Anda di halaman 1dari 19

139

BAB VI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A. Konsep Penelitian Tindakan Kelas


1. Pemgertian

Kunandar,2008:42-44) Penelitian tindakan (action reseach)memiliki ruang


lingkupyang lebih luas dari Ptk karena objek penelitiantindakan tidak hanya terbatas didalam
kelas ,tetapi bisa di luar kelas,seperti sekolah ,organisasi,komunitas dan masyrakat.Ada
beberapa pengertian dari penelitian tindakan, yaitu sebagai berikut:

1. Kurt Lewin :penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas
empat tahap,yakni perencanaan,tindakan,pengamatan danrefleksi.
2. Kemis dan Mc.Taggart: penelitian tindakan adalah suatu bentuk self inquiri kolektif
yang dilakukan oleh para partisipan didalam situasi sosial untuk meningkatkan
rasionalitas dan dan keadialn dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka
lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi
dimana praktik itu dilaksanakan.

Jadi, pengertian Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Karakteristik PTK
(Kusnandar,2008:56-58)Ciri-ciri penelitian tindakan kelas dapat dibedakan menjadi
dua,yakni ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus .Ciri-ciri umum adalah sebagai berikut(Cohen
dan Manion,1980 dengan modifikasi penulis).
a. Situasional,kontekstual, berskala kecil,praktis,terlokalisasi dan secara lansung relevan
dengan situasi nyata dalam dunia kerja.Ia berkenaan dengan diagnosis suatu masalah
dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah dalam konteks
140

tersebut.Subjeknya bisa siswa di kelas. Petatar di kelas penataran, mahasiswa dan


dosen di ruang kuliah, dan lain sebagainya.
b. Memberikan kerangka kerja yang teraturkepada pemecahan masalah yang
praktis.penelitian tindakan kelas juga bersifat empiris, artinya ia mengandalakan
observasi nyata dan data perilaku.
c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama masa
percobaan dan pengabaian pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap dan
penguji cobaan serta pembaharuan di tempat kejadian atau pelaksanaan ptk.
d. Partisipatori karena peneliti dan/atau anggota tim peneliti sendiri peneliti tindakan
lansusendiri ambil bagian secara lansung atau tidak lansung dalam melakukan ptk.
e. Self-evaluation,yaitu modifikasi secara kontiniu yang di evaluasi dalam situasi yang
ada,yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan mutu pembelajaran dengan cara
tertentu.
f. Perubahan dalam praktik di dasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan
dorongan untuk terjadinya perubahan.
g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan eksternal lemah meskipun di
upayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.

Sementara itu, Ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.
(Whitehead,2003).

Dalam penelitian tindakan kelasada komitmen pada peningkatan pendidikan.komitmen


tersebut memungkinkan setiap yang terlibat untuk memberikan andil yang berarti demi
tercapainya peningkatan yang mereka sendiri dapat ikut dirasakan.

1. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud yang jelas untuk melakukan intervensi
ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik sesorang serta untuk menerima
tanggung jawab dirinya sendiri.
2. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan,berkomitmen
dan bermaksud.Tindakan dalam ptk direncanakan berdasarkan hasil refleksi kritis
terhadap praktik terkait berdasarkan nilai-nilai yang di yakini kebenarannya .Tindakan
dalam ptk juga dilakukan atas dasar komitmen kuat dan kenyakinan bahwa situasi
dapat diubah kearah perbaikan.
141

3. Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan pemantauan sistemik untuk


menghasilkan data atau informasi yang valid. Mengingat hasil penting ptk adalah
pemahaman yang lebih baik terhadap praktik dan pemahaman tentang bagaimana
perbaikan ini telah terjadi,pengumpulan datanya harus sistematis sehingga peneliti
dapat mengetahui arah perbaikannya adan juga dalam halapa pembelajaran (learning)
telah terjadi.
4. Penelitian tindakan kelas melibatkan deskripsi autentik tentang tindakan. Deskripsi di
sini bukan penjelasan,melainkan rangkaian cerita tentng kegiatan yang telah terjadi
dan biasanya dalam bentuk laporan.
5. Perlunya validasi.dalam hal ini melibatka:(1)pembuatan atau pernyataan;
(2)pemeriksaan kritis terhadap pernyataan lewat percocokan dengan bukti
;dan(3)pelibatan pihak lain dalam proses validasi.validasi terjadi dalam beberapa
tingkatan,yakni:
(1)validasi diri,yaitu penjelasanyang di berikan peneliti tentang praktik atau kegiatan
yang telah dilaksanakan;
(2)validasi sejawat yaitu yaitu pemeriksaan kritis terhadap bukti oleh teman
sejawat,sehingga dapat dihindari penyampuradukan deskripsi dengan penjelasan, data
dengan bukti dan menyediakan kompensasi bagi kelemahan karena kurang lengkapnya
catatan .
(3) validasi publik,yaitu upaya menyakinan publik tentang kebenaran klaim peneliti.

Jadi karakteristik penelitian tindakan kelas itu adalah sebagai berikut:


1. Masalah berawal dari guru
2. Tujuannya memperbaiki pembelajaran
3. Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian
4. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
5. Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.

3. Tujuan penelitian tindakan kelas


142

Kusnandar, (2008:63-64) mengemukakan bahwasanya tujuan dari penelitian tindakan


kelas sebagai berikut:

a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami
lansung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,meningkatkan
profesionalisme guru,dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.Mutu
pembelajaran dapat di lihat dari meningkatnya hasil belajar siswa ,baik yang bersifat
akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif).ulangan tengah
semester(sub-sumatif)dan ulangan akhir semester (sumatif)maupun yang bersifat
nonakdemis,seperti motivasi,perhatian,aktivitas,minat dan lain sebagainya.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevasi pendidikan,hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service,yang melengkapi guru dengan skiil dan metode
baru,mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggikesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem
pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasidan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran dikelas
dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dantenaga kependidikan.
h. Menumbuh kembangkan budaya akdemik di lingkungan sekolah,sehingga tercipta
sikap proaktif dalam melakukian perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan ,peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan
juga di tunjukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi didalamnya.

4. Macam
143

Menurut Zainal Aqib,2006:19-20) terdapat jenis Ptk sebagai berikut:

a. Ptk Diagnostik

Maksud dari ptk diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti
kearah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendianogsis dan memasuki situasi yang
terdapat di dalam latar penelitian.sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya
menangani perselisihan,perkelahian,konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu
sekolah atau kelas dengan cara mendiagnosis sesuatu yang melatarbelakangi situasi tersebut.

b. Ptk Partisipan

Suatu penelitian dikatakan sebagai Ptk partisipan apabila peneliti terlibat lansung di
dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan
.Dengan demikian, selanjutnya peneliti memantau,mencatat,dan mengumpulkan data ,lalu
menganalisis data serta berkhir dengan melaporkan hasil penelitian nya.

PTK partisipan dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh secara lansung
dan terus menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian.

c. Ptk Empiris

Yang dimaksud dengan Ptk empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan
suatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama
aksi berlansung.Pada prinsipnya proses penelitian nya berkenaan dengan penyimpangan
catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan sehari-hari.

d. PTK Eksperimental

Yang di kategori sebagai Ptk eksperimen ialah apabila Ptk di selenggarakan dengan
berupaya menerapkan berbagai tehnik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu
kegiata belajar- mengajar,dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang di
terapkan untuk mencapai tujuan intruksional.Dengan diterapkannya ptk ini di harapkan
penelitidapat menentukan cara mana yang paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran.
144

5. Manfaat PTK
PTK sangat bermanfaat bagi guru karena dapat :
1. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
2. Meningkatkan profesionalitas guru
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru
4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan kete-
rampilannya

6. Keterbatasan PTK
PTK sebagai salah satu metode penelitian terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Validitasnya yang masih sering disangsikan
2. Tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampel sangat terbatas
3. Peran guru yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat
sangat repot.

7. Pelaksana PTK
Guru dianggap paling tepat untuk melakukan PTK karena
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.

B. Langkah-langkah Penelitian

1. Penyusunan Proposal
145

a. Penentuan masalah

1) Latar Belakang masalah

Masalah yang diteliti tentunya dimunculkan melalui serangkaian proses penalaran dari
sumber-sumber tertentu, dapat kita tuangkan masalah penelitian tersebut dalam bentuk uraian.
Uraian dan penjelasan yang demikian itulah yang mesti dipaparkan dalam “Latar Belakang
Masalah”. Sesuatu yang belum jelas, sesuatu yang masih tanda Tanya, sesuatu yang belum
terketahui secara pasti, itulah yang dimunculkan sebagai “masalah penelitian”.

Contoh: Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Metode


Belajar Kelompok pada Kelas IX IPA 3 di SMAN 20 Padang
Tabel 26. Komponen PTK
KOMPONEN SUB KOMPONEN ISI
Latar Belakang 1. Konsep Ideal Siswa memahami fakta
Masalah sejarah
2. Penyimpangan Kurangnya aktivitas belajar
siswa dalam pelajaran sejarah
3. Sebab umum Metode mengajar yang
digunakan guru masih tidak
efektif
4. Sebab khusus Pembelajaran yang masih
didominasi guru
mengakibatkan siswa hanya
menerima materi pelajaran
saja.
5. Solusi Metode Belajar Kelompok

2) Batasan Masalah

Dengan luasnya permasalahan yang timbul dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul,


maka diadakan kemungkinan untuk mempersempit  lingkup pada fokus perhatian sang
peneliti. Oleh karena itu masalah tersebut perlu dibatasi. Contoh: Batasan masalah dalam
146

penelitian ini adalah mencakup tentang aktivitas siswa dalam belajar Sejarah di SMAN 20
Padang pada semester 2 tahun ajaran 2013-2014.

3) Rumusan Masalah

Dalam membuat rancangan penelitian, diharuskan bagi peneliti untuk menegaskan dan
merumuskan masalah yang sedang diteliti secara jelas dan tegas. Hal itu dilakukan dengan
maksud agar keseluruhan proses penelitian bisa benar-benar terarah dan terfokus pada tujuan
yang jelas. Secara umum, rumusan masalah harus berbentuk kalimat tanya, yaitu
menggunakan kata tanya dan tanda tanya.

Contoh: Seberapa jauh Metode Belajar Kelompok dapat meningkatkan aktivitas


belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPA SMA N 20 Padang ?

4) Tujuan Penelitian

Dalam hal merumuskan tujuan penelitian, maka tentunya tujuan itu harus sejalan dan
konsisten dengan rumusan penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat
pernyataan.

5) Manfaat Penelitian

Apabila peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil, ia


diharapkan dapat menyumbangkan hasil itu kepada negara, atau khususnya kepada bidang
yang sedang diteliti. Idealnya, dalam manfaat penelitian terdapat manfaat teoritis dan manfaat
praktis.

Contoh:

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis terhadap
penerapan metode diskusi kelompok yang dapat menumbuhkan aktivitas
belajar siswa.
b) Manfaat Praktis
1. Bagi guru, penelitian ini memberikan informasi baru mengenai metode
yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
147

2. Bagi siswa, dengan diterapkannya metode diskusi kelompok siswa


dapat berpatisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas mengenai materi-
materi pelajaran yang sulit.

b. Teorisasi

1) Deskripsi Variabel Terikat

Deskripsi variabel terikat disini yaitu menjelaskan konsep dasar dari variabel terikat
tersebut, seperti: memaparkan pengertian, ciri-ciri, jenis, Fungsi, dan langkah-langkah
variabel tersebut. Berdasarkan contoh, yang menjadi variabel terikatnya yaitu aktivitas belajar
siswa. Oleh karena itu, disini dijelaskan konsep dasar dari aktivitas belajar tersebut.

