NIM : 08011182025018
Fak/Jurusan : FMIPA/Matematika
TUGAS 5
Jawab:
Dalil dari Al Qur'an dan Hadits Tentang bersuci dijelaskan sebagai berikut.
Suci dan bersih itu berbeda, suci (thahir) adalah keadaan tanpa najis dan hadas. Baik hadas
besar maupun yang kecil, pada badan, pakaian, tempat dan sebagainya. Bersuci adalah kondisi
seseorang untuk mencapai suci. Seperti berwudhu, tayammum maupun mandi junub.
Sedangkan bersih (Nazhif) adalah lawan dari kotor ataupun sesuatu tanpa kotoran. Seseorang
yang bersih atau benda yang bersih belum tentu suci. Contoh seseorang yang lagi junub, bisa
jadi badannya bersih akan tetapi tidak suci. Orang bersih bisa jadi mandi pakai sabun mandi.
Ketika beribadah, kebersihan badan, pakaian dan tempat merupakan salah satu syarat sahnya
ibadah shalat. Adapun kebersihan rohani, misalnya meninggalkan perbuatan dosa, ikhlas dalam
beribadah, dan membersihkan hati dari berbagai macam penyakit hati, misalnya sombong, iri,
dengki, riya', nifaq, fitnah, khianat dan sebagainya. Firman Allah swt.:
Dengan demikian kebersihan merupakan salah satu ajaran Islam yang harus diperhatikan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut. Dari Abu
Malik Al-Asy’ariy berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
“Kesucian adalah syarat iman.” (HR. Muslim). “Agama Islam itu adalah (agama) yang
bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk
surga, kecuali orang-orang yang suci.” (HR. Baihaqi).
Diriwayatkan dari Sa’ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang
menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-
orang Yahudi.” (HR. Tirmizi).
Dari Abu Hurairah ra. mendengar Nabi Muhammad Saw. bersabda: ” Fitrah manusia ada lima,
yaitu dikhitan, mencukur rambut kemaluan, mengunting kumis, memotong kuku (tangan dan
kaki), serta mencabuti bulu ketiak.” (HR. Bukhari)
َّان ِ ْ ش ْط ُر
ِ اْلي هم ور ه
ُ الط ُه
Artinya: “Kesucian adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Bab Fadhl Al Wudhu, No. 223.
Ahmad No. 21834)
Hadits ini memiliki perbedaan makna dengan, “Kebersihan sebagian dari iman.” Seorang
manusia bisa bersih dengan mandi, menggunakan pakaian baru, dan lain-lain. Namun itu semua
hanya bersih, bukan suci. Oleh karena itu kebersihan bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk
orang kafir. Sedangkan kesucian, hanyalah milik muslim, karena mereka wudhu, mandi wajib,
dan tayammum, oleh karena itu wajar jika kesucian adalah bagian dari iman. Sedangkan,
kebersihan belum tentu bagian dari iman, karena orang kafir juga bisa bersih-bersih.