Anda di halaman 1dari 54

BAB III

JURNAL PRAKTIKUM

3.1. Pembahasan Praktikum CNC Milling

Pertemuan ke – 1

Pada pertemuan pertama dari praktikum CNC milling, adalah pembahasan


tentang dasar-dasar dari mesin CNC milling itu sendiri yang meliputi cara kerja
mesin CNC Milling, tombol-tombol, lampu indikator, dll.

Adapun bagian-bagian tersebut adalah :

1. Bagian Pengendali/Kontrol

Bagian Pengendali/kontrol merupakan box kontrol mesin CNC yang


berisikan tombol-tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada box
kontrol merupakan unsur pelayanan langsung berhubungan dengan operator.
Gambar berikut menunjukkan secara visual dengan nama-nama sebagai
berikut:

a. Saklar Utama (Main Switch)

Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali


mesin. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus
listrik masuk ke kontrol CNC, dan apabila kunci diputar pada angka 0
(nol) arus akan terputus dan mesin akan mati.

b. Tombol Emergensi

Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini
dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara
kerja tombol emergensi adalah: Dengan menekan tombol ini maka akan
terputus dan mesin akan mati. Untuk mengaktifkan kembali tombol
emergensi, putar kunci saklar utama ke arah posisi 0, kemudian putar
tombol emergensi ke kanan selanjutnya kunci saklar utama diputar

15
16

pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali.

c. Saklar operasi mesin (Operating Swicth)

Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama baik
secara manual maupun CNC. Cara pengoperasian saklar: Saklar
diputar pada posisi 1 maka alat potong akan berputar secara manual,
apabila saklar diputar pada posisi CNC, maka alat potong akan berputar
dan berhenti menurut data program CNC.

d. Saklar pengatur kecepatan putar spindel utama

Saklar pengatur kecepatan putaran spindel utama berfungsi untuk


mengatur kecepatan putar alat potong pada spindel utama, saklar ini
dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin
milling CNC TU-3A mempunyai kecepatan putar antara 300 - 2000
put/menit. Cara pengoperasian saklar: Saklar diputar searah jarum jam
maka putaran alat potong pada spindel utama akan berputar semakin
cepat hingga mencapai putaran maksimal 2000 put/menit. Sedangkan
untuk memperlambat putaran saklar diputar sebaliknya. Pada waktu
mengaktifkan saklar ini spindel utama harus dalam posisi berputar dan
kecepatan putaran disesuaikan diameter pisau yang dipergunakan.

e. Saklar Layanan Dimensi.

Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur layanan mesin dengan


posisi vertikal atau pada posisi horisontal. Disamping itu saklar ini juga
dapat digunakan untuk mengatur dimensi bekerjanya mesin dalam
satuan metris atau satuan inchi. Cara bekerja saklar ini adalah apabila
mesin akan difungsikan pada posisi tertentu, maka saklar diputar dan
ditepatkan pada tanda titik yang ada pada saklar tersebut sesuai
dengan fungsinya. Misal: akan bekerja dengan satuan metris maka
saklar diposisikan pada tanda titik metris.
17

f. Ampermeter

Ampermeter menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor alat


potong mesin milling CNC TU-3A. Fungsi utama dari ampermeter pada
mesin CNC TU-3A, adalah untuk mencegah terjadinya beban lebih
pada motor penggerak. Pada mesin CNC TU-3A, arus maksimum yang
di ijinkan adalah 4 amper. Dengan demikian jika arus yang terjadi lebih
dari 4 ampere, maka mesin CNC langsung mati.

g. Penggerak disket/kaset

Penggerak disket atau kaset pada mesin CNC dimaksudkan untuk


pelayanan pengoperasian disket maupun kaset.

Dalam pelayanan disket dapat dilaksanakan:

- Menyimpan data program dari mesin ke disket.

- Memindah data program dari disket ke mesin.

