Penyebab Virus
Penyebab Virus
TERHADAP PENYAKIT
Om Swastiastu, atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sanghyang Widhi Wasa,
Buku ajar ini dapat diselesaikan tepat pada waktinya, untuk melengkapi buku referensi
mata kuliah Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.
Tanaman tumbuh subur, sehat dan berproduksi dengan baik apabila tanaman bebas
hama dan patogen, serta lingkungan mendukung untuk pertumbuhannya. Usaha untuk
menjadikan tanaman seperti tersebut, tidak terlepas dari penguasaan yang mendalam
tentang ilmu “Dasar-dasar Perlindungan Tanaman Terhadap Penyakit”. Buku ini dibatasi
hanya mengulas tentang penyakit tumbuhan, sesuai dengan disiplin yang ditekuni oleh
penulis.
Buku ini berupa bahan ajar disajikan karena keterbatasan referansi mahasiswa
mengenai dasar penyakit tanaman, sehingga diperlukan pemahaman dasar yang
mengantarkan mahasiswa dan sebagai mata kuliah yang diwajibkan dan prasyarat untuk
nantinya dapat mengambil mata kuliah yang lain. Terlebih lagi untuk
mengimplementasikan program student center learning (SCL), diharuskan setiap mata
kuliah paling tidak ada satu buku ajar, sebagai pegangan mahasiswa untuk berdiskusi.
Setelah mahasiswa menyimak buku ini diharapkan dapat menguasai, tentang
konsep umum tentang penyakit beserta contoh penyakit tumbuhan, parasitisme dan
perkembangan penyakit, prosedur dasar dalam mendiagnosis penyakit tanaman, tentang
gejala penyakit (symptomatologi), penyebab penyakit, proses infeksi dan hubungan inang-
patogen, Mekanisme ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen, dan pengendalian
penyakit. Hal ini untuk memenuhi standar kompetensi lulusan mahasiswa dalam bisang
mata kuliah “Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman”.
Buku ajar ini merupakan revisi dari buku ajar sebelumnya yang telah dipakai sejak
tahun 2007, seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan juga
semakin pesat maka diperlukan informasi terkini yang didapat baik dari buku referensi,
jurnal nasional maupun internasional, yang dapat diakses melalui internet, sehingga
berakhir dengan terbitnya buku ajar ini. Penulis menyadari keterbatasan isi maupun
redaksional pasti ada, mohon maaf, pasti akan ada revisi pada periode selanjutnya. Melalui
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih atas perhatian dan dorongan Bapak Rektor
Unud, Bapak Dekan Fakultas Pertanian Unud, sehingga buku ajar ini dapat terselesaikan.
Semoga buku ini bermafaat dan member sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan
khsusnya dasar penyakit tanaman.
Om, Santih, santih, santih, Om.
ooOoo
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Klasifikasi tiga spesies jamur (Parbery, 1980) ……………………….. 119
Tabel 5.2 Perbandingan skema yang digunakan untuk klasifikasi jamur
(Parbery, 1980) ………………………………………………………. 120
Tabel 5.3 Unsur asensial bagi tanaman ………………………………………… 185
Tabel 5.4 Peran dan gejala kahat unsur asensial ……………………………….. 186
Tabel 6.1 Karakteristik parasit tanaman nekrotrof dan biotrof (Brown, 1980) … 198
Tabel 6.2 Perbandingan laju respirasi daun gandum normal dengan yang
terinfeksi oleh Erysiphe graminis (Brown, 1980) …………………… 205
Tabel 6.3 Pengaruh penyakit karat terhadap parameter pertumbuhan dan hasil
tanaman bunga matahari (Brown, 1980) ……………………………... 209
Tabel 7.1 Beberapa contoh fitoaleksin yang diisolasi dari tanaman (Brown,
1980) …………………………………………………………………. 222
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penjelasan secara skematis fungsi dasar dalam tanaman (kiri) dan
bentuk penyimpangan fungsi tanaman akibat beberapa penyakit
secara umum (Agrios, 2005) …………………………………….. 3
Gambar 1.2 Phylloxera pada anggur yang disebabkan oleh aphid pada akar anggur.
(A) kebun anggur yang menunjukkan kering daun atau defoliasi akibat
infeksi akar tanaman oleh aphid phylloxera. (B) aphid phylloxera
(Dactylosphaira vitifolia) memakan dan membunuh akar tanaman
anggur, sehingga menyebabkan kekeringan dan kematian tanaman
(Agrios, 2005) ………………………………………………………... 4
Gambar 1.3 Hawar kentang dan kelaparan di Irlandia, (A) perkembangan hawar
kentang antara Juni, ketika hawar pertama dideteksi di Belgia, dan akhir
Oktober 1945, pada saat itu penyebaran dari Italia ke Irlandia dan dari
Spanyol ke Negara Scandinavia. (B) bercak muda pada daun kentang
ditutupi dengan sporangiofor dan sporangiospora jamur (oomycetes).
(C) tanaman kentang dibunuh sempurna oleh hawar (kanan)
dibandingkan dengan tanaman tahan (kiri). (D) umbi kentang yang
terinfeksi tampak bagian dalam dan luar. Oomycetes masih ditemukan
dekat permukaan . (E) perkembangan serangan dan busuk umbi kentang
yang diinfeksi dengan hawar. (F) menggambarkan periode keluarga
menggali kentang untuk menghindari kelaparan bencana di Irlandia 6
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Terhadap Penyakit vii
I Made Sudarma
2014
(Agrios, 2005) …………………………………………………………..
Gambar 1.4 Karat daun kopi yang disebabkan oleh H. vastatrix, (A) gejala
yang tampak dari atas daun, dan (B) gejala dari sisi bawah daun,
serta (C) pohon kopi yang sebelah kiri enderita penyakit dan yang 8
kanan sehat (Agrios, 2005) ………………………………………
Gambar 1.5 Karat daun kopi, (A) sisi bawah daun dengan pustule lebih muda,
(B) sisi atas daun dengan pustule lebih matang, dan (C) postul
berwarna kuning yang hamper menutupi seluruh permukaan daun 8
kopi (Rutherford dan Phiri, 2006) ……………………………...
Gambar 1.6 Gejala penyakit hawar api (fire blight) pada apel (kiri), dan pear
(kanan) ………………………………………………………….... 9
Gambar 1.7 Hawar daun tanaman karet Amerika Selatan (a), pohon latar
belakang di depan dibunuh oleh penyakit sedangkan latar
belakang (belakang) belum terinfeksi, (b) bercak akibat
Microcyclus ulei pada daun karet, dan (c) spora seksual Bicellular
10
conidia (spora seksual) M. ulei (Desprez-Loustau et al., 2007) ….
Gambar 1.8 Gejala busuk buah kakao (kiri) Bowers et al., (2001), layu
Fusarium pada pisang (tengah) (Anonim, 2012a) dan bercak daun
pisang atau penyakit Sigatoka (kanan) (Anonim 2012b) ………. 11
Gambar 1.9 Penyakit bercak hitam pada jeruk yang disebabkan oleh
Guignardia citricarpa, kiri (Badurek, 2010), dan jamur ergot 12
(Claviceps pupurea), kanan (Wikipedia, 2012) …………………
Gambar .10 Gejala penyakit terbakar (wildfire) pada daun tembakau yang
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas syringae pv. tabaci 16
(Reynolds, 3013) ………………………………………………….
Gambar 1.11 Gejala bercak daun Cercospora yang disebabkan oleh Cercospora
arachidicola (A), dan hawar kentang yang disebabkan oleh 17
Phytophthora infestans (B) (Agrios, 2005; Hall, 2013) …………
Gambar 1.12 Gejala penyakit layu Bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia
solanacearum (Pseudomonas solanacearum) pada tanaman
kentang (Hayward, 1991) ……………………………………….. 18
Gambar 1.13 Penyakit akar gada disebabkan oleh Plasmodiophora brassicae
(Hansen, 2009) (A); (B) Gejala penyakit puru akar yang
disebabkan oleh nematoda (Meloidogyne spp.) (Gabor et al.,
2013) ……………………………………………………………... 19
Gambar 1.14 Gejala crown gall yang disebabkan oleh bakteri Agrobacterium
temufaciens (RHS, 2013) ………………………………………… 19
Gambar 1.15 Ergot pada bulir rye yang disebabkan oleh jamur Claviceps
purpurea (Zimmerman, 2012) ……………………………………. 20
Gambar 1.16 Bunga tulip dengan kelopak bunga beribah warna akibat infeksi
tulip mosaic virus ………………………………………………… 21
Gambar 1.17 Ukuran relatif dari jenis parasit tanaman yang berbeda (Brown
dan Morgan, 1979) ……………………………………………… 22