 pada suhu film (Ts):
80℃ + 35℃
𝑇𝑠 = = 57,5℃
2
T 𝜇
50°C 1,963×10-5 kg/m.s
57,5°C x
60°C 2,008×10-5 kg/m.s
57,5 − 50 𝑥 − 1,963 × 10−5
= → 𝑥 = 1,997 × 10−5 𝑘𝑔⁄𝑚𝑠
60 − 50 2,008 × 10−5 − 1,963 × 10−5

Perpindahan Kalor 2021 | 3


• Menghitung Re (Eq. 5-2 Holman)

𝑉𝐷 (10 𝑚/s)(12 × 10−3 𝑚)


𝑅𝑒 = = = 7682,46
𝑣𝑓 1,562 × 10−5 𝑚²/s
• Menghitung Nu (Eq. 6-30 Holman)
Untuk 3,5 < Re < 8.104 dan 0,7 < Pr < 380:
𝜇 1/4
𝑁𝑢 = 2 + (0.4𝑅𝑒 1/2 + 0.006𝑅𝑒 2/3 )𝑃𝑟 0.4 ( 𝜇∞)
𝑤
1/2
𝑁𝑢 = 2 + (0.4(7682,46) +
1/4
1,849×10−5 𝑘𝑔/𝑚𝑠
0.06(7682,46)2/3 )0,72960.4 (1,997×10−5 𝑘𝑔/𝑚𝑠)
𝑁𝑢 = 2 + (35,06 + 23,36)(0,882)(0,981)
𝑁𝑢 = 52,547
• Menghitung h (Eq. 5-46 Holman)
ℎ𝐷 𝑁𝑢.𝑘 52,547 × 0,02551 𝑊⁄𝑚℃
𝑁𝑢 = → ℎ= = = 111,706 𝑊/𝑚2 ℃
𝑘 𝐷 12×10−3 𝑚
• Menghitung waktu untuk mendinginkan katalis hingga suhu 35°C
(Incropera pp.435)
𝜌𝑉𝐶𝑝 𝑇𝑖 − 𝑇∞ 𝜌𝐶𝑝 𝐷 𝑇𝑖 − 𝑇∞
𝑡= 𝑙𝑛 = 𝑙𝑛
ℎ𝐴 𝑇𝑓 − 𝑇∞ 6ℎ 𝑇𝑓 − 𝑇∞
8933 𝑘𝑔/𝑚𝟑 × 385 𝐽/𝑘𝑔℃ × 12 × 10−3 𝑚 80 − 25
𝑡= 𝑙𝑛
6 × 111,706 𝑊/𝑚2 ℃ 35 − 25
𝑡 = 104,97 𝑠 ≈ 105 𝑠
• Sketsa grafik suhu vs waktu proses pendinginan hingga suhu katalis
35°C

T t
35 105
40 80
45 63
50 49
55 37
60 28
65 20
70 12
75 6
80 0

Perpindahan Kalor 2021 | 4


Grafik Hubungan Waktu terhadap Suhu
90
80
70
60
50
T (℃)

40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120
t (s)

• Upaya mempercepat proses pendinginan katalis


𝜌𝑉𝐶𝑝 𝑇𝑖 − 𝑇∞ 𝜌𝐶𝑝 𝐷 𝑇𝑖 − 𝑇∞
𝑡= 𝑙𝑛 = 𝑙𝑛 (𝐼𝑛𝑐𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎 𝑝𝑝. 435)
ℎ𝐴 𝑇𝑓 − 𝑇∞ 6ℎ 𝑇𝑓 − 𝑇∞
1) Meningkatkan kecepatan aliran fluida pendingin (V)
2) Memodifikasi kondisi operasi pada fluida pendingin
3) Mengganti jenis fluida pendingin yang digunakan

Analisis Perhitungan:
Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai Reynold’s Number terlebih dahulu
dengan hasil perhitungan 7682,46. Kemudian dilanjutkan dengan mencari Nusselt
Number dengan hasil perhitungan 52,547. Untuk dapat mencari waktu yang
diperlukan untuk mendinginkan proses katalis, maka dilakukan perhitungan untuk
mencari nilai koefisien perpindahan kalor konveksi (h) yang didapatkan sebesar
111,706
W/m2℃W/m2℃
, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari waktu yang diperlukan untuk
mendinginkan katalis pada suhu 35°C yaitu 105 detik.

