Kelompok 11 Konveksi PK03
Kelompok 11 Konveksi PK03
Nama Kelompok
1. Alya Aryasatiana Azzahra (1906306382)
2. Daffa Dhia Athalla (1906306666)
3. Dhita Amanda (1906305783)
4. Rizky Putra Mahadika (1906383425)
Sebelum dapat digunakan dalam reaksi, pada umumnya beberapa jenis katalis
harus diaktivasi terlebih dahulu. Suatu katalis tembaga berbentuk bola dengan
diameter 12 mm diaktivasi secara termal dalam sebuah oven hingga suhunya
mencapai 80 °C. Katalis tersebut kemudian didinginkan dengan
mengontakkannya pada aliran udara berkecepatan 10 m/s pada 1 atm dan
25 °C.
Jawaban
Diketahui
Ditanya
Asumsi
• Katalis merupakan bola isotermal
• Distribusi suhu dalam bola seragam
• Perpindahan kalor adalah konveksi paksa
• Radiasi diabaikan
Perhitungan
Properties (Tabel Appendix A-3 dan A-15, Cengel)
Tembaga:
𝜌 = 8933 𝑘𝑔/𝑚³
𝑐𝑝 = 385 𝐽/𝑘𝑔℃
Udara pada 1 atm (25℃):
𝑘 = 0,02551 𝑊 ⁄𝑚℃
𝜇 = 1,849 × 10−5 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑣𝑓 = 1,562 × 10−5 𝑚²/s
𝑃𝑟 = 0,7296
𝜇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 pada suhu film (Ts):
80℃ + 35℃
𝑇𝑠 = = 57,5℃
2
T 𝜇
50°C 1,963×10-5 kg/m.s
57,5°C x
60°C 2,008×10-5 kg/m.s
57,5 − 50 𝑥 − 1,963 × 10−5
= → 𝑥 = 1,997 × 10−5 𝑘𝑔⁄𝑚𝑠
60 − 50 2,008 × 10−5 − 1,963 × 10−5
T t
35 105
40 80
45 63
50 49
55 37
60 28
65 20
70 12
75 6
80 0
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120
t (s)
Analisis Perhitungan:
Perhitungan dilakukan dengan mencari nilai Reynold’s Number terlebih dahulu
dengan hasil perhitungan 7682,46. Kemudian dilanjutkan dengan mencari Nusselt
Number dengan hasil perhitungan 52,547. Untuk dapat mencari waktu yang
diperlukan untuk mendinginkan proses katalis, maka dilakukan perhitungan untuk
mencari nilai koefisien perpindahan kalor konveksi (h) yang didapatkan sebesar
111,706
W/m2℃W/m2℃
, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari waktu yang diperlukan untuk
mendinginkan katalis pada suhu 35°C yaitu 105 detik.
Pada grafik, waktu yang diperlukan untuk setiap pendinginan menunjukkan bahwa
semakin rendah suhu akhir pendinginannya maka akan semakin lama pula waktu
yang dibutuhkan.
Pustaka (reference):
Soal 2.
Jawaban (Diketahui):
Liquid : Gliserol
Tw = 100C
V∞ = 2 m/s
Plat logam isothermal: panjang = 1 m ; lebar = 0.5 m ; A = 0.5 m²
Data tambahan:
Tf = = 200C
𝜇 = 1,491 𝑘𝑔/𝑚. 𝑠
𝜌 = 1264 𝑘𝑔/𝑚3
v = 0.00118 m²/s
k = 0.286 W/m.°C
Pr = 12.5
Asumsi
• Sifat fisik dan termal fluida pada suhu acuan tidak berubah dalam satuan
waktu;
• Fluida mengalir di permukaan searah dengan dimensi panjang plat;
• Suhu plat seragam di semua bagian, yaitu sebesar 300C;
• Konveksi paksa.
Perhitungan:
a. Menggunakan 2 (dua) persamaan empiris yang berbeda untuk
menentukan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang terjadi pada
sistem.
i. Mencari nilai Re:
ReL =
𝑢∞ 𝐿
𝑣
2 𝑚/𝑠 (1 𝑚)
= 0.00118 𝑚/𝑠= 1694.91525 → Aliran laminar (Re <
2000).
Re. Pr = 12,5 x 1694.9 > 100
● Perhitungan persamaan 1:
𝑁𝑢𝐿 = 0.664 𝑅𝑒𝐿 1/2𝑃𝑟1/3
𝑁𝑢𝐿 = 64.3
Analisis Perhitungan:
Pada pernyataan bagian a, untuk mencari nilai h (koefisien panas konveksi),
digunakan dua persamaan empiris yang berbeda. Menggunakan rumus 1, nilai h
adalah 18,1 𝑊/𝑚. °𝐶, dan menggunakan rumus 2 nilai h adalah 18,4 𝑊/𝑚. °𝐶.
Rumus ini digunakan untuk bilangan Prandtl yang lebih besar dari 0,6 dan yang
keduan digunakan untuk perkalian bilangan Reynolds dan Prandtl yang lebih
besar dari 100. Hasil yang diperoleh dari rumus 1 dan rumus 2 berbeda sekitar
0,3 satuan, dan nilai h pada rumus lebih besar dari persamaan 1. Penyebab
perbedaan tersebut adalah karena rumus empirisnya berbeda, yaitu selisih antar
komponen dalam perhitungan bilangan Nusselt pada kedua persamaan tersebut.
