Anda di halaman 1dari 3

LembarJawaban

Nama : Verti Mona Despalia

NIM : 08011182025018

Fak/Jurusan : FMIPA/Matematika

Hari/Tgl : Senin/ 22 Febuari 2021

TUGAS 5

1. Tuliskan Dalil dari Al Qur'an dan Hadits Tentang bersuci!

Jawab:

Dalil dari Al Qur'an dan Hadits Tentang bersuci dijelaskan sebagai berikut.

Suci dan bersih itu berbeda, suci (thahir) adalah keadaan tanpa najis dan hadas. Baik hadas
besar maupun yang kecil, pada badan, pakaian, tempat dan sebagainya. Bersuci adalah kondisi
seseorang untuk mencapai suci. Seperti berwudhu, tayammum maupun mandi junub.
Sedangkan bersih (Nazhif) adalah lawan dari kotor ataupun sesuatu tanpa kotoran. Seseorang
yang bersih atau benda yang bersih belum tentu suci. Contoh seseorang yang lagi junub, bisa
jadi badannya bersih akan tetapi tidak suci. Orang bersih bisa jadi mandi pakai sabun mandi.

Ketika beribadah, kebersihan badan, pakaian dan tempat merupakan salah satu syarat sahnya
ibadah shalat. Adapun kebersihan rohani, misalnya meninggalkan perbuatan dosa, ikhlas dalam
beribadah, dan membersihkan hati dari berbagai macam penyakit hati, misalnya sombong, iri,
dengki, riya', nifaq, fitnah, khianat dan sebagainya. Firman Allah swt.:

َّ‫ّللاه ِإن‬ َّ‫ين هويُ ِحبَّ التوا ِب ه‬


َّ َّ‫ين يُ ِحب‬ ‫ا ْل ُمت ه ه‬
َّ‫ط ِه ِر ه‬
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).

َّ‫ فه هط ِه َّْر هوثِيها هب هك‬.َّ‫َّفها ْه ُج َّْر هوالر ْج هز‬


Artinya: “Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.”(QS. Al-Muddasir
:4-5)
‫ِين أهي هها يها‬
َّ‫سلُوا الص هَل َِّة إِلهى قُ ْمت ُ َّْم إِذها آ همنُوا الذ ه‬ ِ ‫ق إِلهى هوأ ه ْي ِديه ُك َّْم ُو ُجو هه ُك َّْم فها ْغ‬َِّ ِ‫ا ْل هم هراف‬
‫س ُحوا‬ ِ ‫ن ِإلهى هوأ ه َّْر ُجله ُك َّْم ِب ُر ُءو‬
ْ ‫س ُك َّْم هو‬
‫ام ه‬ َّْ ‫ن َّۚ هفاطه ُروا ُجنُبًا ُك ْنت ُ َّْم هو ِإ‬
َِّ ‫ن َّۚا ْل هك ْعبه ْي‬ َّْ ‫هو ِإ‬
‫علهىَّ أ ه َّْو هم ْر ه‬
َّ‫ضىَّ ُك ْنت ُ ْم‬ ‫سفهرَّ ه‬‫ن ِم ْن ُك َّْم أ ه هحدَّ هجا هَّء أ ه َّْو ه‬ َِّ ِ‫ست ُ َُّم أ ه َّْو ا ْلغهائ‬
َّ‫ط ِم ه‬ ‫فهله َّْم النِ ه‬
ْ ‫سا هَّء هَل هم‬
‫ص ِعيدًا فهتهيهم ُموا هما ًَّء ت ه ِجدُوا‬ ‫ط ِيبًا ه‬ ‫س ُحوا ه‬ ‫ام ه‬ْ ‫َّۚم ْن َّهُ هوأ ه ْيدِي ُك َّْم ِب َُّو ُجو ِه ُك َّْم فه‬
ِ ‫ّللاُ يُ ِري َُّد هما‬
َّ
َّ‫عله ْي ُك َّْم ِليه ْجعه هل‬ َّْ ‫عله ْي ُك َّْم نِ ْع همت ه َّهُ هو ِليُتِمَّ ِليُ هط ِه هر ُك َّْم يُ ِري َُّد هوله ِك‬
َّْ ‫ن هح هرجَّ ِم‬
‫ن ه‬ ‫ون لهعهل ُك َّْم ه‬ ْ ‫ته‬
َّ‫شك ُُر ه‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan
kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah : 6)