Pada grafik, waktu yang diperlukan untuk setiap pendinginan menunjukkan bahwa
semakin rendah suhu akhir pendinginannya maka akan semakin lama pula waktu
yang dibutuhkan.

Untuk mempercepat waktu pendinginan maka dapat dilakukan dengan


menggunakan tiga upaya berbeda yaitu, meningkatkan kecepatan aliran fluida
pendingin, memodifikasi operasi pada fluida pendingin, dan mengganti jenis fluida
pendingin yang digunakan.

Pustaka (reference):

Perpindahan Kalor 2021 | 5


• Cengel, Y., 2003. Heat Transfer, A Practical Approach. 2nd ed. Boston:
McGraw-Hill.
• Holman, J., 2010. Heat Transfer. 10th ed. Boston: McGraw Hill Higher
Education.
• Incropera,f.P., and Dewitt, D.P. 2002. Fundamental Of Heat And Mass
Transfer. New York: J.Wiley.

Soal 2.

Gliserol yang merupakan produk samping dari produksi biodiesel, perlu


ditingkatkan kemurniannya agar memiliki nilai ekonomi yang lebih baik. Dalam
salah satu tahap proses pemurniannya, gliserol pada suhu 100C dialirkan
dengan kecepatan 2 m/detik, melalui salah satu permukaan plat logam isotermal
berukuran panjang 1 m dan lebar 0,5 m.

a) Gunakan 2 (dua) persamaan empiris yang berbeda untuk menentukan


nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang terjadi pada sistem di
atas.
b) Bandingkan dan evaluasi hasil perhitungan pada point (a).

Jawaban (Diketahui):
Liquid : Gliserol
Tw = 100C
V∞ = 2 m/s
Plat logam isothermal: panjang = 1 m ; lebar = 0.5 m ; A = 0.5 m²
Data tambahan:
Tf = = 200C
𝜇 = 1,491 𝑘𝑔/𝑚. 𝑠
𝜌 = 1264 𝑘𝑔/𝑚3

v = 0.00118 m²/s
k = 0.286 W/m.°C

Pr = 12.5

Perpindahan Kalor 2021 | 6


(Sumber: Buku Holman Tabel A-4 Properties of Saturated Liquid (Gliserol) halaman 657).

Skema dan Asumsi:


Skema

Asumsi
• Sifat fisik dan termal fluida pada suhu acuan tidak berubah dalam satuan
waktu;
• Fluida mengalir di permukaan searah dengan dimensi panjang plat;
• Suhu plat seragam di semua bagian, yaitu sebesar 300C;
• Konveksi paksa.
Perhitungan:
a. Menggunakan 2 (dua) persamaan empiris yang berbeda untuk
menentukan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang terjadi pada
sistem.
i. Mencari nilai Re:
ReL =
𝑢∞ 𝐿
𝑣
2 𝑚/𝑠 (1 𝑚)
= 0.00118 𝑚/𝑠= 1694.91525 → Aliran laminar (Re <

2000).
Re. Pr = 12,5 x 1694.9 > 100

Perpindahan Kalor 2021 | 7


Karena aliran merupakan aliran laminar, maka terdapat
dua persamaan yang dapat digunakan untuk mencari nilai Nu
(kedua persamaan untuk h rata-rata di seluruh permukaan plat
logam)
ii. Mencari nilai Nu:
• Persamaan 1 : 𝑁𝑢𝐿 = 0.664 𝑅𝑒𝐿 1/2𝑃𝑟1/3 ; (Untuk Pr > 0.6 ; Equation 5-
46b Buku Holman halaman 261).
ℎ𝐿
• Persamaan 2 : 𝑁𝑢𝐿 = = 2 𝑁𝑢𝑥=𝐿 (Sumber: Equation 5-46a Buku
𝑘

Holman halaman 261), maka :


0.3387 𝑅𝑒 1/2 𝑃𝑟 1/3
𝑁𝑢𝑥 = (Sumber: Equation 5-51
[ 1+ (0.0468/𝑃𝑟)2/3 ]1/4

Buku Holman halaman 262).


1 0.3387 𝑅𝑒 1/2 𝑃𝑟 1/3
𝑁𝑢𝐿 = [ 1+ (0.0468/𝑃𝑟)2/3]1/4
2

0.3387 𝑅𝑒 1/2 𝑃𝑟 1/3


𝑁𝑢𝐿 = 2 (Untuk 𝑅𝑒𝐿 Pr >100)
[ 1+ (0.0468/𝑃𝑟)2/3 ]1/4

● Perhitungan persamaan 1:
𝑁𝑢𝐿 = 0.664 𝑅𝑒𝐿 1/2𝑃𝑟1/3

𝑁𝑢𝐿 = 0.664 (1694.92)1/2 (12.5)1/3


𝑁𝑢𝐿 = 63.4
ℎ𝐿
𝑁𝑢𝐿 =
𝑘
ℎ (1 𝑚)
63.4 = 0.286 𝑊/𝑚.°𝐶

h = 18.1 W/m². ºC (dibulatkan mengikuti aturan


angka penting)
● Perhitungan persamaan 2:
0.3387 𝑅𝑒 1/2 𝑃𝑟 1/3
𝑁𝑢𝐿 = 2 [ 1+ (0.0468/𝑃𝑟)2/3]1/4

0.3387 (1694.92)1/2 (12.5)1/3


𝑁𝑢𝐿 = 2 [ 1+ (0.0468/12.5)2/3 ]1/4

𝑁𝑢𝐿 = 64.3

Perpindahan Kalor 2021 | 8


ℎ𝐿
𝑁𝑢𝐿 =
𝑘
ℎ (1 𝑚)
64.3 = 0.286 𝑊/𝑚.°𝐶

h = 18.4 W/m². ºC (dibulatkan mengikuti aturan


angka penting)
b. Pada bagian a didapatkan hasil bahwa nilai h pada persamaan 1 adalah 18.1
W/m².ºC dan pada persamaan 2 yaitu 18.4 W/m².ºC. Terdapat selisih kurang
lebih 0,3 satuan antara hasil yang diperoleh dari persamaan 1 dan persamaan 2,
dimana nilai h pada persamaan 2 lebih besar dari persamaan 1. Perbedaannya
kecil hanya 0,3 satuan.

Analisis Perhitungan:
Pada pernyataan bagian a, untuk mencari nilai h (koefisien panas konveksi),
digunakan dua persamaan empiris yang berbeda. Menggunakan rumus 1, nilai h
adalah 18,1 𝑊/𝑚. °𝐶, dan menggunakan rumus 2 nilai h adalah 18,4 𝑊/𝑚. °𝐶.
Rumus ini digunakan untuk bilangan Prandtl yang lebih besar dari 0,6 dan yang
keduan digunakan untuk perkalian bilangan Reynolds dan Prandtl yang lebih
besar dari 100. Hasil yang diperoleh dari rumus 1 dan rumus 2 berbeda sekitar
0,3 satuan, dan nilai h pada rumus lebih besar dari persamaan 1. Penyebab
perbedaan tersebut adalah karena rumus empirisnya berbeda, yaitu selisih antar
komponen dalam perhitungan bilangan Nusselt pada kedua persamaan tersebut.
Oleh karena itu, perbedaan yang sedikit ini menyatakan bajwa kedua persamaan
yang digunakan pada bagian a dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
dengan data asumsi dan yang sama.
.
Pustaka (reference):
• Holman, J., 2010. Heat Transfer. 10th ed. Boston: McGraw Hill Higher
Education.
• Incropera,f.P., and Dewitt, D.P. 2002. Fundamental Of Heat And Mass
Transfer. New York: J.Wiley.

Soal 3.

Proses pendinginan suku cadang dilakukan dengan suatu fluida pendingin pada
lingkungan inert-atmosferik. Fluida pendingin yang saat ini tersedia adalah
Nitrogen dan Helium. Pemilihan atas kedua fluida tersebut dilakukan dengan cara
mengkontakkan masing-masing fluida dengan dinding vertikal tinggi 1 m. Suhu
dinding vertikal dijaga tetap pada 900 K, dan fluida memiliki suhu 700 K.

Perpindahan Kalor 2021 | 9


a) Fluida pendingin manakah yang sebaiknya dipilih tanpa
mempertimbangkan aspek ekonomi?
b) Apakah pilihan fluida akan berbeda jika aspek ekonomi
dipertimbangkan?

Jawaban (Diketahui):
• Gas ideal (Nitrogen dan helium)
• H=1m
• T∞ = 700 K
• Tw = 900 K

Skema dan Asumsi:


Skema
Helium

T∞= 700 1m
K
Nitrogen

Tw = 900 K
Asumsi
• Steady state
• Suhu dinding seragam
• Konveksi bebas
• Resistensi termal diabaikan
• Lingkungan inert-atmosferik
• Radiasi antar dinding dan fluida diabaikan
• Gas yang digunakan merupakan gas ideal

Perhitungan:
a.
𝑇∞ + 𝑇𝑊
𝑇𝑓 = = 800 K
2

Holman, pp. 236, eq. 5-47


Nitrogen

Pada Tf = 800 K, didapatkan:


2
v = 81,46. 10−6 m ⁄s
k = 0,056 W⁄m. K
Pr = 0,7

Perpindahan Kalor 2021 | 10


2
α = 1,169. 10−4 m ⁄s
1 1
β= = = 1,25. 10−3 K −1
Tf 800 K

Holman, pp. 659, Appendix A. Table A-6 Properties of Gases at


Atmospheric Pressure

gβ(Tw − T∞ )L3
Ra =

Cengel, pp. 540, eq. 9-17


m
9,8 ∙ 1,25. 10−3 K −1 ∙ (900 K − 700 K) ∙ (1 m)3
Ra = s2
m2 m2
81,46. 10−6 s ∙ 1,169. 10−4 s

Ra = 2,573. 108

Untuk Ra < 109, maka berlaku


1⁄
0,670 ∙ Ra 4
̅̅̅̅
Nu = 0,68 + 4⁄
9⁄ 9
0,492 16
[1 + ( ) ]
Pr

Holman, pp. 335, eq. 7-28


1⁄
0,670 ∙ (2,573. 108 ) 4
̅̅̅̅
Nu = 0,68 + 4⁄
9⁄ 9
0,492 16
[1 + ( 0,7 ) ]

̅̅̅̅ = 65,706
Nu

k
̅̅̅̅
h = Nu
L
W
0,056
h = 65,706 m. K
1m

h = 3,680 W/m2 . K
Helium

Pada Tf = 800 K, didapatkan:


2
v = 634,1. 10−6 m ⁄s

Perpindahan Kalor 2021 | 11


k = 0,275 W⁄m. K
Pr = 0,72
2
α = 8,774. 10−4 m ⁄s
1 1
β= = = 1,25. 10−3 K −1
Tf 800 K

Holman, pp. 659, Appendix A. Table A-6 Properties of Gases at


Atmospheric Pressure

gβ(Tw − T∞ )L3
Ra =

Cengel, pp. 540, eq. 9-17

m
9,8 ∙ 1,25. 10−3 K −1 ∙ (900 K − 700 K) ∙ (1 m)3
Ra = s2
m2 m2
634,1. 10−6 ∙ 8,774. 10−4
s s

Ra = 4,404. 106

Untuk Ra < 109, maka berlaku


1⁄
0,670 ∙ Ra 4
̅̅̅̅
Nu = 0,68 + 4⁄
9⁄ 9
0,492 16
[1 + ( ) ]
Pr

Holman, pp. 335, eq. 7-28


1⁄
0,670 ∙ (4,404. 106 ) 4
̅̅̅̅ = 0,68 +
Nu 4⁄
9⁄ 9
0,492 16
[1 + ( 0,72 ) ]

̅̅̅̅ = 24,275
Nu

W
k 0,056 m. K
h = ̅̅̅̅
Nu = 65,706
L 1m

h = 24,275 W/m2 . K

b.
Fluida h [W/m2.K] Harga [per liter]
Nitrogen 3,680 $2,00 (𝑝𝑟𝑜𝑐𝑢𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡.𝑢𝑎𝑟𝑘.𝑒𝑑𝑢)
Helium 24,275 $3,50 (ℎ𝑦𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥𝑡𝑏𝑜𝑜𝑘.𝑐𝑜𝑚)
Analisis Perhitungan:
Fluida h [W/m2.K] Harga [per liter]
Nitrogen 3,680 $2,00

Perpindahan Kalor 2021 | 12


Helium 24,275 $3,50

1. Gas helium dapat mempersingkat waktu pendinginan karena memiliki


nilai h yang lebih besar sehingga merupakan pilihan yang tepat.
2. Gas nitrogen memiliki keunggukan dalam aspek ekonomis karena
harganya lebih murah daripada helium.
Pustaka (reference):
• ̧CENGEL, Y. A., & GHAJAR, A. J. (2011). Heat and mass transfer:
fundamentals & applications. New York, McGraw-Hill.
• Holman, J.P. (2009) Heat Transfer. 10th Edition, McGraw-Hill, New
York.

