Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KPEERAWATAN KELUARGA

TERAPI HERBAL : Bubur Tolak Angin

DISUSUN OLEH

NAMA : Abdul Rahman

NIM : 1810913210008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
1. Pendahuluan
Keadaan kembung pada bayi, umumnya karena peletakan yang kurang
tepat pada saat menyusu dan iya terus menghisap botol susu, sementara isinya
sudah habis, membuat udara yang dihisapnya masuk ke perut. Atau posisi botol
kurang tinggi saat bayi minum susu, maka ada udara dalam botol yang ikut
tertelan. Pengaturan makanan juga penting untuk bayi yang sedang mengalami
kembung seperti pemberian bubur tolak angin yang berguna untuk meredakan
kembung pada bayi. Masuk angin sering kali kita dengar dalam bahasa kita
sehari-hari di Indonesia. Masuk angin untuk menyebutkan kondisi tubuh kita
dalam keadaan tidak enak badan, meriang, demam, pusing, flu maupun indikasi
lainnya. Sementara orang barat kurang mengenal istilah ini, karena mereka punya
4 musim sehingga secara otomatis tubuh mereka memiliki daya adaptasi
tersendiri terhadap perubahan suhu dingin yang ekstrim. Kalau di iklim tropis
seperti Indonesia hanya punya dua musim yakni musim hujan dan kemarau,
selain itu di negara iklim tropis perbedaan musim tersebut tidak terlalu
signifikan. Terkadang musim kemarau ada juga hujannya dan sebaliknya musim
hujan kadang-kadang ada juga kemaraunya. Secara otomatis perubahan suhu
yang mendadak dari panas tiba-tiba hujan membuat tubuh manusia Indonesia
kurang dapat merespon perubahan suhu tersebut.
Bubur bayi instan merupakan makanan tambahan pendamping ASI bagi
pertumbuhan bayi usia 6-24 bulan. Bubur bayi instan mengandung campuran
bahan-bahan dari serealia dan kacang-kacangan. Penggunaan tepung sorgum
putih diperlukan untuk menggantikan karbohidrat dari beras dan penggunaan
tepung kacang merah sebagai sumber protein. Dan bubur bayi ini akan
dikombinasikan dengan bahan bahan herbal untuk meredakan kembung pada
bayi, dengan kombinasi ini agar memudahkan pemberian pengobatan pada bayi
yang susah memakan makanan yang mempunyai rasa yang asangat menyengat
maka di buat lah bubur bayi dengan kombinasi rempah rempah pilihan untuk
meredakan kembung pada bayi.
2. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

1. Untuk mengetahui alat, bahan, dan proses pembuatan Bubur tolak angin

2. Untuk mengetahui nilai gizi yang terkandung dalam Bubur tolak angin

3. Untuk mengetahui pengaplikasikan dari Bubur tolak angin

4. Untuk mengetahui keterimaan Bubur tolak angin

b. Manfaat

1. Mengetahui alat, bahan, dan proses pembuatan Bubur tolak angin

2. Mengetahui nilai gizi yang terkandung dalam Bubur tolak angin

3. Mengetahui pengaplikasikan dari Bubur tolak angin

4. Mengetahui keterimaan Bubur tolak angin

3. Alat dan Bahan

a. Alat : Blender, panci, kompor, pisau

b. Bahan : Wortel, bawang merah, kunyit, garam, telur, daun salam, santan,
nasi putih

4. Uraian
a. Bahan

Bahan yang digunakan pada pembuatan bubur tolak angin yaitu wortel,
bawang merah, kunyit, garam, telur, daun salam, santan dan nasi putih. Kemudian
bahan-bahan yang sudah bersih (wortel, bawang merah, kunyit) dan nasi putih di
blender, dimasak dengan menambahkan santan, daun salam, garam, dan telur, diaduk
sampai mendidih. Sajikan.
b. Nilai Gizi

No Nama Bahan Kandungan

`1 Wortel Kalori: 41, Air: 88 persen, Protein: 0,9 gram, Karbohidrat:


9,6 gram, Gula: 4,7 gram, Serat: 2,8 gram, Lemak: 0,2
gram.

Bawang merah Protein: 1,5 gram. Lemak: 0,3 gram. Karbohidrat: 9.2
gram. Serat: 1.7 gram. Kalsium: 36 mg. Fosfor: 40 mg. Zat
besi: 0,8 mg. Natrium: 7 mg.

Kunyit Energi 354 kkal, Lemak 9,88g, Lemak Jenuh 3,12g,


Lemak tak Jenuh Ganda 2,18g, Lemak tak Jenuh Tunggal
1,66g, Kolesterol 0mg, Protein 7,83g, Karbohidrat 64,93g,
Serat 21,1g, Gula 3,21g, Sodium 38mg, Kalium 2525mg

Garam Sodium tertinggi dengan 38760 mg(1615%), Mangan 0.1


mg(5%) , dan Kalsium 24 mg(2%).