Oleh karena itu, perbedaan yang sedikit ini menyatakan bajwa kedua persamaan
yang digunakan pada bagian a dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
dengan data asumsi dan yang sama.
.
Pustaka (reference):
• Holman, J., 2010. Heat Transfer. 10th ed. Boston: McGraw Hill Higher
Education.
• Incropera,f.P., and Dewitt, D.P. 2002. Fundamental Of Heat And Mass
Transfer. New York: J.Wiley.
Soal 3.
Proses pendinginan suku cadang dilakukan dengan suatu fluida pendingin pada
lingkungan inert-atmosferik. Fluida pendingin yang saat ini tersedia adalah
Nitrogen dan Helium. Pemilihan atas kedua fluida tersebut dilakukan dengan cara
mengkontakkan masing-masing fluida dengan dinding vertikal tinggi 1 m. Suhu
dinding vertikal dijaga tetap pada 900 K, dan fluida memiliki suhu 700 K.
Jawaban (Diketahui):
• Gas ideal (Nitrogen dan helium)
• H=1m
• T∞ = 700 K
• Tw = 900 K
T∞= 700 1m
K
Nitrogen
Tw = 900 K
Asumsi
• Steady state
• Suhu dinding seragam
• Konveksi bebas
• Resistensi termal diabaikan
• Lingkungan inert-atmosferik
• Radiasi antar dinding dan fluida diabaikan
• Gas yang digunakan merupakan gas ideal
Perhitungan:
a.
𝑇∞ + 𝑇𝑊
𝑇𝑓 = = 800 K
2
gβ(Tw − T∞ )L3
Ra =
vα
Ra = 2,573. 108
̅̅̅̅ = 65,706
Nu
k
̅̅̅̅
h = Nu
L
W
0,056
h = 65,706 m. K
1m
h = 3,680 W/m2 . K
Helium
gβ(Tw − T∞ )L3
Ra =
vα
Cengel, pp. 540, eq. 9-17
m
9,8 ∙ 1,25. 10−3 K −1 ∙ (900 K − 700 K) ∙ (1 m)3
Ra = s2
m2 m2
634,1. 10−6 ∙ 8,774. 10−4
s s
Ra = 4,404. 106
̅̅̅̅ = 24,275
Nu
W
k 0,056 m. K
h = ̅̅̅̅
Nu = 65,706
L 1m
h = 24,275 W/m2 . K
b.
Fluida h [W/m2.K] Harga [per liter]
Nitrogen 3,680 $2,00 (𝑝𝑟𝑜𝑐𝑢𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡.𝑢𝑎𝑟𝑘.𝑒𝑑𝑢)
Helium 24,275 $3,50 (ℎ𝑦𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑥𝑡𝑏𝑜𝑜𝑘.𝑐𝑜𝑚)
Analisis Perhitungan:
Fluida h [W/m2.K] Harga [per liter]
Nitrogen 3,680 $2,00
Soal 4.
Sebatang rokok berukuran panjang 10 cm dan diameter 1,1 cm, dikonsumsi oleh
seorang perokok aktif. Setelah dikonsumsi beberapa saat dan panjang rokok
berkurang 1 cm, rata-rata suhu permukaan kertas pembungkus rokok menjadi 40
o
C. Hitunglah nilai koefisien perpindahan kalor konveksi dan laju kalor dari
permukaan rokok ke udara di sekitar sang perokok.
Jawaban (Diketahui):
• L = 0,09 m
• D = 0,011 m
• Ts = 40°C
• 𝑇∞ = 30°𝐶
𝑇𝑤 +𝑇∞ 40+30
• 𝑇𝑓 = = = 35𝑜 𝐶
2 2
• sifat termal pada suhu 35°C didapat data : (Tabel A-15 Holman)
𝑚2
• 𝑣 = 16.44 𝑥 10−6 𝑠
−3 𝑊
• 𝑘 = 26.71 𝑥 10 𝑚.𝐾
• Pr = 0,70623
1 1
• 𝛽 = 𝑇 = 308 = 3.24 𝑥 10−3 𝐾 −1
𝑓
1.1 cm
cm
Asumsi
1. Sifat termal benda tetap terhadap perubahan suhu
Analisis Perhitungan:
Hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan jenis aliran yang terjadi
sistem ini, apakah laminar atau turbulen dengan mencari bilangan rayleigh
(Karena Konveksi Alami). Setelah melakukan perhitungan didapat bahwa aliran
yang terjadi pada sistem ini adalah laminar dikarenakan nilai rayleigh atau
perkalian bilangan Grashof dengan Prandtl diantara 104 dan 109. Selanjutnya
kami mencari nilai koefisien perpindahan kalor menggunakan persamaan
sederhana udara yang didapat berdasarkan jenis aliran atau bilangan Rayleigh
dari tabel 7-2 Holman pada halaman 346. Setelah itu baru kami dapat mencari
laju kalor pada sistem ini dan didapat sebesar 0.23 Watt.
Pustaka (reference):
• Çengel, Y., 2003. Heat transfer. 2nd ed. Boston: McGraw-Hill.
• Holman, J.P. (2009) Heat Transfer. 10th Edition, McGraw-Hill, New
York.