Selain itu, ada kode kode yang umumnya digunakan pada mesin CNC Milling
TU 3A ini, diantaranya :

G Code CNC Milling

G
No Keterangan Format penulisan
Code

1 G 00 Gerakan cepat tanpa pemotongan N../G00/X../Y../Z

2 G 01 Gerakan lurus dengan pemotongan N../G01/X../Y../Z/F..

3 G 02 Gerakan melingkar searah jarum jam N../G02/X../Y../Z


18

Gerakan melingkar berlawanan jarum


4 G 03 N../G03/X../Y../Z
jam

5 G 04 Waktu tinggal diam N../G04/X..

6 G 21 Blok kosong N../G21

7 G 25 Memanggil Sub program N../G25/L(F)..

8 G 27 Instruksi Melompat N../G27/L/(F)..

9 G 40 Kompensasi radius pisau hapus N../G40

10 G 45 Penambahan radius pisau N../G45

11 G 46 Pengurangan radius pisau N../G46

12 G 47 Penambahan radius pisau 2 kali N../G47

13 G 48 Pengurangan radius pisau 2 kali N../G48

14 G 64 Motor asutan tanpa arus N../G64

15 G 65 Pelayanan pita magnet/kaset N../G65

Pelaksanaan antar aparat dengan


16 G 66 N../G66
RS 232

17 G 72 Siklus pengerfisan kantong N../G72/X../Y../Z../F.

18 G 73 Siklus pemutusan tatal N../G73/Z../F..

19 G 74 Siklus penguliran jalan kiri N../G74/K../Z../F..

20 G 81 Siklus pengeboran N../G81/Z../F..

Siklus pengeboran tetap dengan


21 G 82 N../G82/Z../F..
tinggal diam
Siklus pengeboran dengan
22 G 83 N../G83/Z../F..
pembuangan tatal
19

23 G 84 Siklus penguliran jalan kanan N../G84/K../Z../F..

24 G 85 Siklus peremeran tetap N../G85/Z../F..

Siklus peremeran tetap dengan


25 G89 N../G89/Z../F..
tinggal diam

26 G 90 Pemrograman bernilai absolut N../G90

27 G 91 Pemrograman bernilai inkrimental N../G91

Pemrograman bernilai absolute


dengan penentuan titik referensi,
28 G 92 N../G92/X../Y../Z..
penetapan letak pisau terhadap
benda kerja

Tabel 3.1.1 G code mesin CNC Milling

M Code Mesin CNC Milling

N
M  Code Keterangan Format penulisan
o
1 M 00 Diam N../ M 00
2 M 03 Spindel Frais hidup searah jarum jam N../ M 03
Spindel Frais hidup berlawanan arah
3 M 04 N../ M 04
jarum jam
4 M 05 Spindel Frais mati N../ M 05
Pergantian alat potong, radius pisau
5 M 06 N../M06/D../S../Z../T.
frais masuk
6 M 17 Kembali ke program pokok N../M 17
7 M 26 Hubungan keluar impuls N../M 26
8 M 30 Program berakhir N../ M30
9 M 98 Kompensasi kocak / kelonggaran N../M 98/X../Y../Z..
20

otomatis
Parameter bantu gerak melingkar
10 M 99 N../ M 99/I../J../K..
G.02 & G.03

Tabel 3.1.2 M code mesin CNC Milling

A Code mesin CNC Milling

Kode
Alar Keterangan
m
A 00 Salah perintah G / M
Salah radius/ M99 salah interpolasi melingkar pada masukkan titik
lingkaran yang salah ( busur lingkaran,titik akhir lingkaran / koordinat
titik pusat ) akan diberikan alarm A 01, Sebelum pengerjaan busur
A 01
lingkar, komputer menguji dulu apakah suatu lingkaran dengan harga
yang dimasukkan mungkin.
A 02 Salah nilai X ( lihat harga batas maksimal )
A 03 Salah nilai F ( lihat harga batas maksimal )
A 04 Salah nilai Z ( lihat harga batas maksimal )
Tidak ada perintah M 30. Alarm A.05 akan ditampilkan jika anda lupa
memasukkan M 30 pada akhir program dan menekan tombol START
A 05
atau melakukan uji jalan.
A 06 Tidak ada perintah M 03
A 07 Tidak ada artinya
A 08 Pita kaset habis, pada perekaman
A 09 Program tidak ditemukan
A 10 Pita kaset dalam pengamanan
A11 Salah memuat
21

A 12 Salah pengecekan
Pemindahan inchi/mm dengan memori program penuh ( hanya dapat
A 13
dihapus dengan memindahkan saklar pemilik metrik/ inchi ).
A 14 Salah posisi kepada frais uji jalannya termuat vertical / horizontal
A 15 Salah nilai Y ( lihat harga batas maksimal )
A 16 Tidak ada data radius pisau frais
Salah sub program ( jika anda memasukkan sub program lebih dari
A 17
lima tahap ).
A 18 Gerakan kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol.