Telur Kandungan gizi telur yaitu 162 kal energi; 12.80 gram


protein; 11.50 gram lemak; 0.70 gram karbohidrat; 54.00
mg kalsium; 180 mg fosfor; 3.00 mg zat besi; 900 IU
vitamin A; dan 0.10 mg vitamin B.

Daun Salam air (5,44 g), energi (313 kilokalori), protein (7,61 g), lemak
(8,36 g), karbohidrat (74,97 g), serat (26,3 g), kalsium (834
mg), fosfor (113 mg), besi (43 mg), natrium (23 mg),
kalium (529 mg), magnesium (120 mg), seng (3,7 mg),
mangan (8,167 mg), vitamin A (6185 UI), vitamin B1
(0,0009 mg), vitamin B3 (2,005 mg), vitamin B6 (1,740
mg), vitamin B2 (0,421 mg), vitamin C (46,5 mg) dan
masih banyak kandungan senyawa aktifnya.

Santan kalori: 445 air: 164,71 gram protein: 4,57 gram lemak:
48,21 gram karbohidrat: 6,35 gram kalsium: 41 miligram
potasium: 497 miligram magnesium: 104 miligram zat
besi: 7,46 miligram vitamin C: 2,30 miligram.

Nasi putih Kalori: 242. Lemak: 0,4 g. Sodium: 0 mg. Karbohidrat:


53,4 g. Serat: 0,6 g. Gula: 0 g. Protein: 4,4 g.

c. Aplikasi
Pengaplikasian pengobatan pada bayi kembung bisa dengan makanan
pendamping ASI yang di kombinasikan dengan rempah rempah seperti
kunyit,daun salam dan lainnya, kunyit dipercaya dapat melancarkan peredaran
darah, sebagai obat disentri, gangguan pencernaan, maag, diare, dismenore, sakit
kuning, obat luka, menurunkan kolesterol, leukorea, usus buntu, dan juga dapat
memperlancar ASI. Kunyit asam juga dapat digunakan sebagai obat leukorea,
dismenore, mual, sakit perut, perut kembung, diare, mabuk kendaraan, dan
demam. Kunyit banyak dikonsumsi oleh anak-anak sebagai sirup multivitamin
penambah nafsu makan.
Seperti pemberian pengobatan dengan aplikasi bubur tolak angin yang di
kombinasikan dengan rempah rempah pilihan, bubur tolak angin yang terbuat
dari campuran berbagai bahan makan seperti wortel, bawang merah, kunyit,
daun salam, santan dan nasi ini berkhasiat untuk meredakan kembung yang
biasanya sering terjadi pada bayi/anak.
d. Keterimaan
Penggunaan bahan rempah rempah alami yang di buat untuk pengobatan
seperti jamu banyak kita ditemui untuk orang dewasa, sedikit untuk anak-anak
bahkan bayi. Kebanyakan masyarakat mengonsumsi jamu dengan tujuan salah
satunya menghilangkan perut kembung, terutama pada bayi. Hal ini tidak lepas
dari pembuatan yang mudah dan mudah untuk mendapatkan bahan dan lebih
ekonomis. Walaupun tidak bisa dikonsumsi terlalu sering karena memiliki efek
samping jika terlalu sering, sehingga mengonsumsi jamu Ketika mengalami
gejala tersebut.
Nah maka dari itu bahan rempah rempah untuk jamu tadi di
kombinasikan dengan makanan pendamping bayi, karena jamu juga dapat
disebut obat rumahan karena biasanya dibuat sendiri di rumah dari bahan-bahan
yang ada di sekitar, yaitu kunyit, kencur, jahe, lengkuas, dan jenis rimpang atau
tanaman lainnya. agar bayi mendapatkan pengobatan yang alami menggunakan
bahan alam yang di kombinasikan dengan bubur.
DAFTAR PUSTAKA

1. Labesa, R., & Kristanto, H. (2017). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit Asam
(Curcuma Domestica dan Tamarindus Indica) dalam Periode Gestasi Terhadap
Gambaran Morfometri Fetus Mencit Balb/C (Doctoral dissertation, Faculty of
Medicine).
2. Santi, E. Dkk. Buku Praktikum Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI:
Keperawatan Keluarga.
3. Triratnawati, A. (2011). Masuk Angin dalam Konteks Kosmologi Jawa.
Humaniora, 23(3), 326-335.
4. Chu Yuan Shan, Yoppi Iskandar. 2018. STUDI KANDUNGAN KIMIA DAN
AKTIVITAS FARMAKOLOGI TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa L.).
Farmaka. Volume 16. Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai