Anda di halaman 1dari 43

ULTRASONOGRAFI OBSGYN

Objectives
• Review anatomi pelvis wanita
• Orientasi ultrasonografi pada kehamilan.
Female Anatomy Review:
Ultrasonografi pada obsgyn dapat menggunakan
2 teknik yaitu :
transabdominal ultrasound
vs.
transvaginal ultrasound
USG Transabdominal
• Transabdominal :
– Frekwesi rendah , resolusi rendah. Indicator on side
– Curved linear transducer of transducer

– Tervisualisasi baik dengan kandung kencing penuh.


• Dapat melihat potongan coronal dan sagital
organ dan fetus.

bladder

vagina

bladder uterus

cervix
Transvaginal Ultrasound
• Transvaginal :
– Higher frequency, higher resolution image
– Frekwensi tinggi , resolusi tinggi.
– Probe endocatity.
– Tervisualisasi baik dengan kandung kencing kosong.
– Uterus dapat tervisualisasi pada posisi coronal dan sagital.

Fundus of
uterus cervix
Ultrasonografi fetus
Scan trans abdominal :
• Mulai pada area suprapubic dengan indikator “arah jam 09.00” pasien
menghasilkan gambaran coronal dengan sisi kiri monitor sebagai sisi kanan pasien.
- Geser probe ke arah cranial mendapatkan gambaran coronal dari uterus dan fetus.
• Ubah arah indikator ke posisi jam 12 menghasilkan gambaran sagital dengan sisi
kiri monitor sebagai sisi cranial pasien.
- Pada posisi ini didapatkan gambaran sagital dari fetus.

corornal view sagittal view

indicator indicator
• Setelah orientasi probe benar , apa saja yang
bisa dilihat pada kehamilan.....

Istilah istilah yang digunakan pada usg kehamilan:


- GA: gestational age
- EDD: estimated due date
- LMP: last menstrual period
- CRL: crown rump length
- EFW: estimated fetal weight
- US: ultrasound
- G’s and P’s: G1P1 one pregnancy (G) and one living child (P)
First Trimester
Konfirmasi adanya kehamilan :
• Gestational Sac (GS):
– Terlihat pada usia 4-5 minggu dengan usg transvaginal.
– Terlihat pada usia 6 minggu GA dengan uSG transabdominal
– Tampak bulatan anechoic didalam uterus.
– Ukur dengan rata2 diameter kantongnya . ( panjang/lebar/ tinggi dari kantong kehamilan )
– Ukuran GS meningkat kira2 1mm/hari pada kehamilan awal.

Endometrial decidua

Gestational sac
First trimester
Konfirmasi kehamilan:
Yolk Sac: lingkaran cerah dengan gambaran anechoic didalamnya dan terletak dalam GS terlihat
pada usia kehamilan 5 minggu.

Fetal Pole: represtasi perkembangan janin pada tahap embrio. Dapat dilihat dengan usg
transvaginal sebagai penebalan yolk sack pada usia 6 minggu.

Fetal heart beat : biasanya terlihat pada saat fetal pole terlihat.

Yolk sac
Fetal pole
First Trimester
Pengukuran umur kehamilan:
Measured
• crown rump length (CRL) CRL

– Perkiraan umur kehamilan 7-12 minggu


– Ukur jarak terpanjang embrio ( tidak termasuk anggota gerak atau YS)

Pengukuran lain yang digunakan untuk memperkirakan umur kehamilan


• Biparietal diameter
• Femur length
• Abdominal circumference
Measured
Pengukuran pengukuran diatas dapat digunakan untuk memperkirakan CRL

Berat janin (EFW) dan perkiraan hari lahir ( EDD)


Trimester I:
Penebalan Nuchal translucency (NT):
• Salah satu parameter yang digunakan untuk screening down syndrome.
• Diukur pada umur kehamilan 11-14 minggu.
• Terlihat pada gambaran sagital berupa peningkatan gambaran anechoic pada subcutan leher
janin.
• Ukuran > 3 mm biasanya dicurigai abnormal.
TRIMESTER II DAN III
• Identifikasi fetus.
✔ Orientasi fetus.
✔ Detak jantung janin.
• Letak plasenta.
• Biometri
✔ BPD
✔ HC
✔ AC
✔ FL
✔ AFI
Case 1
A 23 year old G1P0 comes in to the clinic to confirm her pregnancy status. Based on
her last menstrual period (LMP) she is 8 wks 2days pregnant. She took a home
pregnancy test yesterday which was positive. To confirm her pregnancy you do the
following:

• Repeat urine hCG test: Positive


• Transvaginal ultrasound:

US findings: Gestational sac and CRL measuring at


7wks gestational age
- There was a detectable heartbeat

Question: Is this a normal pregnancy?


