Anda di halaman 1dari 5

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Andreas Widya Kurniawan


Judul Modul TEKNIK PEMESINAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PEMESINAN BUBUT
2. PEMESINAN FRAIS
3. PEMESINAN GERINDA
4. PEMESINAN CNC
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1 Pemesinan Bubut
definisi) di modul ini a. Persiapan pekerjaan bubut manual
Bekerja dengan mesin bubut memerlukan
persyaratan kerja, persiapan kerja, dan
peralatan kerja
b. Pemilihan Alat potong pada proses bubut
manual Pemilihan alat potong merupakan
langkah yang penting dalam proses
pemesinan. Alat potong yang dapat
digunakan dalam proses membubut lazim
kita sebut pahat bubut yang mempunyai
berbagai macam bentuk sesaui jenis
pekerjaan
c. Penentuan Parameter Pemotongan Tiga
parameter utama pada setiap proses
bubut adalah kecepatan putar spindel
(speed), gerak makan (feed) dan
kedalaman potong (depth of cut).
d. Proses Membubut Bertingkat
Sebelum masuk ke proses membubut
bertingkat, tahapan yang harus dipahami
adalah prosedur menggunaan mesin
bubut harus dilakukan dengan benar agar
dapar diperoleh hasil benda kerja sesuai
gambar kerja dan proses pekerjaan
berjalan aman dan selamat
e. Proses membubut tirus
Membubut bentuk tirus atau juga disebut
dengan istilah taper, adalah suatu proses
pembuatan benda kerja yang berbentuk
konis. Bentuk konis yang dimaksud adalah
besarnya diameter ujung yang satu
dengan diameter ujung lainnya dari suatu
poros memiliki ukuran yang berbeda
secara berurutan dan beraturan.
f. Proses membubut ulir
Proses pembuatan ulir bisa dilakukan pada
mesin bubut. Pada mesin bubut
konvensional (manual) proses pembuatan
ulir dilakukan dengan pengulangan
pemotongan yang dikendalikan secara
manual
g. Proses membubut suaian
Suaian adalah hubungan yang terjadi atau
yang ditimbulkan oleh karena adanya
perbedaan ukuran sebelum disatukannya
dua buah komponen yang akan dirakit.
2. KEGIATAN BELAJAR 2 PEMESINAN FRAIS
a. Persiapan pekerjaan frais manual Proses
pemesinan frais adalah proses
pemotongan benda kerja dengan alat
potong yang berputar. Proses pemesinan
frais merupakan proses pemotongan
benda kerja yang sangat efektif, karena
pisau frais memiliki sisi potong jamak.
Permukaan yang dipotong bisa berbentuk
bidang rata 5 datar, bidang rata miring
menyudut, bidang siku, bidang sejajar,
alur lurus atau melingkar, dan segi banyak
beraturan maupun yang tidak beraturan.
b. Frais benda kerja bertingkat, Untuk
melakukan proses prais benda kerja
bertingkat, tentunya disesuaikan dengan
gambar kerja yang ada. Sebagai contoh,
kita akan melaksanakan pekerjaan frais
benda kerja bertingkat sesuai gambar
c. Frais roda gigi payung Roda gigi payung
digunakan apabila diinginkan untuk
memindah daya pada posisi poros yang
bersinggungan (intersection)
d. Frais benda kerja suaian Pekerjaan frais
pada benda kerja suaian biasanya
dilakukan pada pembuatan alur pasak,
pembuatan alur ekor burung, bentuk
persegi dan benda-benda rakitan atau
assembly.
3. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMESINAN GERINDA
1) Penggerindaan Datar
a. Fungsi utama mesin gerinda datar
adalah untuk menghasilkan permukaan
rata (flat surfaces)
b. Mesin gerinda datar dibedakan menjadi
2 macam menurut letak spindlenya,
yaitu mesin gerinda horizontal dan
vertikal
c. Peralatan mesin gerinda datar meliputi:
meja magnetic, meja clamp, angle plate,
fixture
d. Roda gerinda dikonstruksi sebagai alat
potong yang digunakan untuk pekerjaan
finishing dengan tingkat kehalusan dan
kepresisian yang tinggi
e. Komponen utama roda gerinda adalah
butiran pemotong (abrasive), perekat
(bond), dan pori-pori (pore)
f. Butiran abrasive adalah elemen yang
berfungsi sebagai pemotong pada
proses penggerindaan
g. Bahan butiran (abrasive) meliputi :
Aluminium oksida, silicon karbida,
