Anda di halaman 1dari 12

MODUL E-LEARNING

PENGANTAR AKUNTANSI
(AK074)- 4 sks

Tim Penyusun:
Anissa Amalia Mulya, SE, M.Akt (080053)
Nora Hilmia Primasari, SE, M.Si (120046)
Anita Wahyu Indrasti, SE, M.Akt (120088)
Suryani, SE, M.Akt, CAP (160048)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BUDI LUHUR
2019
PERTEMUAN 14

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

Tujuan Pembelajaran:

1. Mengidentifikasi perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan


dagang
2. Menjelaskan pencatatan (ayat jurnal) untuk pembelian berdasarkan sistem
persediaan perpetual
3. Menjelaskan pencatatan (ayat jurnal) untuk pendapatan berdasarkan
sistem persediaan perpetual
4. Menjelaskan langkah-langkah dalam siklus akuntansi untuk
perusahaan dagang √
5. Menyiapkan Laporan Laba Rugi untuk perusahaan dagang. √
6. Menghitung Harga Pokok Penjualan, berdasarkan sistem
persediaan periodic √

MENYELESAIKAN SIKLUS AKUNTANSI

Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang, umumnya sama dengan perusahaan


jasa. Namun Perusahaan dagang yg menggunakan system pencatatan persediaan
perpetual membutuhkan satu ayat jurnal penyesuaian tambahan agar catatan
sesuai dengan persediaan aktual yg dimiliki yang melibatkan penyesuaian Harga
Pokok Penjualan dan Persediaan Barang Dagangan.

Ilustrasi: Catatan PW Audio Supply saldo persediaan barang dagang yang belum
disesuaikan sebesar €40,500. Melalui perhitungan fisik, PW Audio menentukan
bahwa persediaan barang dagang aktual yg dimiliki pada akhir tahun sebesar
€40,000. Ayat Jurnal Penyesuaian yg dibuat adalah..

Cost of Goods Sold €500


Inventory €500

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 1

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Jurnal Penutup

Jurnal penutup dibuat pada akhir periode untuk meembuat nol saldo akun-akun
temporer (pendapatan, beban dan dividen), agar siap untuk mencatat pada
periode yang akan datang. Adapun akun-akun yang ditutup pada perusahaan
dagang, sebagai berikut:

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi (Income Statement) merupakan sumber utama informasi untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan. Pada dasarnya, perusahaan dagang
menggunakan Laporan Keuangan yang sama dengan jenis perusahaan atau
industri lainnya. Perbedaan yang muncul dan signifikan dari masing-masing
Laporan Keuangan yang dibuat oleh berbagai jenis perusahaan terdapat di
Laporan Laba Rugi. Masing-masing jenis perusahaan dagang, manufaktur, dan
jasa memiliki jenis Laporan Laba Rugi yang berbeda-beda.
Unsur atau item utama dari Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut:

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 2

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


 Pendapatan/Penjualan Bersih
adalah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasional utama bisnis.
Nilai dari pendapatan/penjualan bersih didapat dari total pendapatan kotor
perusahaan setelah dikurangi diskon, retur, dan tunjangan penjualan lainnya.
 Harga pokok penjualan (HPP)
adalah biaya utama dalam perusahaan dagang dan mewakili apa yang
dibayar perusahaan untuk pembelian persediaan yang akan dijualnya.
 Margin Kotor atau Laba Kotor (Gross Profit)
adalah penjualan bersih setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan. Unsur ini
biasa dipakai manajemen sebagai patokan apakah perusahaan harus
menaikkan harga jual dan atau mengurangi biaya HPP-nya. Laba Kotor juga
biasa disebut sebagai markup perusahaan.
 Beban Operasional
adalah segala pengeluaran di luar biaya Harga Pokok Penjualan yang terjadi
untuk menjalankan aktivitas normal perusahaan. Di dalam Laporan Laba Rugi
beban operasional terbagi menjadi dua, yaitu beban
Penjualan (Selling Expense) dan Beban Administrasi. Beban
Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan terkait upaya
penjualan dan pemasaran. Contohnya termasuk gaji dan komisi pemasaran,
biaya untuk perjalanan pemasaran, iklan, sewa dan utilitas pada Aset Tetap
yang berhubungan dengan pemasaran, dan lainnya. Sedangkan Beban
Administrasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan
manajemen bisnis secara keseluruhan. Contohnya termasuk gaji manajemen,
biaya asuransi, persediaan yang digunakan manajemen, penyusutan pada
peralatan kantor, dan lainnya.
 Laba Operasi (Laba Usaha)
Unsur ini diketahui setelah nilai Laba Kotor dikurangi Biaya Operasional.
Dengan kata lain, Pendapatan Operasional mewakili jumlah pendapatan yang
diperoleh langsung dari aktivitas operasional utama bisnis.
 Pendapatan & Beban Lainnya
Pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dan tidak terkait secara langsung
dengan penjualan produk yang secara teratur ditawarkan dan dijual oleh
suatu perusahaan. Jenis dari pos Ini biasanya termasuk pendapatan dan
beban bunga, pajak-pajak, keuntungan dari penjualan Aset, dan lainnya.
 Laba Bersih
adalah pos terakhir yang berada di bagian bawah ( bottom line) di dalam
Laporan Laba Rugi. Nilai Laba Bersih didapat setelah pendapatan operasional
ditambah dengan pendapatan lain-lain dan dikurangi biaya lain-lain.

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 3

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Format laporan laba/rugi dirancang untuk membedakan antara berbagai sumber
pendapatan dan pengeluaran.

Net Sales

Gross profit

Operating
expense

Other
income and
Expense

Interest expense

Net Income

Gross Profit Rate

Gross profit rate (Marjin Laba Kotor) adalah rasio profitabilitas yang digunakan
untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan
penjualan. Gross Profit atau Laba Kotor yang dimaksud disini adalah pendapatan
Penjualan yang dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP). Rasio Marjin Laba
Kotor atau Gross Profit rate ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien
perusahaan menjual produk-produknya untuk menghasilkan keuntungan. Marjin
Laba Kotor atau Gross Profit rate ini merupakan suatu indikator penting karena
dapat memberikan informasi kepada Manajemen maupun Investor tentang
seberapa untungnya kegiatan bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan tanpa
memperhitungkan biaya tidak langsung. Marjin Laba Kotor ini juga dapat
memberikan wawasan kepada investor tentang tingkat kesehatan perusahaan
yang sebenarnya. Gross profit rate dapat dihitung sebagai berikut:

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 4

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Penyajian Persediaan pada Laporan Posisi Keuangan (terklasifikasi)

Pada dasarnya Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) pada


perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa, hanya saja pada perusahaan
dagang kita terdapat akun Persediaan (Inventory) yang disajikan sebagai
subklasifikasi dari current asset. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial
Position) pada perusahaan dagang disajikan sebagai berikut:

Neraca Lajur untuk Perusahaan Dagang (Sistem Pesediaan Perpetual)

Seperti ditunjukkan dalam Bab 4, Neraca lajur (worksheet) memungkinkan


perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangan sebelum menjurnal dan
memposting ayat jurnal penyesuaian. Langkah-langkah dalam nerca lajur untuk
perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa. Gambar berikut menunjukkan
lembar kerja untuk PW Audio Supply. Akun unik untuk perusahaan dagang yang
menggunakan sistem persediaan perpetual berwarna merah.

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 5

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN SISTEM PERSEDIAAN PRIODIK

Menghitung Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)

Ketika perusahaan menggunakan system periodic untuk mencatat persediaanya,


maka:

1. Perusahaan tidak mencatat setiap perubahan/ mutasi persediaan.


2. Persediaan akhir ditentukan dengan perhitungan fisik.
3. Harga pokok penjualan tidak ditentukan sampai dengan akhir periode.

Oleh sebab itu, ketika mengguankan system persediaan periodic pada saat
menyiapkan Laporan keuangan maka terlebih dahulu, harus ditentukan berapa
harga pokok penjualan yang akan dilaporakan pada Laporan laba rugi. Harga
pokok penjualan (Cost of Goods Sold) dapat dihutung sebagai berikut:

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 6

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Mencatat Transaksi Perusahaan Dagang dengan Sistem Periodik
Sistem periodic memiliki beberapa ciri:
1. Pendapatan dicatata pada saat penjualan dilakukan, tidak mencatat biaya
penjualan barang dagang (harga pokok penjualan) pada tanggal penjualan.
2. Perhitungan fisik persediaan digunakan untuk menentukan:
- Biaya barang yang tersisa pada akhir periode, dan
- Harga pokok penjualan (cost of goods sold) selama periode tersebut.
3. Setiap penambahan persediaan atas transaksi pembelian, akan dicatat
pada akun pembelian (purchase).
4. Purchase return and allowance, discount dan freight cost dicatat dalam
akun terpisah.

Pencatatan Pembelian Persediaan Barang Dagang (Sistem Periodik)

Ilustrasi: Berdasarkan faktur penjualan dan tanda terima barang dagangan yang
dipesan dari PW Audio Supply, Sauk Stereo mencatat pembelian € 3,800 sebagai
berikut.
4 Mei Purchases €3,800
Account Payable €$3,800

Biaya Pengiriman
Ilustrasi: Jika Sauk membayar Perusahaan Angkutan Umum € 150 untuk biaya
pengiriman atas pembeliannya dari PW Audio Supply pada tanggal 6 Mei, jurnal
pada pembukuan Sauk adalah:
6 Mei Freight-in (Transportation-in) €150
Cash €150

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 7

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Retur dan Potongan Pembelian

Ilustrasi: Sauk Stereo mengembalikan € 300 barang ke PW Audio Supply dan


menyiapkan jurnal berikut untuk mencatat pengembalian:
8 Mei Account payable €300
Purchase return and allowance €300

Diskon Pembelian
Ilustrasi: Pada tanggal 14 Mei Sauk Stereo membayar saldo utang ke PW Audio
Supply, dan mengambil diskon tunai 2% yang diberikan oleh PW Audio untuk
pembayaran dalam waktu 10 hari. SaukStereo mencatat pembayaran dan diskon
sebagai berikut.
14 Mei Account payable €3500
Purchase Discount €70
Cash €3,430

PENCATATAN PENJUALAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG

Ilustrasi: PW Audio Supply pada tanggal 4 Mei menjual sebsesar €3,800 kepada
Sauk Stereo. Asumsikan harga pokok barang PW Audio Supply sebesar €2400.

4 Mei Account receivable €3,800


Sales Revenue €3,800

 Tidak ada jurnal yang dibuat untuk mecatat harga pokok penjualan,
berdasaarkan system pencatatan persediaan periodic

Retur dan Potongan Penjualan

Ilustrasi: Untuk mencatat barang yang dikembalikan yang diterima dari Sauk
Stereo pada 8 Mei, PW Audio Supply mencatat retur penjualan € 300 sebagai
berikut.
8 Mei Sales Returns and Allowances €300
Account receivable €300

Diskon Penjualan

Sauk Stereo membayar sebesar €3,500 (harga dalam invoice sebesar €3,800
dikurangi retur dan potongan sebesar €300) pada tanggal 14 Mei, Hari Terakhir
Periode Diskon. Jurnal yang dicatat oleh PW Audio adalah:

14 Mei Cash €3,430


Sales Discount €70
Account Receivable €3,500

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 8

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


PERBANDINGAN AYAT JURNAL SISTEM PERPETUAL DAN PERIODIK

Pembukuan Pembeli

Pembukuan Penjual

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 9

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Neraca Lajur untuk Perusahaan Dagang (Sistem Pesediaan Perpetual)

Gambar berikut menunjukkan lembar kerja untuk PW Audio Supply. Akun unik
untuk perusahaan dagang yang menggunakan sistem persediaan periodik
berwarna merah.

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 10

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Contoh Soal

Neraca saldo (trial balance) Celine’s Sports Wear Shop pada tanggal 31
December menunjukkan saldo sebagai berikut:

Inventory €25,000 Rent Revenue €6,000

Sales Revenue €162,400 Freight-Out €1,800

Sales Returns and €4,800 Rent Expense €8,800


Allowances
Sales Discounts Salaries and €22,000
€3,600 Wages Expense

Cost of Goods Sold €110,000

Diminta: Siapkan jurnal penutup untuk akun-akun diatas.

Jawab:

31 Desember,

Sales Revenue 162,400


Rent Revenue 6,000
Income Summary 168,400

Income Summary 151,000


Cost of Goods Sold 110,000
Sales Returns and Allowances 4,800
Sales Discounts 3,600
Freight-Out 1,800
Rent Expense 8,800
Salaries and Wages Expense 22,000

MODUL E-LEARNING PENGANTAR AKUNTANSI 11

FEB UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Anda mungkin juga menyukai