MODUL 6
PERENCANAAN PROSES DAN OPERASI
TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa mampu membuat perencanaan proses dan perencanaan operasi suatu produk
permesinan.
2. Mahasiswa mampu membuat Lembar Rencana Proses (LRP) dari perencanaan proses dan
perencanaan operasi yang telah dibuat.
TEORI SINGKAT
Proses Permesinan
Proses permesinan adalah proses manufaktur yang menggunakan pahat untuk memotong material
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Suatu produk dibuat dari satu atau lebih proses permesinan.
Satu proses permesinan terdiri dari satu atau lebih operasi.
Satu proses terdiri dari satu setup permesinan dan satu operasi terdiri dari pemotongan material
secara kontinu menggunakan satu jenis pahat.
Proses permesinan konvensional untuk material logam terdiri dari 3 jenis utama, yaitu :
a. Turning
Turning adalah proses permesinan yang dilakukan pada benda kerja yang berputar
menggunakan pahat yang bergerak secara linier. Benda kerja yang dihasilkan pada proses
turning umumnya memiliki penampang berbentuk lingkaran. Proses turning memiliki
parameter dan perhitungan sebagai berikut :
b. Drilling
Drilling adalah proses permesinan yang dilakukan untuk membuat lubang silindris pada
suatu benda kerja menggunakan suatu mata bor (twist drill). Proses drilling memiliki
parameter dan pehitungan sebagai berikut :
𝑑
𝑓𝑟 = 𝑁𝑓 𝑇𝑚 =
𝑓𝑟
𝜋𝐷2𝑓𝑟 𝑡+𝐴
𝑀𝑅𝑅 = 𝑇𝑚 =
4 𝑓𝑟
Berikut ini adalah jenis-jenis operasi drillling :
No. Operasi Fungsi Gambar
c. Milling
Milling adalah proses permesinan yang dilakukan menggunakan tools yang memiliki mata
pahat lebih satu dan memiliki sumbu putar tegak lurus dengan arah pemotongan. Proses
milling untuk kategori peripheral milling memiliki parameter dan perhitungan sebagai
berikut :
𝑣
fr = Feed Rate (mm/menit) Tm=
𝑁 = 𝐴 = √𝑑(𝐷 − 𝑑) Waktu Permesinan (menit) A =
𝜋𝐷
𝑇 𝐿+𝐴 Kelonggaran (mm)
𝑓𝑟 = 𝑁𝑛𝑡 𝑓 𝑇𝑚 = 𝑓
𝑟 MRR = Material Removal Rate
𝑀𝑅𝑅 = 𝑤𝑑𝑓𝑟 (mm3/menit)
Sedangkan, untuk face milling memiliki parameter dan perhitungan sebagai berikut :
𝐷
𝐴=𝑂= 𝐴 = 𝑂 = √𝑤(𝐷 − 𝑤)
2
Operasi-operasi pada proses milling memiliki fungsi yang sama, namun pada prakteknya
terdapat operasi roughing dan finishing yang memiliki fungsi yang berbeda. Proses roughing
digunakan untuk memotong benda kerja secara kasar dengan depth of cut yang besar (lebih
dari 2 mm). Sedangkan proses finishing digunakan untuk memotong benda secara halus
dengan depth of cut kurang dari 2 mm dan memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi.
2 7
3 8
4 9
5 10
11 12 13 17 18 19 20
14 15 16
Keterangan :
dikali 9 kali).
Part selesai.
Halaman
No . 1 ke- 1
File
No . Part 1 Gambar F:\ITB\Kuliah\PPST 2
Nama
Part Tool Holder Lathe Machine Material A286 Iron Base Superalloy
Panjang 102 mm
Dibuat
Ukuran
oleh Kelompok 1 Lebar/Diameter 62 mm
Tanggal 1 Agustus 2018 Tinggi 17 mm
Referensi
Mikell P.Groover, Fundamentals of Modern Manufacturing, John Wiley & Sons, 2002 U.S.A, ISBN 0-471-40051-3
http://me.emu.edu.tr
http://me.gatech.edu
KEGIATAN PRAKTIKUM
Kegiatan Praktikum Modul 6 :
1. Mahasiswa menyusun Lembar Rencana Proses (LRP) dari produk milling yang telah
diverifikasi pada modul sebelumnya menggunakan contoh template terlampir.
2. Mahasiswa mengumpulkan pengolahan data awal berupa Drawing part dalam bentuk
softcopy (dengan ekstensi .pdf dan .slddrw) dan Part dalam bentuk .sldprt , Lembar Rencana
Proses (LRP) dan perhitungannya dalam bentuk softcopy (1 file Excel) dan dikirimkan ke
email asistenppst2013@gmail.com dan di cc ke email asisten masing-masing maksimal pada
hari Minggu, 3 April 2016 pukul 18.00 WIB.
3. Mahasiswa melakukan asistensi dengan asisten PPST 1 pada hari Senin-Selasa, 4-5 April
2016. Waktu dan tempat menyesuaikan dengan asisten masing-masing.
1. Pengukuran
(no. proses 2)
Dst.....