2) Deskripsi variabel Bebas

Deskripsi variabel bebas disini yaitu menjelaskan konsep dasar dari variabel bebas
tersebut, seperti: memaparkan pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, macam-macam dan langkah-
langkah variabel tersebut. Yang menjadi variabel bebasnya yaitu Metode Belajar Kelompok.
Oleh karena itu, disini dijelaskan konsep dasar dari Metode Belajar Kelompok.

3) Landasan Teori

4) Studi Relevan

Studi relevan adalah acuan, bandingan atau untuk memperkuat teori peneltian penulis.
Studi relevan ini dapat berupa jurnal, skripsi atau hasil karya ilmiah sebelumnya yang
mempunyai kemiripan dengan penelitian kita.

5) Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan kerangka operasional yang menjadi dasar masalah


yang akan kita teliti. Dalam kerangka pemikiran ini, menjelaskan secara teoritis tentang
bagaimana pertautan antara masalah dengan solusi atau penyebab terjadinya masalah.

Contoh:
148

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran


diantaranya adalah aktivitas siswa dalam belajar. Pembelajaran berlangsung secara
konvensional dimana guru hanya menjelaskan materi pembelajaran sehingga siswa cenderung
pasif dan kurang berpatisipasi dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terkadang
siswa enggan untuk bertanya dan memberi tanggapan sehingga guru sulit untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. Untuk mengatasi
kondisi ini maka guru perlu menggunakan metode yang dapat mendorong siswa untuk
beraprtisipasi aktif dalam pembelajaran.

Salah satu metode yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan aktivitasnya adalah Metode Belajar Kelompok. Metode ini memungkinkan
siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih
aktif. Metode Belajar Kelompok ini juga dapat membantu siswa agar lebih menguasai materi
pelajaran yang baru dipelajari, merangsang siswa untuk berfikir, mau bertanya dan berdiskusi
dengan teman, sehingga pemahaman siswa akan semakin meningkat dan hasil belajar yang
diperoleh siswa akan menjadi baik.

6) Hipotesis Penelitian

Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan Metode
Belajar Kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di
SMA N 20 Padang pada kelas XI IPA 3.

c. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian

Pada bagian ini dijeleskan dan diuraikan jenis penelitian apa yang digunakan.
Berdasarkan contoh, jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK).

2) Subjek Penelitian

Contoh:

Penelitian dilakukan di kelas XI IPA 3 pada semester 2 Tahun Ajaran 2013/ 2014.
Jumlah siswa XI IPA 3 terdiri 32 orang siswa, karakterstik siswa kelas tersebut sama seperti
149

kelas XI IPA lainnya, baik dari kemampuan atau prestasi belajar maupun keadaan sosial
ekonominya.

3) Desain penelitian

Pola pelaksanaan pemberian tindakan ini menggunakan “model siklus”. Siklus ini
terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4)
Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Permasalahan Perencanaan
Tindakan I

Refleksi I Pelaksanaan Tindakan I


SIKLUS I

Observasi/
Pengumpulan data I

Perencanaan
Tindakan II
Refleksi II
SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan II

150
Observasi/
Pengumpulan data II

Apabila permasalahan belum


terselsesaikan dilanjutkan ke
siklus berikutnya

Suharsimi Arikunto, (2006:16)

