BAB VI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1. Kurt Lewin :penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas
empat tahap,yakni perencanaan,tindakan,pengamatan danrefleksi.
2. Kemis dan Mc.Taggart: penelitian tindakan adalah suatu bentuk self inquiri kolektif
yang dilakukan oleh para partisipan didalam situasi sosial untuk meningkatkan
rasionalitas dan dan keadialn dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka
lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi
dimana praktik itu dilaksanakan.
Jadi, pengertian Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Karakteristik PTK
(Kusnandar,2008:56-58)Ciri-ciri penelitian tindakan kelas dapat dibedakan menjadi
dua,yakni ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus .Ciri-ciri umum adalah sebagai berikut(Cohen
dan Manion,1980 dengan modifikasi penulis).
a. Situasional,kontekstual, berskala kecil,praktis,terlokalisasi dan secara lansung relevan
dengan situasi nyata dalam dunia kerja.Ia berkenaan dengan diagnosis suatu masalah
dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah dalam konteks
140
Sementara itu, Ciri-ciri khusus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.
(Whitehead,2003).
1. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud yang jelas untuk melakukan intervensi
ke dalam dan peningkatan pemahaman dan praktik sesorang serta untuk menerima
tanggung jawab dirinya sendiri.
2. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang berpengetahuan,berkomitmen
dan bermaksud.Tindakan dalam ptk direncanakan berdasarkan hasil refleksi kritis
terhadap praktik terkait berdasarkan nilai-nilai yang di yakini kebenarannya .Tindakan
dalam ptk juga dilakukan atas dasar komitmen kuat dan kenyakinan bahwa situasi
dapat diubah kearah perbaikan.
141
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami
lansung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar,meningkatkan
profesionalisme guru,dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.Mutu
pembelajaran dapat di lihat dari meningkatnya hasil belajar siswa ,baik yang bersifat
akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif).ulangan tengah
semester(sub-sumatif)dan ulangan akhir semester (sumatif)maupun yang bersifat
nonakdemis,seperti motivasi,perhatian,aktivitas,minat dan lain sebagainya.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevasi pendidikan,hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service,yang melengkapi guru dengan skiil dan metode
baru,mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggikesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem
pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasidan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran dikelas
dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dantenaga kependidikan.
h. Menumbuh kembangkan budaya akdemik di lingkungan sekolah,sehingga tercipta
sikap proaktif dalam melakukian perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan ,peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran disamping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan
juga di tunjukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi didalamnya.
4. Macam
143
a. Ptk Diagnostik
Maksud dari ptk diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti
kearah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendianogsis dan memasuki situasi yang
terdapat di dalam latar penelitian.sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya
menangani perselisihan,perkelahian,konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu
sekolah atau kelas dengan cara mendiagnosis sesuatu yang melatarbelakangi situasi tersebut.
b. Ptk Partisipan
Suatu penelitian dikatakan sebagai Ptk partisipan apabila peneliti terlibat lansung di
dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan
.Dengan demikian, selanjutnya peneliti memantau,mencatat,dan mengumpulkan data ,lalu
menganalisis data serta berkhir dengan melaporkan hasil penelitian nya.
PTK partisipan dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh secara lansung
dan terus menerus sejak awal sampai berakhirnya penelitian.
c. Ptk Empiris
Yang dimaksud dengan Ptk empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan
suatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama
aksi berlansung.Pada prinsipnya proses penelitian nya berkenaan dengan penyimpangan
catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan sehari-hari.
d. PTK Eksperimental
Yang di kategori sebagai Ptk eksperimen ialah apabila Ptk di selenggarakan dengan
berupaya menerapkan berbagai tehnik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu
kegiata belajar- mengajar,dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang di
terapkan untuk mencapai tujuan intruksional.Dengan diterapkannya ptk ini di harapkan
penelitidapat menentukan cara mana yang paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran.
144
5. Manfaat PTK
PTK sangat bermanfaat bagi guru karena dapat :
1. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
2. Meningkatkan profesionalitas guru
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru
4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan kete-
rampilannya
6. Keterbatasan PTK
PTK sebagai salah satu metode penelitian terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Validitasnya yang masih sering disangsikan
2. Tidak mungkin melakukan generalisasi karena sampel sangat terbatas
3. Peran guru yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat
sangat repot.
7. Pelaksana PTK
Guru dianggap paling tepat untuk melakukan PTK karena
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.