Tabel 3.1.3 A code mesin CNC Milling

Lalu, setelah mengetahui fungsi-fungsi dan dasar dasar permesinan mesin CNC
Milling ini, kegiatan selanjutnya adalah belajar mensetting pahat. Adapun caranya
adalah :

1. Pertama, nyalakan dahulu mesin CNC Milling, caranya putar kunci kontak
mesin ke posisi ON ke sebelah kanan.
22

Gambar 3.1.1 Posisi ON mesin CNC Milling

2. Setelah mesin hidup, langkah selanjutnya adalah memasang pahat pada


collet. Lakukan ini juga pada pahat facing seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
23

Gambar 3.1.2 Proses pemasangan pahat diameter 10mm

Gambar 3.1.3 Pahat yang digunakan


24

3. Pertama tama, kendurkan lubang kunci collet, lalu masukkan pahat dan
kencangkan kembali. Langkah ini juga berlaku untuk pahat facing.

Gambar 3.1.4 Pahat setelah dikencangkan

Gambar 3.1.5 Collet pahat facing


25

Gambar 3.1.6 Pahat facing yang digunakan

Gambar 3.1.7 Pahat facing setelah dikencangkan


26

4. Setelah mengencangkan kedua pahat, langkah selanjutnya adalah


pemasangan benda kerja. Caranya, letakkanlah benda kerja di ragum.

Gambar 3.1.8 Peletakan benda kerja di ragum

5. Setelah itu kencangkan benda kerja dengan menggunakan kunci ragum.

Gambar 3.1.9 proses pengencangan benda kerja


27

6. Selanjutnya adalah menentukan titik 0 benda kerja. Caranya adalah


pertama menggerakkan pahat menuju sisi kanan/kiri benda sesuai sumbu x.
Jangan lupa untuk mengisi nilai sumbu pada layar menjadi 0.

Gambar 3.1.10 Proses setting 0 benda kerja

7. Lakukan langkah yang sama untuk sumbu berikutnya, yaitu y, kali ini
parameter yang digunakan adalah sisi depan benda kerja. Jangan lupa untuk
mengisi nilai sumbu pada layar menjadi 0.

8. Setelah sumbu y selesai, lakukan cara yang sama pula pada sumbu z, kali
ini titik parameter yang digunakan adalah dari atas benda kerja. Juga Jangan
lupa untuk mengisi nilai sumbu pada layar menjadi 0.

9. Setelah semua selesai maka proses setting pahat telah selesai.

10. Rapihkan kembali alat dan mesin yang digunakan, jangan lupa untuk
mengembalikan seluruh alat yang dipinjam kepada asisten lab.
28

Gambar 3.1.11 Titik 0 benda kerja pertemuan 1

Pertemuan Ke – 2

Pada pertemuan ke – 2 membahas tentang cara facing benda kerja. Setelah


pertemuan minggu lalu membahas tentang cara mensetting pahat dan titik 0
benda kerja.

Adapun langkah langkahnya sebagai berikut :

1. Pertama, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Isi form peminjaman alat yang ingin digunakan praktikum pada pertemuan
ke - 2 ini.

3. Setelah meminjam alat, langkah selanjutnya adalah menyalakan mesin,


caranya putar kunci kontak ke posisi ON dengan memutar ke sebelah kanan.
29

4. Kemudian, langkah selanjutnya adalah mensetting kembali titik 0 benda,


caranya juga sama seperti yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

Gambar 3.1.12 Proses setting benda pertemuan ke 2

5. Setelah semua disetting, langkah selanjutnya adalah memberikan toleransi


pahat dengan benda kerja sebanyak 1mm untuk sumbu x, 1mm untuk sumbu
y, dan 0,5mm untuk sumbu z seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
30

Gambar 3.1.13 Pemberian toleransi benda kerja

6. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasukkan program yang telah


dibuat, caranya adalah tekan tombol H/C untuk masuk ke mode CNC Mesin.
Adapun rangkaian program yang telah dibuat dapat dilihat pada foto-foto
dibawah ini :
31

Gambar 3.1.14 Rangkaian program facing benda kerja

Gambar 3.1.15 Rangkaian program facing lanjutan diatas


32

7. Setelah memasukkan program, langkah selanjutnya adalah menjalankan


program CNC mesin, caranya adalah menekan tombol start yang ada pada
sisi sebelah bawah kanan panel tombol mesin

Tombol start pada mesin CNC TU 3A

8. Proses pemakanan benda kerja dapat dilihat pada foto berikut :

Gambar 3.1.17 Proses pemakanan benda kerja


33

9. Setelah pemakanan selesai, hasil benda kerja adalah :

Gambar 3.1.18 Hasil facing benda kerja

10. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah facing benda kerja yang telah
dibuat di pertemuan ke 3 Turning.

