SANMAI NO OFUDA
Oleh :
Yuliani Rahmah
(Email: yuliani.undip@gmail.com)
ABSTRACT
This paper discusses a Japanese folktale (mukashi banashi) entitled Sanmai no Ofuda. This
folktale has similarities with local folktales from several regions in Indonesia. In this paper,
the writer tried to explore the condition of the society as well as the cultural backgrounds
which became the setting of Sanmai no Ofuda. The writer tried to understand the cultural
condition in Sanmai no Ofuda by examining the elements of the culture and the intrinsic
elements. The findings show that the cultural background of the Japanese society as depicted
in Sanmai no Ofuda has many similarities with the cultural background of Indonesian people.
The intrinsic elements found in this study are language, system of social organization, belief,
and the livelihood system.
1. Pendahuluan
Jepang dikenal sebagai salah satu negara tulisan tersebut, gambaran budaya dan
maju di dunia. Kemajuan Jepang dalam kehidupan masyarakat Jepang pun dapat
bidang teknologi menjadikannya sebagai dilihat dari sebuah karya sastra, tidak
sebuah negara yang cukup disegani tidak terkecuali sebuah karya sastra lisan berupa
hanya di kawasan Asia saja, namun juga oleh dongeng-dongeng yang berkembang di
negara-negara di wilayah Amerika dan masyarakat Jepang.
Eropa. Kerja keras dan usaha yang dilakukan Secara umum dongeng dapat
masyarakat Jepang pasca kekalahannya di dipahami sebagai sebuah cerita tradisional
Perang Dunia II, telah menjadikan mereka yang tumbuh di masyarakat sejak zaman
sebagai masyarakat modern yang hidup dahulu, dan berasal dari generasi terdahulu.
dengan kecanggihan teknologi. Keberadaan Peristiwa yang diceritakan dalam dongeng
mereka pada saat ini tentu tidak lepas dari adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di
pengaruh-pengaruh yang mereka dapatkan masa lampau, dan karena diceritakan dari
dari kehidupan masyarakat Jepang zaman mulut ke mulut, dongeng termasuk dalam
dahulu. Meskipun gaya hidup dan tatanan golongan folklore lisan dengan genre cerita
masyarakat Jepang sekarang ini sudah sangat (prosa) rakyat. Namun, di masa sekarang
berbeda dengan kehidupan masyarakat banyak dongeng yang dikumpulkan dan
sebelumnya,namun beberapa prinsip hidup kemudian dibuat dalam bentuk buku
dan unsur-unsur budaya yang mereka anut kumpulan dongeng-dongeng.
sedikit banyak masih merupakan warisan Dalam buku Folklor Indonesia
utuh dari kehidupan masyarakat sebelumnya. (1986), Danandjaja menjelaskan bahwa
Hal-hal tersebut biasanya banyak dituliskan cerita dalam dongeng merupakan cerita prosa
dalam buku-buku ataupun tulisan-tulisan rakyat yang tidak dianggap benar-benar
ilmiah yang mengupas tentang sejarah terjadi yang diceritakan terutama untuk
maupun keberadaan dinasti-dinasti di hiburan, walaupun banyak juga yang
Jepang. Namun, selain buku ataupun tulisan- melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran
(moral) atau bahkan sindiran mempunyai aturan penceritaan yang baku.
(Danandjaja,1986:83) Dengan demikian, setiap penutur dapat
Sebagai sebuah sastra lisan, sebagian besar dengan leluasa memberikan judul, atau pun
prosa rakyat, termasuk dongeng, tidak tambahan lain yang dianggap perlu pada
cerita yang dibawakannya, sehingga sebuah Dari sekian banyak mukashi banashi
cerita yang sama bisa mempunyai nama yang dengan kesamaan alur cerita, salah satu
berbeda di setiap daerah. diantaranya adalah sebuah mukashi banashi
berjudul Sanmai no Ofuda. Mukashi banashi
Drama-drama Yunani klasik ini bercerita tentang usaha seorang anak laki-
seperti Oedipus Rex dan Electra laki melawan Yamanba (hantu penguasa
adalah salah satu contoh cerita pegunungan pemakan manusia) yang akan
yang diciptakan berdasarkan memakannya. Dalam menghadapi Yamanba,
dongeng yang beredar di anak laki-laki tersebut menggunakan tiga
masyarakat. Kisah-kisah itu helai ofuda pemberian kakek gurunya.
bertahan terus sampai sekarang, Dengan tiga helai ofuda tersebut akhirnya ia
bahkan berkembang ke dalam mampu mengalahkan Yamanba dan bisa
berbagai bentuk sastra modern. kembali ke kuil tempat kakek gurunya
Kisah sejenis Oedipus diturunkan tinggal. Secara sepintas dapat dilihat bahwa
dalam berbagai bentuk, isi dan alur cerita pada mukashi banashi
dimanapun. Dalam kebudayaan tersebut terdapat pula pada beberapa
Jawa, kisah itu dikenal sebagai dongeng di Indonesia. Namun karena lahir
Prabu Watu Gunung, sementara dari masyarakat yang berbeda, maka tentu
di tatar Sunda dikenal sebagai saja akan banyak pula perbedaan yang
Sangkuriang. Jenis kisah lain membangun struktur ceritanya,salah satunya
yang juga populer di kalangan adalah latar budaya yang akan menjadi
rakyat adalah cinta yang tak objek pada pemaparan kali ini.
