Anda di halaman 1dari 8

Peramalan Bisnis

Dwi Nur’aini Putri 2010222003


Ringkasan Artikel
ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI DAN KELAYAKAN FINANSIAL
PENGOLAHAN BIJI KAKAO SECARA FERMENTASI DI PROVINSI LAMPUNG

Penulis Nurbaiti1a, S Evarozani1, F D Agrippina

Tahun terbit artikel 2021

Tujuan Untuk mengetahui ketersediaan kakao masa yang


akan datang

Analisis Analisis finansial menggunakan software PQM-QM

Hasil Produksi kakao di Lampung mengalami peningkatan dari tahun 2021 hingga
2025. Pada tahun 2025 produksi kakao di Lampung mencapai 97.896ton. nilai NPV Rp.
31166282.8, IRR 50.72%, PBP 2 tahun 9 bulan, dan B/C ratio 1,01.

Kesimpulan pengolahan biji kakao dengan


cara fermentasi layak dilakukan berdasarkan analisis finansial.
Metode Penelitian

Metode yang digunakan yaitu:

● Analisis peramalan bahan baku: Linear Regression, Moving Average,


Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Mean Absolute
Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE), Mean Absolute
Percentage Error (MAPE).
● Kelayakan Finansial: Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return Internal, Benefit and cost ratio (B/C Ratio), Payback Period
Hasil

Metode linear regression memiliki nilai MAD, MSE dan MAPE terkecil
dari metode lainnya yaitu sebesar 4.691, 32.983.910, dan 10% dengan
hasil peramalan di tahun 2021 sebesar 69.874 ton kakao
Hasil

Diketahui nilai regresi yang


dihasilkan pada peramalan
produksi kakao di Indonesia
menggunakan metode linear
regresi sebesar y = 7005.4x +
27842 dengan akurasi
pembacaa R2 = 0.7485. Hal
tersebut menunjukan trend
produksi kakao mengalami
kenaikan.
Hasil

Dari ke 4 aspek kelayakan finansial menunjukkan pengolahan biji kakao


secara fermentasi layak dilakukan walaupun dengan harga penjualan biji
kakao fermentasi sama dengan harga biji kakao non fermentasi.
Daftar Pustaka

Dari link:
https://ojs.unida.ac.id/AGB/article/download/3413/
2614/17086
Do you have any questions?
youremail@freepik.com | +91 620 421 838 | yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai