Pendahuluan
Pembelahan ikatan homolitik mengarah
pada pembentukan radikal (disebut juga
Energi Disosiasi Ikatan
radikal bebas) Homolitik dan Pemanasan
Radikal sangat reaktif dan berumur Reaksi
pendek
Energi Disosiasi Ikatan Homolitik dapat
Panah yang melengkung digunakan
digunakan untuk menghitung perubahan
untuk menunjukkan pergerakan
entalpi (DHo) untuk suatu reaksi.
elektron tunggal
DHo(+) pemutusan ikatan
DHo(-) pembentukan ikatan
Contoh
Homolisis ikatan yang relatif lemah Reaksi di bawah ini sangat eksotermik
seperti ikatan O-O atau X-X dapat terjadi karena DHo besar dan negatif
dengan penambahan energi dalam bentuk DHo tidak bergantung pada
panas atau cahaya. mekanisme; hanya keadaan awal dan
akhir dari molekul yang
dipertimbangkan dalam menentukan
DHo
2. Propagasi rantai
Radikal klorin bereaksi dengan
molekul metana untuk menghasilkan
Stereokimia Halogenasi radikal metil
Radikal Bebas Radikal metil bereaksi dengan molekul
Suatu radikal bebas mempunyai geometri klor untuk menghasilkan klorometana
planar, karena mempunyai orbital hibrid dan meregenerasi radikal klorin
sp2, dan elektron tak berpasangan terletak Radikal klorin bereaksi dengan
pada orbital p. molekul metana lain, melanjutkan
sp2 reaksi berantai
H Sebuah radikal klorin dapat
H C satu elektron terdapat dalam orbital p
H menyebabkan ribuan siklus perambatan
rantai
CH3
Cl
C
H3C CH2Cl
CH3CH2
(R)
H
Cl H3 C
C CH2Cl
C -HCl CH3CH2
H3C CH2Cl
CH3CH2
H3C
(S) CH2Cl
CH3CH2
C
Cl
Cl
(S)
Dalam reaksi di atas semua derajat
halogenasi metana akan terlihat
Monosubstitusi dapat dicapai dengan
menggunakan alkana dalam jumlah besar
Kelebihan metana yang besar akan
menyebabkan produk yang didominasi
monohalogenasi dan metana yang tidak
Reaksi berantai: mekanisme bertahap bereaksi berlebih
di mana setiap langkah menghasilkan
perantara reaktif yang menyebabkan Halogenasi Alkana yang
siklus reaksi berikutnya terjadi
3. Pemutusan rantai lebihTinggi
Kadang-kadang radikal perantara Monoklorinasi alkana berlanjut untuk
reaktif dipadamkan oleh jalur reaksi memberikan beberapa selektivitas
yang tidak menghasilkan radikal baru Hidrogen terisi agak lebih reaktif
Reaksi klorin dengan metana daripada hidrogen sekunder yang lebih
membutuhkan iradiasi konstan untuk reaktif daripada hidrogen primer
menggantikan radikal yang Eact untuk abstraksi hidrogen tersier
dipadamkan dalam langkah-langkah lebih rendah karena peningkatan
pemutusan rantai stabilitas radikal tersier menengah
Perbedaan kecepatan abstraksi tidak
besar dan klorinasi terjadi begitu cepat
sehingga tidak dapat membedakan
dengan baik antar kelas hidrogen
sehingga tidak terlalu selektif.
3,9× 2 7,8 57 %
¿ = =
1 ×6 6 43 %
(EDI) Cl2
Secara
h Cl sintetis
R–H R• + H• H = EDI Berguna
Cl
EDI Cl2
h
CH3—H 104 kkal Makin temuan: 43%
CH3CH2—H 98 kkal mudah ikatan Tetapi :
57%
CH3CH2CH2—H 98 kkal (setiap 1)
putus perkiraan secara statistik: 75% 25%
Cl
(CH3)2CH—H 95 kkal (setiap 2) Radikal Cl2 (6 H) (2 H)
(CH3)3C—H 91 kkal (setiap 3) bebas lebih CH3CH2CH3 CH3CH2CH2Cl + CH3CHCH3
h
stabil
O O O O
elektron tak berpasangan terdelokalisasi, sehingga tak reaktif atau relatif stabil