kesampaian. Dalam budaya Barat
dikenal sebagai kisah Romeo-
Juliet, sedangkan di tanah Jawa 2. Tinjauan Pustaka
dikenal dengan cerita Roro Dalam kesusastraan Jepang, istilah
Mendut-Pranacitra. (Damono, prosa rakyat / folktale dikenal dengan
2005 : 20-21) sebutan Minwa. Dalam Kokugo Jiten (1986),
Bila kita berbicara tentang dongeng – disebutkan bahwa
dongeng yang bermotif hampir sama, 民話は庶民の生活感情や地方
ternyata beberapa dongeng yang berasal dari 色を素材として,昔から伝え
berbagai daerah di Indonesia mempunyai られてきた説話。昔話。
banyak persamaan dengan minwa / mukashi (Matsumura,1986:1175).
banashi di Jepang. ( Minwa atau mukashi Minwa adalah cerita yang lahir dari kalangan
banashi adalah istilah untuk cerita rakyat rakyat biasa yang mencerminkan kehidupan,
atau dongeng di Jepang). Persamaan perasaan dan ciri khas dari masyarakat
dongeng Indonesia dengan minwa atau tersebut yang disampaikan secara lisan dari
mukashi banashi, tidak hanya dari segi tema masa lalu.
dan alur ceritanya saja, namun latar budaya Menurut Yanagida Kunio(1969),
yang terdapat dalam sebuah mukashi banashi seorang ahli folklor Jepang, Minwa disebut
pun seringkali mempunyai banyak kesamaan juga dengan istilah Minkan Setsuwa, yang
dengan dongeng-dongeng dari Indonesia. bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
berarti Folktale. Sebagai suatu prosa rakyat,
Minwa pun merupakan hasil karya sastra
yang bersifat kolektif. Tentang kapan dan
siapa pembuatnya tidak dapat diketahui
dengan pasti, biasanya bentuk tema cerita
yang menunjukkan tentang kejadian ajaib
dari suatu daerah.
Berikut penjelasan mengenai tiap-tiap
Cerita prosa rakyat Jepang (minwa) jenis cerita tersebut.
dapat dikategorikan dalam tiga kelompok, 1. Shinwa (神話) : 現実の生活とそれ
yaitu Shinwa (神話), Densetsu (伝説), dan をとりまく世界の 事
Mukashibanashi(昔話)( Danandjaja,1997 物の起源や存在論
: 70). 的な意味を象徴的
に説く説話。 yang masih dianut dengan kuat.
(Matsumura, 1986 ; Akibatnya, terdapat banyak dongeng
621) yang di negara lain sudah dianggap fiktif,
( Shinwa adalah cerita yang memaparkan namun di Jepang masih dianggap benar-
secara simbolik tentang kehidupan nyata benar terjadi. Misalnya, legenda tentang
dan asal mula keberadaan dunia.) monster Kappa yang hidup di dalam air,
atau pun adanya makhluk bertubuh
Dari definisi di atas, dapat manusia, berhidung panjang dan dapat
disimpulkan bahwa shinwa adalah istilah terbang yang disebut Tengu.
bahasa Jepang untuk mite dalam
kesusastraan Indonesia. Shinwa 3. Mukashibanashi(昔話): 子どもに聞かせ
merupakan penggabungan dari tema- る伝説。(Matsumura, 1986 ; 1176)
tema masyarakat pribumi yang berasal Mukashibanashi adalah cerita rakyat yang
dari daratan Asia Timur, dan kemudian biasanya diceritakan pada anak-anak.
dipengaruhi oleh ajaran Budhisme dan Mukashibanashi adalah istilah Jepang
Taoisme yang masuk dalam kehidupan untuk dongeng. Dalam buku Nihon
masyarakat tersebut. Dalam Shinwa no Minwa (1969), Kinoshita Junji,
cerita yang banyak dipaparkan adalah seorang ahli folklor Jepang menjelaskan
tentang asal-usul daratan Jepang, alasan mengapa cerita rakyat jenis ini
lahirnya kamisama ( Tuhan/ dewa dewi) disebut dengan mukashi banashi.
masyarakat Jepang, keagungan keluarga もっとも, 民俗学者が民話を昔話と呼
kaisar, dan sebagainya. んだについては理由があった。それ
は、民話の語り方から名づけたのであ
2. Densetsu (伝説) : 自然現像や歴史 る。「昔、あるところに…」とやる。そ
的事件に関する口伝えの報告や解説 のような語り方は古く平安初期に記録
(Densetsu adalah informasi atau された「日本霊異記」にまでさかのぼ
penjelasan yang disampaikan dari mulut る。(Junji : 1969 ; 19)
ke mulut mengenai peristiwa-peristiwa
yang berhubungan dengan sejarah dan Istilah mukashibanashi yang digunakan
fenomena alam.) para ahli folklor untuk menyebut cerita
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan rakyat diambil dari kalimat pembuka (cara
bahwa densetsu adalah istilah bahasa bercerita) cerita rakyat tersebut. Cerita-
Jepang yang digunakan untuk legenda cerita tersebut selalu dimulai dengan
dalam kesusastraan Indonesia. Densetsu kalimat “mukashi, aru tokoro ni…”
sampai saat ini masih hidup di (dahulu, di suatu tempat). Cara bercerita
masyarakat Jepang, sebab masih seperti itu jauh sebelumnya telah terdapat
ditopang oleh kepercayaan masyarakat dalam buku Nihon Ryouiki yang ditulis
pada awal zaman Heian.