Anda di halaman 1dari 5

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Andreas Widya Kurniawan


Judul Modul PENGECORAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMBUATAN POLA KAYU
2. KEGIATAN BELAJAR 2
PEMBUATAN CETAKAN PASIR
DAN INTI
3. KEGIATAN BELAJAR 3
PENUANGAN MANUAL DAN
MESIN, PEMBONGKARAN DAN
PEMBERSIHAN PRODUK
4. KEGIATAN BELAJAR 4 INSPEKSI
HASIL PENGECORAN
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. KEGIATAN BELAJAR 1 PEMBUATAN POLA
definisi) di modul ini KAYU
a. pembuatan pola adalah mengubah
gambar perencanaan menjadi gambar
kerja untuk pola.
b. Pola pejal adalah pola yang bentuknya
hampir serupa dengan bentuk coran.
c. Pola plat pasangan merupakan plat yang
pada kedua sisinya ditempelkan pola dan
sitem salurannya
d. Pola pelat kup dan drag adalah Pola
dilekatkan pada dua buah pelat,
demikian juga sistem saluran yang
meliputi saluran masuk, saluran turun,
pengalir dan penambah
e. Pola cetakan sapuan adalah Pola untuk
membuat benda coran bentuk silinder
atau putar. Pola ini dibuat dari pelat
dengan sebuah penggeret atau pemutar
ditengahnya
f. Pola penggeret dengan penuntun adalah
Pola yang dipergunakan untuk membuat
cetakan pipa lurus atau lengkung yang
penampangnya tidak berubah
g. Pola penggeret dengan rangka cetak
adalah Pola yang digunakan untuk suatu
keadaan dimana pola bagian dapat
ditukar secara konsentris
h. Pola kerangka A adalah Pola untuk
membuat bentuk lengkungan yang
berbeda-beda. Namun pola ini hanya
dipakai untuk jumlah produki terbatas
karena waktu pembuatan pola lama
i. Pola kerangka B adalah Pola yang
digunakan untuk produksi komponen
yang tidak lebih dari dua karena waktu
pembuatan cetakannya tiga kali lipat dari
cara biasa
2. KEGIATAN BELAJAR 2 PEMBUATAN CETAKAN
PASIR DAN INTI
a. Cetakan pasir merupakan bagian yang
menerima panas dan tekanan dari logam
cair yang dituangkan sebagai bakal
produk.
b. Rangka tuang atau sering disebut rangka
cetak (frame) yang berfungsi sebagai
tempat membuat cetakan pasir
c. Sistem saluran merupakan jalan
masuknya logam cair ke dalam rongga
cetakan.
d. Cawan tuang berfungsi menerima logam
cair ladel. Cawan tuang dibuat untuk
mengarahkan logam cair agar lebih
mudah masuk ke saluran turun.
e. Saluran turun merupakan saluran
masuknya logam cair dari cawan tuang
ke saluran pengalir. Saluran turun
berpenampang lingkaran, lurus dari atas
ke bawah.
f. Saluran pengalir berfungsi mengalirkan
logam cair dari saluran turun ke saluran
masuk. Saluran pengalir umumnya
berpenampang trapesium atau setengh
lingkaran.
g. Saluran masuk yang menghubungkan
saluran pengalir dan rongga cetak adalah
saluran masuknya logam cair dari saluran
pengalir ke rongga cetakan.
h. Penambah ditujukan untuk
mengantisipasi kekurangan logam cair
saat logam cair didalam rongga cetak
menyusut akibat pembekuan.
i. Mesin Pendesak merupakan mesin yang
berfungsi menekan pasir cetak di dalam
rangka cetak.
j. Mesin Pengguncang merupakan mesin
yang berfungsi mengguncang pasir cetak
sehingga dapat mencapai kepadatan
maksimum di sekitar pola, tetapi bagian
pasir yang jauh dari pola kekerasannya
kurang
k. Mesin Guncang-Desak adalah mesin
yang mengkombinasikan guncangan dan
desakan pada pembuatan cetakan pasir
l. Mesin Pelempar Pasir bekerka dengan
cara pasir cetak dimasukkan ke dalam
rangka cetak dengan cara dihempaskan
oleh sudu-sudu yang berputar cepat
menggunakan roda pelempar.
3. KEGIATAN BELAJAR 3 PENUANGAN MANUAL
DAN MESIN, PEMBONGKARAN DAN
PEMBERSIHAN PRODUK
a. Proses penuangan (pengecoran) yaitu
pengisian lubang cetakan dengan bahan
tuangan yang telah dicairkan atau
dileburkan , berbagai metode
penuangan dapat dikerjakan sesuai
dengan sistem pengecoran yang
diterapkan, seperti penuangan dengan