diamond/intan.
h. Perekat (bond) adalah material yang
memegang butiran abrasive untuk tetap
tinggal ditempatnya
i. Macam-macam perekat meliputi:
perekat keramik, perekat resin, shellac,
karet, magnesite
j. Struktur adalah elemen penting dalam
batu gerinda yang ditentukan oleh
proporsi tata letak perekat dan butiran
abrasive
k. Penandaan atau penulisan kode roda
gerinda berfungsi untuk memberi
informasi terkait jenis roda gerinda yang
digunakan baik dari bahan abrasive,
ukuran butiran, grade, struktur, perekat,
dan kode prabrik
l. Dimensi utama roda gerinda terdiri dari
diameter luar, tebal, dan diameter
lubang tengahnya
m. Parameter utama pemesinan gerinda
datar meliputi : Kecepatan Keliling Roda
Gerinda, Waktu Pemesinan Gerinda
Datar42
n. Balancing merupakan proses
menyetimbangkan roda gerinda untuk
menghasilkan penggerindaan yang baik.
o. Trueing merupakan proses membentuk
permukaan roda gerinda dan
memastikan bahwa roda gerinda dapat
berputar secara benar
p. Dressing adalah mengembalikan
kekuatan potong/ketajaman roda
gerinda yang berkurang akibat
debu/material penggerindaan yang
menempel
q. Teknik pemasangan benda kerja pada
gerinda datar meliputi: Pencekaman
benda kerja dengan meja magnetik,
Pencekaman benda kerja dengan alat
bantu
2) Penggerindaan Silinder
a. Proses gerinda silindris pada dasarnya
sama dengan proses gerinda rata, tetapi
benda kerja berbentuk silindris dan
berputar berlawanan arah dengan
putaran roda gerinda ketika proses
penggerindaan berlangsung berlangsung
b. Pada umumnya, bagian-bagian mesin
gerinda silinder dan fungsinya hampir
sama dengan mesin gerinda datar,
seperti, meja, kolom, dudukan roda
gerinda, dan lain-lain. Hanya saja bentuk
yang berbeda
c. Parameter pada pemesinan gerinda
silinder meliputi: Kecepatan keliling roda
gerinda, Kecepatan keliling benda kerja,
Kecepatan gerak meja (feeding)
d. Pemasangan benda kerja pada mesin
gerinda silinder: Antar senter,
Pencekaman dengan Chuck, Face plate,
Steady Rest
3) Mengasah pahat bubut dan frais
a. Mengasah pahat bubut dapat dilakukan
dengan menggunakan mesin gerinda
biasa (pedestal). Ketajaman dan
ketepatan sudut pahat sangat
tergantung pada keterampilan tangan
pengasahnya.
b. Mengasah pisau frais menggunakan
mesin gerinda universal. Bagian yang
perlu diasah adalah bagian depan atau
sisi potong pisau frais. Untuk pisau
bentuk, hanya bagian sisi buangnya
yang diasah.
4. KEGIATAN BELAJAR 4 PEMESINAN CNC
1) Mesin perkakas dapat dioperasikan
dengan menggunakan sistem kontrol CNC
melalui program CNC yang disusun sesuai
langkah kerja yang direncanakan
2) Struktur program CNC adalah : nama
program, baris program yang terdiri dari
perintah kode G dan Kode M dan perintah
parameter mesin. Tiap baris terdiri dari
nomer baris, kode G, kode M, koordinat
tujuan, gerak makan dan akhir baris
(EOB).
a. metode pemrograman absolut, maka
titik nol sumbu koordinat berada pada
satu tempat tertentu
b. metode pemrograman inkremental,
titik nol sumbu koordinat pada ujung
pahat, sehingga gerakan ke arah kiri
dan bawah bertanda negatif dan
gerakan ke kanan dan ke atas
bertanda positif terhadap posisi pahat.
3) Kode G sebagai dasar untuk gerakan alat
potong ada dua yaitu gerak lurus dan
gerak melingkar. Gerak lurus terdiri dari
dua yaitu: gerak cepat (G00) dan
interpolasi lurus (G1). Gerak melingkar
terdiri dari dua yaitu: gerak searah jarum
jam (G02), dan gerak berlawanan arah
jarum jam (G03).
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Roda gigi payung
di modul ini 2. Struktur pemrograman pada mesin CNC
3 Daftar materi yang sering 1. Perhitungan pembuatan roda gigi payung
mengalami miskonsepsi 2. Penerapan Kode G dan M pada struktur
pemprograman CNC
3. Perhitungan koordinat titik pergerakan
pahat/pisau pada mesin CNC

Anda mungkin juga menyukai