Anda di halaman 1dari 14

TI 2002 PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 1

MR 2001 PRAKTIKUM MANAJEMEN REKAYASA 1

MODUL 6
PERENCANAAN PROSES DAN OPERASI

Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2016
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah :

1. Mahasiswa mampu membuat perencanaan proses dan perencanaan operasi suatu produk
permesinan.
2. Mahasiswa mampu membuat Lembar Rencana Proses (LRP) dari perencanaan proses dan
perencanaan operasi yang telah dibuat.

TEORI SINGKAT
Proses Permesinan
Proses permesinan adalah proses manufaktur yang menggunakan pahat untuk memotong material
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Suatu produk dibuat dari satu atau lebih proses permesinan.
Satu proses permesinan terdiri dari satu atau lebih operasi.
Satu proses terdiri dari satu setup permesinan dan satu operasi terdiri dari pemotongan material
secara kontinu menggunakan satu jenis pahat.
Proses permesinan konvensional untuk material logam terdiri dari 3 jenis utama, yaitu :
a. Turning
Turning adalah proses permesinan yang dilakukan pada benda kerja yang berputar
menggunakan pahat yang bergerak secara linier. Benda kerja yang dihasilkan pada proses
turning umumnya memiliki penampang berbentuk lingkaran. Proses turning memiliki
parameter dan perhitungan sebagai berikut :

N = Kecepatan Putar (rev/menit)


v = Kecepatan Potong (m/menit)
D0 = Diameter Awal (mm)
Df = Diameter Akhir (mm)
d = Kedalaman Potong (mm)
f = Feed (mm/rev)
fr = Feed Rate (mm/menit) Tm=
𝑣
𝑁= 𝑇𝑚 =
𝐿 Waktu Permesinan (menit)
𝜋𝐷0 𝑓𝑟
MRR = Material Removal Rate (mm3/menit)
𝑓𝑟 = 𝑁𝑓 𝑀𝑅𝑅 = 𝑣𝑓𝑑
𝐷0 − 𝐷𝑓 = 2𝑑

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 1


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

Berikut ini adalah jenis-jenis operasi turning :


No. Operasi Fungsi Gambar

1. Facing Mereduksi panjang dari


benda kerja dengan cara
menggerakkan tool secara
radial pada permukaan
benda.

2. Taper Turning Membuat benda kerja yang


memiliki bentuk konikal
dengan cara menggerakkan
tool dengan sudut tertentu.

3. Contour Turning Membuat benda kerja


dengan lebar penampang
yang berbeda-beda.

4. Form Turning Membuat benda kerja


dengan penampang tertentu
sesuai dengan bentuk pahat.
Dikenal juga dengan sebutan
forming.

5. Chamfering Membuat sudut tertentu


pada ujung permukaan
benda yang berbentuk
lingkaran.

6. Cutoff Memotong benda pada jarak


tertentu sehingga memiliki
lebar yang lebih kecil.
Apabila proses dilanjutkan
sampai benda terpotong,
maka disebut parting.

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 2


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

7. Threading Membuat benda kerja yang


memiliki bentuk ulir pada
bagian luar.

8. Boring Memperlebar lubang yang


telah ada pada benda kerja.

9. Drilling Membuat lubang pada


benda kerja.

10. Knurling Proses pembentukan logam


untuk membuat pola
tertentu pada permukaan
benda.

b. Drilling
Drilling adalah proses permesinan yang dilakukan untuk membuat lubang silindris pada
suatu benda kerja menggunakan suatu mata bor (twist drill). Proses drilling memiliki
parameter dan pehitungan sebagai berikut :

N = Kecepatan Spindel (rev/menit)


v = Kecepatan Potong (mm/menit)
D = Diameter Pahat (mm)
f = Feed (mm/rev)
fr = Feed Rate (mm/menit) Tm=
Waktu Permesinan (menit)
T = Ketebalan Benda Kerja (mm)
A = Kelonggaran (mm)
MRR = Material Removal Rate
𝑁 =
𝑣
𝐴=

0.5𝐷𝑡𝑎𝑛 (90 − 2) (mm3/menit)
𝜋𝐷

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 3


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

𝑑
𝑓𝑟 = 𝑁𝑓 𝑇𝑚 =
𝑓𝑟
𝜋𝐷2𝑓𝑟 𝑡+𝐴
𝑀𝑅𝑅 = 𝑇𝑚 =
4 𝑓𝑟
Berikut ini adalah jenis-jenis operasi drillling :
No. Operasi Fungsi Gambar

1. Reaming Memperlebar lubang.

2. Tapping Membuat ulir dalam pada


lubang.