Soal 4.

Sebatang rokok berukuran panjang 10 cm dan diameter 1,1 cm, dikonsumsi oleh
seorang perokok aktif. Setelah dikonsumsi beberapa saat dan panjang rokok
berkurang 1 cm, rata-rata suhu permukaan kertas pembungkus rokok menjadi 40
o
C. Hitunglah nilai koefisien perpindahan kalor konveksi dan laju kalor dari
permukaan rokok ke udara di sekitar sang perokok.

Jawaban (Diketahui):
• L = 0,09 m
• D = 0,011 m
• Ts = 40°C
• 𝑇∞ = 30°𝐶
𝑇𝑤 +𝑇∞ 40+30
• 𝑇𝑓 = = = 35𝑜 𝐶
2 2
• sifat termal pada suhu 35°C didapat data : (Tabel A-15 Holman)
𝑚2
• 𝑣 = 16.44 𝑥 10−6 𝑠
−3 𝑊
• 𝑘 = 26.71 𝑥 10 𝑚.𝐾
• Pr = 0,70623
1 1
• 𝛽 = 𝑇 = 308 = 3.24 𝑥 10−3 𝐾 −1
𝑓

Skema dan Asumsi:


Skema
10 cm

1.1 cm
cm

Asumsi
1. Sifat termal benda tetap terhadap perubahan suhu

Perpindahan Kalor 2021 | 13


2. Sifat-sifat fluida konstan di sepanjang aliran
3. Rokok berbentuk silinder horizontal
4. Suhu permukaan rokok dianggap seragam
5. perhitungan nilai koefisien konveksi dan laju kalor hanya disekitar
lapisan batas sekitar rokok.
6. Suhu udara dianggap 30°C
7. Konveksi Alami
Perhitungan:
1. Menghitung bilangan Ra:
𝐷3 𝑔𝛽∆𝑇
𝑅𝑎 = 𝐺𝑟 𝑥 Pr = 𝑥 𝑃𝑟
𝑉2
(11 𝑥 10−3 )3 (9.8)(3.24 𝑥 10−3 )(313 − 303)
𝑅𝑎 = 𝑥 (0.706)
(16.44 𝑥 10−6 )2
𝑅𝑎 = 1103.95 (𝐿𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑟)
2. Cari h
Karena, aliran laminar pada silinder horizontal maka kita dapat
menggunakan persamaan sederhana udara, dimana :
𝛥𝑇 1
ℎ = 1,32( )4 (Tabel 7 − 2 Holman)
𝑑
40−30 1 𝑊
ℎ = 1.32 ( 0.011 )4 = 7.25 𝑚2 . 𝑜 𝐶
3. Cari q
𝑄 = ℎ𝐴∆𝑇
𝑊
𝑄 = (7,25 ) (3.14)(0,011 𝑚)(0,09 𝑚)(40 − 30)
𝑚2 𝐶
𝑄 = 0,23 𝑊

Analisis Perhitungan:
Hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan jenis aliran yang terjadi
sistem ini, apakah laminar atau turbulen dengan mencari bilangan rayleigh
(Karena Konveksi Alami). Setelah melakukan perhitungan didapat bahwa aliran
yang terjadi pada sistem ini adalah laminar dikarenakan nilai rayleigh atau
perkalian bilangan Grashof dengan Prandtl diantara 104 dan 109. Selanjutnya
kami mencari nilai koefisien perpindahan kalor menggunakan persamaan
sederhana udara yang didapat berdasarkan jenis aliran atau bilangan Rayleigh
dari tabel 7-2 Holman pada halaman 346. Setelah itu baru kami dapat mencari
laju kalor pada sistem ini dan didapat sebesar 0.23 Watt.
Pustaka (reference):
• Çengel, Y., 2003. Heat transfer. 2nd ed. Boston: McGraw-Hill.
• Holman, J.P. (2009) Heat Transfer. 10th Edition, McGraw-Hill, New
York.

Perpindahan Kalor 2021 | 14

Anda mungkin juga menyukai