11. Kali ini ragum yang digunakan diganti dengan cekam.

12. Setelah diganti, pasang benda kerja pada cekam, lalu kencangkan.

13. Kali ini, proses pemakanan / facing benda kerja adalah secara manual
seperti terlihat pada gambar berikut ini
34

Gambar 3.1.19 Proses pemakanan benda kerja

14. Setelah proses pemakanan manual selesai, maka hasil akhir benda yang
telah dibuat adalah :

Gambar 3.1.20 Hasil akhir benda


35

Pertemuan Ke – 3

Pada pertemuan Milling ke 3, adalah tahap akhir pembuatan benda kerja.


Benda kerja dibuat sedemikian rupa melalui rangkaian proses permesinan
pada mesin CNC TU 3A. Adapun langkah pembuatannya adalah sebagai
berikut :

1. Pertama, putar tombol emergency button kearah kanan.

2. Putar kunci kontak ke posisi ON / I , yaitu kearah kanan sampai lampu


indkator menyala hijau.

Gambar 3.1.21 Posisi ON mesin CNC TU 3A

3. Setelah mesin menyala, langkah selanjutnya adalah mensetting titik 0 pahat


dan benda kerja.

4. Pertama tama, kendurkan pengunci Collet, lalu masukkan pahat dan


kencangkan kembali.
36

5. Lakukan langkah ini juga ketika mengencangkan pahat lain.

Gambar 3.1.22 Proses pengencangan pahat

6. Setelah dikencangkan, langkah selanjutnya kencangkan juga di mesin CNC


Milling.

7. Setelah semua dikencangkan, maka langkah selanjutnya adalah


menentukan titik 0 pahat. Langkahnya adalah pertama dekatkan pahat ke
benda kerja, sisipkan kertas sebagai media pembantu ketika pahat telah
mencapai permukaan benda kerja. Lakukan setting ini pada sumbu x, y, dan z.

8. Setelah semua proses setting selesai, langkah selanjutnya adalah


memasang cekam sebagai dudukan untuk benda kerja. Caranya adalah
kendurkan baut pengunci cekam dengan kunci kombinasi ukuran 14, lalu
setelah dikendurkan kemudian ganti ragum dengan cekam. Kencangkan
kembali baut yang telah dikendurkan sebelumnya.
37

Gambar 3.1.23 Proses setting pahat dan benda kerja

9. Setelah semua selesai, langkah selanjutnya adalah membuat program


untuk proses permesinan pada benda kerja.

10. Program pemakanan benda kerja adalah secara Incremental.

11. Setelah semua program selesai dibuat dan disusun, maka langkah
selanjutnya adalah menyalin semua program yang telah dibuat di kertas
tersebut ke mesin CNC TU 3A. Adapun rangkaian program pemakanan benda
kerja tersebut dapat dilihat pada foto – foto dibawah ini :
38

Gambar 3.1.24 Rangkaian program pemakanan benda 1


39

Gambar 3.1.25 Rangkaian program pemakanan benda 2

Gambar 3.1.26 Rangkaian program pemakanan benda 3


40

Gambar 3.1.27 Rangkaian program pemakanan benda 4

Gambar 3.1.28 Rangkaian program pemakanan benda 5

12. Setelah semua selesai program pemakanan, langkah selanjutnya adalah


menjalankan program CNC mesin. Caranya adalah memutar tuas dari posisi 0
ke CNC mesin kearah kiri.