4) Rincian Prosedur Penelitian

1. Perencanan
Pada perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Tempat penelitian adalah di Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah


siswa kelas XI IPA 3 SMA N 20 Padang yang terdaftar pada Tahun
Ajaran 2013/2014.
b. Melakukan orientasi dan observasi pendahuluan untuk menentukan fokus
penelitian.
c. Menyusun rencana kegiatan dalam bentuk satuan pembelajaran yang
berisi tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, materi yang akan
diajarkan, kegiatan selama pembelajaran, pada awal pembelajaran
dilakukan apersepsi guna meninjau kembali pelajaran yang telah
dipelajari sebelumnya apakah pelajaran itu telah diulangi di rumah atau
dipelajari di luar rumah dan jika pelajaran sebelumnya bisa dikuasai
siswa maka dapat dilanjutkan materi pelajaran berikutnya
151

d. Mempersiapkan bahan, alat, dan media yang dibutuhkan. Apersepsi


sebagai kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dengan bentuk tes
dan lainnya
e. Penelitian dilakukan pada pertemuan ke 10-14.
f. Menyiapkan evaluasi yang akan diberikan, dan juga pedoman wawancara
dan observasi. Jika hasil evaluasi tidak terjadi perubahan dan peningkatan
terhadap tindakan yang telah dilakukan maka peneliti meninjau kembali
permasalahan tersebut dan mencari solusi atas pemasalahan dan
penyebabnya.
2. Tindakan
a. Memperbanyak pemberian tugas setelah dilaksanakan diskusi informasi
di kelas.
b. Menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok dalam
mempelajari pokok bahasan Sejarah
3. Cara mengamati hasil tindakan
a. Mempersiapkan daftar siswa yang diisi sesuai dengan aktifitas
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
b. Mendeskripsikan hasil penelitian tindakan. Jika siswa yang
terlibat secara aktif (ditunjukkan dengan jumlah siswa yang
memperoleh nilai bonus) di atas 50%, maka tindakan dikatakan
berhasil, sedangkan jika di bawah 50% berarti tindakan belum berhasil.
Penentuan siswa aktif dicari dengan rumus:

F
P= ×100 %
N
keterangan:

P = persentase keaktifan siswa tiap pertemuan


F = jumlah siswa yang terlibat
N = jumlah siswa yang hadir

4. Refleksi
152

Refleksi dilakukan pada akhir siklus, dimana refleksi ini merupakan sebuah
renungan dan analisis terhadap tindakan yang telah dilakukan tercapai atau
tidak. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk menyusun rencana tindakan ke
tahap siklus yang ke dua sampai terjadi peningkatan aktivitas belajar. Apabila
aktivitas belajar siswa masih rendah, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya
sesuai dengan kebutuhan dan jenis kesulitan yang dihadapi siswa

5) Instrumen Penelitian

Tabel 27. Contoh Kisi-kisi instrumen penelitian

Indikator Komponen Deskriptor

Selalu Berusaha Membaca - Membaca soal dan materi


sejarah

Bertanya - Bertanya kepada teman

Menjawab - Menjawab pertanyaan yang


muncul dari teman

Mendengar - Mendengarkan penjelasan dari


guru
- Mendengarkan pertanyaan
dari teman
- Mendengarkan jawaban

Selalu Bekerja Menulis - Siswa mencatat pertanyaan

- Siswa mencatat jawaban

6) Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan setelah penerapan tindakan yang bersangkutan dilaksanakan.


Pengolahan analisis data tersebut peneliti lakukan berdasarkan aktifitas siswa dalam bertanya
dan memberi jawaban. Data dianalisis sebagai berikut:
153

a) Jika siswa masih belum aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,
maka perlu dicarikan alternatif pemecahan masalah yang baru.
b) Jika belum termotivasi dalam pemberian bobot maka penulis tidak berhasil
dalam membimbing siswa, perlu direvisi lagi.
c) Jika siswa banyak yang aktif (termotivasi dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan dengan pemberian sistem bobot) maka penulis berhasil
membimbing siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian
a. Mengembangkan Instrumen
Instrumen yang dikembangkan disini yaitu berbentuk pengembangan kisi-kisi.
b. Melakukan penelitian di lapangan
Setelah dikembangkan, maka instrumen tersebut siap untuk dipakai untuk
penelitian di kelas.

