Anda di halaman 1dari 3

Nama : Imam Panji

NIM : 12030119130276

Kelas : D

MK : Sistem Informasi Akuntansi

Topik : Siklus Produksi

Siklus produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan


informasi terkait yang terus – menerus berhubungan dengan pembuatan produk. Sistem
informasi siklus pendapatan menyediakan informasi yang digunakan untuk merencanakan
tingkat produksi dan persediaan. Sebagai balasannya, sistem informasi siklus produksi
mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah diproduksi
dan tersedia untuk dijual.

Sistem Informasi Siklus Produksi

Ancaman dan Pengendalian

Aktivitas siklus produksi tergantung pada dan memperbahahrui database terintegrasi yang
berisi data induk mengenaik spesifikasi produk dan persediaan. Oleh karena itu, ancaman
pertama adalah risiko dari data induk yang tidak akurat atau tidak valid. Berbagai
pengendalian integritas pemrosesan dapat mengurangi risiko entri data yang tidak akurat.
Penting juga untuk membatasi akses terhadap data induk siklus produksi. Log atau seluruh
aktivitas, terutama tindakan apapun yang melibatkan persetujuan manajerial harus dicatat
dan dipelihara untuk tinjauan berikutnya. Ancaman lain adalah pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi produksi, seperti rahasia dagang dan peningkatan proses yang
menyediakan perusahaan dengan keunggulan kompetitif. Berbagai pengendalian akses
didiskusikan sebelumnya menyediakan salah satu cara untuk menanggulangi ancaman ini.
Selain itu, data sensitif harus dienkripsi. Ancaman umum ketiga adalah kehilangan atau
perubahan data produksi. Database siklus produksi harus dilindungi dari kehilangan atau
kerusakan yang disengaja maupun tidak disengaja. Untuk mengatasi ancaman ini, perlu
dilakukan backup secara teratur dari semua file data sangat penting.

Desain Produk

Aktivitas ini adalah langkah pertama dalam siklus produksi yang bertujuan untuk
menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dari segi kualitas, daya
tahan, dan fungsionalitas sementara secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Aktivitas desain produk menghasilkan dua output. Pertama adalah daftar bahan baku dan
yang kedua adalah daftar operasi. Alat – alat seperti perangkat lunak manajemen siklus
hidup produk dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses desain
produk. Desain produk yang buruk adalah ancaman yang mungkin muncul di dalam
kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan biaya dalam beberapa cara. Pengendalian yang
dapat dilakukan adalah para akuntan harus berpartisipasi dalam aktivitas desain produk,
karena 65% sampai 80% biaya produk ditentukan pada tahap produksi ini.

Perencanaan dan Penjadwalan

Langkah yang selanjutnya adalah perencanaan dan penjadwalan. Dua metode umum
perencanaan produksi adalah manufacturing resource planning dan produksi ramping.
Sistem manufacturing resource planning (MRP-II) sering disebut sebagai push
manufacturing karena barang yang diproduksi dalam ekspektasi dari permintaan pelanggan.
Sedangkan produksi ramping sering disebut sebagai pull manufacturing karena barang yang
diproduksi sebagai respons terhadap permintaan pelanggan. Aktivitas perencanaan dan
penjadwalan menghasilkan tiga dokumen lain : pesanan produksi, permintaan bahan baku,
dan kartu pemindahan. Ancaman utama dalam aktivitas perencanaan dan penjadwalan
adalah kelebihan atau di bawah target produksi. Sistem perencanaan produksi dapat
dilakukan untuk mengurangi risiko dari kelebihan dan di bawah target produksi.

Operasi Produksi

Langkah ketiga dari siklus produksi adalah pembuatan produk yang sebenarnya. Cara
aktivitas ini dicapai berbeda – beda di berbagai perusahaan, perbedaan berdasarkan jenis
produk yang diproduksi dan tingka otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi.
Pencurian persediaan dan aktiva tetap adalah keprihatinan utama dalam kegiatan ini. Untuk
mengurangi risiko kehilangan atas persediaan, akses fisik terhadap persediaan harus
dibatasi dan seluruh pergerakan internal dari persediaan harus didokumentasikan.
Kemudian beberapa ancaman lain yang hadir di kegiatan ini adalah kinerja yang buruk,
investigasi suboptimal dalam aktiva tetap, persediaan dan aktiva tetap tunduk pada kerugian
akibat kebakaran atau bencana lainnya, sedangkan yang terakhir adalah gangguan aktivitas
produksi. Tentunya setiap kegiatan ini memiliki jenis pengendaliannya masing – masing
sesuai ancaman yang hadir.

Akuntansi Biaya

Berikut adalah langkah terakhir dari siklus produksi. Akuntansi biaya memiliki tiga tujuan
utama yaitu menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian
kinerja operasi produksi, menyediakan data biaya yang akurat mengenai produk untuk
digunakan dalam penetapan harga dan keputusan bauran produk, dan mengumpulkan dan
memproses informasi yang digunakan untuk menghitung nilai – nilai persediaan dan harga
pokok penjualan yang muncul dalam laporan keuangan perusahaan.

Sistem akuntansi biaya harus didesain untuk mengumpulkan data secara real-time
mengenai kinerja aktivitas produksi, sehingga manajemen dapat membuat keputusan yang
tepat waktu. Sistem akuntansi biaya juga harus mengklasifikasikan biaya bedasarkan
berbagai kategori dan kemudian menentukan biaya – biaya tersebut ke produk tertentu dan
unit organisasi. Dalam akuntansi biaya juga tidak terhindar dari ancaman yang menghantui,
biaya yang tidak akurat adalah ancaman pertama yang dapat menurunkan efektivitas
penjadwalan produksi dan melemahkan kemampuan manajemen untuk mengawasi dan
mengendalikan operasi manufaktur. Prosedur terbaik yang dapat dilakukan untuk
memastikan data akurat adalah untuk mengotomatisasi pengumpulan data menggunakan
teknologi RFID, QR Code, alat pembaca kartu, dan perangkat lainnya. Saat hal ini tidak
layak, terminal online harus digunakan untuk entri data dan harus menggunakan berbagai
pengendalian edit entri data.

Anda mungkin juga menyukai