13. Setelah itu, tekan tombol start.

14. Adapun langkah Pemakanan benda kerja dapat dilihat pada foto – foto
berikut ini :
41

Gambar 3.1.29 Proses pemakanan benda kerja 1


42

Gambar 3.1.30 Proses pemakanan benda kerja 2

Gambar 3.1.31 Proses pemakanan benda kerja 3

15. Setelah semua proses pemakanan benda selesai, maka hasil akhirnya
dapat dilihat seperti foto dibawah ini
43

Gambar 3.1.32 Hasil akhir benda

Gambar 3.1.33 Gambar benda kerja yang sudah selesai

16. Setelah semua selesai, rapihkan kembali alat dan mesin yang digunakan
dalam praktikum CNC Milling ini.

17. Bersihkan meja kerja dan kembalikan alat yang dipinjam ke asisten
laboratorium praktikum CNC

18. Praktikum CNC Milling selesai dilakukan.


44

3.2. Pembahasan Praktikum CNC Turning

Pertemuan Ke - 1

Pada pertemuan ke 1 praktikum CNC Turning adalah pengenalan dasar dasar


dari mesin CNC, diantaranya adalah kode mesin dan tombol mesin.

Tombol mesin Tu 2A

Untuk menjalankan gerakan cepat (rapid) dapat menggunakan tombol yang


ditekan secara bersamaan dengan tombol koordinat sumbu X dan Z yang
dikehendaki. Tombol ini berfungsi untuk memindahkan fungsi dari fungsi CNC
ke fungsi manual, atau sebaliknya.

Gambar 3.2.1 Berbagai tombol mesin CNC Turning 2A

Tombol Eksekusi

INP : Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pada memori mesin.
45

DEL : Tombol ini berfungsi untuk menghapus satu karakter/kata untuk


diganti.

REV : Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor kembali ke nomor blok
program sebelumnya.

FWD : Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor menuju nomor blok
berikutnya.Tombol ini berfungsi sebagai berikut.

– : Memasukkan data bernilai negatif, tombol ini ditekan setelah memasukkan


nilai/angka yang dikehendaki.

M : Memasukkan data dengan karakter M. Contoh: M99, M03, M05

Tombol-tombol Eksekusi Gabungan

~ + INP : Kombinasi tombol untuk menyisipkan satu baris blok program.

~ + DEL : Kombinasi tombol untuk menghapus satu blok program

DEL + INP : Kombinasi tombol untuk menghapus satu baris blok program.

INP +REV : Menghapus alarm.

INP + FWD : Kombinasi tombol untuk mengeksekusi program agar berhenti


sementara.

1,2,.. + START : Tombol kombinasi untuk mengeksekusi program secara satu


persatu dalam setiap blok program.

DEL + INP : Tombol kombinasi untuk menghapus program secara


keseluruhan dari memori mesin)

Fungsi G

G 00: Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)


46

G 01: Gerak lurus penyayatan

G 02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)

G 03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)

G 04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat

G 21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP

G 25: Memanggil program sub routine

G 27: Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju

G 33: Pembuatan ulir tunggal

G 64: Mematikan arus step motor

G 65: Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)

G 73: Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

G 78: Siklus pembuatan ulir

G 81: Siklus pengeboran langsung

G 82: Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat

G 83: Siklus pengeboran dengan penarikan tatal

G 84: Siklus pembubutan memanjang

G 85: Siklus pereameran

G 86: Siklus pembuatan alur

G 88: Siklus pembubutan melintang

G 89: Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat

G 90: Program absolut

G 91: Program Incremental

G 92: Penetapan posisi pahat secara absolut


47

Fungsi M

M 00: Program berhenti

M 03: Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)

M 05: Putaran spindle berhenti

M 06: Perintah penggantian alat potong (tool)

M 17: Perintah kembali ke program utama

M 30: Program berakhir

M 99: Penentuan parameter I dan K

Fungsi A

A 00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

A 01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

A 02: Kesalahan pada nilai X

A 03: Kesalahan pada nilai F

A 04: Kesalahan pada nilai Z

A 05: Kurang perintah M30

A 06: Putaran spindle terlalu cepat

A 09: Program tidak ditemukan pada disket

A 10: Disket diprotek

A 11: Salah memuat disket

A 12: Salah pengecekan

A 13: Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan


48

A 14: Salah satuan

A 15: Nilai H salah

A 17: Salah subprogram

Pertemuan ke - 2
49

Pada pertemuan kedua, membahas tentang cara mensetting pahat dari CNC
Turning

Adapun langkah langkah untuk mensetting pahat turning adalah :

1. Pakailah wearpack untuk melaksanakan praktikum

2. Pinjam alat-alat yang diperlukan untuk mensetting pahat

3. Posisikan stand optik diatas meja mesin

Gambar 3.2.2 Posisi stand optik

4. Setelah stand optik telah terpasang, maka langkah selanjutnya adalah


memasang optik pada stand optik, hasilnya bisa dilihat di bawah ini
50

Gambar 3.2.3 Pasang optik pada stand optik

5. Langkah selanjutnya adalah memasang pahat mata kanan dan pahat


threading, caranya adalah menekan tombol angka dan fwd secara bersamaan
tergantung pada posisi rumah pahat ada di sebelah mana. Lalu setelah itu
kendurkan baut rumah pahat menggunakan kunci L3.