3. Menulis Laporan
a. Semua sub bab proposal ditulis laporan
Semua sub bab dalam proposal disusun sesuai dengan bab-bab-nya. Pada bab I
yaitu pendahuluan, terdiri dari sub-sub bab latar belakang masalah, batasan
masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, dan manfaat Penelitian. Pada bab
II yaitu kajian Teori, terdiri dari sub-sub bab deskripsi variabel bebas, deskripsi
variabel terikat, Landasan Teori, Studi Relevan, Kerangka Pemikiran, dan
Hipotesis Penelitian. Dan pada bab III yaitu Metode Penelitian, terdiri dari sub-sub
bab jenis penelitian, subjek penelitian, desain peneliatian, prosedur penelitian,
instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

b. Menulis bab hasil penelitian


1) Temuan lapangan

Pada bagian ini, data yang telah diperoleh tersebut dideskripsikan sesuai dengan
kenyataan yang ditemukan di lapangan. Temuan lapangan tersebut dijabarkan pada
setiap siklus.
154

2) Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian hipotesis, maka selanjutnya dianalisa dengan


menggunakan teori dan data temuan lapangan.

3) Implikasi

Implikasi diartikan sebagai suatu keterkaitan temuan penelitian dengan faktor lain.
Hakekat dari implikasi adalah mencari hubungan temuan dengan faktor-faktor lain
yang relevan. Orientasinya adalah bagaimana kalau keluar harus dilakukan agar
konsep atau masalah yang diteliti dapat diatasi dan terlaksana secara ideal.

c. Penutup

1) Simpulan

Simpulan adalah pernyataan pokok atau inti dari hasil penelitian yang dinyatakan
secara tegas dan dengan kalimat pendek. Sumber dari simpulan ini berasal dari pembahasan.
Dalam artian, harus konsisten antara materi pembahasan dengan simpulan, sehingga tidak ada
simpulan yang tidak berasal dari ide-ide yang ada pada pembahasan.

2) Saran

Saran adalah suatu ide yang dihasilkan untuk memperbaiki atau menindaklanjuti
temuan penelitian. Di sinilah letak khas penelitian terapan atau pengembangan (temuannya
bukan hanya dicapai pada sisi pelaku tetapi harus mencapai pada peningkatan kebijakan).
Sumber isi saran berasal dari komponen implikasi yang telah dikemukakan sumbernya.
155

Rangkuman:
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan kata lain, jenis penelitian ini
diutamakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Pertanyaan:

1. Jelaskan Konsep dasar dari Penelitian PTK !


2. Kemukakan salah satu contoh masalah dalam penelitian PTK !
156

3. Contohkanlah langkah-langkah penelitian PTK berdasarkan masalah yang telah


dikemukakan !

Glosarium:
Substansi : bagian atau unsur
Klasifikasi : pengelompokkan
Kompetensi : kemampuan
Variabel : faktor
Indikator : arahan
Dekriptor : penggambaran
Hipotesis : prediksi
Sistematis : terstruktur
Observasi : pengamatan awal
157

Anekdot : cerita singkat yg menarik mengenai diri seseorang berdasarkan kejadian yg


sebenarnya.
Empiris : nyata
Kapling : pemecahan
Tendensi : kecenderungan
Paradigma : kerangka berfikir
Teknik analisis Kuantitatif : analisis data berdasarkan jumlah atau banyaknya
Teknik analisis Kualitatif : analisis data berdasarkan mutu

DAFTAR PUSTAKA

Ary, D; Jacobs, L.C. dan Razax’ich, A., 1979, Introduction to Research in Education,
New York: Holt, Rinehart and Winston.
Creswell J.W., 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches, Sage
Publication, Thousen Oaks.
Wierma W., 1995, Research Methods in Education: An Introduction, Allyn and Bacon,
Boston.
Kunandar,2008,Langkah mudah Penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan
profesi guru.jakarta:PT Raja grafindo Persada
Aqib,Zainal.2007.penelitian tindakan kelas.Yrama Widya.Bandung

Anda mungkin juga menyukai