cetakan pasir dikerjakan dengan sistem
penuangan menerapkan panci tuang
(ladle), dengan cetakan dibentuk dengan
rangka cetak.
b. Centrifugal casting (pengecoran) adalah
teknik pengecoran dengan metoda
sentrifugal dilakukan dengan
menggunakan cetakan yang terbuat dari
logam (die casting).
c. Proses penuangan berlanjut (Continouos
Casting) adalah proses penuangan yang
diterapkan untuk menghasilkan benda
tuangan yang panjang dan dilanjutkan
proses pemotongan sesuai dengan
kebutuhan benda kerja.
d. Shell Moulding merupakan cetakan tipis
dengan perekat resin-bond dari bahan
pasir cetak dengan bentuk benda pada
cetakan terbagi menjadi dua bagian.
e. Die Casting merupakan Proses
pengecoran dengan cetakan logam
dirancang tidak hanya menyesuaikan
bentuk benda kerja agar sesuai
keinginan akan tetapi faktor kualitas
hasil pengecoran memegang peranan
penting dimana kualitas coran juga
dipengaruhi oleh banyak faktor salah
satunya proses penuangan.
f. Pressure die casting (injection moulding)
merupakan Proses pengecoran dengan
memanfaatkan mesin penekan (press)
yang bekerja menekan logam cair
kedalam cetakan.
g. Gravity die Casting (penuangan curah)
merupakan proses penuangan logam cair
kedalam cetakan dengan cara
dicurahkan melalui saluran-saluran
cetakan yang telah disediakan pada
cetakan dengan menggunakan panci
tuang (ladle)
4. KEGIATAN BELAJAR 4 INSPEKSI HASIL
PENGECORAN
a. Pemeriksaan visual yaitu proses
pemeriksaan yang dilakukan dengan
menggunakan alat indera mata tanpa
alat bantu lain
b. Cacat ekor tikus merupakan cacat
dibagian luar yang dapat dilihat dengan
mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor
tikus, yang diakibatkan dari pasir
permukaan cetakan yang mengembang
dan logam masuk kepermukaan
tersebut.
c. Lubang-lubang atau Porositas, adalah
Cacat lubang-lubang yang memiliki
bentuk dan akibat yang beragam. Bentuk
cacat lubang-lubang dapat dibedakan
menjadi : a. Rongga udara, b. Lubang
jarum, c. Rongga gas oleh cil, d.
Penyusutan dalam, e. Penyusutan luar
dan f. Rongga penyusutan.
d. Cacat retakan dapat disebabkan oleh
penyusutan atau akibat tegangan sisa.
Keduanya dikarenakan proses pendingan
yang tidak seimbang selama pembekuan.
e. Cacat salah alir dikarenakan logam cair
tidak cukup mengisi rongga cetakan.
f. Cacat inklusi terjadi karena masuknya
terak atau bahan bukan logam ke dalam
cairan logam akibat reaksi kimia selama
peleburan, penuangan atau pembekuan.
g. Cacat deformasi dikarenakan perubahan
bentuk coran selama pembekuan akibat
gaya yang timbul selama penuangan dan
pembekuan
h. Pengujian ultrasonic merupakan
pengujian yang memanfaatkan
gelombang suara frekuensi tinggi.
i. Pengujian dengan radiograpi merupakan
pengujian yang menggunakan sinar x dan
sinar gamma.
j. Uji tarik adalah pengujian yang dilakukan
dengan jalan memberikan beban tarik
pada kedua ujung batang uji secara
perlahan-lahan sampai batang uji
tersebut putus.
k. Pengujian kekerasan cara Brinell adalah
pengujian yang dilakukan dengan cara
menekankan bola baja pada permukaan
material yang diuji
l. Pengujian Rockwell adalah pengujian
yang didasarkan pada kedalaman
masuknya penekan pada benda uji.
Makin keras benda yang diuji makin
dangkal masuknya penekan
m. Uji impak adalah pengujian untuk
mengetahui ketangguhan bahan
terhadap beban kejut. Prinsip
pengujiannya adalah membuat tarikan
pada benda uji sehingga tegangan akan
terkonsentrasi saat diaplikasikan beban
yang dipukulkan secara tiba-tiba.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Inspeksi pola kayu


di modul ini 2. Pembuatan dan penempatan inti
3. Pengujian ultrasonic dan radiografi
3 Daftar materi yang sering 1. Jenis jenis pola kayu
mengalami miskonsepsi 2. Penuangan
3. Pengujian kekerasan

Anda mungkin juga menyukai