6. Kemudian setelah dikendurkan dengan kunci L3, langkah selanjutnya


adalah memasukkan pahat kedalam rumah pahat, hati hati jangan sampai
kena bagian bawah dari meja mesin.

7. Ulangi langkah selanjutnya pada saat memasang pahat threading, pastikan


semua baut telah terpasang dengan sempurna dan kencang.
51

Gambar 3.2.4 Memasang pahat pada rumah pahat

8. Setelah optik terpasang dengan benar, selanjutnya adalah menentukan


posisi pahat untuk disetting. Caranya adalah dengan menekan tombol x dan y
sampai posisi pahat terlihat di pinggir optik.

9. Lakukan langkah yang sama pada pahat threading, namun bedanya adalah
jika pahat pahat threading posisinya ada persis di tengah persimpangan
sumbu x dan y seperti terlihat pada foto dibawah ini.
52

Gambar 3.2.5 Posisi pahat threading pada optik

10. Setelah itu, catat posisi pahat pada bagian belakang modul praktikum
turning.

11. Lalu, setelah dicatat, maka langkah selanjutnya adalah mereset posisi
pahat dengan menekan tombol del di kedua sumbu, atur menjadi posisi 0
pahat.
53

Gambar 3.2.6 Catat posisi setting pahat tadi

12. Setelah semua pahat telah diposisikan dengan benar, selanjutnya kita
pasang kertas pada dudukan yang telah disediakan.

13. Kendurkan baut penekan kertas grafis, lalu masukan dan ratakan
permukaan kertas, kemudian masukkan pada rongga dibawah penekan kertas
grafis tersebut.

14. Setelah itu, kencangkan kembali baut penekan kertas grafis yang telah
dikendurkan sebelumnya. Atur sedemikian rupa agar kertas grafis tidak rusak
atau tertekuk.
54

Gambar 3.2.7 Proses pemasangan kertas grafis

15. Setelah selesai memasang kertas grafis, langkah selanjutnya adalah


memasang lengan grafis.

16. Caranya adalah kendurkan 2 buah baut pengencang lengan grafis yang
ada di samping rumah pahat dengan kunci L nomor 5.

17. Setelah dikendurkan, pasang lengan grafis pada posisi yang benar, lalu
masukkan dan kencangkan baut pengencang lengan grafis tadi.

18. Kemudian, pasang pulpen grafis untuk mengetahui bagaimana proses


pemakanan atau proses penyayatan yang terjadi pada benda kerja. Seperti
gambar dibawah ini.
55

Gambar 3.2.8 Pemasangan lengan grafis

19. Setelah semua selesai disetting, maka lepas kembali stand optik serta
optik kedalam bak yang telah disediakan.

20. Kemudian, buatlah program pemakanan atau penyayatan benda kerja di


kertas yang telah disediakan oleh asisten dosen.

Adapun hasil pembuatan kode-kode mesin CNC dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut ini :
56

Gambar 3.2.9 Program penyayatan benda kerja turning

Gambar 3.2.10 Lanjutan program penyayatan benda turning


57

Gambar 3.2.11 Program penyayatan untuk threading

21. Setelah membuat program, langkah selanjutnya adalah memasukkan


kode-kode tersebut kedalam mesin CNC dengan menekan tombol angka dan
tombol lain yang sesuai dengan program yang telah dibuat.

22. Setelah semua sudah dimasukkan kedalam program CNC, langkah


selanjutnya adalah mengecek semua program yang telah dimasukkan dengan
menggunakan tombol fungsi M, yang berguna untuk mengecek keseluruhan
program, jika ada program yang bermasalah maka otomatis akan terhenti dan
ada sebuah peringatan di atas layar jika ada program yang kurang sesuai. Jika
sudah sesuai semua, maka akan kembali ke tahap awal.

Hasil dari pembuatan program penyayatan dengan menggunakan mesin CNC


dapat dilihat dari gambar-gambar berikut ini :
58

Gambar 3.2.12 Hasil program yang dimasukkan

Gambar 3.2.13 Lanjutan program yang telah dibuat


59

Gambar 3.2.14 Program lanjutan untuk threading

23. Setelah pembuatan program selesai, langkah selanjutnya adalah mencoba


menjalankan program tanpa benda kerja.