‫ِين أهي هها يها‬


َّ‫هارىَّ هوأ ه ْنت ُ ْمَّ الص هَل َّةه ت ه ْق هربُوا هََّل آ همنُوا الذ ه‬ ‫سك ه‬ُ َّ‫ون هما ت ه ْعله ُموا هحتى‬ َّ‫هو هََّل تهقُولُ ه‬
‫سلُوا هحتىَّ ه‬
‫سبِيلَّ عهابِ ِري إَِلَّ ُجنُبًا‬ ‫علهىَّ أ ه َّْو هم ْر ه‬
َّْ ِ‫ضىَّ ُك ْنت ُ َّْم هوإ‬
ِ ‫ن َّۚت ه ْغت ه‬ ‫أ ه هحدَّ هجا هَّء أ ه َّْو ه‬
‫سفهرَّ ه‬
َّ‫ست ُ َُّم أ ه َّْو ا ْلغها ِئ ِطَّ ِم هنَّ ِم ْن ُك ْم‬
ْ ‫سا هَّء هَل هم‬ ِ ‫ص ِعيدًا فهت ه هيم ُموا هما ًءَّ ت ه ِجدُوا هف هل َّْم‬
‫الن ه‬ ‫س ُحوا هط ِيبًا ه‬ ْ ‫فه‬
‫ام ه‬
‫َّۗوأ ه ْيدِي ُك َّْم ِب ُو ُجو ِه ُك َّْم‬
‫ّللاه ِإنَّ ه‬ َّ‫عفُ ًّوا ك ه‬
َّ ‫هان‬ ‫ورا ه‬ ‫ه‬
ً ُ ‫غف‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang
kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu
sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah
yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi
Maha Pengampun.” (QS. An-Nisaa : 43)

Dengan demikian kebersihan merupakan salah satu ajaran Islam yang harus diperhatikan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut. Dari Abu
Malik Al-Asy’ariy berkata: Rasulullah Saw. bersabda:
“Kesucian adalah syarat iman.” (HR. Muslim). “Agama Islam itu adalah (agama) yang
bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk
surga, kecuali orang-orang yang suci.” (HR. Baihaqi).

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Al-Musayyib dari Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha bersih yang
menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang
menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu. Dan jangan meniru orang-
orang Yahudi.” (HR. Tirmizi).

Dari Abu Hurairah ra. mendengar Nabi Muhammad Saw. bersabda: ” Fitrah manusia ada lima,
yaitu dikhitan, mencukur rambut kemaluan, mengunting kumis, memotong kuku (tangan dan
kaki), serta mencabuti bulu ketiak.” (HR. Bukhari)

“Wahai Abu Hurairah, potonglah kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat kuku-kuku


yang panjang.” (HR. Ahmad).

َّ‫ان‬ ِ ْ ‫ش ْط ُر‬
ِ ‫اْلي هم‬ ‫ور ه‬
ُ ‫الط ُه‬
Artinya: “Kesucian adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Bab Fadhl Al Wudhu, No. 223.
Ahmad No. 21834)

Hadits ini memiliki perbedaan makna dengan, “Kebersihan sebagian dari iman.” Seorang
manusia bisa bersih dengan mandi, menggunakan pakaian baru, dan lain-lain. Namun itu semua
hanya bersih, bukan suci. Oleh karena itu kebersihan bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk
orang kafir. Sedangkan kesucian, hanyalah milik muslim, karena mereka wudhu, mandi wajib,
dan tayammum, oleh karena itu wajar jika kesucian adalah bagian dari iman. Sedangkan,
kebersihan belum tentu bagian dari iman, karena orang kafir juga bisa bersih-bersih.

Anda mungkin juga menyukai