B. Langkah-langkah Penelitian
1. Penyusunan Proposal
145
a. Penentuan masalah
Masalah yang diteliti tentunya dimunculkan melalui serangkaian proses penalaran dari
sumber-sumber tertentu, dapat kita tuangkan masalah penelitian tersebut dalam bentuk uraian.
Uraian dan penjelasan yang demikian itulah yang mesti dipaparkan dalam “Latar Belakang
Masalah”. Sesuatu yang belum jelas, sesuatu yang masih tanda Tanya, sesuatu yang belum
terketahui secara pasti, itulah yang dimunculkan sebagai “masalah penelitian”.
2) Batasan Masalah
penelitian ini adalah mencakup tentang aktivitas siswa dalam belajar Sejarah di SMAN 20
Padang pada semester 2 tahun ajaran 2013-2014.
3) Rumusan Masalah
Dalam membuat rancangan penelitian, diharuskan bagi peneliti untuk menegaskan dan
merumuskan masalah yang sedang diteliti secara jelas dan tegas. Hal itu dilakukan dengan
maksud agar keseluruhan proses penelitian bisa benar-benar terarah dan terfokus pada tujuan
yang jelas. Secara umum, rumusan masalah harus berbentuk kalimat tanya, yaitu
menggunakan kata tanya dan tanda tanya.
4) Tujuan Penelitian
Dalam hal merumuskan tujuan penelitian, maka tentunya tujuan itu harus sejalan dan
konsisten dengan rumusan penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat
pernyataan.
5) Manfaat Penelitian
Contoh:
a) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis terhadap
penerapan metode diskusi kelompok yang dapat menumbuhkan aktivitas
belajar siswa.
b) Manfaat Praktis
1. Bagi guru, penelitian ini memberikan informasi baru mengenai metode
yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
147
b. Teorisasi
Deskripsi variabel terikat disini yaitu menjelaskan konsep dasar dari variabel terikat
tersebut, seperti: memaparkan pengertian, ciri-ciri, jenis, Fungsi, dan langkah-langkah
variabel tersebut. Berdasarkan contoh, yang menjadi variabel terikatnya yaitu aktivitas belajar
siswa. Oleh karena itu, disini dijelaskan konsep dasar dari aktivitas belajar tersebut.
Deskripsi variabel bebas disini yaitu menjelaskan konsep dasar dari variabel bebas
tersebut, seperti: memaparkan pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, macam-macam dan langkah-
langkah variabel tersebut. Yang menjadi variabel bebasnya yaitu Metode Belajar Kelompok.
Oleh karena itu, disini dijelaskan konsep dasar dari Metode Belajar Kelompok.
3) Landasan Teori
4) Studi Relevan
Studi relevan adalah acuan, bandingan atau untuk memperkuat teori peneltian penulis.
Studi relevan ini dapat berupa jurnal, skripsi atau hasil karya ilmiah sebelumnya yang
mempunyai kemiripan dengan penelitian kita.
5) Kerangka Pemikiran
Contoh:
148
Salah satu metode yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan aktivitasnya adalah Metode Belajar Kelompok. Metode ini memungkinkan
siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih
aktif. Metode Belajar Kelompok ini juga dapat membantu siswa agar lebih menguasai materi
pelajaran yang baru dipelajari, merangsang siswa untuk berfikir, mau bertanya dan berdiskusi
dengan teman, sehingga pemahaman siswa akan semakin meningkat dan hasil belajar yang
diperoleh siswa akan menjadi baik.
6) Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan Metode
Belajar Kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di
SMA N 20 Padang pada kelas XI IPA 3.
c. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Pada bagian ini dijeleskan dan diuraikan jenis penelitian apa yang digunakan.
Berdasarkan contoh, jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK).
2) Subjek Penelitian
Contoh:
Penelitian dilakukan di kelas XI IPA 3 pada semester 2 Tahun Ajaran 2013/ 2014.
Jumlah siswa XI IPA 3 terdiri 32 orang siswa, karakterstik siswa kelas tersebut sama seperti
149
kelas XI IPA lainnya, baik dari kemampuan atau prestasi belajar maupun keadaan sosial
ekonominya.