24. Dengan menjalankan program mesin CNC, maka otomatis lengan grafis
yang telah terpasang akan memperlihatkan proses pemakanan atau proses
penyayatan benda kerja melalui garis garis pemakanan benda kerja yang telah
terbentuk. Adapun hasil dari proses penyayatan benda kerja yang telah dibuat
dengan lengan grafis dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
60

Pertemuan Ke – 3

Pada pertemuan ketiga, mahasiswa membuat benda kerja dengan


menggunakan program yang telah dibuat pada minggu sebelumnya dengan
menggunakan bahan benda kerja.

Adapun cara-caranya dapat dilihat pada proses dibawah ini :

1. Pertama tama, putar emergency button ke kiri, lalu putar kunci mesin ke
posisi ON ke arah kanan ( 1 ) sampai lampu indikator mesin menyala hijau.

Gambar 3.2.15 Memutar kunci ON mesin CNC

2. Kemudian, langkah selanjunya adalah mensetting pahat yang akan


digunakan seperti berikut ini :
61

Gambar 3.2.16 Setting pahat pertemuan ke 3

3. Setelah mensetting pahat mata kanan, selanjutnya mensetting pahat


threading. Jangan lupa untuk menentukan titik 0 pahat.
62

Gambar 3.2.17 Mensetting pahat menggunakan fungsi manual mesin

4. Setelah selesai mensetting pahat, langkah selanjutnya adalah memasang


benda kerja yang akan dibuat, caranya adalah dengan mengendurkan baut
yang ada di sisi cekam dengan kunci cekam. Kendurkan dan masukkan benda
kerja kedalam cekam 9hingga terjepit dengan sempurna.

5. Setelah selesai memasang, maka kencangkan kembali baut yang telah


dikendurkan sebelumnya.

6. Masukkan program penyayatan benda kerja yang telah dibuat pada


pertemuan sebelumnya, jangan lupa untuk memutar tuas fungsi CNC yang
ada dibawah tombol utama mesin CNC.
63

7. Setelah itu, tekan tombol H/C untuk masuk ke mode CNC. Tombolnya
berada di samping kanan atas berwarna biru

Gambar 3.2.18 Tombol H/C berada paling atas sebelah kanan mesin

8. Kemudian, masukkan kembali program yang telah dibuat pada pertemuan


sebelumnya dengan sedikit modifikasi dan penyesuaian benda kerja. Adapun
hasil nya adalah sebagai berikut :

N G X Z F H

00 91

01 M06 T01

02 M03

03 00 -200 0

04 84 -750 -7050 20 100


64

05 00 -750 0

06 M05

07 M06 T02

08 M03

09 78 -20 -5300 K120 20

10 00 950 0

11 M05

12 M30

Tabel 3.2.1 Program CNC turning

9. Setelah selesai memasukkan program, maka langkah selanjutnya adalah


memutar tuas knob program dari posisi 0 menuju operasi CNC

Gambar 3.2.19 Tuas berada disamping ampere meter


65

10. Setelah itu, jalankan program CNC dengan memencet tombol start

Gambar 3.2.20 Tombol start berada di samping tombol FWD

11. Maka dengan otomatis program yang tadi kita masukkan akan terbaca
oleh mesin, dan mesin melakukan proses penyayatan benda kerja sampai
ukuran yang sudah ditentukan.

12. Pertama tama, mesin akan menyayat benda kerja menggunakan pahat
rata kanan secara bertahap hingga ukuran yang sesuai seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini.
66

Gambar 3.2.21 Proses penyayatan benda kerja

13. Setelah proses penyayatan berakhir, maka mesin otomatis akan


mendeteksi penggantian pahat dari rata kanan menjadi pahat threading dari
kode M06 T02, yaitu perintah untuk mengganti pahat.

14. Ketika mesin sudah mengganti mata pahat, maka dengan otomatis
penyayatan benda kerja dimulai kembali.
67

Gambar 3.1.22 Proses threading benda kerja

Gambar 3.2.23 Akhir proses threading benda


68

15. Setelah semua proses penyayatan benda selesai, maka hasil akhir benda
kerja pada pertemuan turning ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2.24 Hasil akhir benda kerja pada pertemuan turning

Anda mungkin juga menyukai