3. Counterboring Membuat lubang dengan


dua ukuran berbeda pada
satu lubang.

4. Countersinking Membuat lubang dengan


bentuk konikal.

5. Center Drilling Membuat lubang besar


dengan membuat lubang
yang lebih kecil terlebih
dahulu.

6. Spot Facing Meratakan permukaan


benda kerja.

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 4


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

c. Milling
Milling adalah proses permesinan yang dilakukan menggunakan tools yang memiliki mata
pahat lebih satu dan memiliki sumbu putar tegak lurus dengan arah pemotongan. Proses
milling untuk kategori peripheral milling memiliki parameter dan perhitungan sebagai
berikut :

N = Kecepatan Spindel (rev/menit)


v = Kecepatan Potong (mm/menit)
L = Lebar Benda Kerja (mm)
D = Diameter Pahat (mm)
d = Kedalaman Potong (mm)
f = Feed (mm/rev)

𝑣
fr = Feed Rate (mm/menit) Tm=
𝑁 = 𝐴 = √𝑑(𝐷 − 𝑑) Waktu Permesinan (menit) A =
𝜋𝐷
𝑇 𝐿+𝐴 Kelonggaran (mm)
𝑓𝑟 = 𝑁𝑛𝑡 𝑓 𝑇𝑚 = 𝑓
𝑟 MRR = Material Removal Rate
𝑀𝑅𝑅 = 𝑤𝑑𝑓𝑟 (mm3/menit)

Sedangkan, untuk face milling memiliki parameter dan perhitungan sebagai berikut :

𝐷
𝐴=𝑂= 𝐴 = 𝑂 = √𝑤(𝐷 − 𝑤)
2

Rumus waktu permesinan untuk face milling adalah sebagai berikut :


𝐿 + 2𝐴
𝑇𝑚 =
𝑓𝑟

Operasi-operasi pada proses milling memiliki fungsi yang sama, namun pada prakteknya
terdapat operasi roughing dan finishing yang memiliki fungsi yang berbeda. Proses roughing
digunakan untuk memotong benda kerja secara kasar dengan depth of cut yang besar (lebih
dari 2 mm). Sedangkan proses finishing digunakan untuk memotong benda secara halus
dengan depth of cut kurang dari 2 mm dan memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi.

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 5


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

Lembar Rencana Proses


Lembar Rencana Proses adalah representasi dalam bentuk tabular yang menyatakan urutan-urutan
operasi beserta parameter dalam pembuatan part suatu produk. Berikut adalah contoh tabel pada
lembar rencana proses :
1

2 7

3 8

4 9
5 10

11 12 13 17 18 19 20
14 15 16

Tabel 1 Format Lembar Rencana Proses

Keterangan :

1. Nama lembaga atau instansi


2. Nomor urut part pada pembuatan LRP
3. Nomor urut part pada Bill of Material (BOM)
4. Nama part
5. Identitas pembuat LRP
6. Tanggal pembuatan LRP
7. Nomor halaman LRP untuk pembuatan satu part
8. Alamat file gambar yang dilampirkan
9. Material penyusun part
10.Ukuran awal part sebelum proses permesinan
11.Urutan proses permesinan
12.Spesifikasi proses permesinan beserta parameter dengan ketentuan sebagai berikut :
13.Stasiun kerja yang digunakan pada setiap proses permesinan
14. Urutan setup mesin

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 6


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

15. Alat bantu yang digunakan pada setiap proses permesinan


16.Urutan sketsa
17.Jenis tools/pahat yang digunakan
18.Waktu setup mesin
19.Waktu setiap proses permesinan
20.Penjumlahan waktu setup dan waktu proses

Berikut adalah format penulisan operasi permesinan pada LRP :

 Reaming : Nama Operasi (L=....., d=.....)


Contoh : Reaming (L=24mm, d=2mm)
 Milling : Nama Operasi (L=.....,d=.....)
Contoh : End Milling Roughing (L=15mm, d=2mm)
 Drilling : Nama Operasi (D=.....,d=.....)
Contoh : Drilling (D=6mm, d=5mm)
Note : Format penulisan operasi permesinan dapat berubah tergantung operasi yang
dilakukan, misal : untuk punching diperlukan parameter tambahan yaitu tensile strenght (TS).
Namun, akan dibahas lebih lanjut pada praktikum PPST 2 mendatang.

Berikut adalah contoh pembuatan LRP :

Part berukuran 100 x 60 x 15 mm.

Karena masing-masing face diberi allowance 1 mm


maka raw material berukuran 102 x 62 x 17mm.

Back-side benda di face milling finishing sedalam 1 mm


sepanjang 102mm. Karena pahat hanya dapat
menjangkau sebesar 6 mm dalam satu kali proses,
maka proses diulang sebanyak 62/6=10 kali dengan
w=6mm dan proses ke 11 diulang dengan w=2 mm. Hal
yang sama selanjutnya dilakukan untuk front-side.
(Back-side diproses terlebih dahulu untuk mengurangi
waktu set up berupa positioning benda)

Namun, pada proses pertama dilakukan waktu set up


awal (meliputi setup mesin, setup pahat, set up
positioning pahat dan setup positioning benda).

Sedangkan, pada proses selanjutnya hanya dilakukan

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 7


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi
waktu set up positioning pahat yang selalu dilakukan
pada saat pahat digeser (waktu setupnya = 30 detik

dikali 9 kali).

Untuk proses dengan w = 2 mm dituliskan dalam baris


tersendiri dengan waktu set up meliputi positioning
pahat.

(no. proses 2 hingga 7)

Selanjutnya, dilakukan End Milling Roughing sedalam


4 mm dan di finishing sedalam 1mm sepanjang 90 mm.

(no. proses 8 hingga 11)

Dibuat lubang dengan drilling berdiameter 6 mm. Oleh


karena proses sebelumnya menggunakan mesin milling,
maka waktu set up pada proses ini adalah waktu set up
pergantian mesin, waktu set up pergantian pahat,
waktu set up positioning pahat dan waktu set up
positioning benda.

(no. proses 12)

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 8


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi
Memperbesar lubang dengan boring D= 40 mm. Pada
proses ini dilakukan pergantian pahat tetapi masih
menggunakan mesin drilling sehingga waktu set up
yang dilakukan hanya waktu set up pergantian pahat
dan positioning pahat.

(no. proses 13)

Membentuk chamfer pada part. Proses permesinan ini


dikategorikan sebagai kerja bangku.

(no. proses 14)

Part selesai.

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 9


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

LEMBAR RENCANA PROSES ITB

Halaman
No . 1 ke- 1
File
No . Part 1 Gambar F:\ITB\Kuliah\PPST 2
Nama
Part Tool Holder Lathe Machine Material A286 Iron Base Superalloy
Panjang 102 mm
Dibuat
Ukuran
oleh Kelompok 1 Lebar/Diameter 62 mm
Tanggal 1 Agustus 2018 Tinggi 17 mm

setup waktu waktu waktu waktu


No.Proses Urutan Operasi Stasiun Kerja tools setup proses proses total
no.setup alat bantu (detik) (menit) (detik) (detik)
1 Pengukuran Pengurukan Penggaris 0.0 0.0 0.0 0.0
2 Face milling finishing (L=102, d=1) w=6 (back side) Mesin Milling 1 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 180.0
3 Face milling finishing (L=102, d=1) w=6 x9 (back side) Mesin Milling 2 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 270.0
4 Face milling finishing (L=102, d=1) w=2 (back side) Mesin Milling 3 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 30.0
5 Face milling finishing (L=102, d=1) w=6 (front side) Mesin Milling 4 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 60.0
6 Face milling finishing (L=102, d=1) w=6 x9 (front side) Mesin Milling 5 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 270.0
7 Face milling finishing (L=102, d=1) w=2 (front side) Mesin Milling 6 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 30.0
8 End Milling Roughing (L=90, d=4) w=6 x10 (front side) Mesin Milling 7 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 900.0
9 End Milling Roughing (L=90, d=4) w=2 (front side) Mesin Milling 8 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 30.0
10 End Milling Finishing (L=90, d=1) w=6 x10 (front side) Mesin Milling 9 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 900.0
11 End Milling Finishing (L=90, d=1) w=2 (front side) Mesin Milling 10 Ragum HSS Milling Tool LxWxH = (80x30x30) 30.0
12 Drilling (D=6) (front side) Mesin Drill 11 Ragum HSS Center Drill D= 6mm 180.0
13 Boring (D=40) (front side) Mesin Drill 12 Ragum HSS Center Drill D= 40mm 90.0
14 Chamfering Kerja bangku 13 Gerinda Gerinda 240.0

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 10


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

Referensi
Mikell P.Groover, Fundamentals of Modern Manufacturing, John Wiley & Sons, 2002 U.S.A, ISBN 0-471-40051-3

http://me.emu.edu.tr

http://me.gatech.edu

KEGIATAN PRAKTIKUM
Kegiatan Praktikum Modul 6 :

1. Mahasiswa menyusun Lembar Rencana Proses (LRP) dari produk milling yang telah
diverifikasi pada modul sebelumnya menggunakan contoh template terlampir.