Teknik scanning
• Letakkan probe longitudinal pada lower
abdomensuperior symphisis pubis.
• Geser probe ke superior untuk mendeteksi
orientasi fetus.
Orientasi fetus
• Posisi
✔ Longitudinal
✔ Transversal
✔ Oblique.
• Presentasi
– Kepala
– Bokong
Sistematika pemeriksaan usg
• Tulang kepala
✔ Bentuk, echogenitas, ukuran ( BPD ,HC )
• Otak janin
✔ CSP , Ventrikel lateral, choroid plexus, ventrikel III.
• Muka
✔ Mata , hidung, bibir , mandibula, orbita, maxilla dan palatum.
• Leher
✔ Melihat ada atau tidaknya massa.
• Tulang belakang
✔ Spina bifida
• Jantung
✔ Ritme dan detak jantung, situs.
– Abdomen
✔ Lambung, hati, ginjal, kandung kencing.
• Extremitas
✔ Tulang tulang panjang, jari tangan, ekogenitas, bentuk dan ukuran.
Lokasi plasenta
• Full bladder.
• Midline sagital section.
• Posisi plasenta ( anterior / posterior )
• Low placenta.
Letak placenta
• USG dapat digunakan untuk mendeksi letak placenta pada cavum uteri.
• Placenta dapat terlihat menempel pada beberapa segment dalam cavum uteri.
• Placenta terlihat sebagai gambaran hiperechoic pada cavum uteri.

Posterior placenta Anterior placenta


Fetal biometri
• BPD( Biparietal Diameter )
Fetal biometri
• AC ( abdominal circumference )
• Mengukur besar dan pertumbuhan janin.
• Menentukan berat janin.
Fetal biometri
• FL ( femur length )
• Menentukan berat janin.
• Akurasi cukup lebar .
• Sebagai pembanding apabila BPD tidak dapat
diukur dengan baik.
• Biometri janin yang abnormal dapat
digunakan untuk mendiagnosa adanya
kelainan kongenital secara USG. Kelainan
biometri janin bisa berupa ukuran yang tidak
normal atau perbandingan dengan bagian
bagian tubuh lain yang tidak proporsional.
Amniotic fluid
• Air ketuban, atau cairan amnion,
adalah cairan yang terdapat dalam ruangan
yang diliputi selaput janin. Bobot
jenis cairan ini sekitar 1.080. Makin tua
kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga
menjadi 1.025-1.010.
• Diukur secara subyektif ,maximum deepest
pool atau dengan pengukuran AFI ( amniotic
fluid index )
Peran USG deteksi cacat bawaan
janin
• Kelainan kongenital adalah suatu kelainan
struktur anatomi dari suatu organ atau sistem
organ yang normal.
• Perubahan struktur anatomi tersebut dapat
dibedakan atas:
– Malformasi : terjadi gangguan pada masa
embrional. Contoh : polidactili.
– Deformasi : terjadi karena faktor mekanis , contoh
: oligohidramnion menyebabkan clubfoot.
– Disrupsi : mengalami kelainan akibat gangguan
perkembangan, contoh : ketuban pecah
PELVIS ULTRASOUND
Tidak ada persiapan khusus pada pemeriksaan ulrasonografi pelvis , pasien diminta untuk
minum air kira2 30 menit sebelum pemeriksaan supaya kandung kencing terisi air ( USG
trans abdominal ) , hal ini dilakukan untuk evaluasi kandung kencing dan juga terisinya
kandung kencing yang digunakan sebagai acoustic window untuk melihat organ
dibawahnya ( uterus , ovarium, prostat ).

Pada wanita usg pelvis dilakukan untuk menilai :


1.Uterus
2.Cervix
3.Ovarium
4.Tuba fallopi
5.Kandung kencing.
Indikasi :
1.Pelvic pain.
2.Perdarahan vagina.
3.Masalah menstruasi.
4.Teraba massa.
Pada pemeriksaan USG trans abdominal dilakukan dengan mengambil sonogram pada
posisi transversal dan longitudinal dari midline superior pubic. Posisi transversal dimulai
dari midline superior pubis mendeteksi kandung kencing , posisi probe disudutkan/
digeser ke superior sampai inferior untuk mendapatkan gambar keseluruhan rongga
pelvis. Demikian pula pada posisi longitudinal , posisi probe disudutkan/digeser ke
daerang inguinal kanan dan kiri. Transducer menggunakan convec dengan frekwensi 3-5
MHZ.
USG trans vaginal menggunakan transducer dengan frekwensi yang lebih tinggi 5-7 MHZ.
Transducer dimasukkan kedalam vagina untuk melihat potongan uterus secara coronal
maupun sagital . pada pemeriksaan transvaginal pasien harus mengosongkan kandung
kencing , karena tidak memerlukan kandung kencing sebagai acoustic window,
digunakan untuk analisa uterus dan adnexa . USG transvaginal menghasilkan sonogram
dengan resolusi yang lebih baik ( frekwensi tinggi ) , perlu diingat semakin tinggi
frekwensi resolusinya semakin tinggi namun daya tembusnya semakin rendah.
Demikian pula dengan trans rectal , transducer dimasukkan ke dalam rectum , pada
umumnya digunakan untuk evaluasi prostat pada pria.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai