Anda di halaman 1dari 3

Resume G-H

G. Langkah-langkah pengukuran value for money


1. Pengukuran Ekonomi
Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat, sedangkan pengukuran
ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran
relative.
2. Pengukuran efisiensi
Efisiensi merupakan hal penting dari ketiga pokok bahasan value for money. Efisiensi diukur
dengan rasio antara output dengan input. Semaikin besar output disbanding input, maka semakin
tinggi tngkat efisiensi suatu organisasi.
output
Efisiensi =
input
Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relative. Karena
efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat
dilakukan dengan cara :
a. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
b. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih bear daripada proporsi peningkstsn input.
c. Menurunkan inout pada tingkatan output yang sama.
d. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar dari pada proporsi penurunan output.
Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua antara lain :
(1) efisiensi alokasi dan (2) efisiensi teknis atau manajerial
3. Pengukuran efektivitas
Merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu
organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang
berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi
melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar dari yang dianggarkan.
4. Pengukuran Outcome
Outcome merupakan dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih
tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya
terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan.
Gambar 8.2 Elemen-elemen pengukuran kinerja VFM
Sebagai peran prospektif, pengukuran outcome digunakan untuk mengarahkan keputusan alokasi
sumber daya public. Analisis restrospektif memberikan bukti terhadap praktik yang baik.
5. Estimasi indikator kinerja
Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja yang ingin
dicapai pada periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada perkembangan
cakupan pelayanan atau indikator kinerja. Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan antara
lain ;
a. Kinerja tahun lalu
b. Expert judgement
c. Trend
d. Regresi
6. Pertimbangan dalam membuat indikator kinerja
Langkah pertama dalam membuat indikator kinerja ekonomi, efisiensi dan efektivitas adalah
memahami operasi dengan menganalisis kegiatan dan program yang akan dolaksanakan. Secara
garis besar terdapat dua jenis tindakan kebijakan yaitu input dan proses yang mempunyai tujuan
untuk mengatur alokasi sumber daya input untuk dikonversi menjadi output melalui satu atau
beberapa proses konversi atau operasi. Hasil kebijakan ada tiga yaitu keluaran akibat dan
dampak.
Table 8.3
Contoh indikator kinerja diperguruan tinggi

Pertimbangan input
Input mahasiswa  Latar belakang sosial ekonomi
 Latar belakang budaya
 Kemampuan diri
 Hambatan/kesulitan
 Prestasi akademik
Sumber daya  Jumlah dosen
 Jumlah staff pendukung
 Dukungan orang tua mahasiswa
 Buku dan perpustakaan
 Fasilitas
Staff  Kualitas dosen
 Tingkat perpindahan dosen
 Sikap dan perilaku para staff
Perkuliahan  Frekuensi temu kelas dan konsultasi
 Rasio dosen mahasiswa
 Metode mengajar
Kurikulum  Mata kuliah utama
 Mata kuliah pilihan
 Mata kuliah keahlian
 Sistem ujian
 Koordinasi kurikulum
 Dokumentasi kurikulum
Daya dukung pendidikan  Forum-forum ilmiah
 Sarana olah raga
 Aktivitas masyarakat
 Jaringan dengan industry dan dunia
bisnis
Organisasi  Manajemen perguruan tinggi
 Organisasi mahasiswa
 Tingkat keterlibatan tokoh
masyarakat
Mutuality  Tingkat ekspektasi dosen
 Tingkat tanggung jawab mahasiswa
 Reward
Mahasiswa  Sikap dan perilaku mahasiswa
 Tingkat kehadiran, ketidakhadiran,
dan kemungkinan keterlambatan
 Kinerja akademik
 Partisipasi kegiatan ekstra kampus
Dosen  Tingkat kehadiran, ketidakhadiran
 Keterlambatan
 Jumlah publikasi
 Jurnal penelitian

H. Ikhtisar
Sistem pengukuran kinerja sektor public adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajemen
public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran
kinerja merupakan salah satu alat pengendalian organisasi karena diperkuat dengan adanya mekanisme
reward dan punishment. Pengukuran kinerja sektor public dimaksudkan untuk membantu mempernaiki
kinerja pemerintah, memperbaiki pengalokasian sumberdaya dan pembuatan keputusan serta untuk
memfasilitasi terwujudnya akuntabilitas public.
Inti pengukuran kinerja pemerintah adalah pengukuran value for money. Kinerja pemerintah harus diukur
dari sisi input, output dan outcome. Tujuan pengukuran value for money yaitu mengukur tingkat
keekonomian dalam alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan sumberdaya dan hasil yang
maksimal, serta efektivitas dalam penggunaan sumberdaya.

Anda mungkin juga menyukai