2. Mahasiswa mengumpulkan pengolahan data awal berupa Drawing part dalam bentuk
softcopy (dengan ekstensi .pdf dan .slddrw) dan Part dalam bentuk .sldprt , Lembar Rencana
Proses (LRP) dan perhitungannya dalam bentuk softcopy (1 file Excel) dan dikirimkan ke
email asistenppst2013@gmail.com dan di cc ke email asisten masing-masing maksimal pada
hari Minggu, 3 April 2016 pukul 18.00 WIB.

3. Mahasiswa melakukan asistensi dengan asisten PPST 1 pada hari Senin-Selasa, 4-5 April
2016. Waktu dan tempat menyesuaikan dengan asisten masing-masing.

Pengumpulan Hasil Praktikum


Pengolahan data awal yang dikumpulkan praktikan berupa :

1. Drawing part dalam bentuk .pdf dan .slddrw


2. Part dalam bentuk .sldprt
3. LRP dan perhitungannya dalam 1 file Excel dengan nama file “XX_PPST1PMR1.xlsx” dan nama
sheet “LRP-(nama view)” dan “Perhitungan-(nama view)” dikumpulkan ke email asisten masing-
masing dengan ketentuan sebagai berikut :
 LRP terdiri dari perencanaan proses pada masing-masing dari 6 view standard.
 Diameter pahat yang digunakan untuk mesin milling sebesar 6 mm.
Diameter pahat yang digunakan untuk mesin drilling sebesar 6 mm.
 Proses milling yang dilakukan menggunakan vertical atau face milling.
 Untuk proses milling, depth of cut untuk roughing adalah 2-5 mm, sedangkan depth of cut
untuk finishing adalah 0,5-1 mm.
Untuk drilling tidak perlu dilakukan finishing.
 Nilai parameter cutting speed mengacu pada file Kalpakjian sebagai berikut :
- Milling : material steel up to 60 kgf/mm3
- Drilling : material carbon steel up to 63 kgf/mm3

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 11


12
TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

 Standar waktu set up adalah sebagai berikut :


- Ganti mesin : 60 detik
- Ganti pahat : 60 detik
- Positioning pahat : 30 detik
- Positioning benda : 30 detik
- Kerja Bangku : 240 detik
- Inspeksi : 0 detik
- Pengukuran : 0 detik
 Perhitungan dilakukan sampai mendapatkan nilai Cutting Horsepower (HPc) dan Gross
Horsepower (HPg) dimana nilai U = 2,8 N-m/mm3.
 Terdapat total waktu dan total % scrap yang dihasilkan dari proses permesinan, dimana total
scrap dihitung dengan rumus :
𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 = 𝑀𝑅𝑅 ∗ 𝑇𝑚
𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
%𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 = ∗ 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
 Note : material awal berupa balok dengan dimensi p x l x t dibuat lebih besar 1 mm untuk
setiap face dari dimensi terluar produk yang digunakan pada modul 6.

Pengumpulan final dikirimkan ke email asistenppst2013@gmail.com dan di cc ke email asisten


masing-masing maksimal paling lambat hari Jum’at, 8 April 2016 pukul 11.00 WIB yang terdiri dari:

- LRP dan perhitungan (yang sudah direvisi)


- Laporan dengan:
o Format
 Header:
Kiri atas : Modul 6 PPST 1 PMR 1 – Perencanaan Proses dan Operasi
Kanan atas : Nama Asisten (NIM)
 Footer:
Kiri bawah : Nomor kelompok – NIM anggota
Kanan bawah : Nomor halaman
 Margin : Normal
 Ukuran Font:
Calibri 11 pt; Judul Calibri 12pt, capslock dan bold; spasi 1,2
o Nama produk permesinan yang digunakan
o Nama view yang dijelaskan. (Sebaiknya memilih view yang memiliki proses
paling lengkap dan banyak).
o Deskripsi langkah-langkah proses permesinan pada satu view saja, contoh:

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 12


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1
Modul 6 – Perencanaan Proses dan Operasi

No. Operasi Permesinan Deskripsi Operasi

1. Pengukuran

Part berukuran 58 x 58 x 78 mm.

Karena masing-masing face diberi


allowance 1 mm maka raw material
berukuran 60 x 60 x 80 mm.

2. End Milling Roughing (L=60, d =2)

Pada permukaan benda dilakukan End


Milling Roughing sedalam 4.5 mm dan
di finishing sedalam 0,5 mm sepanjang
90 mm.

(no. proses 2)

Dst.....

TI 2002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi 1 13


TI 2001 Praktikum Manajemen Rekayasa 1

Anda mungkin juga menyukai