3) Desain penelitian
Pola pelaksanaan pemberian tindakan ini menggunakan “model siklus”. Siklus ini
terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4)
Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Observasi/
Pengumpulan data I
Perencanaan
Tindakan II
Refleksi II
SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan II
150
Observasi/
Pengumpulan data II
1. Perencanan
Pada perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :
F
P= ×100 %
N
keterangan:
4. Refleksi
152
Refleksi dilakukan pada akhir siklus, dimana refleksi ini merupakan sebuah
renungan dan analisis terhadap tindakan yang telah dilakukan tercapai atau
tidak. Hasil refleksi ini merupakan dasar untuk menyusun rencana tindakan ke
tahap siklus yang ke dua sampai terjadi peningkatan aktivitas belajar. Apabila
aktivitas belajar siswa masih rendah, maka dilanjutkan pada tahap berikutnya
sesuai dengan kebutuhan dan jenis kesulitan yang dihadapi siswa
5) Instrumen Penelitian
a) Jika siswa masih belum aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,
maka perlu dicarikan alternatif pemecahan masalah yang baru.
b) Jika belum termotivasi dalam pemberian bobot maka penulis tidak berhasil
dalam membimbing siswa, perlu direvisi lagi.
c) Jika siswa banyak yang aktif (termotivasi dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan dengan pemberian sistem bobot) maka penulis berhasil
membimbing siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Mengembangkan Instrumen
Instrumen yang dikembangkan disini yaitu berbentuk pengembangan kisi-kisi.
b. Melakukan penelitian di lapangan
Setelah dikembangkan, maka instrumen tersebut siap untuk dipakai untuk
penelitian di kelas.
3. Menulis Laporan
a. Semua sub bab proposal ditulis laporan
Semua sub bab dalam proposal disusun sesuai dengan bab-bab-nya. Pada bab I
yaitu pendahuluan, terdiri dari sub-sub bab latar belakang masalah, batasan
masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, dan manfaat Penelitian. Pada bab
II yaitu kajian Teori, terdiri dari sub-sub bab deskripsi variabel bebas, deskripsi
variabel terikat, Landasan Teori, Studi Relevan, Kerangka Pemikiran, dan
Hipotesis Penelitian. Dan pada bab III yaitu Metode Penelitian, terdiri dari sub-sub
bab jenis penelitian, subjek penelitian, desain peneliatian, prosedur penelitian,
instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Pada bagian ini, data yang telah diperoleh tersebut dideskripsikan sesuai dengan
kenyataan yang ditemukan di lapangan. Temuan lapangan tersebut dijabarkan pada
setiap siklus.
154
2) Pembahasan
3) Implikasi
Implikasi diartikan sebagai suatu keterkaitan temuan penelitian dengan faktor lain.
Hakekat dari implikasi adalah mencari hubungan temuan dengan faktor-faktor lain
yang relevan. Orientasinya adalah bagaimana kalau keluar harus dilakukan agar
konsep atau masalah yang diteliti dapat diatasi dan terlaksana secara ideal.
c. Penutup
1) Simpulan
Simpulan adalah pernyataan pokok atau inti dari hasil penelitian yang dinyatakan
secara tegas dan dengan kalimat pendek. Sumber dari simpulan ini berasal dari pembahasan.
Dalam artian, harus konsisten antara materi pembahasan dengan simpulan, sehingga tidak ada
simpulan yang tidak berasal dari ide-ide yang ada pada pembahasan.
2) Saran
Saran adalah suatu ide yang dihasilkan untuk memperbaiki atau menindaklanjuti
temuan penelitian. Di sinilah letak khas penelitian terapan atau pengembangan (temuannya
bukan hanya dicapai pada sisi pelaku tetapi harus mencapai pada peningkatan kebijakan).
Sumber isi saran berasal dari komponen implikasi yang telah dikemukakan sumbernya.
155
Rangkuman:
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan kata lain, jenis penelitian ini
diutamakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pertanyaan:
Glosarium:
Substansi : bagian atau unsur
Klasifikasi : pengelompokkan
Kompetensi : kemampuan
Variabel : faktor
Indikator : arahan
Dekriptor : penggambaran
Hipotesis : prediksi
Sistematis : terstruktur
Observasi : pengamatan awal
157
DAFTAR PUSTAKA
Ary, D; Jacobs, L.C. dan Razax’ich, A., 1979, Introduction to Research in Education,
New York: Holt, Rinehart and Winston.
Creswell J.W., 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches, Sage
Publication, Thousen Oaks.
Wierma W., 1995, Research Methods in Education: An Introduction, Allyn and Bacon,
Boston.
Kunandar,2008,Langkah mudah Penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan
profesi guru.jakarta:PT Raja grafindo Persada
Aqib,Zainal.2007.penelitian tindakan kelas.Yrama Widya.Bandung